Dalam diversifikasi portofolio, ukuran koefisien korelasi ini akan menjelaskan sejauh mana
return dari suatu sekuritas terkait satu dengan lainnya. Sedangkan kovarian dalam konteks
diverisifikasi portofolio menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas mempunyai
kecenderungan bergerak bersama-sama.
Menurut kami, iya. Itu terjadi jika diversifikasi yang dilakukan berlebihan, maka akan
memiliki dampak negatif, yaitu:
Kita akan kesulitan untuk mengontrol perkembangan investasi kita. Misalkanya jika kita
memiliki investasi di lebih dari 15 macam investasi, maka kita pasti akan mengalami
kesulitan dalam mengontrol dan mengecek perkembangan masing-masing investasi
tersebut.
Munculnya biaya-biaya tak terduga. Mengelola investasi yang ”overdiversified” akan
membuat kita cenderung lebih sering mengubah-ubah alokasi dana kita sehingga akan
memunculkan biaya-biaya yang terlalu berlebihan.
Pertumbuhan investasi yang kurang memuaskan. Diversifikasi mungkin akan
menyebabkan kita kehilangan peluang untuk berinvestasi sepenuhnya dalam instrumen
yang akan memberikan return yang besar. Jika harga saham sedang naik, return investasi
kita yang terdiversifikasi dalam aset lain mungkin tidak sebesar return portofolio investor
lain yang mengalokasikan dana investasinya sepenuhnya dalam saham.
Materi yang saya bahas tadi adalah mengenai risiko portofolio dan langkah-langkah menghitung
risiko portofolio tersebut. ketika menghitung risiko portofolio, kita bisa menghitung dengan
rumus dua aktiva atau dengan banyak aktiva. Selanjutnya, dalam menghitung risiko
portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu
1. Varian, dimana dengan menggunakan alat ukur varian risiko dihitung dari seberapa
besar nilai tiap-tiap item menyimpang dari rata-ratanya.
2. Kovarian menunjukkan hubungan arah pergerakan dari nilai-nilai return sekuritas
yang digunakan
3. Bobot portofolio dari masing-masing sekuritas.
Risiko investasi penting diketahui oleh para investor sebagai pertimbangan dalam melakukan
investasi.