Anda di halaman 1dari 33

:

PANDUAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

MODUL 4
Hasil Dan Pembahasan Laporan Tugas Akhir

PENYUSUN :

SRI WAHYUNI, M.Mid

PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN

PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2013
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Isi

Daftar Isi 1

Pendahuluan: 3

Rasional dan Deskripsi 3

RelevansI 3

Petunjuk Belajar. 4

Kegiatan Belajar 1: Hasil Laporan Kasus 5

Tujuan pembelajaran umum 5

Tujuan pembelajaran khusus 5

Pokok – pokok materi 5

Uraian materi 6

Rangkuman 7

Tugas 8

Contoh 9

Kegiatan Belajar 2: Pembahasan Laporan Kasus 17

Tujuan pembelajaran umum 17

Tujuan pembelajaran khusus 17

Pokok – pokok materi 17

Uraian materi 18

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 1


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman 20

Tugas 21

Contoh 22

Kegiatan Belajar 3: Kesimpulan dan Saran 25

Tujuan pembelajaran umum 25

Tujuan pembelajaran khusus 25

Pokok – pokok materi 25

Uraian materi 26

Rangkuman 27

Tugas 28

Contoh 29

Acuan Pustaka 31

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 2


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Pendahuluan

Selamat...anda sampai pada modul 4.

Pastikan anda telah menyelesaikan tugas pada


modul sebelumnya.

Selamat belajar....

A. Diskripsi dan Rasional

Langkah selanjutnya setelah pengumpulan data adalah penyusunan


hasil dan pembahasan. Hasil harus dituliskan dengan singkat, lengkap, dan
berdasarkan kasus yang sudah Anda peroleh pada semester V. Penulisan hasil
dan pembahasan merupakan inti dari Studi kasus yang Anda buat.

B. Relevansi

Modul 4 ini tentang hasil dan pembahasan tidak bisa terlepas dari modul
– modul sebelumnya, karena dalam modul ini mahasiswa yang bersangkutan
tinggal memaparkan hasil berdasarkan data yang sudah didapatkan
sebelumnya. Namun demikian, penulisan hasil dan pembahasan memerlukan
pemikiran dan menghubungkan dengan bab tinjauan teori / tinjauan pustaka.

Pemaparan hasil dan pembahasan yang baik sangat mendukung tugas


bidan dikemudian hari, dimana bidan juga dituntut untuk memaparkan hasil
asuhan dan melakukan analisis hasil asuhan.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 3


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

C. Petunjuk Belajar

Proses pembelajaran dalam penyusunan hasil dan pembahasan pada


laporan tugas akhir ini, dapat berjalan dengan lebih lancar bila disertai dengan
langkah – langkah belajar sebagai berikut:

1. Memahami dulu isi dari pengumpulan data pada Laporan tugas akhir

2. Melakukan kajian terhadap pengumpulan data dan pembahasan yang


sudah dipelajari

3. Keberhasilan proses Pembelajaran dalam Modul ini sangat tergantung


kepada kesengguhan mahasiswa dalam mengerjakan tugas. Untuk itu
diperlukan latihan secara mandiri atau berkelompok dengan teman
sejawat

Hal – hal yang belum jelas bisa dikonsultasikan ditanyakan pada Dosen
Pembimbing Laporan Tugs Akhi

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 4


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar I

Hasil Laporan Kasus

TUJUAN Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1 ini, Anda


mampu memahami penulisan Hasil laporan kasus
Pembelajaran Umum pada Laporan Tugas Akhir

TUJUAN
1. Memahami tentang Gambaran Lokasi
pengambilan kasus

Pembelajaran Khusus 2. Memahami Tinjauan Kasus

POKOK 1. Gambaran Lokasi pengambilan kasus

2. Tinjauan Kasus
Materi

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 5


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
1. Gambaran Lokasi

Gambaran lokasi berisikan deskripsi singkat tentang lokasi pengambilan kasus,


bisa di rumah sakit, rumah bersalin, Bidan Praktik Mandiri atau komunitas. Hal
ini diperlukan untuk mengetahui setting penatalaksanaan kasus.

2. Tinjauan Kasus

Tinjauan kasus berisi ringkasan asuhan Kebidanan pada kasus tertentu yang
dikelola oleh mahasiswa. Penulisan dalam bentuk narasi yang terdiri dari
hasil pengkajian data subyektif dan data obyektif, hasil analisis data dan
penatalaksanaan. Tinjauan kasus disertai dengan catatan perkembangan
disesuaikan dengan kondisi.

RANGKUMAN

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 6


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman
Bab Hasil terdiri atas gambaran lokasi pengambilan kasus dan tinjauan kasus.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 7


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Tugas Terstruktur
T U G A S T E R S T R U K T U R

Berdasarkan kasus yang Anda dapat di semester V:

1. Buatlah gambaran lokasi pengambilan kasus

2. Buatlah tinjauan kasus

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 8


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Ingat....Ini Hanya Contoh,. Silahkan Anda Kembangkan


Berdasarkan Kasus Yang Anda Peroleh

CONTOH: TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN PADA ASUHAN


KEHAMILAN DENGAN ABORTUS

A. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali merupakan Rumah


Sakit Umum Daerah dengan tipe kelas C yang terletak di Jalan Kantil No. 14
Boyolali. Rumah Sakit ini mempunyai tugas pokok pembantu bupati dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan.
Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang juga memberikan pelayanan klinik,
rawat inap dan rawat jalan. Rumah sakit ini memiliki fasilitas yang memadai
sehingga menjadi rumah sakit rujukan di daerah Kabupaten Boyolali dan
sekitarnya. Jenis pelayanan kesehatan tersedia bagi pasien umum dengan biaya
mandiri, asuransi kesehatan, maupun dengan dana jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakat (JPKM) Kecamatan Boyolali.

RSUD Pandan Arang Boyolali merupakan Rumah Sakit pendidikan sebagai


lahan praktek klinik bagi mahasiswa kedokteran, kebidanan, keperawatan dan
praktisi kesehatan lainnya. Sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian
di RSUD Pandan Arang Boyolali dengan judul studi kasus asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan abortus inkomplit, karena melihat angka kejadian
abortus inkomplit pada tahun 2010 di Rumah Sakit ini tinggi yaitu sebanyak
143 kasus, 99 kasus (69%) diantaranya adalah abortus inkomplit dan 44 kasus
(31%) adalah abortus imminens.

B. TINJAUAN KASUS

Pada tinjauan kasus akan membahas asuhan kebidanan pada Ny.S dan
Ny.E yang penulis ambil dengan pendokumentasian menggunakan SOAP
(Subyektif, Obyektif, Analisis data, Penatalaksanaan).

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 9


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

1. Kasus I

Pengkajian yang dilakukan di rumah sakit pada kasus I dimulai sejak klien
datang pada tanggal 15 April 2011 sampai klien pulang pada tanggal 17
April 2011, pengkajian ini tidak hanya dilakukan di rumah sakit saja namun
juga dilakukan kunjungan rumah 2 minggu setelah klien pulang dari
rumah sakit yaitu pada tanggal 1 Mei 2011. Pada kasus I ini yang diambil
adalah Ny.S, hamil ketiga, pernah melahirkan dua kali dan belum pernah
keguguran, umur ibu sekarang 35 tahun.

Pada pengkajian data subyektif ditemukan :

a. Mules pada saat mengeluarkan sebagian jaringan 12 hari yang lalu

b. Perdarahan pervaginam sejak 12 hari yang lalu, warna seperti darah


menstruasi sehari ganti pembalut 2x

c. Riwayat menstruasi : menstruasinya teratur 28 hari, lamanya rata-


rata 1 minggu, Ibu juga mengatakan telat haid, hari pertama haid
terakhir 11 februari 2011.

d. Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu : ibu mengatakan ini
hamil ketiga, pernah melahirkan dua kali secara spontan di bidan
dan tidak ada komplikasi pada masa nifas.

e. Riwayat penyakit dahulu : ibu tidak pernah mengalami keguguran


berulang, selama hamil tidak pernah terkena radiasi atau tekanan
tinggi listrik pada kehamilannya.

f. Riwayat psikososial : Hubungan ibu dengan keluarga dan masyarakat


sekitarnya baik, keluarga mendukung kehamilannya.

g. Riwayat psikologis : Ibu cemas dengan keadaan dirinya karena


mengalami perdarahan lebih dari 12 hari. Ibu dan suami dapat
menerima keguguran yang dialami ibu

Pengkajian data obyektif didapatkan data :

a. Keadaan Umum Baik, Kesadaran Composmentis

b. Vital sign : Tekanan Darah 120/80 mmHg

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 10


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Frekuensi Respirasi 20x/menit

Frekuensi Nadi 80 x/menit

Suhu 36,50C

c. Tinggi Fundus Uteri 2jari diatas sympisis

d. Perdarahan dari cavum uteri, warnanya seperti darah menstruasi

e. Perdarahan sebelum dilakukan kuretase ±10cc

f. Vaginal Toucher : Ostium Uteri Eksterna terbuka 2cm

g. Tes Kehamilan positif

h. USG : terlihat sebagian jaringan dalam cavum uteri

Analisis data : Seorang ibu hamil G3P2A0, umur 35th, UK 9+5 minggu dengan
abortus inkomplit.

Masalah yang ditemukan pada Ny. S adalah cemas

Penatalaksanaan :

a. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign

b. Memasang infus

c. Mengobservasi perdarahan pervaginam

d. Memberi konseling tentang abortus inkomplit dan


penatalaksanaannya

e. Kolaborasi dengan dokter obsgyn dengan hasil kolaborasi akan


dilakukan kuretase

f. Melakukan inform consent

g. Mempersiapkan kuretase

Evaluasi : kuretase dilakukan pada tanggal 16 April 2011 mulai jam

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 11


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

10.00 WIB, hasil kuretase terdapat jaringan ±3cc, perdarahan selama


kuret 3cc.

Setelah dilakukan kuretase, pengkajian dilakukan tanggal 17 April 2011


jam 09.00 WIB pada Ny.S ditemukan data subyektif yaitu Ibu mengatakan
keadaannya sudah baik, masih keluar darah sedikit-sedikit berwarna merah.

Pengkajian data obyektif didapatkan yaitu :

Keadaan Umum Baik, Kesadaran Composmentis

Vital sign : Tekanan Darah 120/70 mmHg

Frekuensi Respirasi 20x/menit

Frekuensi Nadi 82 x/menit

Suhu 36,40C

Perdarahan pervaginam ± 10cc, warna merah

Analisis data : Seorang ibu P2A1 post kuretase atas indikasi abortus
inkomplit hari I

Penatalaksanaan :

a. Mengobservasi Keadaan Umum dan Vital sign setelah dilakukan


kuretase

b. Mengobservasi perdarahan setelah dilakukan kuretase

c. Menganjurkan ibu makan-makanan yang bergizi

d. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup

e. Menganjurkan kepada ibu supaya tidak hamil dalam waktu 3 bulan


setelah dilakukan kuretase dan memberikan penjelasannya

f. Menganjurkan kepada ibu maupun suami untuk memakai alat


kontrasepsi seperti kondom atau pil selama 3 bulan

g. Memberikan terapi oral

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 12


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

h. Mempersiapkan ibu pulang

i. Mengevaluasi perdarahan setelah pulang dari rumah sakit

j. Mengevaluasi pemakaian alat KB yang digunakan ibu sekarang

Evaluasi Tanggal 17 April 2011 Jam 10.00 WIB : perdarahan ± 5cc, Infus
di off diganti terapi oral yaitu cefadroxyl 2x500 mg, Metilergometrin
2x0,25 mg, SF 1x1. Ibu pulang tanggal pada tanggal 17 april 2011 Jam
12.00 WIB.

Dilakukan kunjungan ke rumah ibu 2 minggu setelah ibu pulang dari


rumah sakit, ibu mengatakan perdarahan berhenti sejak 5 hari setelah
ibu pulang dari rumah sakit. Sekarang ibu menggunakan KB alamiah.

2. Kasus II

Pengkajian yang dilakukan di rumah sakit pada kasus II dimulai sejak klien
datang pada tanggal 29 April 2011 sampai klien pulang pada tanggal 1
Mei 2011, pengkajian ini tidak hanya dilakukan di rumah sakit saja namun
juga dilakukan kunjungan rumah 2 minggu setelah klien pulang dari rumah
sakit yaitu pada tanggal 15 Mei 2011. Pada kasus II yang diambil adalah
Ny.E, hamil kedua pernah melahirkan satu kali tapi bayinya meninggal di
dalam kandungan dan belum pernah keguguran, umur ibu sekarang 25
tahun.

Pada pengkajian data subyektif ditemukan :

a. Mules pada saat mengeluarkan sebagian jaringan di VK jam 21.30


WIB

b. Perdarahan pervaginam sejak 3 hari yang lalu, warna seperti darah


menstruasi sehari ganti pembalut 2x.

c. Riwayat menstruasi : menstruasinya teratur 28 hari, lamanya rata-


rata 6 hari, Ibu juga mengatakan telat haid, hari pertama haid
terakhir 16 februari 2011.

d. Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu : ibu mengatakan ini

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 13


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

hamil yang kedua, pernah melahirkan satu kali secara spontan di


rumah sakit karena bayi meninggal dalam kandungan dan tidak ada
komplikasi pada masa nifas.

e. Riwayat penyakit dahulu : ibu tidak pernah mengalami keguguran


berulang, selama hamil tidak pernah terkena radiasi atau tekanan
tinggi listrik pada kehamilannya.

f. Riwayat psikososial :
Pasien merupakan pribadi yang tertutup,
namun hubungan ibu dengan keluarga dan masyarakat sekitarnya
baik, keluarga mendukung kehamilannya.

g. Riwayat psikologis : ibu cemas bila kehamilannya harus diakhiri.


Ibu dan suami kecewa dan sedih dengan keguguran yang dialami
ibu.

Pengkajian data obyektif ditemukan hasil :

a. Keadaan Umum Baik, Kesadaran Composmentis

Vital sign : Tekanan Darah 110/70 mmHg

Frekuensi Respirasi 20x/menit

Frekuensi Nadi 80 x/menit

Suhu 360C

b. Tinggi Fundus Uteri 2jari diatas sympisis

c. Perdarahan dari cavum uteri, warna darah seperti darah menstruasi

d. Perdarahan sebelum dilakukan kuretase ±10cc

e. Vaginal Toucher : Ostium Uteri Esterna terbuka, teraba sebagian


jaringan

f. Tes Kehamilan : positif

g. USG tidak dilakukan

Analisis data : Seorang ibu hamil G2P1A0, umur 25th, UK 10+2 minggu
dengan abortus inkomplit.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 14


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Masalah yang ditemukan pada Ny.E adalah cemas

Penatalaksanaan :

a. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign

b. Memasang infus

c. Mengobservasi perdarahan pervaginam

d. Memberi support mental pada ibu

e. Memberi konseling tentang abortus inkomplit dan


penatalaksanaannya

f. Kolaborasi dengan dokter obsgyn dengan hasil kolaborasi akan


dilakukan tindakan kuretase

g. Melakukan inform consent

h. Mempersiapkan kuretase

Evaluasi : ibu sudah bisa menerima dan lebih tenang dengan kondisi
yang dialaminya, kuretase dilakukan pada tanggal 30 April 2011
dilakukan mulai Jam 09.00 sampai Jam 10.00 WIB, hasil kuretase
terdapat jaringan ±2cc, perdarahan selama kuret 5cc.

Setelah dilakukan kuretase, pengkajian dilakukan tanggal 1 Mei 2011 Jam


09.00 WIB pada Ny.E ditemukan data subyektif yaitu Ibu mengatakan
keadaannya sudah baik, masih keluar darah sedikit-sedikit berwarna
merah. Ibu terlihat pasif dan diam setelah dilakukan kuretase.

Pada pengkajian data obyektif didapatkan :

Keadaan Umum Baik, Kesadaran Composmentis

Vital sign : Tekanan Darah 110/70 mmHg

Frekuensi Respirasi 20x/menit

Frekuensi Nadi 78 x/menit

Suhu 36,40C

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 15


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Perdarahan pervaginam ± 10cc

Analisis data : Seorang ibu P1A1 post kuretase atas indikasi abortus inkomplit
hari I Penatalaksanaan :

a. Mengobservasi Keadaan Umum dan Vital sign setelah dilakukan


kuretase

b. Mengobservasi perdarahan setelah dilakukan kuretase

c. Memberikan dukungan dan motivasi kepada ibu

d. Menganjurkan ibu makan-makanan yang bergizi

e. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup

f. Menganjurkan kepada ibu supaya tidak hamil dalam waktu 3 bulan


setelah dilakukan kuretase atau digital

g. Menganjurkan kepada ibu maupun suami untuk memakai alat


kontrasepsi seperti kondom atau pil selama 3 bulan

h. Memberikan terapi oral

i. Mempersiapkan ibu pulang

j. Mengevaluasi perdarahan setelah pulang dari rumah sakit

k. Mengevaluasi pemakaian alat KB yang digunakan ibu sekarang

Evaluasi Tanggal 1 Mei 2011 Jam 10.00 WIB: perdarahan 5cc, Infus
dilepas diganti terapi oral yaitu cefadroxyl 2x500 mg, Metilergometrin 2x0,25
mg, SF 1x1. Ibu pulang tanggal pada tanggal 1 Mei 2011 jam 13.00 WIB.
Dilakukan kunjungan ke rumah ibu 2 minggu setelah ibu pulang dari rumah
sakit, ibu mengatakan keadaannya sekarang lebih baik dan sudah menerima
keguguran yang dialaminya, perdarahan berhenti sejak 5 hari setelah ibu
pulang dari rumah sakit. Ibu mengatakan akan menggunakan KB suntik 3
bulan

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 16


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar II

Pembahasan

TUJUAN Setelah selesai mempelajari kegiatan belajar ini,


Anda mampu memahami pembahasan Laporan
Pembelajaran Umum Tugas Akhir

1. Memahami tentang pembahasan pada data


subyektif

TUJUAN 2. Memahami tentang pembahasan pada data


obyektif
Pembelajaran Khusus
3. Memahami tentang pembahasan pada analisis
data dan masalah

4. Memahami tentang pembahasan pada


penatalaksanaan

1. Pembahasan pada data subyektif

POKOK 2. Pembahasan pada data obyektif

Materi 3. Pembahasan pada analisis data dan masalah

4. Pembahasan pada penatalaksanaan

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 17


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
1. Pembahasan pada data subyektif

Pembahasan pada data subyektif adalah membahas kesenjangan antara teori


dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who, where, when
why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi data subyektif pada kasus
dan membandingkan dengan data subyektif berdasarkan teori pada kasus yang
sama. Apabila ada perbedaan antara kasus dan teori, maka mahasiswa harus
menjelaskan kenapa ada perbedaan.

2. Pembahasan pada data Obyektif

Pembahasan pada data obyektif adalah membahas kesenjangan antara teori


dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who, where,
when why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi data obyektif pada kasus
dan membandingkan dengan data obyektif berdasarkan teori pada kasus yang
sama. Apabila ada perbedaan antara kasus dan teori, maka mahasiswa harus
menjelaskan kenapa ada perbedaan. Data obyektif meliputi hasil pemeriksaan
fisik dan atau hasil pemeriksaan penunjang.

3. Pembahasan pada analisis data dan masalah

Pembahasan pada analisis data dan masalah adalah membahas kesenjangan


antara teori dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who,
where, when why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi analisis data dan
masalah pada kasus dan membandingkan dengan analisis data dan masalah
berdasarkan teori pada kasus yang sama. Apabila ada perbedaan antara kasus
dan teori, maka mahasiswa harus menjelaskan kenapa ada perbedaan. Khusus
pada masalah, kemungkinan besar akan ada perbedaan antara kasus dan teori,
karena setiap pasien/ klien bersifat unik.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 18


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

4. Pembahasan pada penatalaksanaan

Pembahasan pada penatalaksanaan adalah membahas kesenjangan antara


teori dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W + H (what, who, where,
when why dan how). Mahasiswa harus mengidentifikasi penatalaksanaan pada
kasus dan membandingkan dengan penatalaksanaan berdasarkan teori pada
kasus yang sama. Apabila ada perbedaan antara kasus dan teori, maka mahasiswa
harus menjelaskan kenapa ada perbedaan.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 19


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

RANGKUMAN
Rangkuman
Pembahasan merupakan inti dari laporan kasus. Pada bagian ini penulis membahas
kesenjangan antara teori dan kenyataan pada kasus dengan berdasarkan 5W +
H (what, who, where, when why dan how) yang dikelola mulai dari pengkajian
sampai dengan evaluasi. Pembahasan dikaitkan dengan berbagai konsep dan
teori yang terkait dengan hasil yang didapatkan selama mengelola klien.

TUGAS TERSTRUKTUR

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 20


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Tugas Terstruktur
Berdasarkan Laporan kasus yang sudah Anda susun :

1. Identifikasi data subyektif berdasarkan kasus dan teori

2. Identifikasi data obyektif berdasarkan kasus dan teori

3. Identifikasi analisis data dan maslaah berdasarkan kasus dan teori

4. Identifikasi penatalaksanaan berdasarkan kasus dan teori

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 21


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Ingat....Ini Hanya Contoh,. Silahkan Anda Kembangkan


Berdasarkan Kasus Yang Anda Peroleh

CONTOH PEMBAHASAN PADA ASUHAN KEHAMILAN DENGAN ABORTUS

Pembahasan ini dimaksudkan agar dapat diambil suatu kesimpulan dan


pemecahan masalah dari kesenjangan yang ada, sehingga dapat digunakan
sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang tepat, efektif
dan efisien. Pembahasan ini akan membandingkan antara kasus I dengan kasus
II, dan membandingkan kasus dengan teori yang ada.

Data subyektif yang ditemukan pada Ny. S dan Ny.E yaitu rasa mulas, hal
tersebut sesuai dengan Saifuddin (2002) yang menyatakan bahwa rasa mulas
atau kram perut di daerah simfisis, sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi
uterus. Selain itu perdarahan yang dialami Ny. S adalah selama 12 hari sedangkan
Ny. E mengalami perdarahan selama 3 hari warnanya seperti darah menstruasi
banyaknya 1hari ganti pembalut 2x. Hal tersebut sesuai dengan Wiknjosastro
(2007) yaitu pada kehamilan antara 8 sampai 14 minggu villi koriales menembus
desidua lebih dalam, sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan secara
sempurna yang dapat menyebabkan banyak perdarahan. Pada pengkajian data
subyektif Ny. S dan Ny. E didapatkan data sama – sama mengeluarkan sebagian
jaringan hasil konsepsi, hal tersebut sesuai dengan Saifuddin (2002) yaitu pada
abortus inkomplit hanya sebagian hasil konsepsi yang keluar sedangkan menurut
Cuningham, F.Gary dkk (2005) menyatakan bahwa abortus biasanya disertai
dengan pendarahan didalam desidua basalis dan nekrosis di jaringan dekat
tempat perdarahan. Ovum menjadi terlepas , hal ini memicu kontraksi uterus
yang menyebabkan ekspulsi. Pada Ny. S mengatakan hari pertama haid terakhir
11 februari 2011 usia kehamilannya 9+5 minggu sedangkan Ny. E hari pertama
haid terakhir 16 februari 2011 usia kehamilannya 10+2 minggu. Hal tersebut
sesuai dengan Wiknjosastro (2007) yaitu abortus inkomplit ialah pengeluaran
sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada
sisa tertinggal dalam uterus.

Data obyektif yang ditemukan pada Ny.S dan Ny.E adalah tinggi fundus
uteri Ny.S dan Ny.E adalah 2 jari diatas sympisis, UK Ny.S 9+5minggu sedangkan

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 22


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Ny. E 10+2minggu, hal tersebut sesuai dengan Saifuddin(2002) yang menyatakan


bahwa palpasi tinggi fundus uteri pada abortus inkomplit sesuai dengan umur
kehamilan. Selain itu Ny.S dan Ny.E sama-sama mengeluarkan perdarahan dari
cavum uteri, hal tersebut sesuai dengan Wiknjosastro (2007) yang menyatakan
bahwa plasenta yang tidak dilepaskan secara sempurna dapat menyebabkan
banyak perdarahan.

Pada saat pemeriksaan vaginal toucher yang dilakukan pada Ny.S dan
Ny.E teraba servik terbuka, hal tersebut sesuai dengan Cuningham, F.Gary dkk
(2005). yaitu penyebab inkompetensi serviks masih meragukan, namun trauma
sebelumnya pada serviks, khususnya pada tindakan dilatasi dan kuretase,
konisasi, kauterisasi atau pun amputansi. Dilatasi serviks yang menjadi ciri khas
keadaan ini jarang terlihat menonjol sebelum minggu ke-16 kehamilan, karena
hasil konsepsi sebelum waktu tersebut belum cukup besar untuk menimbulkan
pendataran dan dilatsi serviks kecuali kalau terjadi kontraksi uterus yang nyeri.

Menurut pengkajian data obyetif pada Ny.S dan Ny.E ditemukan pengeluaran
sebagian jaringan hasil konsepsi tetapi dalam waktu yang berbeda. Pada Ny.S
mengeluarkan sebagian jaringan sejak 12 hari yang lalu diikuti perdarahan
pervaginam selama 12 hari, sedangkan pada Ny.E mengalami perdarahan selama
3 hari kemudian di ikuti pengeluaran sebagian jaringan hasil konsepsi. Hal ini
sesuai dengan Saifuddin (2002) yaitu pada abortus inkomplit hanya sebagian
hasil konsepsi yang keluar sedangkan menurut Cuningham, F.Gary dkk (2005)
menyatakan bahwa abortus biasanya disertai dengan pendarahan didalam
desidua basalis dan nekrosis di jaringan dekat tempat perdarahan. Ovum menjadi
terlepas , hal ini memicu kontraksi uterus yang menyebabkan ekspulsi. Kemudian
setelah dilakukan tes kehamilan pada Ny.S dan Ny.E ternyata hasilnya sama-
sama positif, hal tersebut sesuai dengan teori yaitu sebagian besar ibu hamil
mengalami penambahan kadar hormon hCG sebanyak dua kali lipat setiap 3
hari. Setelah itu kadarnya menurun terus secara perlahan, dan hampir mencapai
kadar normal beberapa saat setelah persalinan. Tetapi ada kalanya kadar hormon
ini masih di atas normal sampai 4 minggu setelah keguguran. Pada pemeriksaan
USG terdapat perbedaan karena Ny.E tidak dilakukan pemeriksaan USG karena
terjadi pengeluaran sebagian hasil konsepsi di ruang bersalin pada pukul 21.30
WIB tanggal 29 April 2011, sehingga Ny. E tidak dilakukan pemeriksaan USG
sebelum dilakukan kuretase pada tanggal 30 April 2011. Sedangkan hasil USG
Ny.S adalah tampak sebagian jaringan hasil konsepsi di dalam cavum uteri.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 23


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Analisis data pada Ny.S dan Ny.E telah disesuaikan dengan standar II adalah
Standar Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan menurut KEPMENKES
Nomer 938/Menkes/SK/VIII/2007), yaitu Seorang ibu hamil G3P2A0, umur 35th,
UK 9+5 minggu dengan abortus inkomplit untuk kasus I, sedangkan kasus II
Seorang ibu hamil G2P1A0 AH0, umur 25th, UK 10+2 minggu dengan abortus
inkomplit. Pada kedua kasus tersebut ditemukan masalah cemas, penyebab
pada Ny. S mengatakan cemas dengan keadaan dirinya karena mengalami
perdarahan lebih dari 12 hari sedangkan pada Ny. E ibu takut dan cemas bila
kehamilannya harus diakhiri, karena ibu belum mempunyai anak.

Penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny.S dan Ny.E sebelum dan sesudah
dilakukan kuretase adalah sama dan mengacu pada teori asuhan kebidanan
sedangkan Ny.E lebih menekankan pada riwayat psikologis,

karena Ny.E merupakan pribadi tertutup dan pernah melahirkan satu kali
namun bayinya meninggal dalam kandungan. Penatalaksanaan pada abortus
inkomplit diantaranya mengobservasi perdarahan dan dilakukan kolaborasi
dengan dokter obsgyn dengan hasil kolaborasi dilakukan kuretase dan bidan
mempersiapkan kuretase pada Ny. E dan Ny. S. Setelah dilakukan kuretase bidan
menganjurkan kepada klien supaya tidak hamil dalam waktu 3 bulan dan memakai
alat kontrasepsi seperti kondom atau pil. Evaluasi dari penatalaksanaan yang
dilakukan pada Ny.S dan Ny.E memiliki hasil berbeda yaitu pada hasil kuretase,
perdarahan saat kuretase dan pemilihan alat kontrasepsi yang disampaikan
klien pada kunjungan rumah. Hasil kuretase pada Ny. S terdapat jaringan ±3cc
dan Ny. E adalah ±2 cc, perdarahan saat kuretase pada Ny. S adalah ±3cc dan
Ny.E adalah ±5 cc. Terapi yang diberikan pada Ny. S dan Ny. E adalah antibiotik,
uterotonika, suplemen zat besi. Pada saat kunjungan rumah Ny. S mengatakan
bahwa dirinya berhenti mengeluarkan darah setelah 5 hari pulang dari rumah
sakit dan sekarang Ny.S beserta suaminya menggunakan KB alamiah, begitu
pula dengan Ny.E berhenti mengeluarkan darah setelah 5 hari pulang dari rumah
sakit, sekarang Ny.E menggunakan KB suntik yang 3 bulan.

Oke....setelah Anda membaca contoh diatas, mdah – mudahan Anda


mendapatkan ide untuk menuliskan pembahasan pada kasus yang Anda buat.

Sekali lagi ingat, jangan mencontoh 100% ya...diatas hanya sekesar contoh....

Selamat mencoba.....tidak perlu ragu untuk berkali – kali konsul dengan


Pembimbing....

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 24


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar III

Kesimpulan dan Saran

TUJUAN Setelah selesai mempelajari kegatan belajar ini,


diharapkan Anda mampu memahami kesimpulan
Pembelajaran Umum dan saran pada Laporan Tugas Akhir

TUJUAN
1. Memahami tentang Kesimpulan

2. Memahami tentang Saran


Pembelajaran Khusus

POKOK 1. Kesimpulan

2. Saran
Materi

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 25


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
1. Kesimpulan

Bab simpulan menjawab tujuan studi kasus. Simpulan ditulis dengan penomoran
berdasarkan tujuan studi kasus. Simpulan berisi jawaban dari masalah yang
diajukan penulis, yang diperoleh dari studi kasus.

2. Saran

Saran-saran yang disampaikan berkaitan dengan simpulan studi kasus


yang telah dilakukan. Saran tersebut harus terkait dengan hasil studi kasus
yang dilakukan dapat berupa kebijakan, upaya pracase studyk penyelesaian
masalah yang dihadapi, merekomendasikan untuk studi kasus selanjutnya.
dan aspek yang dapat dikelola lebih lanjut. Saran tersebut hendaknya dibuat
secara operasional sehingga bermanfaat bagi mereka yang menerima saran
tersebut

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 26


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman RANGKUMAN

Bab simpulan menjawab tujuan umum pada studi kasus ini; yang terdiri
atas data subyektf, data obyektif, analisis data dan perumusan masalah serta
penatalaksanaan.

Saran-saran yang disampaikan berkaitan dengan simpulan studi kasus yang


telah Anda lakukan.

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 27


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Tugas Terstruktur
TUGAS TERSTRUKTUR

Berdasarkan Laporan kasus yang sudah Anda susun:

1. Buatlah kesimpulan

2. Buatlah saran

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 28


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Ingat....Ini Hanya Contoh,. Silahkan Anda Kembangkan


Berdasarkan Kasus Yang Anda Peroleh

CONTOH KESIMPULAN DAN SARAN PADA ASUHAN KEHAMILAN DENGAN


ABORTUS

A. KESIMPULAN

Asuhan kebidanan pada ibu hamil di RSUD Pandan Arang Boyolali dilaksanakan
menggunakan pendekatan dengan pendokumentasian menggunakan SOAP
(Subyektif, Obyektif, Analisis data, Penatalaksanaan), dapat dibuat kesimpulan
yaitu :

1. Data subyektif yang didapatkan dari Ny.S dan Ny.E sesuai dengan teori
yang ada, yaitu ibu merasakan mules, mengeluarkan darah dari jalan
lahir, dan mengeluarkan sebagian jaringan hasil konsepsi. Pada Ny. S
mengatakan hari pertama haid terakhir 11 februari 2011 usia kehamilannya
9+5 minggu sedangkan Ny. E hari pertama haid terakhir 16 februari 2011
usia kehamilannya 10+2 minggu.

2. Data obyektif pada Ny.S dan Ny. E sesuai dengan teori yang ada. Pada
pemeriksaan palpasi di dapatkan Tinggi fundus uteri 2 jari diatas sympisis,
pada pemeriksaan vaginal toucher didapati servik membuka dan terlihat
perdarahan dari cavum uteri. Pada pemeriksaan tes kehamilan pada Ny.S dan
Ny.E hasilnya sama-sama positif. Pemeriksaan penunjang lainnya terdapat
perbedaan karena Ny.E tidak dilakukan pemeriksaan USG sedangkan Ny.S
dilakukan pemeriksaan USG dengan hasil masih terlihat sebagian jaringan
hasil konsepsi di cavum uteri.

3. Dalam analisis data dapat dirumuskan Seorang ibu hamil G3P2A0, umur
35th, UK 9+5 minggu dengan abortus inkomplit untuk kasus I, sedangkan
kasus II Seorang ibu hamil G2P1A0 umur 25th, UK 10+2 minggu dengan
abortus inkomplit. Pada kedua kasus tersebut ditemukan masalah cemas,
penyebab pada Ny. S mengatakan cemas dengan keadaan dirinya karena

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 29


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

mengalami perdarahan lebih dari 12 hari sedangkan pada Ny. E ibu takut
dan cemas bila kehamilannya harus diakhiri, karena ibu belum mempunyai
anak.

4. Penatalaksanaan pada abortus inkomplit diantaranya mengobservasi


perdarahan dan dilakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn dengan hasil
kolaborasi dilakukan kuretase dan bidan mempersiapkan kuretase pada Ny.
E dan Ny. S. Setelah dilakukan kuretase bidan menganjurkan kepada klien
supaya tidak hamil dalam waktu 3 bulan dan memakai alat kontrasepsi
seperti kondom atau pil. Evaluasi dari penatalaksanaan tersebut memiliki
hasil berbeda, pada hasil kuretase Ny. S terdapat jaringan ±3cc dan Ny. E
adalah ±2 cc, perdarahan saat kuretase pada Ny. S adalah ±3cc dan Ny.E
adalah ±5 cc. Terapi yang diberikan pada Ny. S dan Ny. E adalah antibiotik,
uterotonika, suplemen zat besi. Pada saat dilakukan kunjungan rumah Ny.
S mengatakan bahwa dirinya berhenti mengeluarkan darah setelah 5 hari
pulang dari rumah sakit dan sekarang Ny.S beserta suaminya menggunakan
KB alamiah, begitu pula dengan Ny.E berhenti mengeluarkan darah setelah
5 hari pulang dari rumah sakit, sekarang Ny.E menggunakan KB suntik yang
3 bulan.

B. SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulam dan pengamatan selama penelitian,


peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu peneiti menganggap perlu untuk memberikan saran.

1. Bagi tenaga kesehatan RS Pandan Arang boyolali agar meningkatkan


pelayanan yang komprehensif pada setiap pasien.

2. Bagi ibu hamil yang mengalami abortus inkomplit hendaknya lebih berhati-
hati untuk kehamilan selanjutnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu diadakan penelitian lanjutan dan


dikembangkan seiring berkembangnya jaman dan ilmu pengetahuan
tentang abortus inkomplit

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 30


Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA

Alimul Aziz. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan tehnia Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.

Hariwijaya. M. (2004). Tehnis Menulis Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Zenith

Hariwijaya. M. (2006). Pedoman Tehnis Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta:


Citra Pustaka.

Kementerian Kesehatan RI. (2007). Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia no 938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan
Kebidanan

Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 31

Anda mungkin juga menyukai