Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat, karunia serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai arti, makna
lambang, kandungan nilai-nilai Islami, dan juga permasalahan yang terkait dalam sila
kedua “kemanusiaan yang adil dan beradab”. Kami juga berterima kasih pada Is Nurul
Fadilah, S.Pd.I,M.Pd selaku dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan Agama Islam yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Ilmu Pendidikan Agama Islam. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat beberapa kekurangan dan belum
sempurna.
Semoga makalah ini dapat dengan mudah dipahami bagi siapa pun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri mau pun bagi
orang yang membacanya. Sebelumnya mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran agar kami dapat lebih baik lagi kedepannya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Sila ke-2 Pancasila mempunyai bunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”,
dimana memiliki arti bahwa Bangsa Indonesia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa harus saling menjunjung tinggi harkat dan martabat seseorang
tanpa membeda-bedakan suku, budaya, ras, dan agamanya.
Salah satu hal yang melanggar sila kedua Pancasila adalah bullying yang kerap
terjadi dilingkungan masyarakat terutama lingkungan kampus. Kasus bullying
dianggap sebagai pelanggaran sila ke-2 Pancasila karena hak dan martabat
seseorang tidak dihargai, dimana seorang individu diperlakukan tidak setara
karena individu lain menganggap dirinya lebih baik dalam segi tertentu.
Individu tersebut bersikap sewenang-wenang dan tidak adanya perilaku saling
mengasihi antar sesama.
Dengan adanya sikap kemanusiaan yang adil dan beradab maka akan
terciptanya kehidupan masyarakat yang saling mengasihi dan menghormati
setiap individu tanpa memandang suku, ras, budaya, dan agama. Dengan
1
demikian, maka kehidupan masyarakat yang aman dan tentram dapat terjadi di
kehidupan bermasyarakat ini.
Nilai-nilai Pancasila yang telah dimiliki oleh bangsa sejak zaman dulu. Nilai-nilai
tersebut meliputi nilai budaya, adat-istiadat, dan religious yang
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-sehari. Jati diri bangsa Indonesia
melekat kuat melalui nilai-nilai tersebut yang dijadikan pandangan hidup.
Tindak-tanduk serta perilaku masyarakat nusantara sejak dahulu kal telah
tercermin dalam nilai-nilai Pancasila. Untuk itu, pendiri republic Indonesia
berusaha merumuskan nilai-nilai luhur tersebut ke dalam sebuah ideologi
bernama Pancasila. Lima ideologi utama penyusun Pancasila merupakan lima
sila Pancasila. Ideologi utama tersebut tercantum pada Alinea keempat dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945:
1. Ketuhanan yang Maha Esa;
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusywaratan perwakila, serta
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2
1.3 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengerti makna dari sila kedua Pancasila, “Kemanusiaan yang
adil dan beradab”.
2. Mahasiswa dapat mengerti makna lambang dari sila kedua Pancasila.
3. Mahasiswa dapat mengetahui kandungan nilai-nilai islam yang terdapat pada sila
kedua Pancasila.
4. Mahasiswa dapat mengetahui permasalahan yang terdapat dalam masyarakat
terkait dengan sila kedua Pancasila .
3
BAB II
PEMBAHASAN
Makna Kemanusiaan
Kata “kemanusiaan” dalam sila ke 2 memiliki makna rasa empati dan kasih sayang
terhadap sesama manusia.Lalu, pada kata “adil” dalam sila ke 2 memiliki makna
kesamaan derajat manusia. Artinya segala tindakan dan kebijakan yang diambil
haruslah berpihak pada keadilan. Meski ada banyak suku, ras, budaya, dan agama,
semua manusia mempunyai derajat yang sama. Tidak ada diskriminasi dan perlakuan
tidak adil terhadap siapapun, termasuk dalam akses terhadap pendidikan, kesehatan,
pekerjaan, dan kesempatan lainnya.
Sementara kata “beradab” memiliki makna kesopanan dan adab. Beradab berarti
bertindak dengan sopan, menghormati norma-norma sosial, dan menjunjung tinggi
nilai-nilai kebaikan dalam pergaulan sehari-hari. Ini berarti harapan untuk masyarakat
Indonesia berperilaku sopan kepada sesama manusia lainnya. Artinya, setiap warga
negara Indonesia diharapkan bisa ikut merasakan kesedihan jika ada yang sedih. Selain
itu juga menyayangi sesama manusia, memberi pada yang membutuhkan, dan memiliki
rasa empati yang tinggi.Makna sila ke 2 ini juga bisa berarti harapan untuk menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Gambar rantai dengan latar belakang warna merah dijadikan sebagai dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab. Simbol gambar ini dijadikan sebagai lambang sila
kedua dari Pancasila. Makna symbol kedua Pancasila ini adalah manusia Indonesia yang
dapat menerapkan sikap tindak yang mengakui persamaan derajat, denag
mengembangkan sikap saling mencintai, bersikap tenggang rasa, tidak semena-mena
dengan orang lain.
4
Pancasila sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab” mengandung nilai
Ketuhanan. Nilai-nilai yang terdapat pada sila kedua Pancasila sesuai dengan semua
ajaran agama yang diakui di Indonesia, diantaranya adalah nilai keadilan serta adab
atau norma yang berlaku dimasyarakat. Pengamalan sila Kedua Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab, dapat dilaksanakan dengan:
1) Mengakui sebagai makhluk Allah Swt yang memiliki harkat dan martabat. Harkat
sendiri bermakna derajat, taraf, mutu, atau nilai. Dengan demikian, bermartabat
bermakna mempunyai martabat, kehormatan, atau derajat kemausiaan, dan harga diri
yang tinggi. Maka kita sebagia makhluk hidup berkewajiban untuk mengakui hal
tersebut.
2). Mengakui persamaan hak dan kewajiban tanpa membedakan suku, keturunan,
agama, jenis kelamin, warna kulit, suku bangsa dan sebagainya. Setiap makhluk
memiliki harga dan martabat yang sama. Dan kita berkewajiban untuk mengakuinya.
4). Mengajak untuk gemar mengikuti kegiatan kemanusiaan. Yaitu kita Bersama-sama
saling merangkul dan mengajak yang ada disekeliling kita untuk mengikuti Gerakan
kemanusiaan seperti bakti sosial, guna menumbuhkan kesadaran akan pentingnya sikap
kemanusiaan dan peduli sesame makhluk.
5). Berani membela kebenaran dan keadilan. Pengamalan sila kedua ini sesuai dengan
perintah Al Quran surat An Nisaa ayat 135. Kita sebagai makhluk hidup harus berani
membela kebenaran dan keadilan, kita juga harus berani dalam melawan kezaliman
yang masih sering dilakukan oleh pemimpin yang zalim akan bangsa ini
5
2.3 PERMASALAHAN YANG BERKAITAN DENGAN SILA KEDUA
PANCASILA
Contoh perilaku yang melanggar nilai kemanusiaan yang ada pada sila kedua
Pancasila :
Penindasan atau bullying juga termasuk bentuk pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila.
Salah satu contohnya adalah kasus bullying yang terjadi pada siswa yang duduk dibangku
Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jawa Timur. “MS (13), seorang siswa kelas VII Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 16 Kota Malang, Jawa Timur diduga menjadi korban bully
oleh sejumlah temannya. Bahkan, dua ruas jari tengah MS terpaksa diamputasi akibat
tindakan teman-temannya. Ia juga kerap menangis akibat syok usai jarinya diamputasi.
Polresta Malang pun menaikkan status dari penyelidikan menjadi penyidikan. 15 orang
saksi diperiksa dalam kasus ini. Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata
mengungkapkan, MS pernah diangkat beramai-ramai. Kemudian tubuh MS dibanting ke
lantai paving. “Diangkat beramai-ramai begitu. Terus dibanting ke paving dalam kondisi
terlentang,” kata Leonardus. Aksi itu dilakukan saat jam istrirahat sekolah. Oleh teman-
temannya, MS juga pernah dibanting ke pohon dengan cara yang sama. “Kedua posisinya
juga sama, tapi dibanting ke pohon kecil,” ungkapnya. Mengaku hanya bercanda, 7 orang
siswa rekan MS terancam hukuman pidana.”
Kasus bullying dianggap sebagai pelanggaran sila ke-2 Pancasila karena hak dan martabat
seseorang tidak dihargai, dimana seorang individu diperlakukan tidak setara karena
individu lain menganggap dirinya lebih baik dalam segi tertentu. Individu tersebut bersikap
sewenang-wenang dan tidak adanya perilaku saling mengasihi antar sesama.
Dengan adanya sikap kemanusiaan yang adil dan beradab maka akan terciptanya
kehidupan masyarakat yang saling mengasihi dan menghormati setiap individu tanpa
memandang suku, ras, budaya, dan agama. Dengan demikian, maka kehidupan masyarakat
yang aman dan tentram dapat terjadi di kehiduapan bermasyarakat ini.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa Indonesia sebagai bangsa yang menjunjung
tinggi nilai keagamaan, moral serta kemanusiaan ini telah mengatur setiap masyarakatnya
dalam berperilaku yang berpedoman kepada dasar negara yaitu Pancasila dalam sila kedua
“Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Kesadaran tiap individu akan pentingnya
kemanusiaan tentunya akan membawa dampak positif bagi masyarakat luas, seperti yang
tertera pada dasar negara Indonesia yaitu sila kedua Pancasila “Kemanusiaan yang adil dan
beradab”. Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang harus terpenuhi. Seperti yang
telah tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945.
3.2 SARAN
Hendaknya seluruh masyarakat Indonesia berpegang teguh pada nilai-nilai yang terdapat
pada Pancasila. Sikap toleransi harus terus ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dan senantiasa melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menghadapi suatu
permasalahan agar tidak terjadi perpecahan atau konflik dimasyarakat.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://binus.ac.id/character-building/2020/04/studi-kasus-kemanusiaan-yang-berkeadilan-dan-
berkeadaban/