Anda di halaman 1dari 3

BAB III

HASIL TELAAH KASUS

3.1 Kemungkinan Penyebab


Berdasarkan kasus, diketahui bahwa Al-Fatah (bayi berusia tiga bulan) Desa
Patampanua, Kecamatan Matakali, Polman, Sulawesi Barat meninggal dunia 4 hari
setelah imunisasi polio. Indah, tante bayi Al-Fatah membenarkan bahwa keponakannya
meninggal dunia usai imunisasi polio. Sebab, usai disuntik vaksin, terjadi pendarahan di
lengan bayi dan menyebabkan demam. Awalnya, pihak keluarga mengira itu hanya
demam biasa yang umum terjadi pada bayi usai disuntik vaksin. Namun, tidak lama
kemudian Al-Fatah terus menangis hingga suaranya habis dan kejang-kejang. Usai
dirawat, bayi Al-Fatah meninggal dunia pada Senin, 29 Juni 2020. Adapun pemberian
imunisasi polio pada bayi Al-Fatah dilakukan pada Kamis, 25 Juni 2020 dengan kondisi
bayi sehat. Sementara itu, Kepala Puskesmas Matakali, Ahmad menegaskan bahwa
penyebab bayi Al-Fatah meninggal ialah karena bayi Al-Fatah terkena penyakit
Bronkopneumonia, bukan karena suntikan vaksin polio. Hal ini berdasarkan diagnosa
terakhir RS.
Berdasarkan kasus, maka dapat diketahui kemungkinan penyebab terjadinya kematian
pada bayi Al-Fatah ialah karena bayi Al-Fatah telah mengidap penyakit
Bronkopneumonia sebelum bayi di imunisasi polio. Bronkopneumonia merupakan salah
satu pneumonia dengan pola penyebaran berbercak secara teratur pada satu atau lebih
area dalam bronki dan menyebar ke parenkim paru yang berada di sekitarnya. (Smeltzer
et al. 2002). Menurut Marrie et al. 2005, pneumonia jenis bronkopneumonia disebabkan
oleh virus atau bakteri yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infeksi pada berbagai
tempat di paru bisa pada bagian kanan maupun kiri yang sering terjadi pada bayi maupun
orang tua. Pada bayi dan anak kecil ditemukan staphylococcus aureus sebagai penyebab
yang berat, serius dan sangat progresif dengan mortalitas tinggi (Sujono dan
Sukarmin,2013). Bronkopneumonia dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau
jamur. Namun dalam kebanyakan kasus, bronkopneumonia paling sering disebabkan oleh
infeksi bakteri. Adapun pneumonia bakteri ditandai oleh infeksi saluran pernafasan akut
atau bawah dalam beberapa hari hingga seminggu, suhu tubuh tinggi, batuk, kesulitan
bernafas.
Maka, dilihat dari gejala yang dialami bayi Al-Fatah yaitu demam yang menyebabkan
bayi menangis terus menerus hingga suaranya habis dan bayi mengalami kejang, hal
tersebut tidak menandakan efek samping dari pemberian vaksin polio pada bayi. Hal
tersebut lebih mengarah pada gejala dari bronchopneumonia, yaitu terjadinya demam
(39℃-40℃) yang kadang-kadang disertai kejang, anak atau bayi sangat gelisah dan
adanya nyeri dada yang terasa ditusuk-tusuk disebabkan karena bernafas dan batuk,
pernapasan anak atau bayi cepat dan dangkal disertai pernapasan cuping hidung,
sianosis disekitar hidung dan mulut, serta adanya bunyi tambahan pernapasan seperti
ronchi dan wheezing.
Adapun efek samping yang biasa timbul dari pemberian vaksin polio IPV ialah berupa
sedikit bengkak dan kemerahan di tempat suntikan, terjadinya pengerasan kulit pada
tempat suntikan yang biasanya cepat hilang, juga terkadang menyebabkan demam ringan
beberapa jam setelah injeksi, tidak terdapat efek samping yang berbahaya seperti
menyebabkan perdarahan pada lengan maupun menyebabkan terjadinya kejang. Adapun
efek samping cukup parah yang dapat terjadi pada anak atau bayi yang mendapat
imunisasi polio ialah berupa nyeri bahu, pingsan, serta reaksi alergi parah yang terjadi
beberapa menit atau jam setelah menerima vaksin. Namun, kasus tersebut sangat jarang
terjadi, perbandingannya adalah 1 banding 1 juta pemberian vaksin. Jadi, dapat
simipulkan bahwa kemungkinan penyebab bayi Al-Fatah meninggal ialah bukan
dikarenakan bayi mendapatkan imunisasi polio, melainkan karena sebelumnya bayi telah
mengidap penyakit Bronkopneumonia.

DAPUS:
Anggraini, Octaria, & Rahmanoe, Murdoyo. 2014. THREE MONTH BABY WITH
BRONCHOPNEUMONIA. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Volume 2,
Nomor 3, Hal. 66-72.
Halosehat.com. 2022. 7 Efek Samping Imunisasi IPV yang Wajib Anda Waspadai. 7 Efek
Samping Imunisasi IPV yang Wajib Anda Waspadai - HaloSehat. (diakses pada tanggal
3 Agustus 2022).
Herliafifah, Riska. 2021. Ibu, Ketahui Manfaat, Jenis, dan Efek Samping dari Imunisasi Polio pada Si Kecil.
Hellosehat. Vaksin Polio: Ketahui Manfaat, Jadwal, dan Efek Sampingnya | Hello Sehat.
(diakses pada tanggal 3 Agustus 2022).
Nuroh. 2020. SOP Imunisasi IPV. Sop Imunisasi Ipv [klzozrw9ev4g] (idoc.pub). IDOCPUB.
(diakses pada tanggal 3 Agustus 2022).
Perdani, Roro Rukmini Windi, & Sari, Noviana Hartika. 2018. Bayi Usia 28 Hari dengan
Bronkopneumonia. Jurnal Agromedicine Unila. Volume 5, Nomor 2, Hal. 648-654.
Siahaan. 2013. BRONKOPNEUMONIA PADA BAYI DENGAN SINDROM DOWN. Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung. Volume 1, Nomor 4, Hal. 75-84.

Anda mungkin juga menyukai