Anda di halaman 1dari 6

Bab 1

Mengenal Pneumonia pada


Balita

Pneumonia adalah peradangan akut jaringan paru yang disebabkan oleh


mikroorganisme (bakteri, jamur, virus). Pneumonia bisa menimbulkan gejala
yang ringan hingga berat. Pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru
basah. Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-
kantong udara (Alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru. Akibatnya, Alveoli
dipenuhi cairan atau nanah sehingga membuat penderitanya sulit bernapas.
Kondisi ini lantas berdampak pada sejumlah gejala yang jika tidak segera
ditangani, dapat menimbulkan komplikasi serius yang bisa mengancam jiwa.
Lalu, bagaimana dengan Pneumonia pada anak? Apa yang menyebabkan
seorang anak mengalami Pneumonia?

1.1 Penyebab Pneumonia pada Balita


BronkoPneumonia diawali oleh suatu infeksi saluran pernapasan atas yang
menyebar ke saluran pernapasan bagian bawah. BronkoPneumonia pada anak
merupakan salah satu penyebab utama mortalitas anak balita di Indonesia.
BronkoPneumonia pada anak dapat disebabkan oleh beberapa
mikroorganisme berikut.
1.1.1 Virus
Pneumonia yang dialami anak-anak biasanya dipicu oleh infeksi virus.
Beberapa jenis virus yang diduga menjadi penyebabnya, yaitu:
1. Rhinovirus.
2. Adenovirus.
3. Virus Influenza.
4. Cytomegalovirus.
5. Virus Parainfluenza.
6. Respiratory Syncytial Virus (RSV).

1.1.2 Bakteri
Selain virus ada juga jenis bakteri yang menyebabkan anak menderita
Pneumonia atau penyakit paru-paru basah adalah sebagai berikut:
1. Kelompok gram positif
a. Streptococcus Grup B.
b. Staphylococcus Aerous.
c. Streptococcus Pyogenes.
d. Mycoplasma Pneumonia.
e. Streptococcus Pneumoniae.
2. Kelompok gram negatif
a. P. Aeroginosa.
b. Klebsiella Pneumonia.
c. Haemophilus Influenza.

Masih belum optimalnya fungsi sistem kekebalan tubuh (imunitas) pada anak
khususnya balita yang diduga kuat menjadi faktor utama mengapa penyakit ini
rentan dialami oleh mereka.

1.1.3 Jamur
Adapun jamur penyebab Pneumonia pada balita yaitu jamur Histoplasmosis
yang dapat menyebar melalui spora yang terhirup melalui udara.
Bab 1 Mengenal Pneumonia pada Balita 3

1.1.4 Protozoa
Pneumonia dapat disebabkan oleh Pneumocystis Carinii yang terjadi pada
penderita dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

1.2 Gejala Pneumonia Pada Balita


Gejala Pneumonia pada anak berupa BronkoPneumonia biasanya diawali
dengan adanya demam disertai batuk, pilek, suara serak dan nyeri
tenggorokan.
Pneumonia yang menyerang balita ditandai oleh sejumlah ciri atau gejala khas
yang cukup mudah untuk dikenali. Dalam prosesnya, demam akan semakin
meninggi, batuk bertambah berat, anak bernapas dengan cepat disertai sesak
napas dan tarikan pada otot rusuk. Pada tahap lanjut, gejala Pneumonia pada
anak dapat berupa kulit tampak kebiruan dan lemas.
Berikut ini adalah ciri ciri Pneumonia yang perlu diketahui dan diwaspadai:
1. Batuk kering, batuk berdahak kental, berwarna kuning dan hijau, atau
batuk berdarah.
2. Adanya perubahan karakteristik dahak
3. Napas pendek
4. Sesak napas
5. Nyeri dada
6. Berkeringat
7. Mual, muntah
8. Hilang nafsu makan
9. Detak jantung meningkat
10. Nyeri otot dan sendi
11. Tubuh terasa lemas
12. Sakit kepala
13. Demam

Pada kasus Pneumonia yang sudah cukup parah, gejala lainnya yang mungkin
ditimbulkan adalah perubahan warna pada bibir dan kuku menjadi tampak
keabuan.
4 Sistem Pendukung Keputusan untuk Deteksi Gejala Pneumonia pada Balita

1.3 Faktor Risiko Pneumonia Pada Balita


Balita yang terinfeksi mikroorganisme tidak serta merta mengalami
Pneumonia. Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan infeksi dapat
berkembang menjadi Pneumonia, antara lain:
1. Malnutrisi.
2. Kurangnya asupan ASI.
3. Penyakit campak.
4. Usia dibawah 2 bulan.
5. Kelahiran prematur.
6. Masalah sistem pernapasan (asma, fibrosis sistik).
7. Mengalami Infeksi Saluran Nafas Atas (ISPA)
8. Paparan asap rokok.
9. Lingkungan tempat tinggal yang tidak higienis.
10. Tidak imunisasi.
11. Positif mengidap HIV.

1.4. Kelompok Risiko Rentan Pneumonia


Semua orang bisa mengalami Pneumonia, namun ada beberapa orang yang
lebih berisiko terserang Pneumonia, yaitu:
1. Bayi dan anak-anak dibawah usia 2 tahun.
2. Lansia diatas usia 65 tahun.
3. Perokok.
4. Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah misalnya HIV
atau orang yang sedang menjalani kemoterapi.
5. Seseorang dengan penyakit kronis seperti asma atau Penyakit Paru
Obstruktif Kronik (PPOK).
Bab 1 Mengenal Pneumonia pada Balita 5

1.5 Pencegahan Risiko Pneumonia


Kendati Pneumonia pada anak sangat rentan terjadi, bukan berarti penyakit ini
tidak dapat dicegah. Berikut ini adalah cara mencegah Pneumonia pada anak:
1. Menghindari balita dari paparan asap rokok maupun polusi udara
lainnya.
2. Menjaga lingkungan tempat tinggal tetap higienis.
3. Konsumsi makanan bergizi seimbang.
4. Menjaga daya tahan tubuh.
5. Memakai masker.
6. Rutin melakukan olahraga.
7. Istirahat yang cukup.
8. Pemberian vaksin PCV (Pneumococcus Conjugated Vaccine)

1.6 Pengobatan Pneumonia Pada Anak


Pneumonia pada anak bersifat akut dan mempunyai angka kematian yang
tinggi sehingga memerlukan pengobatan dan perawatan segera di rumah sakit.
Cara pengobatan Pneumonia pada anak dapat berupa:
1. Terapi Oksigen
Oksigen tambahan harus segera diberikan pada anak yang mengalami
sesak napas hebat, tampak kebiruan, dan lemas.
2. Hidrasi Cairan
Cairan diberikan untuk mencukupi kebutuhan cairan pada anak.
Dapat dilakukan dengan obat oral (diminum) atau diberikan melalui
infus.
3. Terapi Simptomatik
Obat-obatan harus diberikan untuk mengurangi gejala Pneumonia
seperti batuk, demam, dan sumbatan jalan napas oleh lendir.
4. Terapi Kausatif
Antibiotik harus diberikan dengan secara empiris sesuai dengan
perkiraan mikroorganisme penyebab Pneumonia pada anak.
6 Sistem Pendukung Keputusan untuk Deteksi Gejala Pneumonia pada Balita

Selain dengan pengobatan di atas, orang tua juga sebaiknya melakukan upaya
pencegahan agar jangan sampai anak terkena Pneumonia. Caranya dengan
memberikan vaksin Pneumonia. Pemberian vaksin Pneumonia sebaiknya
diberikan sebelum anak berusia 2 tahun atau bisa juga diberikan saat anak
memasuki usia 2-5 tahun.
Orang tua juga perlu menghindari sejumlah faktor risiko terhadap penyakit
Pneumonia, di antaranya dengan memberikan anak ASI eksklusif, memenuhi
nutrisi yang baik pada anak, menjaga anak agar terhindar dari paparan asap
rokok, asap dapur, dan polusi udara lainnya, serta memberikan anak imunisasi
sesuai dengan usianya.

1.7 Komplikasi Pneumonia Pada Balita


Pneumonia akan menimbulkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani,
seperti:
1. Gangguan pernapasan kronis.
2. Sepsis.
3. Kematian.

Anda mungkin juga menyukai