Anda di halaman 1dari 9

https://dokumen.tips/documents/bukubsebelajaronlinegratiscom-kelas-8-pkn-sugiyarto-1.

html

https://asriatisetya.wordpress.com/2013/02/28/implementasi-pancasila-sila-ke-dua/

Etika Berwarga Negara (Edisi 3)


Oleh Srijanti, A. Rahman H.I., Purwanto S.K.

Bab 2 Pancasila dan Implementasinya

https://www.slideshare.net/bambang11/buku-siswa-ppkn-kelas-9-smp
 Makna dari sila ke- 2 Pancasila

Sila kedua Pancasila memuat nilai pokok kemanusiaan. Menurut perumusan Dewan

Perancang Nasional, perikemanusiaan adalah daya serta karya budi dan hati nurani manusia

untuk membangun dan membentuk kesatuan diantara manusia sesamanya, tidak terbatas pada

manusia-sesamanya yang terdekat saja, melainkan juga seluruh umat manusia. Nilai-nilai

kemanusiaan harus dijunjung tinggi, manusia memiliki kedudukan yang sederajat, serta

manusia harus diperlakukan secara adil dan beradap. Lebih terperinci, nilai-nilai yang

terkandung di dalam sila kedua, antara lain sebagai berikut :

1) Mengakui bahwa manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

2) Mengakui bahwa manusia memiliki derajat, hak, dan kewajiban yang sama

3) Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, agama, golongan, jenis kelamin,

warna kulit, dan status sosial.

4) Gemar melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan

5) Berani membela kebenaran dan keadilan dengan kejujuran

Sugiyarto. Pendidikan Kewarganegaraan (Hal 9)

 Implementasi dari sila ke-2 dalam Pancasila

Dalam mengamalkan sila kedua ini, hal pokok yang menjadi penekanan ialah nilai-nilai

kemanusiaan. Aspek lainnya ialah sikap adil dan beradap. Oleh sebab itu, pengalaman sila

kedua di antaranya perlu dilakukan dengan beberapa perbuatan sebagai berikut:

a. Melaksanakan hak dengan cara tidak melanggar hak-hak orang lain serta ketertiban

dan kepentingan umum


b. Tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan terjadinya pelanggaran

terhadap hak-hak orang lain, seperti pemaksaan, pengekangan, dan perampasan

c. Tidak menganggap diri memiliki kedudukan yang lebih tinggi dan menganggap orang

lain berkedudukan lebih rendah

d. Menghormati, menghargai, dan menyayangi orang lain tanpa membeda-bedakan asal-

usul suku, golongan, agama, jenis kelamin dan sebagainya.

Sugiyarto. Pendidikan Kewarganegaraan (Hal 20)

 Penyimpangan yang terjadi pada sila ke-2

 Pentingnya sila ke-2

Berbeda dengan bangsa-bangsa lain, bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya

dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada suatau asa kultural yang dimiliki dan

melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang

terkandung dalam sila-sial Pancasila bukan hanya hasil konseptual seorang saja, melainkan

juga hasil karya besar angsa indonesia sendiri, yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang

dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri melalui proses refleksi filosofis para pneidir negara

(Kaelan, 2000:13)

Presiden Soekarno pernah mengatakan, “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”.

Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa sejarah mempunyai fungsi penting dalam

membangun kehidupan bangsa dengan lebih bijaksanan di masa depan.


Bung karno menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila digali dari bumi pertiwi Indonesia.

Dengan kata lain, nilai-nilai Pancasila berasal dari kehidupan sosiologis masyarakat

Indonesia.

1. Pancasila sebagai identitas Bangsa Indonesia

2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa indonesia

Pancasila disebut juga seagai kepribadi bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai ketuhanan,

kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diwujudkan dalam sikap mental dan

tingkah laku serta amal perbuatan.

3. Pancasila sebagai Pandangan hidup bangsa Indonesia

Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai ketuhanan,

kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diyakini kebenarannya, kebaikannya,

keindahannya, dan kegunaannya oleh bangsa Indonesia yang diajdikan sebagai pedoman

kehidupan bermsayarakat dan berbangsa dan menimbulkan tekad yang kuat untuk

mengamalkan dalam kehidupan nyata (Bakry, 1994 : 158)

4. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa

Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia.

Pancasila telah ada sejak dahulu kala bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia

(Bakry, 1994:157)

5. Pancasila sebagai perjanjian luhur

Perjanjian luhur, artinya nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian

bangsa disepakati oleh para pendiri negara sebagai dasar negara Indonesia (Bakry,1994 :

161)
o Sila “Kemanusian yang Adil dan Beradab”

Sila kedua ini memuat nilai pokok kemanusiaan. Nilai-nilai kemanusiaan harus dijunjung

tinggi, manusia memiliki kedudukan yang sederajat, serta manusia harus diperlakukan secara

adil dan beradap. Lebih terperinci, nilai-nilai yang terkandung di dalam sila kedua, antara lain

sebagai berikut :

6) Mengakui bahwa manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

7) Mengakui bahwa manusia memiliki derajat, hak, dan kewajiban yang sama

8) Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, agama, golongan, jenis kelamin,

warna kulit, dan status sosial.

9) Gemar melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan

10) Berani membela kebenaran dan keadilan dengan kejujuran

Sugiyarto. Pendidikan Kewarganegaraan (Hal 9)

o Pelaksanaan Sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradap”

Dalam mengamalkan sila kedua ini, hal pokok yang menjadi penekanan ialah nilai-nilai

kemanusiaan. Aspek lainnya ialah sikap adil dan beradap. Oleh sebab itu, pengalaman sila

kedua di antaranya perlu dilakukan dengan beberapa perbuatan sebagai berikut:

e. Melaksanakan hak dengan cara tidak melanggar hak-hak orang lain serta ketertiban

dan kepentingan umum

f. Tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan terjadinya pelanggaran

terhadap hak-hak orang lain, seperti pemaksaan, pengekangan, dan perampasan

g. Tidak menganggap diri memiliki kedudukan yang lebih tinggi dan menganggap orang

lain berkedudukan lebih rendah


h. Menghormati, menghargai, dan menyayangi orang lain tanpa membeda-bedakan asal-

usul suku, golongan, agama, jenis kelamin dan sebagainya.

Sugiyarto. Pendidikan Kewarganegaraan (Hal 20)

o Sika yang sesuai dengan sila “Kemanusiaan yang adil dan beradap” yang harus

ditampilkan oleh setiap komponen bangsan dalam kehidupan sehari-hari

a. Mengakui persamaan derajat. Persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama

manusia.

b. Saling mencintai sesama manusia

c. Megembangkan sikap tenggang rasa

d. Tidak semena-mena terhadap orang lain

e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

g. Berani membela kebenaran dan keadilan

h. Bangsa indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena

itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP kelas 9. Hal 86

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara tercantum dengan jelas dalam Pembukan UUD

1945 alenia keempat. Pokok pikiran keempat yang terkandung di dalam Pembukaan UUD

1945 merupakan penjabaran dari sila kedua pancasila yang menyebutkan bahwa “negara

berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab”. Pokok pikiran ini mengandung perngertian bahwa negara Indonesia menjunjung

tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan agama dalam pergaulan hidup bermasyarakat dan

bernegara.

Pelaksanaan Sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradap”

Sila “Kemanusiaan yang adil dan beradap” mengandung nilai utama kemanusiaan.

Pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, dengan begitu, harus dapat memperlakukan warga

negara sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Selain itu, perlakuan terhadap warga

negara juga harus mempertimbangkan segi-segi keadilan dan peradaban. Karena itu,

penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, antara lain, harus dilakukan dengan

prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Menghormati hak-hak asasi manusia dengan menghindari terjadinya penindasan

terhadap warga negara

b. Memecahkan berbagai masalah hidup warga negara dengan cara yang adil

c. Memecahkan berbagai masalah hidup warga negara dengan cara yang beradab

(berbudaya dan bermanfaat)

d. Membina sikap saling tolong antarwarga, misalnya dalam mengatasi dampak-dampak

akibat bencana alam.

Sugiyarto. Pendidikan Kewarganegaraan (Hal 15


LATAR BELAKANG

Pancasila adalah seperangkat nilai luhur yang terangkum dalam lima butir sila.

Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara kita, Indonesia. Sebagai dasar dan

ideologi negara, Pancasila menjadi petunjuk untuk membuat aturan hukum, menjadi

pedoman penantaan kehidupan bernegara, menjadi penuntun berprilaku dan bertindak,

dan sebagainya.

Pancasila diambil dari nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia yang sudah ada sejak

dahulu kata, sebelum Indonesia merdeka dan sebelum Pancasila dijadikan dasar

negara. Karena itu, Pancasila sebenarnya merupakan bagian dari kepribadian asli

bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai