Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
KONSTITUSI 1

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kliah


pendidikan kewarganegaraan
DOSEN PENGAMPU: SURIATI,S.Sos.,MA

Disusun Oleh Kelompok 4


1. SRI WAHYUNI (230101015)
2.SELFINUGRAH (230101004)
3. RIFALDI (230101018)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM AHMAD DAHLAN
SINJAI
TAHUN AJARAN 2032
KATA
PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin,segala puji bagi allah SWT tuhan semesta alam atas


segala nikmat nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah yang berjudul konstitusi, disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas
mata kuliah.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini,
baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akxan kemampuan yg kami miliki.
Demikian apa yang kami sampaikan,semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari
makalah ini
Sinjai, 6 November 2023
DAFTAR ISI
Halaman sampul.
Kata pengantar.
Daftar isi.
Bab 1 pendahuluan

1. Latar belakang..
2. Rumusan masalah..
3.Tujuan..
Bab 2 pembahasan
A. Nilai kemanusiaan dalam UUD 1945..
B.Nilai Religius Dalam UUD 1945..
Bab 3 penutup 1.Kesimpulan.........
2.Saran.
Daftar pustaka...
BAB 1
PENDAHULUA
A.LATAR N
BELAKANG
Konstitusi merupakan segala ketentuan dan aturan dasar mengenai
ketatanegaraan.1 Berdirinya sebuah negara tidak lepas dari adanya konstitusi
yang mendasarinya. Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim
disebut Undang-Undang Dasar, dan dapat pula tidak tertulis. Konstitusi
merupakan dasar dari tatanan hukum sebuah negara, yang di dalamnya terdapat
perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) dan mengatur tentang
distribusi kekuasaan (Distribution of Power) dalam penyelenggaraan negara.
Konstitusi biasanya juga disebut sebagai hukum fundamental negara,sebab
konstitusi ialah aturan dasar. Aturan
dasar yang nantinya akan menjadi acuan bagi lahirnya aturan-aturan hukum lain
yang ada dibawahnya.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Nilai kemanusiaan dalam UUD 1945


2. Nilai Religius Dalam UUD 1945

C.TUJUAN
tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas. Supaya dengan pembuatan makalah ini
penulis atau pembaca makalah ini bisa mendapatkan sedikit ilmu tentang ini.
BAB II
PEMBAHASA
A. Nilai kemanusiaan dalam UUD 1945 N

Nilai kemanusiaan bermakna UUD 1945 mengandung nilai-nilai yang


berhubungan dengan hubungan antarmanusia. Berikut contoh sikap positifnya:-
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara
sesama manusia. - Mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nilai Kemanusiaan - Dalam kehidupan setiap manusia akan melakukan interaksi seperti pada
area lingkungan rumah untuk bisa mendapatkan informasi serta memenuhi kebutuhan
hidupnya. Akan tetapi, dalam melakukan interaksi sosial diperlukan nilai yang mengatur
masyarakat agar dapat menjalankan interaksi sosial yang bisa berlangsung dengan semestinya.
Selain itu, adanya nilai-nilai tersebut juga bisa menciptakan masyarakat yang lebih
damai serta tidak menimbulkan suatu perpecahan. Salah satu nilai yang
dibutuhkan dan ada di dalam masyarakat adalah nilai kemanusiaan.
Adanya nilai kemanusiaan, seseorang akan mampu memperlakukan manusia lain selayaknya
manusia seutuhnya serta menghargai keberadaannya. Nilai kemanusiaan ini sudah ada di
dalam Sila Kedua Pancasila.
Nilai Kemanusiaan dalam Sila Kedua Pancasila
Nilai kemanusiaan juga ada di dalam Pancasila yang terletak di sila kedua dengan
bunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Makna dari sila kedua Pancasila ini
adalah kita sebagai bangsa Indonesia harus bisa saling menghargai antara satu
sama lain. Manusia yang adil dan beradab juga memiliki arti jika kita sebagai
manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat paling tinggi dan
sama rata.
Oleh karena itu, wajib hukumnya bagi kita untuk bisa selalu memiliki
sikap yang adil dan beradab sebagai seorang manusia. Mulai dari menghargai, menghormati
dan mencintai satu sama lain. Dalam sila kedua juga terdapat kata adil yangbisa diartikan
sebagai seorang manusia harus bisa melakukan sesuatu tanpa perlu melihat latar belakang
orang lain.
Tentunya, kita juga tahu jika Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan akan
keberagamannya, mulai dari suku, budaya hingga agama. Oleh karena itu, kita juga harus
bisa saling menghargai orang lain tanpa perlu melihat bagaimana latar belakang yang
dimilikinya, seperti agama, budaya,suku maupun status sosialnya di dalam kelompok
masyarakat.
Selain itu, kata adil dalam sila kedua Pancasila juga diberlakukan dalam nilai
maupun hukum yang berlaku. Dalam hal ini dapat diartikan yang dimana tidak
ada perbedaan perlakukan untuk semua masyarakat
Indonesia atau bisa disebut dengan sama dan setara. Saling menghargai dan
memperlakukan orang lain secara sama tanpa perlu melihat latar belakang juga
bisa menjadi salah satu perwujudan dari nilai kemanusiaan
dari sila kedua Pancasila.
Nilai yang Terkandung dalam Sila Kedua
Sebelumnya, kita sudah tahu jika nilai kemanusiaan termasuk ke dalam sila kedua Pancasila.
Namun, jika kita bedah lebih dalam lagi untuk sila kedua Pancasila, ternyata ada beberapa
kandungan nilai lainnya selain nilai kemanusiaan lho.Apa saja nilai yang terkandung di
dalam sila kedua selain nilai kemanusiaan? Berikut adalah penjelasan selengkapnya.
1. Kesopanan dan Beradab
Nilai pertama yang terkandung di dalam sila kedua Pancasila adalah kesopanan dan adab.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jika bunyi dari sila kedua Pancasila adalah
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Dari bunyi sila kedua Pancasila tersebut tentunya kita sebagai bangsa Indonesia harus
memiliki perilaku dan sikap yang sopan serta beradab kepada sesama manusia lainnya.
Bayangkan saja jika kita sebagai masyarakat tak memiliki rasa sopan dan adab,
tentunya hal tersebut akan menjadikan banyak manusia memiliki perilaku dengan
sikap yang tidak baik.
Oleh karena itu, Indonesia membuat Pancasila agar nilai yang terkandung di dalamnya bisa
menjaga ketentraman bangsa Indonesia. Terlebih lagi, pada sila kedua Pancasila juga bisa
mengajarkan kepada kita semua akan etika yang baik terhadap sesama manusia.
2. Rasa Empati dan Kasih Sayang
Nilai kedua yang terkandung dalam sila kedua Pancasila adalah rasa empati dan
kasih sayang. Pada dasarnya, manusia dapat ikut merasakan kesedihan ketika rasa
empati dan kasih sayang yang mereka miliki tersentuh.Dengan adanya kedua rasa
tersebut, bangsa Indonesia akan lebih mudah untuk saling tolong menolong.
Tak semua masyarakat Indonesia dapat hidup dengan kondisi yang cukup dan
tenang. Ada beberapa dari mereka yang memiliki kehidupan kurang cukup dan
tidak bisa hidup dalam rasa tenang. Merekalah yang membutuhkan perhatian dari
orang lain agar bisa menjalani hidup
dengan penuh semangat.
Adanya sila kedua Pancasila menjadikan rasa kasih sayang dan empati
masyarakat Indonesia menjadi lebih meningkat. Rasa empati dan kasih sayang
memang begitu diperlukan dalam upaya membantu kehidupan orang lain,
terutama bagi mereka yang memang benar-benar membutuhkan bantuan orang
lain. 88
3. Kesamaan Derajat Sesama Manusia
Dalam sila kedua Pancasila juga memiliki nilai kesamaan derajat manusia.
Adanya nilai tersebut menjadikan kita sebagai manusia tidak saling
menunjukkan siapa yang lebih baik maupun siapa yang lebih buruk.
Meskipun Indonesia memiliki keberagaman suku, ras, budaya dan agama, bukan berarti
sesama manusia di tengah perbedaan tersebut bisa saling menjatuhkan. Di mata negara dan
hukum, kedudukan manusia memiliki derajat yang sama.
Oleh karena itu, adanya sila kedua dalam Pancasila memberikan nilai kehidupan seperti
persamaan derajat manusia. Selain itu, nilai ini juga menjadikan setiap manusia memiliki hak
dan kewajiban yang sama.
4. Menjunjung Tinggi Nilai Kmanusiaan
Dalam sila kedua Pancasila juga memiliki nilai kemanusiaan yang dijunjung
tinggi. Nilai kemanusiaan memang harus selalu dijunjung tinggi agar tidak terjadi
tindakan kekerasan. Selain itu, adanya tindakan kekerasan di suatu negara jga bisa
menunjukkan jika negara tersebut memang sedang dalam kondisi tidak baik-baik
saja.
Tuhan menciptakan berbagai macam sifat dan karakter manusia secara berbeda. Oleh karena
itu, kita sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan juga harus saling menghormati, menghargai,
menjaga satu sama lain dan tidak saling menjatuhkan.
Itu artinya, kita juga harus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan seperti yang
ada di dalam sila kedua Pancasila. Adanya nilai kemanuisiaan menjadikan
manusia tersadar jika menjunjung tinggi nilai tersebut dapat memberikan
manfaat.Misalnya seperti, kehidupan yang tenang karena tidak perlu melakukan
perbandingan, membuat orang lain bahagia karena dapat memberikan bantuan,
kehidupan menjadi lebih makmur akan lebih sering dirasakan, dan masih
banyak lagi.

Penerapan Nilai Kemanusiaan dalam Kehidupan Sehari-Hari


1. Bersikap Adil untuk Diri Sendiri atau Orang Lain
Bersikap adil untuk diri sendiri dan orang lain juga merupakan contoh
perilaku yang bisa mencerminkan sila kedua Pancasila. Tak bisa dipungkiri jika
bersikap adil adalah suatu yang susah untuk dilakukan pada awalnya. Namun,
ketika kita sudah terbiasa melakukannya,maka perlahan-lahan menerapkan sikap
adil dalam kehidupan sehari-hari akan lebih mudah untuk dilakukan.
Bersikap adil dapat dimulai dari selalu melihat sesuatu hal dari sisi objekti. Dengan
melakukan hal tersebut tidak akan menguntungkan satu belah pihak dan akan tetap sama rata
untuk semua pihak. Terlebih, bagi para penegak hukum yang memang perlu menanamkan
sikap dan perilaku untuk diri sendiri maupun orang lain dalam kehidupannya.
2.Tidak Memilih Pertemanan

Tidak memilih dalam pertemanan juga termasuk penerapan sila kedua Pancasila.
Itu artinya, kita sebagai bangsa Indonesia tidak perlu memilih teman berdasarkan latar
belakang seperti ras, agama, suku, kondisi ekonomi dan sebagainya. Sikap dan perilaku yang
membedakan orang lain adalah suatu sikap yang tidak baik diterapkan di dalam kehidupan
sehari-hari.

Tidak memilih dalam pertemanan bisa kita terapkan ketika menjalani kehidupandi
lingkungan baru seperti sekolah baru. Ketika kita berpindah ke sekolah baru,sebaiknya kita
tidak memilih-milih teman. Perlu diketahui juga jika semakin banyak teman,maka hal tersebut
akan semakin membuat kita menjadi bahagia.

3. Melakukan Kegiatan Kemanusiaan

Setiap manusia pasti akan membutuhkan bantuan orang lain. Terlebih lagi ketika ada
bencana yang datang di suatu daerah. Sudah pasti masyarakat yang ada disekitar daerah
tersebut akan sangat membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karenaitu, melakukan tindakan
kemanusiaan kepada mereka akan bisa membantu meringankan beban.

Selain itu, dengan mengikuti kegiatan kemanusiaan juga merupakan perilakudan sikap
yang bisa mencerminkan sila kedua Pancasila. Tentunya, kita sebagaibangsa Indonesia tidak
perlu malu jika harus ikut kegiatan kemanusiaan. Hal inikarena dengan mengikti kegiatan
kemanusiaan, kita sudah bisa membantu manusialain dan meringankan bebannya dan juga
memiliki sikap Pancasila.

4. Tidak Main Hakim Sendiri

Sama seperti bunyi dari sila kedua Pancasila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Tentunya, kita sebagai bangsa Indonesia tidak boleh melakukan kekerasan kepada orang lain.
Bahkan, kita juga tidak boleh main hakim sendiri. Itu artinya, ketika kita melakukan tindakan
main hakim sendiri, maka tindakan tersebut sudah termasuk ke dalam tindakan kekerasan.

Selain itu, tindakan main hakim sendiri sama sekali tidak mencerminkan sila kedua
Pancasila. Oleh karena itu, perilaku dan sikap tidak main hakim sendiri memang harus
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

5.Menghormati Orang Tua

Berperilaku baik bisa diterapkan seperti tidak melakukan tindakan semena-mena terhadap
orang lain. Pasalnya,melakukan tindakan yang semena-mena kepada orang lain bisa membuat
orang lain menjadi marah bahkan hingga bisa menimbulkan sebuah konflik.
6. Bersikap Hormat dan Bekerja Sama dengan Bangsa Lain
Dalam menjalin komunikasi internasional, kita juga harus bisa saling menghormati
kepada bangsa lain agar dapat melakukan kerja sama dengan baik. Kerja sama antar kedua
negara akan bisa memberikan banyak manfaat bagi suatu negara terutama untuk kemajuan
negara tersebut.

B. Nilai Religius Dalam UUD 1945


1. Pengertia Nilai-Nilai Religius
Secara umum nilai biasa dipahami sebagai ukuran atau tolak ukur bagi manusia.
Menurut Rokeach dan Bank bahwasanya nilai merupakan suatu tipe kepercayaan yang berada
pada suatu lingkup sistem kepercayaan di mana suatu tindakan bertindak atau menghindari
suatu tindakan, atau mengenai suatu yang dianggap pantas. ini berarti pemaknaan atau
pemberian arti terhadap suatu objek. Sedangkan keberagamaan merupakan suatu sikap atau
kesadaran yang muncul di dasarkan atas keyakinan atau kepercayaan seseorang terhadap suatu
agama.
Kata dasar religius berasal dari bahasa latin religare yang berarti menambatkan atau
mengikat. Dalam bahasa Inggris disebut dengan religi dimaknai dengan agama. Dapat
dimaknai bahwa agama bersifat mengikat, yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan-
nya. Dalam ajaran Islam hubungan itu tidak hanya sekedar hubungan dengan Tuhan-nya akan
tetapi juga meliputi hubungan dengan manusia lainnya, masyarakat atau alam lingkungannya.
Sehingga agama merupakan seperangkatajaran yang merupakan perangkat nilai nilai
kehidupan yang harus dijadikan barometer para pemeluknya dalam menentukan pilihan
tindakan dalam kehidupannya.Jadi, religius merupakan penghayatan serta implementasi dari
ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, sehingga aspek religius ini harus ditanamakan
secara maksimal.
Penanaman nilai religius ini menjadi tanggung jawab orang tua dan sekolah. Menurut
ajaran islam, sejak anak belum lahir sudah harus ditanamkan nilai-nilai agama agar anak
kelak menjadi anak yang religius. Dalam perkembangan selanjutnya saat anak telah lahir,
penanaman nilai religius harus lebih intensif lagi. Penanaman nilai-nilai religi sejak dini dapat
dimulai dari keluarga itu sendiri, dengan cara menciptakan suatu suasana yang
memungkinkan penanaman nilai-nilai tersebut dapat dilakukan. Selain itu, orang tua juga
dapat menjadi teladan yang utama bagi anak-anaknya, karena kecil kemungkinan penanaman
nilai-nilai religius tersebut ditanamkan jika orang tua sendiri tidak bisa menjadikan contoh
utama bagi anak-anaknya.
Sementara disekolah, ada banyak sekali strategi yang dapat mendukung terlaksananya
penanaman nilai-nilai religius baik itu dari program sekolah itu sendiri ataupun lingkungan
lembaga pendidikan tersebut. Budaya religius yang dilakukan sehari-hari memungkin siswa
menjadi terbisa melakukan nilai religius tersebut tampa harus ada pemaksaan.4 Bila nilai-
nilai religius anak didik telah tertanam dan dipupuk dengan baik maka dengan sendirinya
akan tumbuh menjadi jiwa agama yang kuat, sehingga dapat mencegah kenakalan-
kenakalan remaja yang sedang marak saat ini. Bila sudah demikian maka tugas pendidik
selanjutnya ialah menjadikan nilai-nilai agama tersebut menjadi sikap beragama
sesungguhnya pada
siswa, menjadikan nilai-nilai agama itu tertanam sangat kuat dalam jiwa siswa.
2. Macam-macam Nilai Religius
Terdapaat beberapa macam nilai-nilai religius yang telah dikelompokkan menjadi lima
nilai utama yaitu nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha
Esa, diri sendiri, sesama manusia dan lingkungan serta kebangsaan. Adapun daftar nilai-nilai
utama ynag dimaksud ialah sebagai berikut:
a. Nilai karakter yang berhubungan dengan tuhan
Terdapat beberapa nilai-nilai pokok dalam ajaran islam yang berhubungan dengan tuhan
yang sesungguhnya akan menjadi inti kegiatan pendidikan dan harus ditanamkan serta
dikembangkan pada anak sejak usia dini antara lain:

1) Nilai Ibadah
Manusia sebagai ciptaan tuhan mempunyai kewajiban terhadap tuhan dan juga
sesama.Kewajiban terhadap tuhan ialah melaksanaka perintah dan menjauhi larangan Allah.
Perbuatan yang dilakukan karena perintah-Nya disebut ibadah.
Ibadahkepada Allah dapat diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari seperti sholat,
puasa, zakat, dan lain sebagainya. Dalam melaksanakan ibadah tersebut harus sesuaidengan
petunjuk Allah SWT, agar ibadah yang kita lakukan diterima dan mendapat nilai di sisi
Allah SWT.Nilai ibadah sangat perlu ditanakmkan kepada seorang anak didik, agar mereka
mengetahui seberapa pentingnya beribadah dan taat kepada Allah. Sehingga untuk
membentuk nilai ibadah tersebut maka perlunya penanaman nilai-nilai ibadah baik yang
terlibat langsung maupun tidak langsung.
2) Nilai Akhlak
Akhlak yang mulia merupakan sikap dan perilaku yang wajib dimiliki oleh setiap umat
muslim,baik hubungan kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Karena begitu
pentingnya memiliki akhlak ynag mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah SAW diutus
untuk memperbaiki akhlak dan beliau telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung
sehingga Allah abadikan didalam Al-Qur'an. Allah berfirman:

"Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang mulia" (Q.S Al-
Qalam:4)
Akhlak merupakan kebiasaan atau sikap yang mendalam di dalam jiwa, sesuatu yang
dapat diperoleh dan dipelajari, memiliki ciri-ciri istimewa yang menyebabkan perilaku sesuai
dengan fitrah llahiah dan akal sehat. Akhlak mulia menuntutkan manusia untuk mencapai
tujuan hidupnya, baik kebahagiaan di dunia dan akhirat. Prinsip ini memandang manusia
adalah pribadi yang mampu melaksanakan nilai-nilai moral agama dalam hidupnya karena
telah mempunyai fitrah Illahiyah.
3) Nilai Ikhlas
Ikhlas merupakan sikap murni dalam tingkah laku dan perbuatan, semata-mata demi
memperoleh ridha dari Allah SWT, dan tanpa mengharapkan imbalan apapun dari Allah
SWT, baik tertutup maupun terbuka. Dengan sikap yang ikhlas orang akan mampu mencapai
tingkat tertinggi nilai batinnya dan lahirnya, baik pribadi maupun
sosial. Begitu pula dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan menuntut ilmu haruslah ikhlas.
Karena dengan ikhlas ilmu yang kita dapatkan akan bermanfaat di dunia dan akhirat, serta
mendapat derajat yang tinggi di mata Allah.

4.) Nilai sabar


Surah Al-Baqarah:45

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat, kecuali bagi orang yang khusyu'."
Melalui firman-Nya ini, Allah menyuruh hamba-Nya untuk meraih kebaikan dunia dan akhirat
secara menjadikan sabar dan sholat sebagai penolong. Sedang yang dimaksud sabar pada ayat
tersebut adalah menahan diri dari perbuatan maksiat karena disebutkan bersamaan dengan
pelaksanaan berbagai macam ibadah, dan yang paling utama adalah ibadah sholat.
Sabar merupakan sikap tabah atas segala sesuatu yang terjadi kepada kita,baik atau buruk
sesuatu yang menimpa kita hendaklah terus bersabar,karena sesungguhnya sesuatu yang baik
dan buruk itu datang dari Allah. Kita semua berasal dari Allah SWT tentu kita kembalipun
hanya kepada Allah SWT. Jadi, sabar merupakan sikap batin yang tumbuh karena kesadaran
akan asal dan tujuan hidup yaitu Allah
b. Nilai karakter yang berhubungan dengan diri sendiri
Setiap manusia harus memiliki jati diri. Dengan jati diri, seseorang bisa menghargai dirinya
sendiri,mengetahui kemampuan, serta kelebihan dan juga kekurangannya. Sehingga perlu adanya
beberapa nilai religi yang dikembangkan agar kita dapat menghargai diri sendiri11, nilai-nilai
tersebut antara lain:
1) Jujur

"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar"(At-Taubah: 119)
Ayat ini menjelaskan bahwa keberuntungan yang diperoleh oleh orang-orang yang berbuat
jujur/benar dan selalu dalam kejujuran dan akan selamat dari berbagai kebinasaan. Allah SWT akan
memberikan keberuntungan dalam segala urusan dan perkara dalam kehidupan ini. Karena itu,
salah satu prinsip dalam ajaran gama adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran.Secara harfiah,
jujur berarti lurus hati, tidak berbohong, tidak curang. Jujur merupakan nilai penting yang harus
dimilisetiap orang. Jujur tidak hanya diucapkan, tetapi juga tercermin pada pribadi seharihari. nilai
ujur sangat baik untuk dikembangkan pada anak saat ini, karena pada saat ini nilai jujur pada
seseorang semakin menurun. Sehingga bagi siapa saja yang memiliki kesadaran akan pentingnya
kejujuran haruslah senantiasaa terus memperjuangkan nilai tersebut. Sebab bila perjuangan itu
berhenti, karakter anak bangsa yang akan datang akan semakin rusak, dan masa depanpun akan
suram.
2)Bertanggung jawab
Firman Allah QS Al-Qiyamah ayat 36:

"Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung
jawaban)"? (QS. Al-Qiyamah:36)
Ayat ini menjelaskan bahwasanya setiap manusia pastilah akan mempertanggung
jawabkan semua yang telah mereka lakukan kelak di akhirat. Tidak akan ada satupun yang
dapat menghindar dari pertanggung jawaban tersebut, sekecil apapun kesalahan yang kalian
lakukan pasti akan di pertanggung jawabkan, jadi lakukan semua perilaku kebaikan yang
telah Allah perinthkan kepadamu. Sikap tanggung jawab dalam ranah pendidikan merupakan
sikap dan perilaku seseorang untuk merealisasikan tugas dan kewajibannya sebagaimana
yang seharusnya dilakukan dan dengan waktu yang telah ditentukan terhadap diri sendiri dan
masyarakatdengan baik dan tepat.
3) Bergaya hidup sehat
Pada dasarnya ajaran agama sangat mementingkan adanya kebersihan, dengan beberapa
perintah yang didahulukan sebelum melaksanakan ibadah. Dengan memelihara kebersihan
akan berimplementasi pada kesehatan manusia. Karena Allah sangat menyukai orang yang
bertaubat dan menyukai orang yang menyucikan/membersihkan dirinya. Maksutnya
mensucikan diri dari berbagai kotoran sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat
222:

-""Sesungguhnya Allah menyukai Orangorang yang bertaubat dan menyukai orang- orang yang
menyucikan diri".
4)Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa latin discere yang memiliki arti belajar. Dari kata lain kemudian
muncul kata disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Seiring perkembangan zaman kata
disciplina juga mengalami peerkembangan makna.
Sekarang kata disciplina telah dimaknai secara beragam. Ada yang mengartikan bahwa disiplin
adalah sebuah pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan siswa agar senantiasa
berperilaku tertib dan ada pula yang memaknai disiplin sebagai kepatuhan terhadap peraturan.
Dalam menanamkan kedisiplinan pada anakpun beragam, kedisiplinan tidak dilakukan dengan
pengekangan dan kekerasan, karena itu hanya akan membuat anak menjadi takut dan mental
anakpun akan rusak. Menerapkan kedisiplinan cukup dengan perkataan dan tindakan.
Kedisiplinan merupakan suatu perbuatan yang terus menerus dilakukan sehingga menjadi
kebiasaan rutin setiap hari. Begitu pula dengan ibadah yang setiap hari kita lakukan sebagai
rutinitas penganutnya, dan itu semua telah tersusun dengan rapi.
Apabila ibadah dilaksanakan tepat pada waktunya maka akan tertanam nilai kedisiplinan
secara otomatis. Kemudian apabila hal tersebut dilakukan secara terus menerus maka akan
menjadi budaya religius.
5) Kerja keras
Kita berada dizaman dimana semua keinginan dapat dicapai dengan mudah dan instan,
zaman dimana kerja keras telah tersaingi dengan kemewahan dan budaya ini sudah cepat
mewabah dikalangan masyarakat. Bila sudah demikian kita perlu menanamkan kembali
kesadaran dan pemahaman dikalangan generasi muda bahwa jika ingin mencapai cita-cita yang
mereka inginkan maka perlulah kerja keras, tidak ada keberhasilan yang hakiki tampa kerja
keras. Hilangkan penyakit malas yang ada pada diri kalian lawanlah rasa malas, karena hidup
kalian tidak akan akan berubah keculi kalian merubahnya. Mungkin memang keberhasilan kita
ada ikut campur dari orang lain yang menolong kita, tetapi sesungguhnya yang menentukan
nasib dan masa depan hanyalah kita sendiri.
c. Nilai karakter dalam hubungan dengan sesama
1) Menghargai karya orang lain
Sikap menghargai karya orang lain merupakan sikap yang dapat mempererat
hubungan antar sesama manusia. Dengan sikap ini kita dari orang lain. Sehingga dengan
adanya sikap ini, sebuah kerja sama yang dilakukan dapat terselesaikan
dengan baik karena mendapatkan ide-ide dari orang lain. 2)Santun
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya
kesemua orang. Allah SWT memerintahkan hamba dan Rasul-Nya Muhammad SAW supaya
menyuruh hamba-hamba-Nya yang beriman agar dalam pembicaraan selalu mengucapkan kata-
kata yang benar dan baikSeperti firman Allah dalam surah Al-Baqarah:263

"Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu
yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun." (QS.Al-
Baqarah:263)
3) Demokratis
Nilai demokratis sangat penting untuk yumbuh kembangkan kepada anak didik agar
memahami bahwa tidak boleh ada pemaksaan pendapat. Selama orang lain memiliki hak
untuk berpendapat, perbedaan pendapat merupakan konsekuensi yang tidak mungkin untuk
dihindari. Jika memaksakan segala sesuatu harus satu pendapat, hal ini sudah tidak sesuai
dengan nilai demokrasi. Itu disebut dengan dogmatis, otoriter, bahkan tidak realistis. Di dunia
ini tidak bisa dipaksakan adanya pendapat yang harus sama semua. Sebab setiap manusia pasti
memiliki pendapat yang dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan sendiri.
d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
Manusia merupakan makhluk sosial. Kita hidup tidak lepas dengan alam. Kerananya,jangan
berfikir bahwa manusia dapat hidup sendiri tanpa peran orang lain. Lingkungan sangat berperan
penting dalam kegidupan, sehingga kita perlu menjaga dan
memelihara agar lingkungan senantiasa bersih dan sehat. Tindakan yang dapat dilakukan yaitu
dengan mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya, dan mengembangkan upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dengan begitu lingkungan akan selalu
terjaga kelestariannya.
e. Nilai kebangsaan
Nilai kebangsaan merupakan bagaimana cara kita berfikir, bertindak dan wawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan individu dan kelompok. Ada
beberapa nilai-nilai karakter yang berhubungan dengan kebangsaan, diantaranya yaitu:
1) Nasionalis
Nasionalis merupakan cara kita berfikir dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa,lingkungan fisik, sosial, kultur,
ekonomi dan politik bangsanya. Sikap nasionalis akan selalu menjaga dan menjunjung
martabat bangsa. Sikap mematuhi peraturan negara dengan tidak berbuat kriminal, serta
perbuatan-perbuatan yang dilarang UUD itu sudah merupakan sikap kesetiaan, kepedulian
terhadap bangsa kita sendiri.
2) Menghargai keberagaman
Semua manusia tampa memandang jenis kelamin, fisik, sifat, adat, kultur, suku dan
agama,adalah sama dalam harkat dan martabat. Tinggi rendahnya manusia hanya ada dalam
pandangan Allah SWT. Prinsip ini merupakan prinsip tentang persaudaraan dikalangan umat
beriman. Sehingga kita dalam berbangsa haruslah saling menghormati satu sama lain, agar
bangsa menjadi lebih sejahtera, tidak ada perperangan atau perpecahan diantara saudara.
Nilai-nilai religius diatas hanyalah sebagian saja, masih banyak lagi nilai religius yang
dapat dikembangkan oleh pendidik dalam meningkatkan karakter peserta didik. Namun,
setidaknya nilai relgius.diatas sudah mewakili dari sekian banyak nilai-nilai religius yang ada.
BAB I

PENUTUP

1.Kesimpulan

a. Nilai kemanusiaan bermakna UUD 1945 mengandung nilai-nilai yang berhubungan dengan
huungan antarmanusia. Berikut contoh sikap positifnya:-Mengakui persamaan derajat,
persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. -Mengembangkan sikap
tenggang rasa.
Nilai Kemanusiaan - Dalam kehidupan setiap manusia akan melakukan interaksi seperti pada
area lingkungan rumah untuk bisa mendapatkan informasi serta memenuhi kebutuhan
hidupnya. Akan tetapi, dalam melakukan interaksi sosial diperlukan nilai yang mengatur
masyarakat agar dapat menjalankan interaksi sosial yang bisa berlangsung dengan
semestinya.
b. Nilai kemanusiaan bermakna UUD 1945 mengandung nilai-nilai yang
berhubungan dengan hubungan antarmanusia. Berikut contoh sikap positifnya:-
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara
sesama manusia. - Mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nilai Kemanusiaan - Dalam kehidupan setiap manusia akan melakukan interaksi seperti pada
area lingkungan rumah untuk bisa mendapatkan informasi serta memenuhi kebutuhan
hidupnya. Akan tetapi, dalam melakukan interaksi sosial diperlukan nilai yang mengatur
masyarakat agar dapat menjalankan interaksi sosial yang bisa berlangsung dengan semestinya

2.Saran
Dengan di susunnya makalah ilmu tauhid ini penulis mengharapkan pembaca dapat
mengetahui kajian pembahasannya. Di sini penulis menyadari bahwa dalam penulis makalah
ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun untuk penulisan
makah selanjutnya sangat di harapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Mochamad Aris Yusuf., Gramedia literasi., 2021


https://www.gramedia.com/literasi/nilai-kemanusi aan/

Anda mungkin juga menyukai