DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
NURUL HABIBAH
DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR........................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................................4
PENDAHULUAH............................................................................................................................4
A.LATAR BELAKANG..................................................................................................................4
B.TUJUAN.................................................................................................................................5
C.MANFAAT..............................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A.SEJARAH ADANYA BUTIR SILA PERTAMA PANCASILA............................................................6
KASUS...................................................................................................................................6
B.MAKNA LAMBANG SILA PERTAMA PANCASILA.....................................................................7
C.ARTI SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA..............................................................................8
D.MAKNA SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA........................................................................9
E.PENGAMALAN SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA..............................................................9
PENUTUP....................................................................................................................................10
KESIMPULAN..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................11
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.Shalawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.
Maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan
pancasila yang diamanatkan oleh dosen.Makalah ini kami buat berdasarkan sumber
yang terpercaya dan untuh mempermudahnya saya juga menyertai berhubungan dengan
kemajuan kedepannya.
Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.Mudah-mudahan makalah
ini dapat bermanfaat ,khususnya bagi penulis yang membuat dan umumnya bagi yang
membaca makalah ini,untuk menambah pengetahuan Hubungan Pancasila dan UUD
1945.Amin
BAB I
PENDAHULUAH
A.LATAR BELAKANG
Hingga saat ini nama Pancasila telah dikenal oleh segenap bangsa Indonesia,
tidaksaja sebagai nama Dasar Negara kita, tetapi juga nama dari Falsafah Bangsa, nama
dariKepribadian Bangsa, nama dari Jiwa Bangsa dan sebagainya (Dardji
Darmodihardjo, SantiajiPancasila).Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar
negara Republik Indonesia.Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan
negara Republik Indonesia.Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila
sebagai perjuangan utama dalamkehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.
Oleh karena itu, perwujudan nilai-nilai Pancasila harus dimulai dari kesadaran seluruh
masyarakat Indonesia ini. Lima sendiutama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil danberadab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dantercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Padamakalah ini akan dijelaskan
secara rinci tentang implementasi sila pertama yaitu KetuhananYang Maha Esa dalam
praktik nyata
.
B.TUJUAN
C.MANFAAT
Manfaat yang bisa kita peroleh dari penulisan uraian ini adalah
menambahpengetahuan mengenai nilai-nilai yang terkandung di dalam sila
pertamaancasila sehinggakita bisa mengimplementasikannya di dalam kehidupan nyata.
Selain itu juga diharapkanuntuk menjadikan Pancasila sebagai bahan pertimbangan
untuk menyelesaikan masalah yangada baik untuk lingkungan, bangsa, maupun negara.
BAB II
PEMBAHASAN
KASUS
kisah pencoretan tujuh katadalam Piagam Jakarta itu, M. Hatta menuturkan dalam
memorinya sebagai berikut:“Pada sore harinya, aku menerima telepon dari tuan
Nishijama, pembantu AdmiralMaeda, menanyakan dapatkah akumenerima eorang opsir
Kaigun (Angkatan Laut) karena iamau mengemukakan suatu hal yang sangat penting
bagi Indonesia. Nishijama sendiri akanmenjadi juru bahasanya. Aku mempersilahkan
mereka datang. Opsir itu yang aku lupanamanya, datang sebagai Kaigun untuk
memberitahukan bahwa wakil-wakil Protestan danKatolik, yang dikuasai oleh
Pembukaan Undang-Undang Dasar, yang berbunyi “Ketuhaanandengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Mereka mengakuibahwa bagian
kalimat itu tidak mengikat mereka, hanya mengenai rakyat yang beragam Islm.Tetapi,
tercantumnya ketetapan seperti itu didalam suatu dasaryang menjadi pokok Undang-
Undang Dasar berarti mengadakan diskriminasi terhadap golongan minoritas.
Jikadiskriminasi itu ditetapkan juga, maka mereka lebih suka berdiri di luar republik
Indonesia.Aku mengatakan bahwa itu bukan suatu diskriminasi, sebab penetapan itu
hanya mengenairakyat yang memeluk agama Islam
.Ketuhanan berasal dari kata tuhan yang diberi imbuhan berupa awalan ke-
danakhiran –an. Penggunaan awalan ke- dan akhiran –an pada suatu kata dapat merubah
maknadari kata itu dan membentuk makna baru. Penambahan awalan ke- dan akhiran –
andapatmemberi makna perubahan menjadi antara lain: mengalami hal....sifat-sifat..
Kata ketuhanan yang beasal dari kata tuhan yang diberi imbuhan ke- dan –
anbermakna sifat-sifat tuhan. Dengan kata lain ketuhanan berarti sifat-sifat tuhan atau
sifat-sifatyang berhubungan dengan tuhan.
Kata Maha berasal dari bahasa Sansekerta atau Pali yang bisa berarti mulia
ataubesar( bukan dalam pengertian bentuk). Kata Maha bukan berarti sangat. Kata “esa”
jugaberasal dari bahasa Sansekerta atau Pali. Kata “esa” bukan berarti satu atau tunggal
dalamjumlah. Kata “esa” berasal dari kata “etad” yang lebih mengacu pada pengertian
keberadaanyang mutlak atau mengacu pada kata “ini” (this- Inggris). Sedangkan kata
“satu” dalampengertian jumlah dalam bahasa Sansekerta atau bahasa Pali adalah kata
“eka”. Jika yangdimaksud dalam sila pertama adalah jumlah Tuhan yang satu, maka
kata yang seharusnyadigunakan adalah “eka” bukan kata “esa”
.Dari penjelasan yang disampaikan di atas dapat dikesimpulan bahwa arti dari
Ketahuan YangMaha Esa bukanlah berarti Tuhan Yang Hanya Satu, bukan mengacu
pada suatu individualyang kita sebut Tuhan Yang jumlahnya satu. Tetapi sesungguhnya
Ketahuan Yang Maha Esaberarti Sifat-sifat Luhur atau Mulia Tuhan yang mutlak harus
ada. Jadi yang ditekankan padasila pertama dari Pancasila ini adalah sifat-sifat luhur
atau mulia, bukan Tuhannya
D.MAKNA SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama
dankepercayaannya masing-maisng menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan
penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan
hidup
Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dankepercayaan masing-masing
Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
Frasa Ketahuan Yang Maha Esa bukan berarti warga Indonesia harus memiliki
agamamonoteis namun frasa ini menekankanke-esaan dalam beragama.
1.Kita percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama
dankepercayaan masing-masing
2.Kita melaksanakan kepercayaan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
itumenurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradap.
3.Kita harus membina adanya saling menghormati antar pemeluk agama dan
penganutkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4.Kita harus membina adanya saling kerjasama dan toleransi antara sesame
pemelukagama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5.Kita mengakui bahwa hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai
hakpribadi yang paling hakiki.
PENUTUP
KESIMPULAN
.