Anda di halaman 1dari 5

Menurut Syarbaini (2009:21), secara filosofis nilai pancasila adalah pandangan hidup.

Dengan demikian pancasila dijadikan sebagai pedoman dalam bertingkah laku dan
berbuat dalam segala bidang kehidupan, meliputi bidang ekonomi, politik, sosial
budaya, serta pertahanan dan keamanan. Maka dari itu, pancasila wajib ditanamkan
atau diwariskan pada generasi muda bangsa Indonesia.

Menurut Krissantono sebagaimana dikutip Syamsudin (2009:82), kemanusiaan yang


adil dan beradab pada prinsipnya ingin menempatkan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai mahkluk Tuhan dan sikap saling harga menghargai antara
sesama manusia, juga sikap penghormatan bangsa Indonesia kepada bangsa-bangsa
lain.

Pancasila khususnya sila kedua mengajarkan agar bangsa Indonesia dapat


memanusiakan manusia, manakala seseorang sedang tertimpa masalah maka
penyelesaiannya dengan kemanusiaan yang adil dan beradab. hal ini tidak terlepas dari
kodrat manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa, sebagai mahkluk sosial,
maka penghayatan dan pengamalan nilai-nilai pancasila akan ditentukan oleh manusia
itu sendiri agar dapat mengendalikan diri dan kepentingannya untuk memahami hak
dan kewajibannya sebagai warga Negara Indonesia.

kemanusaiaan yang adil dan beradab sebagai sila kedua Pancasila


mengandung nilaikemanusiaan, yaitu pengakuan terhadap adanya martabat
manusia dengan segala hal asasinya yang harus dihormati oleh siapapun,
dan perlakuan yang adil terhadap sesama manusia. Pengertian manusia
beradab adalah manusia yang memiliki daya cipta, rasa, karsa dan
iman,sehingga nyatalah bedanya dengan makhluk lain.

Prinsip yang terkandung dalam sila kedua Pancasila menjadi landasan untuk
berperilakuterhadap sesama, yang pada dasarnya antara lain adalah:

a.Setiap individu memiliki kebebasan mendasar yang dijamin Negara dan hanya
dibatasi olehkebebasan orang lain.

b. Setiap individu harus diberlakukan sama oleh Negara tanpa melihat asal-usul
biologis maupunsosialnya.

c. Hak atas hidup yang berkualitas, hak atas rasa aman dari ancaman, serangan atau
derita apapundimiliki oleh setiap individu.d. Setiap individu harus dilindungi dan
berhak untuk tidak disiksa secara psikis maupun psikologisdan pejabat publik.

Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab secara sistematis didasari dan dijiwai oleh
sila Ketuhanan Yang Maha Esa, serta mendasari dan menjiwai ketiga sila berikutnya.
Sila kemanusiaan sebagai dasar fundamental dalam kehidupan kenegaraan,
kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai kemanusiaan ini bersumber pada dasar
filosofis antropologis bahwa hakikat manusia adalah susunan kodrat rohani (jiwa) dan
raga, sifat kodrat individu dan makhluk sosial, kedudukan kodrat makhluk pribadi
berdiri sendiri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah mengandung nilai suatu kesadaran sikap
moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusia
dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya baik terhadap
diri sendiri, terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungannya.

Dalam sila kemanusiaan ini merupakan norma untuk menilai apapun yang
menyangkut kepentingan manusia sebagai makhluk Tuhan yang mulia dengan
kesadaran martabat dan derajatnya. Kemanusiaan yang adil dan beadab adalah
kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi budi nurani
manusia dalam hubungan norma-norma kebudayaan pada umumnya. Hubungan dan
norma baik terhadap diri pribadi sesama manusia maupun terhadap alam
lingkungannya. Nilai-niliai dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab itu adalah
nilai yang merupakan refleksi dari martabat serta harkat manusia yang memiliki
potensi kultural. Potensi itu dihayati sebagai hal yang bersifat umum (universal) dan
dipunyai oleh semua bangsa tanpa terkecuali. Dalam sila ini tersimpul suatu konsep
nilai kemanusiaan yang lengkap, yang adil serta bermutu tinggi, karena kemampuan
berbudayanya. Menurut sial Kemanusiaan yang adil dan beradab itu, setiap manusia
Indonesia adalah bagian dari warga dunia, yang meyakini adanya prinsip persamaan
harkat dan martabatnya sebagai hamba Tuhan. Dalam sila kedua ini tercakup nilai-
nilai yang menyangkut hak dan kewajiban asasi manusia Indonesia. setiap warga
negara dijamin hak serta kebebabasannya yang mengatur hubungan manusia dengan
Tuhan, dengan orang seorang, dengan masyarakatnya, dan alam lingkungnnya. Di
dalamnya mengandung nilai cinta kasih yang harus dikembangkan, nilai etis yang
menhargai keberanian untuk membela kebenaran, santun dan menghormati harkat
kemanusiaan.

Makna filososfi dari sila Kemanusiaan yang adil dan beradab yakni menunjukan
bahwa bangsa Indonesia mengakui dan meninggikan hak-hak kemanusiaan yaitu
dengan memperlakukan semua orang secara adil dan beradab, memberikan kepada
semua orang apa yang menjadi haknya, membantu manusianya dalam menjalankan
kewajibannya baik sebagai manusia maupun sebagai warga negara, kemudian
melindungi hak-hak tersebut dengan aturan/landasan hukum yang tetap, serta
menyeimbangkan antara hak dan kewajiban sebagai manusia sekaligus warga negara

Identifikasi Secara Filosofi Setiap Butir Sila Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab.

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan


martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Butir pertama dari sila kedua Pancasila ini berkaitan erat sila pertama Pancasila.
Dalam butir ini bangsa Indonesia ingin menunjukan bahwa manusia merupakan
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dengan sejumlah keistimewaan yang melekat
pada diri mansuia itu sendiri, maka sudah sepatutnya manusia itu diperlakukan sesuai
dengan harkat dan martabatnya sebagi makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia.

2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap


manusia, tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

Butir kedua ini lebih menekankan kepada hak-hak dan kewajiban asasi seorang
manusia. Yang mana hak dan kewajiban tersebut tidaklah bergantung atau dibedakan
atas dasar suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya. Bangsa Indonesia secara yuridis sangat menjunjung tinggi
hak dan kewajiban setiap manusia, dan dalam implemetasinya pun tidaklah dibedakan
atas hal-hal tersebut diatas. Artinya Indonesia mengakui persamaan derajat setiap
manusia yang lebih diperkuat lagi dengan adanya hak asasi manusia (HAM).

3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

Bangsa Indonesia dalam dasar negaranya dengan tegas mengakui adanya Ketuhanan
Yang Maha Esa. Merupakan penjabaran lebih lanjut yakni bahwa mengembangkan
sikap saling mencintai sesama manusia merupakan sala satu unsur terciptanya
kemanusiaan yang adil dan beradab. Dimana rasa cinta kepada sesama manusia
akanlah berpengaruh terhadap pelaksanaan dari nilai perlakuan yang sama kepada
setiap manusia, juga dengan adanya rasa cinta sesama maka dengan mudah dapat
menepis segala aspek perbedaan dalam diri manusia itu sendiri.

4. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa selira.

Filosofi dari butir keempat ini yakni bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
haruslah memiliki rasa toleransi, simpati serta perhatian kepada sesama manusia.
Karena dengan begitu maka akan tercipta suatu kehidupan yang damai dan harmonis,
karena setiap orang menyadari akan keberadaan dirinya sebagai makhluk sosial yang
membutuhkan orang lain dalam menyukseskan kehidupannya.

5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

Sila kedua Pancasila juga ingin mengajarkan kepada kita bahwa tidaklah pantas
seorang manusia menaruh sikap semena-mena kepada sesamanya manusia, karena
sebagai seorang manusia tentunya kita semua memiliki hak-hak kemanusiaan yang
telah melekat dengan diri kita sejak kelahiran kita. Butir ini menegaskan kembali
bahwa setiap manusia haruslah diperlakukan sama yaitu sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai seorang manusia.

6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Inti dari sila kedua ini yaitu agar manusia menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,
dengan mengacu kepada hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagai seorang manusia.
Nilai-nilai kemanusiaan itu haruslah diimplementasikan dalam kehidupa kita sehari-
hari, karena nilai-nilai ini menjadi salah satu unsur dari terbentuknya ketertiban
masyarakat Indonesia dan dunia yang adalah salah satu cita-cita bangsa Indonesia.

7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

Pancasila mengajarkan bahwa manusia sudah sepantasnya memiliki perhatian khusus


kepada sesama manusia. Melakukan kegiatan kemanusiaan merupakan salah satu
bentuk implementasi sederhana yang dapat dilakukan semua orang. Kegiatan
kemanusiaan ini juga yang mampu menanamkan serta melestarikan nilai-nilai
kemanusiaan yang tercantum dalam sila kedua Pancasila ini yang adalah pedoman
bertingkah laku masyarakat Indonesia.

8. Berani membela kebenaran dan keadilan.

Dalam rangka memperjuangkan hak dan kewajiban setiap warga negara ataupun
manusia, Pancasila mengatakan kepada kita untuk berani membela kebenaran dan
keadilan. Kebenaran dan keadilan disini adalah yang sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan itu sendiri, nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tercantum dengan
jelas dalam sila-sila Pancasila. Membela kebenaran dan keadilan juga merupakan cara
kita untuk menjunjung tinggi hak-hak kemanusiaan kita.

9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

Sebagai bangsa yang besar, yang memiliki berbagai keragaman baik budaya, agama,
dan lain sebagainya menjadikan Indonesia sebagai suatu gambaran umum dari
masyarakat dunia secara keseluruhan. Menjadi gambaran umum dari masyarakat
dunia tentunya harus ditopang dengan kehidupan masyarkatnya yang menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta menerapkannya dalam kesehariannya, karena
dengan begitu akan semakin menguatkan kedudukan Indonesia sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.

10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja dengan bangsa


lain.
Sikap hormat menghormati ini sesungguhnya merupakan nilai kemanusiaan yang
paling sederhana yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita. Dengan menerapkan
sikap hormat menghormati maka akan lahir dan berkembang pula nilai-nilai
kemanusiaan yang lainnya. Sikap saling menghormati ini juga akan berpengaruh
kepada hubungan kerja sama kita dengan bangsa lain di dunia, baik secara bilateral,
regional, maupun multiteral, sehingga dapat disimpulkan juga bahwa sikap hormat
menghormati ini merupakan salah satu penunjang kemajuan bangsa.

sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah sila yang
berfokus untuk memperjuangkan hak-hak, kewajiban, serta nilai-nilai dari setiap
manusia. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaannya serta bangsa yang besar adalah bangsa yang setiap manusianya
adalah orang-orang yang terpenuhi hak dan kewajibannya serta mengakui dan
menjunjung hak dan kewajiban orang lain, baik sebagai seorang manusia maupun
sebagai seorang warga negara.

http://eprints.ums.ac.id/40216/28/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

https://piuskarel.wordpress.com/2016/12/02/pos-blog-pertama/

https://www.coursehero.com/file/pedlve/Kemanusaiaan-yang-adil-dan-beradab-
sebagai-sila-kedua-Pancasila-mengandung/

Anda mungkin juga menyukai