Anda di halaman 1dari 3

SIA

 Ancaman apa saja yang mungkin timbul dalam siklus pendapatan ?


1. Pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau tidak akurat
2. Kesalahan dalam pengiriman barang, seperti salah jumlah atau alamat pengiriman
yang keliru.
3. Habisnya persediaan
4. Pencurian persediaan
5. Kesalahan dalam memasukkan data ketika memperbarui piutang usaha

 Bagaimana cara mengatasi piutang tidak tertagih ??


a. Lakukan Follow Up
Dengan melakukan follow up terhadap piutang yang belum dibayarkan kepada yang pihak
yang bersangkutan, maka potensi untuk dibayarkan lebih besar. Barangkali pihak yang
terutang lupa jika masih memiliki piutang yang harus dibayarkan, sehingga tidak sampai
menjadi piutang yang tidak tertagih.
b. Tagih Lebih Agresif
Jika sudah melakukan follow up secara baik-baik namun tidak membuahkan hasil, maka
pihak perusahaan bisa melakukan tindakan yang lebih agresif untuk menagih piutang yang
belum lunas. Bisa dengan melayangkan surat teguran kepada pihak yang terutang atau
mengutus debt collector untuk menagih utang yang belum terbayarkan.
c. Berikan Denda Keterlambatan
misalnya jika lewat 30 hari dari jatuh tempo akan diberikan denda sebesar 10% dari harga
jual. Dengan memberikan denda keterlambatan pastinya akan membuat pihak yang memiliki
utang berfikir dua kali saat akan telat membayar utang. Karena jika semakin terlambat dari
waktu yang sudah ditentukan, maka utang yang harus dibayarkan pun akan semakin
bertambah banyak.
d. Terapkan Kebijakan Limit Kredit
Jika sebelumnya perusahaan memberikan limit kredit 30 hari untuk semua konsumennya,
maka untuk mencegah piutang tidak tertagih bisa dikurangi menjadi 2 minggu atau
perusahaan hanya melayani pembelian secara tunai. Dengan demikian keuangan perusahaan
bisa lebih aman.
e. Blacklist Konsumen yang Menunda Pembayaran
Jika keempat langkah sebelumnya sudah Anda lakukan semua tetapi tetap saja utang tidak
terbayarkan, maka lebih baik Anda melakukan blacklist kepada konsumen yang sering
menunda pembayaran piutang.
TEORI PORTOFOLIO

 Apa pentingnya koefisien korelasi dan kovarian dalam diversifikasi portofolio !

Dalam diversifikasi portofolio, ukuran koefisien korelasi ini akan menjelaskan sejauh mana
return dari suatu sekuritas terkait satu dengan lainnya. Sedangkan kovarian dalam konteks
diverisifikasi portofolio menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas mempunyai
kecenderungan bergerak bersama-sama.

 Apakah diversifikasi memiliki dampak negatif??

Menurut kami, iya. Itu terjadi jika diversifikasi yang dilakukan berlebihan, maka akan
memiliki dampak negatif, yaitu:

 Kita akan kesulitan untuk mengontrol perkembangan investasi kita. Misalkanya jika kita
memiliki investasi di lebih dari 15 macam investasi, maka kita pasti akan mengalami
kesulitan dalam mengontrol dan mengecek perkembangan masing-masing investasi
tersebut.
 Munculnya biaya-biaya tak terduga. Mengelola investasi yang ”overdiversified” akan
membuat kita cenderung lebih sering mengubah-ubah alokasi dana kita sehingga akan
memunculkan biaya-biaya yang terlalu berlebihan.
 Pertumbuhan investasi yang kurang memuaskan. Diversifikasi mungkin akan
menyebabkan kita kehilangan peluang untuk berinvestasi sepenuhnya dalam instrumen
yang akan memberikan return yang besar. Jika harga saham sedang naik, return investasi
kita yang terdiversifikasi dalam aset lain mungkin tidak sebesar return portofolio investor
lain yang mengalokasikan dana investasinya sepenuhnya dalam saham.

Bagaimana caranya melakukan diversifikasi dengan baik?


1. Jangan melakukan diversifikasi dalam instrumen-instrumen yang memiliki karakter yang
sama. Sebagai contoh adalah reksadana saham. Umumnya reksadana saham akan
mengalokasikan portfolionya ke saham-saham dari perusahaan besar sehingga returnnya
biasanya tidak berbeda jauh satu sama lain. Tetapi setiap fund manager memiliki cara”
yang berbeda-beda, sehingga memungkinkan kita untuk berinvestasi di lebih dari satu
macam reksadana saham. Yang perlu diingat adalah jangan terlalu banyak macam
reksadana saham yang kita beli.
2. Alokasikan investasi kita dengan membandingkan karakter suatu instrumen investasi
dalam hal potensi return, risiko, dan likuiditas.
Dengan membagi atau mengalokasikan aset pada beragam produk investasi berbeda,
investor bisa meraih manfaat maksimal sekaligus meminimalkan risiko atas investasi
yang ditanam. Sebab saat salah satu produk mengalami penurunan maka produk lainnya
bisa menutupi kerugiannya.
 Faktor-Faktor yang mempengaruhi berubahnya risiko investasi ?
1. faktor internal merupakan faktor – faktor yang berasal dari dalam perusahaan misalnya,
tingkat profitabilitas, tingkat likuiditas, tingkat leverage, dividen, asset growth, dan lain –
lain.
2. faktor – faktor yang berasal dari luar perusahaan (eksternal), misalnya tingkat inflasi, tingkat
suku bunga yang berlaku, perubahan nilai kurs, perubahan gross domestic product,

Materi yang saya bahas tadi adalah mengenai risiko portofolio dan langkah-langkah menghitung
risiko portofolio tersebut. ketika menghitung risiko portofolio, kita bisa menghitung dengan
rumus dua aktiva atau dengan banyak aktiva. Selanjutnya, dalam menghitung risiko
portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu

1. Varian, dimana dengan menggunakan alat ukur varian risiko dihitung dari seberapa
besar nilai tiap-tiap item menyimpang dari rata-ratanya.
2. Kovarian menunjukkan hubungan arah pergerakan dari nilai-nilai return sekuritas
yang digunakan
3. Bobot portofolio dari masing-masing sekuritas.

Risiko investasi penting diketahui oleh para investor sebagai pertimbangan dalam melakukan
investasi.

Anda mungkin juga menyukai