Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH ADANYA BUTIR SILA PERTAMA PANCASILA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

DWI FAJAR ARIF RIYANTO

M.IRFAN AMIN PRATAMA

NURUL HABIBAH

SHERLY GEBY ARDITHA

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA WACANA METRO TAHUN


AJARAN 2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR........................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................................4
PENDAHULUAH............................................................................................................................4
A.LATAR BELAKANG..................................................................................................................4
B.TUJUAN.................................................................................................................................5
C.MANFAAT..............................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A.SEJARAH ADANYA BUTIR SILA PERTAMA PANCASILA............................................................6
KASUS...................................................................................................................................6
B.MAKNA LAMBANG SILA PERTAMA PANCASILA.....................................................................7
C.ARTI SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA..............................................................................8
D.MAKNA SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA........................................................................9
E.PENGAMALAN SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA..............................................................9
PENUTUP....................................................................................................................................10
KESIMPULAN..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................11
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.Shalawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.

Maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan
pancasila yang diamanatkan oleh dosen.Makalah ini kami buat berdasarkan sumber
yang terpercaya dan untuh mempermudahnya saya juga menyertai berhubungan dengan
kemajuan kedepannya.

Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.Mudah-mudahan makalah
ini dapat bermanfaat ,khususnya bagi penulis yang membuat dan umumnya bagi yang
membaca makalah ini,untuk menambah pengetahuan Hubungan Pancasila dan UUD
1945.Amin
BAB I

PENDAHULUAH

A.LATAR BELAKANG

Hingga saat ini nama Pancasila telah dikenal oleh segenap bangsa Indonesia,
tidaksaja sebagai nama Dasar Negara kita, tetapi juga nama dari Falsafah Bangsa, nama
dariKepribadian Bangsa, nama dari Jiwa Bangsa dan sebagainya (Dardji
Darmodihardjo, SantiajiPancasila).Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar
negara Republik Indonesia.Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan
negara Republik Indonesia.Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila
sebagai perjuangan utama dalamkehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.
Oleh karena itu, perwujudan nilai-nilai Pancasila harus dimulai dari kesadaran seluruh
masyarakat Indonesia ini. Lima sendiutama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil danberadab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dantercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Padamakalah ini akan dijelaskan
secara rinci tentang implementasi sila pertama yaitu KetuhananYang Maha Esa dalam
praktik nyata

.
B.TUJUAN

 Tujuan dari penulisan makalahini adalah memenuhi tugas mata kuliah


Pendidikan Pancasila
 .Agar generasi muda bangsa Indonesia dapat mengamalkan pancasila sila
pertama dalamkehidupan sehari-hari. Khususnya dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
 .Diharapkan Indonesia tetap berpegang teguh pada ideology negara kita yaitu
pancasila.Karena pancasila merupakan solusi terhadap setiap permasalahan yang
bangsa kita hadapi.

C.MANFAAT

Manfaat yang bisa kita peroleh dari penulisan uraian ini adalah
menambahpengetahuan mengenai nilai-nilai yang terkandung di dalam sila
pertamaancasila sehinggakita bisa mengimplementasikannya di dalam kehidupan nyata.
Selain itu juga diharapkanuntuk menjadikan Pancasila sebagai bahan pertimbangan
untuk menyelesaikan masalah yangada baik untuk lingkungan, bangsa, maupun negara.
BAB II

PEMBAHASAN

A.SEJARAH ADANYA BUTIR SILA PERTAMA PANCASILA


. Pada tanggal 17 Agustus 1945.bangsa Indonesia memproklamasikan
kemerdekannyake seluruh dunia. Keesokkan harinya, tanggal 18 Agustus 1945 PPKI
melaksanakan sidang.Dan hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan 3
hal:

1. Menetapkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945


2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Moh. Hatta
3. Membentuk sebuah Komite Nasional untuk membantu Presiden Salah satu
keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dalam Pembukaan Alinea IV


mencantumkansila-sila Pancasila sebagai dasa negara. Perubahan penting dalam sidang
ini yaitu perubahanrumusan dasar negara yang telah disepakati dalam Piagam Jakarta
yaitu tujuh kata setelahKe-Tuhanan, yang semula berbunyi “Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islambagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi
Ketuhanan Yang Maha Esa.

KASUS
kisah pencoretan tujuh katadalam Piagam Jakarta itu, M. Hatta menuturkan dalam
memorinya sebagai berikut:“Pada sore harinya, aku menerima telepon dari tuan
Nishijama, pembantu AdmiralMaeda, menanyakan dapatkah akumenerima eorang opsir
Kaigun (Angkatan Laut) karena iamau mengemukakan suatu hal yang sangat penting
bagi Indonesia. Nishijama sendiri akanmenjadi juru bahasanya. Aku mempersilahkan
mereka datang. Opsir itu yang aku lupanamanya, datang sebagai Kaigun untuk
memberitahukan bahwa wakil-wakil Protestan danKatolik, yang dikuasai oleh
Pembukaan Undang-Undang Dasar, yang berbunyi “Ketuhaanandengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Mereka mengakuibahwa bagian
kalimat itu tidak mengikat mereka, hanya mengenai rakyat yang beragam Islm.Tetapi,
tercantumnya ketetapan seperti itu didalam suatu dasaryang menjadi pokok Undang-
Undang Dasar berarti mengadakan diskriminasi terhadap golongan minoritas.
Jikadiskriminasi itu ditetapkan juga, maka mereka lebih suka berdiri di luar republik
Indonesia.Aku mengatakan bahwa itu bukan suatu diskriminasi, sebab penetapan itu
hanya mengenairakyat yang memeluk agama Islam

Waktu merumuskan Pembukaan Undang-Undang Dasar itu, Mr. Maamis yang


ikutserta dalam Panitia Sembilan, tidak mempunyai keberatan apa-apa dan tanggal 22
Juni 1945,ia ikut menandatanganinya. Opsir tadi mengatakan bahwa itu adalah
pendirian dan perasaan pemimpin-pemimpin Protestan dan Katolik dalam daerah
pendudukan Kaigun. Mungkinwaktu itu Mr. Maramis hanya memikirkan bahwa bagian
kalimat itu hanya untuk rakyatIslam yang 90% jumlahnya dan tidak mengikat rakyat
Indonesia yang beragama lain. Ia tidakmerasa bahwa penetapan itu adalah suatu
diskriminasi.
Pembukaan Undang-Undang Dasar adalah pokok dari pokok, sebab itu harus
teruntukbagi seluruh bangsa Indonesia dengan tiada kecualinya. Kalau sebagian
daripada dasar ituhanya mengikat sebagian rakyat Indonesia, sekalipun terbesar itu
dirasakan oleh golongan-golongan minoritas sebagai diskriminasi. Sebab itu, kalau
diteruskan juga Pembukaan yangmengandung diskriminasi itu, mereka golongan
Prostetan dan Katolik lebih suka berdiri diluar Republik. Karena begitu serius rupanya,
esok paginya tanggal 18 Agustus 1945, sebelumSidang Panitia Persiapan bermula,
kuajak Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Mr.Kasman Singodimedjo dan Mr.
Teuku Mohammad Hasan dari Sumatera mengadakan suaturapat pendahuluan untuk
membicarakan masalah itu. Supaya kita jangan pecah sebagaibangsa, kami mufakat
untuk menghilangkan bagian kalimat yang menusuk hati kaum Kristenitu dan
menggantikannya dengan Ketuhanan Yang Maha Esa. Apabila suatu masalah
yangserius dan bisa membahayakan keutuhan negara dapat diatasi dalam sidang kecil
yanglamanya kurang dari 15 menit, itu adalah suatu tanda bahwa pemimpin-pemimpin
tersebut diwaktu itu benar-benar mementingkan nasib dan persatuan bangsa.”Rumusan
sila-sila Pancasila yang ditetapkan oleh PPKI dapat dilihat selengkapnya dalamnaskah
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Rumusansila-sila Pancasila tersebut adalah:1.Ketuhanan Yang Maha Esa
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab3.Persatuan Indonesia4.Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan/perwakilan5.Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

B.MAKNA LAMBANG SILA PERTAMA PANCASILA

PancasilaKetuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan Perisai hitam dengan


sebuahbintang emas berkepala lima menggambarkan agama-agama besar di Indonesia,
Islam,Buddha, Hindu, Kristen, dan juga ideologi sekuler sosialisme. bintang
dimaksudkan sebagaisebuah cahaya, mengandung makna nur cahyo. Bintangnya
memiliki 5 sudut maksudnyauntuk menerangi dasar Negara yang lima dan tujuan
Negara yang lima. Sedangkan warnahitam melambangkan warna alam atau warna asli

C.ARTI SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA


Sila pertama dari Pancasila Dasar Negara NKRI adalah Ketahuan Yang Maha
Esa.Kalimat pada sila pertama ini tidak lain menggunakan istilah dalam bahasa
Sansekertaataupun bahasa Pali. Banyak diantara kita yang salah paham mengartikan
makna dari silapertama ini. Baik dari sekolah dasar sampai sekolah menengah umum
kita diajarkan bahwaarti dari Ketahuan Yang Maha Esa adalah Tuhan Yang Satu, atau
Tuhan yang jumlahnya satu.Jika kita membahasnya dalam bahasa Sansekerta ataupun
Pali, Ketahuan Yang Maha Esabukanlah Tuhan yang bermakna satu

.Ketuhanan berasal dari kata tuhan yang diberi imbuhan berupa awalan ke-
danakhiran –an. Penggunaan awalan ke- dan akhiran –an pada suatu kata dapat merubah
maknadari kata itu dan membentuk makna baru. Penambahan awalan ke- dan akhiran –
andapatmemberi makna perubahan menjadi antara lain: mengalami hal....sifat-sifat..

Kata ketuhanan yang beasal dari kata tuhan yang diberi imbuhan ke- dan –
anbermakna sifat-sifat tuhan. Dengan kata lain ketuhanan berarti sifat-sifat tuhan atau
sifat-sifatyang berhubungan dengan tuhan.

Kata Maha berasal dari bahasa Sansekerta atau Pali yang bisa berarti mulia
ataubesar( bukan dalam pengertian bentuk). Kata Maha bukan berarti sangat. Kata “esa”
jugaberasal dari bahasa Sansekerta atau Pali. Kata “esa” bukan berarti satu atau tunggal
dalamjumlah. Kata “esa” berasal dari kata “etad” yang lebih mengacu pada pengertian
keberadaanyang mutlak atau mengacu pada kata “ini” (this- Inggris). Sedangkan kata
“satu” dalampengertian jumlah dalam bahasa Sansekerta atau bahasa Pali adalah kata
“eka”. Jika yangdimaksud dalam sila pertama adalah jumlah Tuhan yang satu, maka
kata yang seharusnyadigunakan adalah “eka” bukan kata “esa”

.Dari penjelasan yang disampaikan di atas dapat dikesimpulan bahwa arti dari
Ketahuan YangMaha Esa bukanlah berarti Tuhan Yang Hanya Satu, bukan mengacu
pada suatu individualyang kita sebut Tuhan Yang jumlahnya satu. Tetapi sesungguhnya
Ketahuan Yang Maha Esaberarti Sifat-sifat Luhur atau Mulia Tuhan yang mutlak harus
ada. Jadi yang ditekankan padasila pertama dari Pancasila ini adalah sifat-sifat luhur
atau mulia, bukan Tuhannya
D.MAKNA SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

Makna sila ini adalah;

 Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama
dankepercayaannya masing-maisng menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
 Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan
penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan
hidup
 Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dankepercayaan masing-masing
 Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
 Frasa Ketahuan Yang Maha Esa bukan berarti warga Indonesia harus memiliki
agamamonoteis namun frasa ini menekankanke-esaan dalam beragama.

E.PENGAMALAN SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

1.Kita percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama
dankepercayaan masing-masing

2.Kita melaksanakan kepercayaan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
itumenurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradap.

3.Kita harus membina adanya saling menghormati antar pemeluk agama dan
penganutkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4.Kita harus membina adanya saling kerjasama dan toleransi antara sesame
pemelukagama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

5.Kita mengakui bahwa hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai
hakpribadi yang paling hakiki.
PENUTUP

KESIMPULAN
.

 Menanamkan sikap saling menghormati antara pemeluk agama yang berbeda


 Membangun kerukunan antar pemeluk agama baik yang seagama maupun bukan
 Menanamkan toleransi beragama dalam menjalankan ibadah sesuai dengan
agamadan kepercayaan masing – masing
 Tidak boleh memaksakan suatu agama atau kepercayaan tertentu terhadap orang
lain.
 Menghilangkan sikap diskriminasi di dalam kehidupan bermasyarakat.
 Menghayati dan menanamkan nilai –nilai yang terkandung di dalam
pancasilautamanya sila “ Ketuhatan yang Maha Esa ”
DAFTAR PUSTAKA

Iskandar,dkk.1997.Pancasila.Yogyakarta: Yayasan Penerbit FKIS-IKIP

Isis.1980.PedomanPenghayatan dan Pengamalan Pancasila(Ekaprasetya


Pancakarsa).Yogyakarta: IKIP Yogyakarta

Rukiyati,dkk. 2008.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: UNY


Presshttp://www.facebook.com/topic.php?uid=104604209740&topic=8690.(diakses
hari Minggu,

3 September 2016 pukul 12.17


WIB)http://graha.students-blog.undip.ac.id/2009/06/12/makna-sils-pancasila/.(diakses
hari Minggu,4September 2016 pukul 13.30 WIB)

Anda mungkin juga menyukai