Kelompok 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan
dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah pancasila dari ibu
Sriwati, M.Pd. yang berjudul “ Harkat dan Martabat Bangsa Indonesia dalam
Negara Pancasila ” dan juga untuk teman-teman sebagai bahan penambah ilmu
pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Tak ada gading yang tak retak, kerja keras usaha maksimal yang kami
lakukan demi selesainya makalah ini, tetap akan selalu ada kekurangan di
dalamnya. Untuk itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan
pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah
Pancasila yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami guna perbaikan
makalah berikutnya agar lebih baik. Besar harapan kami semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua Aamiin yaa Rabbal’Aalamiin..Terima kasih.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Harkat dan martabat manusia pada dasarnya dimiliki oleh setiap
manusia untuk menjalani kehidupan bermasyarakat karena sudah merupakan
kodrat manusia sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial ciptaan
Tuhan. Untuk itu setiap orang wajib dan berhak menjaga harkat dan
martabatnya. Harkat dan martabat manusia tidak terlepas dari hak asasi
manusia dalam menjaga harga dirinya karena sudah melekat sejak lahir dan
terbawa dalam kehidupan bermasyarakat. Demikian juga dengan kewajiban
asasi manusia yaitu untuk membatasi hak yang dimiliki. Namun, seringkali
harkat dan martabat manusia direndahkan oleh manusia lain seperti
diskriminasi sosial, pelanggaran HAM dan lain-lainnya.
Harkat dan martabat manusia itu bernilai sama di mata Sang Pencipta,
apapun situasi dan kondisinya. Tidak ada jabatan, pangkat, pendidikan, latar
belakang, kondisi ekonomi yang menyebabkan HMM lebih tinggi dari
manusia lainnya. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki bakat,
kodrat, kebebasan hak, dan kewajiban asasi dalam menjaga dan menciptakan
harkat dan martabat.
Harkat dan martabat manusia berkaitan dengan sila ke-2 Pancasila
yang mempunyai bunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, dimana
memiliki arti bahwa bangsa Indonesia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa harus saling menjunjung tinggi harkat dan martabat seseorang tanpa
membeda-bedakan suku, budaya, ras, dan agamanya.
Contoh kasus bullying dianggap sebagai pelanggaran sila ke-2
Pancasila karena hak dan martabat seseorang tidak dihargai, dimana seorang
individu diperlakukan tidak setara karena individu lain menganggap dirinya
lebih baik dalam segi tertentu. Individu tersebut bersikap sewenang-wenang
dan tidak adanya perilaku saling mengasihi antar sesama.
Dengan adanya sikap kemanusiaan yang adil dan beradab maka akan
terciptanya kehidupan masyarakat yang saling mengasihi dan menghormati
setiap individu tanpa memandang suku, ras, budaya, dan agama. Dengan
demikian, maka kehidupan masyarakat yang aman dan tenteram dapat terjadi
di kehidupan bermasyarakat ini.
B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian harkat dan martabat manusia ?
B. Bagaimana harkat dan martabat manusia dalam negara Pancasila ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian harkat dan martabat manusia
2. Untuk mengetahui harkat dan martabat manusia dalam negara Pancasila
BAB II
PEMBAHASAN
Dari pengamalan sila kedua di atas, sila kedua berarti tidak ada
perbedaan atau ketidaksetaraan dalam masyarakat Indonesia, terutama
dalam hukum (adil). Sesama manusia didorong untuk saling menghormati
agar kemanusiaan tetap menjaga rasa hormat terhadap bangsa dan tidak
menimbulkan diskriminasi dalam masyarakat.
6
Ibid, h. 46.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Harkat dan martabat merupakan dua istilah yang tidak terlepas dari
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan
makhluk yang lainnya. Harkat manusia adalah derajat kemuliaan sedangkan
martabat manusia adalah harga diri atau tingkat harkat manusia
Di dalam Pancasila sila yang kedua mengandung terkandung nilai-nilai
bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai
makhluk yang beradab. Oleh karena itu, dalam kehidupan kenegaraan
terutama dalam peraturan perundang-undangan negara harus mewujudkan
tercapainya tujuan harkat dan martabat manusia, terutama hak-hak kodrat
manusia sebagai hak dasar harus dijamin dalam peraturan perundang-
undangan negara.
B. Saran
Diharapkan bagi setiap bangsa Indonesia untuk selalu menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia agar terciptanya rasa hormat bangsa dan
tidak menimbulkan sikap diskriminasi dalam masyarakat.
Daftar Pustaka
Dahlan, Mukhtar Zaini. Pendidikan Agama Islam. Lppm IKIP PGRI Jember