DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6 :
KELAS : B
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada kita semua. Atas berkat rahmat dan hidayah nya serta berbagai
upaya, kami dapat menyusun makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang
menjelaskan tentang “ Studi Kasus Nilai-Nilai Pancasila Sila Ke-5 “. Penyusunan
makalah ini di ambil dari buku yang berkaitan dengan Kewarganegaraan, dan dari
media massa lainnya yang berhubungan dengan pembahasan tentang Nilai-Nilai
Pancasila Sila Ke-5. Semoga saja makalah ini dapat membantu para pembaca dalam
meningkatkan wawasan tentang Nilai-nilai Pancasila Sila Ke-5. Walaupun begitu
penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna dari penyususnannya.
Sehingga penulis mengharapkan berbagai masukan guna membangun demi
kesempurnaannya makalah ini. Cukup sampai disini yang bisa penulis sampaikan, jika
ada yang salah kata mohon dimaafkan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sila ke-5 Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
merupakan tujuan luhur kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah berusia 74
tahun atau hampir tiga perempat abad. Seluruh rakyat Indonesia baik yang normal
maupun yang punya keterbatasan (penyandang cacat) menginginkan keadilan
yang dapat dinikmati dalam semua aspek kehidupannya. Pemerintah berkewajiban
memberikan pelayanan yang baik bagi mereka yang mengalami disabilitas agar
mereka dapat mengembangkan diri guna mendapatkan kehidupan yang
layakdalam masyarakat.
Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Penyandang Cacat dijelaskan bahwa penyandang cacat adalah
setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat
mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk
melakukankegiatan secara selayaknya, yang terdiri dari :
(a) penyandang cacat fisik,
(b) penyandang cacat mental,
(c) penyandang cacat fisik dan mental.
Kecacatan merupakan takdir dari Tuhan yang tidak bisa ditolak oleh siapapun.
Meskipun begitu, seluruh manusia diciptakan Tuhan dalam keadaan yang sebaik-
baiknya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Karena pada dasarnya tidak
ada seorang pun yang berharap dilahirkan ke dunia dalam kondisi yang kurang
sempurna/cacat. Tetapi, kekurangan fungsi organ tubuh tidak berarti bahwa kaum
difabel itu tidak bisa berkreasi. Dengan segala kemampuannya, mereka
menjadikan kekurangannya menjadi kelebihannya.
4
Karena itu, semuatermasuk kaum difabel, memiliki hak yang sama dalam
memperoleh kesempatan untuk hidup selayaknya masyarakat lain yang „normal‟
dan produktif. Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk
237 juta. 11,5 juta diantaranya merupakan penyandang disabilitas. Dari 11,5 juta
penyandang disabilitas tersebut diantaranya 3,4 juta penyandang disabilitas
penglihatan, 3 juta penyandang fisik, 2,5 juta penyandang disabilitas pendengaran,
1,4 penyandang disabilitas mental dan 1,2 juta penyandang disabilitas kronis.
(PUSDATIN dan Kementerian Sosial dalam Zulyanti, 2014). Data statistik yang
dihimpun oleh WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia mempresentasikan bahwa
jumlah penyandang disabilitas berkisar antara 15% dari total populasi penduduk
dunia. Di Indonesia, penyandang disabilitas diperkirakan mencapai 36.150.000
orang atau sekitar 15% dari total penduduk Indonesia tahun 2011 yang
penduduknya mencapai 241 juta jiwa.
Melihat dari jumlahnya penyandang disabilitas yang besar tersebut
seharusnya diseimbangkan dengan adanya pelayanan publik yang baik karena
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Dalam Undang-Undang Dasar
RI 1945 tertera persamaan hak bagi setiap warga negara tanpa membedakan
kondisi fisik, serta memberikan perlindungan dan persamaan hak kepada
penyandang disabilitas dengan menerbitkan berbagai peraturan pengadaan sarana
dan prasarana yang berkaitan dengan penyandang disabilitas. Namun pada
kenyataannya, masih banyak fasilitas publik yang belum optimal dalam
memberikan aksesibilitas yang merupakan hak penyandang disabilitas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Seperti apakah makna dari nilai – nilai sila pancasila ke-5 ?
2. Jelaskan contoh Studi kasus yang berkaitan dengan nilai-nilai sila pancasila
ke-5 ?
5
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui makna dari nilai-nilai sila Pancasila ke-5
2. Untuk mengetahui contoh studi kasus yang berkaitan dengan nilai-nilai sila
Pancasila ke-5.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
12. Pantang menyerah mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial
13. Bersikap adil terhadap siapa saja
14. Menghargai karya orang lain
Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila yang sesuai dengan sila kelima
yaitu menjunjung tinggi keadilan sosial, semangat gotong royong, dan saling
menghargai serta menghormati hak dan kewajiban serta upaya keja keras satu sama
lain.
Butir-butir sila ke-5 Pancasila yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia” isinya memuat makna dan nilai-nilai luhur yang hendaknya bisa
diterapkan oleh segenap masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Pada hari
terakhir sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945, Sukarno memperkenalkan 5 sila. Dalam pidato yang
dilontarkan Bung Karno secara spontan itulah tercetus nama Pancasila yang nantinya
memuat isi dan penjelasan butir-butir pengamalannya. “Sekarang, banyaknya prinsip
kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima
bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan
petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila,” ucap Sukarno
kala itu, dikutip dari Risalah BPUPKI (1995) terbitan Sekretariat Negara RI.
8
B. CONTOH STUDI KASUS YANG BERKAITAN DENGAN SILA – SILA
PANCASILA KE-5
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Contoh Perilaku yang Melanggar Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia :
1. Menghalangi orang lain untuk mendapat penghidupan yang layak sesuai dengan
amanat UUD 1945 dalam setiap lini kehidupan.
2. Bersikap sewenang-wenang terhadap sesama.
3. Tidak menghormati dan menghargai hak orang lain.
4. Memanfaatkan kekayaan alam dan seluruh isinya untuk kepentingan pribadi.
5. Menyalahgunakan kekuasaan dan jabatan yang menyengsarakan rakyat.
Seperti di Rumah Sakit contohnya, diskriminasi di rumah sakit sering kali terjadi,
dan sangat mencolok perbedaan mereka memperlakukan antara pasien yang
kurang mampu dengan pasien kaya. Bisanya mereka mememperlakukan pasien
yang kurang mampu dengan seenaknya dan tanpa rasa hormat sedangkan pasien
kaya diperlakukan dengan istimewaSelain di Rumah Sakit, dalam dunia pendidika
pun juga sering terjadi penyimpangan sila ke lima tersebut, seperti banyaknya
anak usia sekolah yang putus sekolah dan menjadi anak jalanan atau bekerja
hanya karena biaya pendidikan yang tidak bisa dikatakan murah. Walaupun
sekarang ini ada bantuan dari pemerintah seperti mengurangi bahkan
membebaskan biaya sekolah, tetapi kenyataannya pembagian tersebut tidak
merata di seluruhwilayah Indonesia dan lagi banyak yang dipotong atau bahkan
diambil oleh pihak-pihak tertentu.
Menelantarkan para veteran : Salah satu contoh nyata tidak adilnya itu bisa kita
lihat bagaiamana negara memperlakukan veteran atau pejuang yang sudah
mengabdi pada negara bahkan sejak jaman kemerdekaan. Banyak sekali veteran
9
dan mantan atlet yang sekarang ini hidupnya susah dan bahkan harus berjualan di
usia rentanya. Padahal dahulu mereka berjuang bertaruh nyawa hanya untuk
merdeka dan bisa mengharumkan nama Indonesia.
Perbedaan kehidupan warga Ibukota dan Papua : Pelanggaran dari sila kelima ini
bisa dilihat dari perbedaan kehidupan anatara masyarakat kota Jakarta dan Papua.
Walau mungkin sama-sama warga Indonesia tetap saja warga Jakarta dan Papua
ini berbeda, di Jakarta semua infrastruktur dibangun merata sedangkan di Papua
pembangunan belum rata dan masih banyak yang menggunakan koteka.
Penangkapan Rizieq sihab yang melanggar peraturan protokol covid 19 yang
sampai saat ini beliau masih di dalam sel tahanan. Sedangkan pada pernikahan
Ata dan aurel hermansyah yang sama sama memicu kerumunan dan bahkan
dihadiri Presiden RI secara langsung dianggal tidak melanggar peraturan protokol
kesehan yang mana padahal covid-19 merupqkan virus yang tidak pilih pilih
korban.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/08/04/contoh-pengamalan-sila-ke-5-pancasila-di-
kehidupan-sehari-hari-beserta-nilai-nilai-pancasila
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5731664/25-contoh-perilaku-yang-melanggar-nilai-
pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari
https://osf.io/r6xc2/download/?format=pdf
https://brainly.co.id/tugas/35005525 - :~:text=Jawaban%3A,yang%20dimiliki%20masing%2Dmasing
%20individu.
https://brainly.co.id/tugas/11844423
12