Anda di halaman 1dari 25

Hubungan

Pancasila dengan
Pancasila kedua
Dosen Pengampu : Dr. Ir. Fachroerrozi
Hoesni, MP
Universitas Jambi
LATAR
BELAKANG
Pancasila merupakan dasar dari negara kita, yaitu Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pancasila diartikan sebagai lima dasar yang
dijadikan dasar terbentuknya Negara dan pandangan hidup bangsa.

Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa adanya
dasar Negara yang kuat dan tidak akan dapat mengetahui dengan
jelas kemana arah dan tujuan yang akan di capai tanpa pandangan
hidup.
Menurut Nurdiaman dan Setijo, Kemanusiaan yang adil dan
beradab mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia diakui
dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku
mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya,
sama hak dan kewajibannya, tanpa membeda-bedakan agama,
suku, ras, dan keturunan. NKRI merupakan negara yang
menjungjung tinggi hak asasi manusia (HAM), negara yang
memiliki hukum yang adil dan negara berbudaya yang beradab.

Pancasila Sila Kedua ini Merupakan pandangan hidup bagi


bangsa Indonesia sehingga bisa di jadikan pedoman hidup bangsa
Indonesia Untuk mencapai kesejahteraan lahir maupun batin
Dalam Bermasyarakat Atau Beraneka Ragam. 
Peran dan Fungsi Pancasila

Fungsi dan peranan pancasila bagi kehidupan berbangsa


dan bernegara dapat diartikan sebagai lima dasar yang
dijadikan dasar Negara serta pandangan atau pedoman
hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan berdiri dengan
kokoh tanpa ada suatu dasar negara yang kuat dan tidak
akan mengetahui kemana arah tujuan yang akan dicapai
tanpa pandangan hidup
Makna Lambang Pancasila Kedua
1. Bentuk Rantai Bulat dan Persegi
Rantai bulat pada sila ke 2 mempunyai makna laki-laki. Laki-laki selalu identik dengan yang
namanya kekuatan. Seperti yang diucapkan Bung Karno “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan
kuguncangkan dunia”. Dari kalimat Bung Karno sudah tergambarkan betapa kuatnya seorang
laki-laki terutama dalam membela negara. Peran wanita tidak kalah penting dalam membangun
Indonesia. Jika ketika kembali lagi ke masa lalu, ada banyak sekali wanita-wanita kuat dan hebat
yang membantu Indonesia untuk Merdeka.

Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa peran laki-laki dan wanita di Indonesia sangat menentukan
dalam membangun Indonesia ke arah yang lebih baik. Singkatnya, laki-laki dan wanita harus
saling bergotong royong untuk menuju Indonesia lebih baik
2. Bentuk Rantai yang
Tidak Putus
Rantai yang terputus-putus mempunyai makna kalau rantai tersebut sangat tidak kokoh dan kuat.
Sedangkan rantai yang tidak putus, atau bahkan hingga saling terhubung, maka rantai tersebut
sangat kuat dan kokoh sehingga tidak mudah dipisahkan. Rantai yang tidak putus itulah yang
menjadi lambang dari sila ke 2 Pancasila.

Dengan kata lain, sila ke 2 mempunyai makna persatuan dan kesatuan yang dimiliki oleh
Indonesia. Seperti ketika Indonesia ingin merdeka dibutuhkan kerja sama dan saling bahu
membahu untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
3. Warna Dasar Merah

Di Indonesia warna merah berarti berani dan kuat, seperti bendera Indonesia yang
memiliki warna merah. Bukan hanya di bendera Indonesia, warna dasar lambang sila
kedua juga berwarna merah. Warna dasar merah pada lambang sila kedua dapat
dimaknai bahwa untuk membuat Indonesia lebih maju dan baik dibutuhkan keberanian
dan kekuatan dari putra dan putrinya. Itulah mengapa warna merah dipilih sebagai warna
dasar dari lambang sila kedua.
Makna Kemanusiaan yang adil
dan beradab
Arti sila ke-2 berkaitan erat dengan agama. Kata
“kemanusiaan” berasal dari akar kata bahasa arab
(anisa - ya’nas) yang berarti ramah/jinak, dari akar kata
itu lalu lahir kata insan/manusia mendapat imbuhan an
(kemanusiaan), yang berarti bersifat
kemanusiaan(humanity).

Kata “adil” juga dari bahasa arab (‘adl) yang berarti


hidup berkeseimbangan. Sedaangkan kata “beradab”
berasal dari bahasa arab(aduba - ya’dub) yang berarti
berakhlak mulia.
Pentingnya Sila Kedua
Pancasila Sila Kedua ini Merupakan pandangan hidup bagi bangsa Indonesia sehingga bisa di
jadikan pedoman hidup bangsa Indonesia Untuk mencapai kesejahteraan lahir maupun batin
Dalam Bermasyarakat Atau Beraneka Ragam.Kemudian pancasila menjadi jiwa dan
keperibadian bangsa negara Indonesia sangat banyak sekali Nilai-Nilai yang terkandung dalam
Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Diantaranya :

1. Mampu mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya.
2. Mampu Mengakui persamaan derajat antar sesama mahluk.
3. Mampu mengembang sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mampu mengembang sikap tegang rasa.
5. Mampu mengembangkan sikap tidak semena – mena terhadap orang lain.
6. Mampu menjujung tinggi Nilai kemanusiaan.
7. Harus berani membela kebeneran
Implementasi Sila Kedua
2. Mengembangkan sikap 3. Mengakui persamaan derajat,
1. Mengakui dan
saling mencintaisesama persamaan hak, dan kewajiban
memperlakukan manusia
sesuaidengan harkat dan manusia asasi setiapmanusia, tanpa membeda-
martabatnya bedakan suku, keturunan, agama,
sebagaimakhluk Tuhan kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
Yang Maha Esa. sosial, warna kulit dan sebagainya.

4. Mengembangkan sikap 5. Bangsa Indonesia merasa 6. Berani membela


tidak semena -mena dirinya sebagaibagian dari kebenaran dan keadilan
terhadap orang lain. seluruh umat manusia
Hubungan Pancasila dengan Sila
Kedua
2. Sila kedua Pancasila yang berbunyi
1. Sila pertama Pancasila yang berbunyi
“Kemanusiaan yang adil dan beradab". Artinya
“Ketuhanan Yang Maha Esa” mengandung
seluruh manusia diperlakukan sesuai dengan
nilai Ketuhanan. Sila ke 1 meliputi sila ke 2,
harkat dan martabatnya sebagai makhluk
3, 4, dan 5 artinya masyarakat menjalankan
ciptaan Tuhan yang sama derajatnya, sama
perintah agama dengan menjunjung tinggi
hak dan kewajibannya, dan tanpa membeda-
nilai-nilai kemanusian, menjadikan agama
bedakan agama, suku, ras, dan golongan.
sebagai dasar untuk membangun persatuan
Dengan demikian sila kedua ini berhubungan
dan kedamaian, menghargai perbedaan
dengan sila ke 1, 3, 4, dan 5.
secara demokratis, dan berupaya
mensejahterakan kehidupan sesama.
3. Sila ketiga Pancasila yang berbunyi 4. Sila keempat mengandung nilai kerakyatan.
“Persatuan Indonesia” mengandung nilai Pengambilan suatu keputusan dalam
persatuan. Persatuan yang dimiliki bangsa musyawarah dilandasi nilai-nilai religius yang
Indonesia didasarkan pada nilai ketuhanan mengedepankan sikap yang humanis dan
dan kemanusiaan yang menekankan pada menghargai perbedaan pendapat, serta
kesejahteraan bersama berdasarkan sikap mementingkan kepentingan bersama. Sila
saling membantu. Oleh sebab itu sila ke 3 keempat berhubungan dengan sila ke 1, 2, 3
berhubungan dengan sila ke 1, 2, 4, dan 5. dan 5.
5. Sila kelima mengandung nilai keadilan.
Terciptanya suatu keadilan harus disertai
asas ketuhanan yang berkemanusiaan,
berperilaku beradab, dan menginginkan
persatuan dari hasil kebijaksanaan yang
demokratis. Ini terkait dengan sila ke 1, 2, 3,
dan 4.
Nilai luhur yang terkandung dalam
Pancasila sila kedua
1. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban antar sesama manusia, Artinya setiap
manusia memiliki derajat, hak, dan kewajiban yang sama tanpa adanya pembeda status.

2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan aktif dalam kegiatan kemanusiaan. Tolong
menolong antar sesama tanpa adanya pembeda, dengan demikian menolong sesama
tanpa memandang status, usia, ras, daerah, dll.

3. Mengembangkan sikap tenggang rasa. Sikap tenggang rasa artinya sikap yang dapat
menghargai dan menghormati perasaan orang lain.

4. Tidak semena - mena terhadap orang lain. Tidak menyepelekan orang lain dan
menganggapnya lemah.

5. Berani membela kebenaran dan keadilan.


SIKAP DAN PRILAKU YANG
BERTENTANGAN DENGAN SILA KEDUA
1. Tidak menghargai pendapat orang lain.
2. Tidak memberi kesempatan kepada orang lain untuk bicara.
3. Egois dan ingin menang sendiri.
4. Tidak memiliki toleransi dan tenggang rasa kepada tetangga
dan orang sekitar.
5. Bersikap acuh dan tidak peduli terhadap orang lain.
6. Bersikap egois dan tidak mendahulukan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi atau golongan.
7. Menolong sesama dengan mengharap imbalan dan pujian.
8. Tidak peduli terhadap bangsa dan negara.
9. Memiliki sikap yang tidak menghargai keberagaman ras di
Indonesia.
Pokok Pikiran Dari Sila Kemanusiaan Yang
Adil Dan Beradab
Adapun pokok pikiran dari sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah sebagai berikut:

1. Menempatkan manusia sesuai dengan tempatnya sebagai mahluk Tuhan, maksudnya itu
mempunyai sifat universal.

2. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa. ini juga universal,bila di
terapkan di indonesia barang tentu bangsa indonesia menghargai dari setiap warga negara
dalam masyarakat indonesia. sila ini mengandung prinsip menolak atau menjauhi suatu yang
bersumber pada ras dan mengusahakan kebahagiaan lahir dan batin.
3. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah yang dituju bangsa indonesia adalah
keadilan dan peradapan yang tidak pasif, yaitu perlu pelurusan dan penegakan (hukum) yang
kuat jika terjadi penyimpangan. Keadilan harus direalisasikan dalam kehidupan
masyarakat.Manusia di tempatkan sesuai dengan harkatnya manusia mempunyai derajat yang
sama dengan hukum. Hak kebebasan dan kemerdekaan dijunjung tinggi dengan adanya prinsip
ini jika dalam masyarakat ada kelompok ras, kita tidak boleh bersifat ekslusif menyendiri satu
sama lain. Di indonesia dasar hidup masyarakat persatuan dan kesatuan yang jika di hubungkan
dengan prinsip kemanusiaan itu, maka rasionalisme harus tidak ada, oleh karena itu di indonesia
diharapkan selalu tumbuh dan berkembang kebahagiaan lahir dan batin.
Unsur – Unsur Hakikat
Manusia
Inti pokok sila kedua adalah manusia, yaitu dari kata kemanusiaan, kata “manusia” merupakan akar kata,
jadi manusia merupakan subjek dalam sila kedua jadi merupakan inti sila tersebut. Pancasila menjadi dasar
filsafat dan asas kerokhanian bangsa dan Negara Indonesia, karena bangsa sebgai rakyat yaitu terdiri atas
manusia – manusia. Unsur – unsur hakikat manusia adalah sebagai berikut antara lain :

1. Susunan kodrat
Pada hakikatnya susunan kodrat manusia terdiri atas susunan unsur :

a. Raga yaitu badan atau tubuh manusia yang bersifat kebendaan, dapat diraba, bersifat real.

b. Jiwa yaitu unsur-unsur hakikat manusia yang bersifat kerohanian, tidak berwujud, tidak dapat diraba,
dan tidak dapat oleh indera manusia.
2. Sifat kodrat manusia
Pada hakikatnya sifat kodrat manusia terdiri atas :

a. Makhluk individu
Makhluk individu yaitu manusia sebagai perseorangan memiliki sifat – sifat sendiri sebagai individu.
Manusia adalah bersifat nyata, sebagai pribadi yang berupaya merealisasikan potensi pribadinya.

b. Makhluk sosial
Makhluk sosial yaitu manusia selain sebagai individu perseorangan juga sebagai warga
masyarakat (makhluk sosial). Manusia sebelum dilahirkanl, pada waktu dilahirkan senantiasa
hidup di dalam masyarakat ( sebagai warga masyarakat ). Manusia tidak dapat merealisasikan
potensinya hanya dengan dirinya sendiri.
Penerapan Sila kedua
dalam Kehidupan Sehari-
hari
1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban
antara sesama manusia.
Butir ini menghendaki bahwa setiap manusia mempunyai martabat,
sehingga tidak boleh melecehkan manusia yang lain, atau menghalangi
manusia lain untuk hidup secara layak, serta menghormati kepunyaan atau
milik (harta, sifat dan karakter) orang lain.

2. Saling mencintai sesama manusia.


Kata cinta menghendaki adanya suatu keinginan yang sangat besar untuk
memperoleh sesuatu dan rasa untuk memiliki dan kalau perlu pengorbanan
untuk mempertahankannya. Dengan perasaan cinta pula manusia dapat
mempergiat hubungan social seperti kerjasama, gotong royong, dan
solidaritas.
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
Sikap ini menghendaki adanya usaha dan kemauan dari setiap
manusia Indonesia untuk menghargai dan menghormati
perasaan orang lain. Harusnya dalam bertingkah laku baik lisan
maupun perbuatan kepada orang lain, hendaknya diukur dengan
diri kita sendiri; bilamana kita tidak senang disakiti hatinya, maka
janganlah kita menyakiti orang lain. Sikap tenggang rasa juga
dapat kita wujudkan dalam toleransi dalam beragama.

4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.


Semena-mena berarti sewenang-wenang, berat sebelah, dan
tidak berimbang. Oleh sebab itu butir ini menghendaki, perilaku
setiap manusia terhadap orang tidak boleh sewenang-wenang,
harus menjunjung tinggi hak dan kewajiban.
5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Setiap warga Negara harus menjunjung tinggi dan
melaksanakan nilai-nilai kemanusiaan dengan baik, seperti :

a. Mengakui adanya masyarakat yang bersifat majemuk


b. Melakukan musyawarah dengan dasar kesadaran dan
kedewasaan untuk menerima kompromi
c. Melakukan sesuatu dengan pertimbangan moral dan
ketentuan agama
d. Melakukan sesuatu dengan jujur dan kompetisi yang sehat
e. Memerhatikan kehidupan yang layak antar sesama
f. Melakukan kerja sama dengan iktikad baik dan tidak curang
Kesimpulan
Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” mengandung
pengertian bahwa manusia Indonesia seharusnya diakui dan diperlakukan sesuai
dengan harkat dan martabatnya selaku mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa,
yang memliki derajat yang sama, mempunyai hak dan kewajiban yang sama,
tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, dan keturunan.

Sila-sila yang tercantum dalam tubuh Pancasila secara keseluruhan memiliki


keterkaitan satu sama lain. Adapun jika digambar berdasarkan hubungan antar
sila maka akan membentuk segitiga piramidal dengan “Ketuhanan Yang Maha
Esa” atau sila ke-1 sebagai pusatnya. Artinya sila ke-2 dan seterusnya
merupakan bentuk implementasi yang terlahir dari konsep Ketuhanan. Begitu juga
sila ke-2, 3, 4, dan 5 yang juga mempengaruhi bentuk implementasi dari sila
lainnya.
TERIMAKAS
IH
ATAS
PERHATIAN
NYA

Anda mungkin juga menyukai