Anda di halaman 1dari 11

PA N C A S I L A

SILA KEDUA

“KEMANUSIAAN YANG ADIL


DAN BERADAB”

MATA KULIAH : PPKN


DOSEN PENGAMPU : Dr. H. Dian Agus Ruchliadi, M.Pd
KELOMPOK : V (Lima)
Nama Anggota Kelompok V

Rasidah Putri Handayani Herlina


2310115220012 2310115320004 2310115220004

Lidya Hanifah Ahmad Yani Muhammad Irwan


Setiawan
2310115220005 2310115210002 2310115210015
PANCASILA
Dasar negara Indonesia yang juga
menjadi petunjuk dalam
kehidupan bernegara maupun
berbangsa.
3
DEFINISI PANCASILA
Melansir dari Kesbangpol Pemkab Magelang, pancasila memiliki beberapa
kedudukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedudukan pancasila
didefinisikan sebagai berikut:
• Sebagai jiwa bangsa Indonesia.
• Sebagai tujuan atau cita-cita bangsa.
• Sebagai sumber dari dari segala hukum.
• Sebagai ciri dari pribadi bangsa Indonesia.
• Sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia
• Sebagai dasar negara.
• Sebagai perjanjian yang luhur ketika negara Indonesia didirikan.

4
MAKNA SILA
KE-2
PANCASILA
Makna sila ke 2 dari Pancasila sangatlah mendalam

5
Makna Sila Kedua

Kemanusiaan Adil Beradab


Kata “kemanusiaan” dalam sila Pada kata “adil” dalam sila ke Kata “beradab” memiliki makna
ke 2 memiliki makna rasa 2 memiliki makna kesamaan kesopanan dan adab. Beradab
empati dan kasih sayang derajat manusia. Artinya berarti bertindak dengan sopan,
terhadap sesama manusia. segala tindakan dan kebijakan menghormati norma-norma sosial,
Artinya, setiap warga negara yang diambil haruslah dan menjunjung tinggi nilai-nilai
Indonesia diharapkan bisa ikut berpihak pada keadilan. kebaikan dalam pergaulan sehari-
merasakan kesedihan jika ada hari.
yang sedih.
Contoh Penerapan 1. Menghargai dan memperlakukan manusia sesuai dengan
Sila Kedua Dalam harkatnya dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa tanpa membeda-bedakan
Kehidupan Sehari-
hari
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakaan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

4. Adil pada diri sendiri dan orang lain contohnya


memenuhi kebutuhan diri sendiri dan tidak
manghakimi orang lain tanpa menguntungkan salah
satu pihak.
Contoh Penerapan Sila Kedua
Dalam Kehidupan Sehari-hari
5. Menghormati negara lain atau bangsa lain tanpa adanya perkelahian agar kerjasama
internasional berjalan dengan baik tanpa adanya peperangan.
6. Sila kedua juga menjelaskan bahwa pancasila mengajarkan kepada masyarakat agar bersikap
toleransi karena mengandung makna bahwa tidak boleh membedakan satu sama lain.

7. Tidak Melakukan Tindakan Penindasan. Makna sila ke 2 dari kata berlaku adil adalah
tidak melakukan penindasan dan kekerasan terhadap perbedaan apapun. Tidak
melakukan tindakan penindasan ini artinya kita sebagai warga bernegara dan
berbangsa akan selalu menghargai perbedaan apapun.

8. Berani Membela Kebenaran dalam hal apapun patut dijunjung tinggi. Setiap lapisan
masyarakat perlu membela kebenaran. Berani membela kebenaran atas konflik yang
terjadi di masyarakat, dengan menimbang segala keputusan hukum yang dibuat.
Contohnya adalah penegak hukum yang tidak membeda-bedakan status sosial serta
waspada akan termakan dan menyebarkan hoaks di internet.
Contoh Penerapan Sila Kedua
Dalam Kehidupan Sehari-hari
9. Mengembangkan Sikap Tenggang Rasa. Tenggang rasa adalah perilaku positif yang
harus diterapkan dalam hidup bermasyarakat di manapun berada seperti tidak
mengganggu orang lain, menghargai perbedaan agama, hingga menjaga perasaan dan
silaturrahmi orang lain. Terutama teman dan saudara.

10. Mengasuh Saudara dengan Kasih Sayang. Arti dari sila ke-2 juga mengajarkan sikap
saling menyayangi antar saudara.

11. Kita perlu juga menanamkan rasa patriotisme dalam diri dan kehidupan sehari hari
untuk mengutamakan perdamaian.

12. Menjunjung tinggi nilai moral dari segala aspek, bertata krama, beradab, sopan, baik,
berbudi pekerti luhur, jujur dan amanah, yang berlandaskan dalam Sila ke-2 dalam
bermusyawarah.
“Negara Indonesia bukan satu negara untuk
satu orang atau untuk satu golongan, tetapi
untuk semua, semua buat satu.”

—Ir. Soekarno
KELOMPOK V

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai