Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS LIMA SILA

PANCASILA

Di SUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
ARNI ULAIKA 551421021
ALIF ZAHWA WAHYU PAMBUDI 551421045
YUNI ALIA PUTRI TONGKONOO 551421037
STEVLI TOWAPO 551421059
RIZQIANSYAH RASUL KARIM 551421021
DIAS CH.RAZAB S.NOOR 551421053

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ARISTEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah
mata kuliah Pancasila yang membahas tentang menganalisis 5 sila yang ada dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan materi-materi yang kami temukan
di internet, yang berhubungan dengan Pancasila. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat
membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi teman-teman sekalian
DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………………………………………….…1
Kata Pengantar………………………………………………………………………………2
Daftar Isi………………………………………………………………………………………3

Bab 1
Pendaahuluan………………………………………………………………………….……4
Latar Belakang………………………………………………………………………………5
Rumusan Masalah………………………………………………………………………….6
Tujuan………………………………………………………………………………………..7

Bab 2
Isi……………………………………………………………………………………………..8
1.konsep filosofi…………………………………………………………………………….9
2.konsep histori……………………………………………………………………………10
3.konsep empiris…………………………………………………….…………………….11
4.konsep teori………………………………………………………………………………12
5.konsep studi kasus………………………………………………………………………13

Bab 3
Penutup………………………………………………………………………………………14
Kesimpulan………………………………………………………………………………15
Daftar Isi…………………………………………………………………………….……16
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara oindonesia, sehingga dapat
diartikan kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara
yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa indonesia, sebagai dasar
pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan
negara. Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia takk
ada yang mampu menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai dan suku
bangsa dapat dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali pancasila dianggap
sebagai ideologi yang sakti. Siapa pun coba menggulingkannya,akan berhadapan
langsung dengan seluruh komponen-komponen kekuatan bangsa dan negara
Indonesia.

B.Rumusan Masalah
1.Menjelaskan konsep filosofi Pancasila
2.menjelaskan konsep histori Pancasila
3.menjelaskan konsep empiris Pancasila
4.memnjelaskan konsep teori Pancasila
5.menjelaskan konsep studi kasus Pancasila

C.Tujuan
1.Mampu Menjelaskan konsep filosofi Pancasila
2. Mampu menjelaskan konsep histori Pancasila
3. Mampu menjelaskan konsep empiris Pancasila
4. Mampu memnjelaskan konsep teori Pancasila
5.Mampu menjelaskan konsep studi kasus Pancasila
BAB 2
ISI

A.Sila 1 pancasila
1.Konsep Histori
Pada sila pertama, dalam pancasila berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa”. Yang
berarti setiap individu masyarakat Indonesia bisa bebas memeluk agama sesuai
dengan kepercayaan mereka masing-masing dan juga beribadah sesuai agama dan
bisa saling menumbuhkan rasa toleransi kepada agama lain. Namun sayangnya masih
saja bisa terjadi beberapa pelanggaran seperti tidak ada sikap toleransi kepada
sesama, gerakan radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama, perusakan
tempat ibadah, dan fanatisme yang sifatnya anarki.
2.Konsep Filosofi
Sila pertama Pancasila, yaitu 'Ketuhanan yang Maha Esa' memiliki makna bahwa
bangsa Indonesia mempunyai kebebasan untuk menganut agama dan menjalankan
ibadah yang sesuai dengan ajaran agamanya, mewujudkan kehidupan yang selaras,
serasi, dan seimbang antar sesama manusia Indonesia, antar bangsa, maupun dengan
makhluk.
3.Konsep Empiris
Sejarah mengatakan bahwa Pancasila dasar negara kesatuan republik Indonesia
(NKRI) . bangsa Indonesia mempunyai agamanya. Sila pertama ini juga mengajak
banga Indonesia untuk mewujudkan kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang
antar sesama manusia Indonesia, antar bangsa, maupun dengan makhluk ciptaan
Tuhan yang lainnya. Dengan demikian, di dalam jiwa bangsa Indonesia akan timbul
rasa saling menyayangi, saling menghargai, dan saling mengayomi. Adapun nilai-nilai
yang terkandung dalam sila pertama
4. Konsep Teori
Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus
memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut
secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau
mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran
Pancasila harus dijadikan dasarnya. Bagi Pancasila kebenaran ilmiah harus koheren
dengan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan; harus
berkesesuaian dengan kenyataan adanya Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil; serta
secara pragmatik ukuran kemanfaatannya harus dikembalikan pada kemanusiaan yang
berketuhanan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan.
5.Konsep Studi Kasus
Contoh kasus penyimpangannya adalah dalam negara ini dijatuhkannya hukum pada
orang yang maling sendal sama beratnya dengan orang yang maling uang rakyat. Itu
tidak sebanding, karena jatuhnya hukuman lebih berat pada maling sendal. Itu semua
entah tata aturan nya yang salah atau orang-orang yang diberi kepercayaan
menyalahgunakannya.

B.Sila 2 Pancasila
1. Konsep Histori
Bangsa indonesia memiliki martabat yang tinggi sehingga keputusan yang diambil
harus berdasarkan norma-norma yang ada. Pada sila kedua ini indonesia menjunjung
nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
Dimana setiap masyarakat saling bahu-membahu dalam hal kebaikan. Selain itu, pada
sila ini juga menunjukan kehidupan manusia yang damaj dan sejahtera.
2.Konsep Filosofi
Makna filososfi dari sila Kemanusiaan yang adil dan beradab yakni menunjukan bahwa
bangsa Indonesia mengakui dan meninggikan hak-hak kemanusiaan yaitu dengan
memperlakukan semua orang secara adil dan beradab, memberikan kepada semua
orang apa yang menjadi haknya, membantu manusianya dalam menjalankan
kewajibannya baik sebagai manusia maupun sebagai warga negara, kemudian
melindungi hak-hak tersebut dengan aturan/landasan hukum yang tetap, serta
menyeimbangkan antara hak dan kewajiban sebagai manusia sekaligus warga negara.
3.Konsep Empiris
Sila kedua pancasila yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengandung
pengertian bahwa seluruh manusia merupakan mahkluk yang beradab dan memiliki
keadilan yang setara di mata Tuhan. Dengan kata lain, seluruh manusia sama
derajatnya baik perempuan atau laki-laki, miskin maupun kaya, berpangkat maupun
yang tidak. Di negara kita ini sejatinya tidak diperbolehkan adanya diskriminasi
terhadap suku, agama, ras, antargolongan, maupun politik.
“kemanusiaan yang adil dan beradab” ini pun sangatlah penting pada situasi seperti ini.
Bila masyarakat Indonesia menerapkan sila kedua secara baik, maka Indonesia
mempunyai kemungkinan yang kokoh dalam menghadapi tantangan-tantangan dunia
pada saat ini. Jadi sila kedua dapat dikatakan sebagai salah satu jaring pengaman atas
permasalahan yang ditimbulkan arus globalisasi.
4.Konsep Teori
Sila kemanusiaan sebagai dasar fundamental dalam kehidupan kenegaraan,
kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai kemanusiaan ini bersumber pada dasar
filosofis antropologis bahwa hakikat manusia adalah susunan kodrat rohani (jiwa) dan
raga, sifat kodrat individu dan makhluk sosial, kedudukan kodrat makhluk pribadi berdiri
sendiri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah mengandung nilai suatu kesadaran sikap
moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusia
dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya baik terhadap
diri sendiri, terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungannya.
Dalam kehidupan kenegaraan harus senantiasa dilandasi oleh moral kemanusiaan
antara lain dalam keh
idupan pemerintahan negara, politik, ekonomi, hukum, sosial,
budaya, pertahanan dan keamanan serta dalam kehidupan keagamaan. Oleh karena
itu, dalam kehidupan bersama dalam negara harus dijiwai oleh moral kemanusiaan
untuk saling menghargai sekalipun terdapat suatu perbedaan karena hal itu merupakan
suatu bawaan kodrat manusia untuk saling menjaga keharmonisan dalam kehidupan
bersama.
Nilai kemanusiaan yang adil mengandung suatu makna bahwa hakikat manusia
sebagai makhluk yang berbudaya dan beradab harus berkodrat adil.

5.Konsep Studi Kasus


Kasus pelanggaran HAM merupakan hal yang sangat erat dengan penyelewengan
sila kedua dari Pancasila. Kalau kita simak, kasus pelanggaran HAM berdasarkan
sifatnya sebenarnya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kasus pelanggaran HAM
berat seperti genosida, pembunuhan sewenang-wenang, penyiksaan, penghilangan
orang secara paksa, dan perbudakan, sementara kasus pelanggaran HAM biasa antara
lain berupa pemukulan, penganiayaan, pencemaran nama baik, menghalangi orang
dalam mengekspresikan pendapatnya, dan menghilangkan nyawa orang lain.
C.Sila 3 Pancasila
1.Konsep Histori
Tahap terbentuknya persatuan bangsa Indonesia
Terbentuknya persatuan di antara masyarakat Indonesia melewati proses sejarah yang
panjang. Secara keseluruhan, proses tersebut dapat dibagi menjadi empat tahapan
penting. Berikut tahap-tahap sejarah terbentuknya persatuan bangsa Indonesia, yaitu:
Adanya perasaan senasib
Menurut Rosmawati dan Hasanal Mulkan dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan
(2020), adanya perasaan senasib di antara masyarakat Indonesia, menjadi tahapan
penting terbentuknya proses persatuan.
Bangsa Indonesia berada dalam masa penjajahan yang lama. Hal ini menimbulkan
perasaan senasib dan keinginan yang sama untuk bisa merdeka dari penjajahan.
Bangsa Indonesia kemudian bersatu untuk merdeka dan melawan penjajahan.
2.Konsep Filosofi
Persatuan Indonesia dalam sila ketiga Pancasila memiliki arti bahwa Indonesia harus
menjadi satu. Walaupun terdiri dari ratusan suku, bahasa dan adat istiadat, Indonesia
harus tetap menjadi satu kesatuan yang utuh. Ribuan pulau yang memisahkan wilayah
satu dengan yang lain hendaknya tidak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia
untuk meneruskan cita-cita para pejuang tanah air untuk tetap menjaga persatuan dan
kesatuan.
3.Konsep Empiris
Persatuan berarti menyatakan diri sebagai bagian dari negara Indonesia. Dalam
kasus penyimpangan, terdapat Organisasi Papuan Merdeka (OPM) yang masih ada
hingga sekarang. Mereka ingin memisahkan daerah Papua Barat dari NKRI dan
merdeka sebagai negara sendiri.
4.Konsep Teori
Sila ketiga Pancasila yaitu “Persatuan Indonesia”, yang terdiri atas 2 (dua) kata yaitu
Persatuan (S) dan Indonesia (ket). Kata persatuan terdiri atas akar kata “satu” +
imbuhan per-/-an kemudian menjadi “persatuan”. Secara morfologi kata persatuan
berarti suatu hasil dari perbuatan (nomina). Sedangkan dari sudut dinamikanya
pengertian persatuan yaitu suatu proses yang dinamis “Indonesia” adalah merupakan
suatu kuantitas yaitu persatuan untuk wilayah, bangsa dan negara. Sila ketiga dari
falsafah pancasila ini semula dalam konsepsi Bung Karno yang dinamakan
Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme. Sila ini merupakan suatu formulasi yang
mencermikan faham hidup yang dikenal dengan faham individualisme, yaitu faham
yang manakala berdiri sendiri tanpa didampingi oleh faham lainnya akan menjadi dasar
titik tolak lahirnya faham liberlisme. Sila ini semula dimaksudkan untuk menjadi
pengimbang terhadap” internasionalisme tidak dapat hidup subur jika tidak berakar
dalam buminya yaitu nasionalisme”.

5.Konsep Studi Kasus

Melakukan hal-hal yang menimbulkan perpecahan seperti mengadu domba.

D.Sila 4 Pancasila

1.Konsep Histori
Pada sila keempat, dalam pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Mempunyai arti apabila
dalam mengambil keputusan bersama diselesaikan dengan musyawarah karena
sebagai masyarakat kita mempunyai hak, kewajiban serta kedudukan yang sama.
Mengutamakan kepentingan masyarakat dan juga Negara.
2.Konsep Filosofi
Pancasila adalah hakikat dari demokrasi yang sebenarnya. Sila ini melambangkan
bahwa pemerintahan berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Kerakyatan
adalah kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Demokrasi menjadi suatu hal yang
mutlak.
3.Konsep Empiris
1. Kebebasan yang disertai dengan tanggung jawab baik terhadap masyarakat bangsa
maupun kepada Tuhan yang Maha Esa.
2. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
3. Setiap warga negara Indonesia memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
4. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
5. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.

4.Konsep Teori
“Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan” yaitu Mengutamakan kepentingan negara dan
masyarakat. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Mengutamakan budaya
bermusyawarah dalam mengambil keputusan bersama.

5.Konsep Studi Kasus

masih adanya penyimpangan seperti melarang orang berpendapat, melarang atau


menghambat orang menduduki jabatan karena kepentingan tertentu yang
menguntungkan satu pihak.

E.Sila 5 Pancasila
1.Konsep Histori
Dalam sila kelima ini, Negara Indonesia menjamin kebutuhan pokok bagi seluruh
rakyat Indonesia dengan adil dan tidak membedakan harta, kedudukan, suku, ras, dan
agama. Tak hanya itu, sila ini juga mewakili kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia yang merupakan tujuan pembangunan nasional.

2.Konsep Filosofi
Makna pacasila kelima berarti mengembangkan perbuatan luhur dengan cara
kekeluargaan dan gotong royong, selalu bersikap adil. Selain itu masyarakat harus
seimbang antara hak dan kewajiban dengan juga menghormati hak-hak orang lain.
3.Konsep Empiris
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, dan mencerminkan sikap dan suasana
kekelurgaan dan kegotong royongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.

4.Konsep Teori
sila ke-5 dalam kehidupan sehari-hari yang berbunyi: Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia. Sebagai dasar negara, maka sudah sewajarnya rakyat Indonesia
mengamalkan kelima sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
5. Konsep studi kasus
Contoh kasus pelanggaran dari sila kelima ini bisa dilihat dari perbedaan kehidupan
anatara masyarakat kota Jakarta dan Papua. Walau mungkin sama-sama warga
Indonesia tetap saja warga Jakarta dan Papua ini berbeda, di Jakarta semua
infrastruktur dibangun merata sedangkan di Papua pembangunan belum rata dan
masih banyak yang menggunakan koteka.
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
kesimpulan sila sila dalam pancasila yaitu :
sila pertama ; menuntut setiap warga negara mengakui Tuhan yg maha esa sebagai
pencipta dan menuntut umat beragama untuk hidup rukun walaupun berbeda
keyakinan.
sila kedua ; mengajak masyarakat untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang
sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia dan menjunjung tinggi martabat
dan hak asasinya.
sila ketiga ; menumbukan sikap cinta terhadap tanah air, bangsa dan negara, serta
loyal dan solider memperjuangkan hal hal yang menyangkut kepentingan negara juga
terhadap kepentingan sesama warga negara.
sila keempat; mengajak masyarakat bersikap peka dan ikut ambil bagian dalam
kehidupan politik dalam pemerintahan negara, bermasyarakat atas dasar tanggung
jawab sesuai dengan kedudukannya masing masing.
sila kelima ; mengajak masyarakat agar aktif dalam hal pemberian sumbangan yg wajar
sesuai dengan kemampuan dengan tidak membeda bedakan suku, agama, ras, agar
tercipta kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-pendidikan-pancasila-kajian-nilai-
nilai-pancasila
https://www.slideshare.net/Niadianaintansari/makalah-pendidikan-pancasila-
penerapan-nilai-pancasila-sebagai-pendidikan-karakter
http://nissabatubar.blogspot.com/2015/03/makalah-nilai-nilai-pancasila.html

Anda mungkin juga menyukai