Anda di halaman 1dari 3

BAB III

Artikel Permasalahan Kesehatan Mental Perinatal

3.1 Serba- Serbi Perinatal OCD, Gangguan Cemas pada Ibu Hamil

Bagi perempuan, proses kehamilan hingga melahirkan adalah momen


besar yang betul-betul mengubah hidup. Berbagai perubahan yang terjadi dalam
waktu singkat seiring kehadiran bayi tentu memiliki dampak tekanan yang
berbeda bagi setiap perempuan. Mama mungkin sudah sering mendengar istilah
turunan gangguan kecemasan obsessive compulsive disorder (OCD), namun
tahukah Mama bahwa ada gangguan kecemasan khusus yang kerap dialami
oleh perempuan selama hamil dan setelah melahirkan?

Apa Itu OCD dan Perinatal OCD?

Obsessive compulsive disorder (OCD) adalah sebuah gangguan kecemasan


dengan gejala pikiran, visualisasi, gagasan, atau keraguan obsesif yang tidak
diinginkan namun kerap muncul dan diikuti oleh dorongan bawah sadar untuk
melakukan tindakan tertentu sebagai upaya meredakan kecemasan akibat
pikiran obsesif tersebut.

Sebagai contoh, jika Mama memiliki ketakutan obsesif bahwa rumah mama akan
terbakar, Mama bisa lebih dari lima kali mengecek keadaan kompor sebelum
meninggalkan rumah untuk mengurangi rasa cemas yang muncul dari pikiran
bahwa rumah mama dapat terbakar.

Lalu apa itu Perinatal OCD? Perinatal OCD adalah kondisi OCD yang dialami
oleh perempuan dalam keadaan hamil atau pasca melahirkan sebagai salah satu
dampak penyesuaian diri dengan perubahan yang datang dengan kehadiran
bayi.

Umumnya, pikiran obsesif yang muncul pada penderita perinatal dan postpartum
OCD adalah seputar ketakutan bahwa janin atau bayi akan jatuh sakit atau
terluka, baik secara disengaja maupun tidak. Pikiran obsesif ini lalu diikuti
dengan dorongan melakukan tindakan kompulsif untuk mencegahnya.

Sebagai contoh, Mama yang menderita perinatal OCD mungkin memiliki pikiran
obsesif tentang bayi yang akan jatuh sakit karena kuman atau infeksi bakteri
sehingga Mama menghabiskan waktu sangat lama untuk bersih-bersih atau
mensterilisasi barang berkali-kali.
Apakah Perinatal OCD Normal Dialami Ibu Hamil?

Studi menunjukkan bahwa OCD adalah gangguan mental keempat yang paling
banyak dialami di seluruh dunia setelah depresi, penyalahgunaan narkotika, dan
fobia sosial. Jika OCD memengaruhi 1 dari 100 perempuan secara umum,
perinatal OCD rentan dialami 2-3 dari 100 perempuan pada tahun pertama
pasca melahirkan.

Kebanyakan perempuan mulai mengalami gangguan OCD selama masa


kehamilan atau pasca melahirkan untuk pertama kalinya. Namun, tidak sedikit
kasus perinatal OCD dialami oleh perempuan yang sudah pernah hamil dan
melahirkan sebelumnya.

Jadi, kekhawatiran atau pikiran obsesif yang muncul pada masa-masa ini
sebetulnya normal kok, Ma. Namun tetap berpotensi bahaya apabila dibiarkan
berlarut-larut tanpa penanganan yang sesuai.

Apa Faktor Penyebab Perinatal OCD?

Ada banyak faktor yang mungkin menyebabkan Mama mengalami perinatal


OCD. Beberapa di antaranya yang paling umum adalah sebagai berikut:

 Berada di bawah tekanan yang sangat berat


 Pernah memiliki riwayat OCD sebelumnya
 Dorongan naluriah sebagai seorang ibu untuk lebih fokus pada keamanan
janin atau bayi

Apa yang Harus Dilakukan untuk Menyikapi Perinatal OCD?

Sebelum beralih ke penanganan profesional, Mama dianjurkan untuk mencoba


melakukan penanganan mandiri sebagai berikut terlebih dahulu:

 Hindari substansi penenang yang dapat membahayakan diri dan janin,


seperti rokok atau alkohol
 Usahakan untuk tidak merasa malu atau bersalah atas munculnya pikiran-
pikiran obsesif. Sadari pikiran tersebut dan coba untuk tetap tenang
 Berhenti menghindari atau membenarkan pikiran obsesif mama dengan
tindakan kompulsif. Coba belajar untuk hadapi dan terima pikiran tersebut
dengan menuliskannya di jurnal khusus dan baca berulang dengan kepala
dingin
 Komunikasikan pikiran dan perasaan mama pada pasangan, keluarga,
atau teman terdekat.  Jangan dipendam sendiri!
 Banyak membaca literatur khusus yang direkomendasikan oleh dokter ahli
terkait perinatal OCD
 Apabila terasa sangat mengganggu, lakukan penanganan khusus
bersama dokter kepercayaan
Bagaimana Penanganan Profesional Untuk Perinatal OCD?

Selalu konsultasikan keadaan Mama dengan dokter terlebih dahulu agar dapat
diarahkan pada penanganan yang tepat. Apabila OCD yang Mama alami cukup
serius, berikut dua penanganan profesional utama yang biasa dilakukan oleh
tenaga ahli:

 Terapi psikologis secara verbal: metode ini menggunakan terapi perilaku


kognitif, di mana Mama akan membicarakan tentang pikiran dan perasaan
mama dengan psikolog atau psikiater yang sudah terlatih. Terapi ini akan
membantu Mama menghadapi ketakutan dan pikiran obsesif tanpa
melakukan tindakan kompulsif.
 Pengobatan: metode lainnya yang dapat Mama ambil adalah konsumsi
obat-obatan tertentu sesuai resep dokter. Pastikan dokter tahu mengenai
kondisi tubuh dan kehamilan mama untuk menyesuaikan substansi obat
agar tidak membahayakan Mama atau janin.

Itu dia penjelasan mengenai kondisi perinatal OCD, gangguan cepas pada ibu
hamil. Apabila Mama merasa sering memiliki pikiran atau visualisasi obsesif
yang mengganggu dan diikuti oleh tindakan kompulsif setelahnya, lakukan
pertolongan mandiri dan segera beralih ke perawatan profesional jika merasa
gangguan yang dialami sudah tidak dapat diatasi sendiri.

Anda mungkin juga menyukai