Dosen pembimbing :
Endah Kamila, SST, M.Keb
Disusun oleh :
Fahsyaidyta Tera Pembayun Amala ( P17311203042 )
Amalia Indah Lestari ( P17311204051 )
Rona Ayu Fadillah Hairubbi ( P17311204061 )
4B / Semester VII
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul
“Proposal Kewirausahaan Produk Puding Wortel Sebagai Nutrisi Tambahan dan
Pemenuhan Kebutuhan Vitamin A Pada Anak” ini yang alhamdulillah dapat selesai tepat
pada waktunya.
Proposal ini berisikan mengenai informasi rencana produk yang akan kami pasarkan
yang mana produk ini merupakan hasil dari literature review dari berbagai artikel nasional
dan internasional terkait produk yang akan kami buat yakni Puding Wortel sehingga telah
terbukti manfaatnya bagi anak-anak dan juga balita. Penulis berharap proposal ini dapat
disetujui dan juga dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai hal-hal
penting yang berkaitan dengan produk tersebut.
Selama proses penyusunan proposal ini, kami mendapatkan bantuan dan bimbingan
dari beberapa pihak. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada :
1. Endah Kamila, SST, M.Keb selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan dalam
Kebidanan.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan proposal ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2
BAB IV PENUTUP 13
4.1 Kesimpulan 13
4.2 Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Periode emas pertumbuhan anak ada pada dua tahun pertama kehidupan bayi
dapat tercapai secara optimal apabila ditunjang dengan asupan nutrisi tepat sejak lahir.
Kebutuhan zat gizi pada bayi usia 0-6 bulan sudah terpenuhi dengan ASI. Sedangkan
bayi usia 6 bulan keatas memerlukan makanan pendamping ASI (MPASI) karena
kebutuhan gizi semakin meningkat sedangkan produksi ASI semakin menurun dan
pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) belum sesuai dengan kecukupan gizi
bayi (Elinda Dias, 2021). Permasalahan gizi di Jawa Timur tahun 2012 yaitu gizi
buruk mencapai 1,15% dan gizi kurang sebesar 5,71% serta permasalahan ini
disebabkan oleh kekurangan zat gizi makro, dan juga zat gizi mikro (Kustiawan &
Hilmansyah, 2013). Menurut Mufida et al.,(2015), zat gizi makro merupakan zat gizi
yang diperlukan tubuh dengan jumlah besar. Sedangkan zat gizi mikro merupakan zat
gizi yang diperlukan dalam jumlah kecil.
Salah satu bahan pangan lokal sumber zat gizi mikro pada bayi yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan puding adalah wortel ( Daucus Carota L). Wortel
(Daucus carrota L) merupakan tumbuhan jenis sayuran umbi yang berwarna jingga
atau putih dengan tekstur serupa kayu. Bagian dari wortel yang dapat dimakan dan
digunakan sebagai olahan pangan adalah umbi. Dalam umbi wortel ( Daucus Carora
L.) yang berwarna kuning kemePERTrah-merahan terdapat kadar Carotene A
(provitamin A) yang sangat tinggi (S. Farida et al., 2016). Menurut Mehrir (2012),
wortel ( Daucus Carora L.) merupakan sumber vitamin dan mineral terbaik sebagai
Makanan Pendamping Asi yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi, serta
mampu melancarkan pencernaan, melindungi tubuh dari risiko serangan penyakit
jantung, sehingga pada wortel ( Daucus Carora L.) juga mampu meningkatkan
kesehatan mata pada bayi dikarenakan kandungan vitamin C yang tinggi.
AKG (Angka Kecukupan Gizi) menunjukkan kebutuhan rata-rata zat gizi
tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi semua orang dengan karakteristik
tertentu yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, serta kondisi
fisiologis, untuk hidup sehat. AKG digunakan pada tingkat konsumsi yang meliputi
kecukupan energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, air, vitamin, dan mineral (Arıcı,
2019). Berdasarkan uraian di atas sudah terdapat banyak penelitian mengenai analisis
kandungan gizi pada puding wortel (Daucus Carora L.) untuk bayi dan anak-anak.
Maka dari itu, kami memiliki inovasi untuk membuat produk puding wortel ini
sebagai suatu ide berwirausaha yang akan kami kembangkan sehingga dapat menarik
minat banyak konsumen.
1
1.3 Tujuan
1. Menyajikan menu baru berbahan dasar sayur wortel yang sehat dan bergizi serta dapat
digemari oleh anak-anak.
2. Menarik minat bagi konsumen untuk gemar mengkonsumsi sayuran yang
mengandung banyak vitamin dengan bahan yang alami dan harga terjangkau.
3. Menumbuhkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan pada mahasiswa.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kewirausahaan
2.1.1 Konsep Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan
wirausaha berasal dari kata entrepreneur. kata entrepreneur , secara tertulis
digunakan pertama kali oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya “ Kamus
Dagang”. Entrepreneur adalah orang yang membeli barang dengan harga yang
pasti , meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang tersebut
( atau guna ekonomi ) itu akan dijual.
Karakteristik kewirausahaan terdiri antara lain :
1. Motif berprestasi tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat
berwirausaha karena adanya motif tertentu , yaitu motif berprestasi .
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk
melakukan sesuatu lebih baik dan lebih efisien dibandingkan
sebelumnya.
2. Selalu perspektif
Seorang wirausaha hendaknya seorang yang mampu menatap kedepan
dengan lebih optimis. melihat kedepan dengan berfikir dan berusaha.
Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Kuncinya
pada kemampuasn untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda
dengan yang sudah ada.
3. Memiliki kreativitas tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir
yang baru dan berbeda. Oleh karena itu menurutnya kewirausahaan
adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu
yang lama dengan cara - cara baru.
4. Selalu komitmen dalam pekerjaan, memiliki etos kerja dan tanggung
jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan
tekad yang bulat di dalam mencurahkan semua perhatiannya pada
usaha yang akan digelutinya, di dalam menjalankan usaha tersebut
wirausaha yang sukses harus memiliki tekad yang menggebu - gebu
dalam mengembangkan usahanya.
Wirausaha memiliki tujuan, diantaranya ;
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,
handal, dan tangguh
4. Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang
tanggung dah kuat terhadap para siswa dan masyarakat.
3
Sedangkan manfaat dari kewirausahaan ada 6 ( enam ) yaitu :
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri
2. Memberi peluang untuk melakukan perubahan
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan
mendapatkan pengakuan atas usahanya
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan
menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya.
2.2 Vitamin
2.2.1 Definisi Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil
yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi
enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalisis oleh enzim. Istilah “vitamin” sebenarnya sudah tidak tepat untuk
dipakai dalam pengertian biokimia karena tidak memiliki kesamaan struktur
tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi. Nama ini
berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya “hidup” dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen
(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa
banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N. Sebagai salah satu komponen
gizi, vitamin diperlukan memperlancar proses metabolisme tubuh, dan tidak
berfungsi menghasilkan energi. Vitamin terlibat dalam proses enzimatik. Tubuh
memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu
diabaikan, akan mengakibatkan terganggunya metabolisme di dalam tubuh kita
karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kondisi kekurang
vitamin disebut avitaminosis.
2.2.2 Vitamin A
Vitamin A (Retinol) Fungsi dan Manfaat Vitamin A (Retinol) Bagi
Tubuh. Makanan sumber vitamin A terbaik, serta akibat dari kekurangan vitamin
A (Defisiensi). Vitamin A atau dikenal juga dengan nama Retinol merupakan
vitamin yang sangat diperlukan tubuh. Selama ini, kebanyakan dari kita hanya
mengenal vitamin A sebagai vitamin yang berfungsi menjaga kesehatan mata.
Namun sebenarnya, fungsi dari vitamin ini sangatlah banyak. Retinol adalah
bentuk hewan vitamin A yang disimpan dalam hati setelah penyerapan dan
digunakan oleh tubuh ketika dibutuhkan. Dengan menelan tertentu buah-buahan,
sayuran, biji-bijian dan suplemen, Anda dapat memastikan asupan vitamin A
Anda terpenuhi. Rata-rata orang harus mengkonsumsi setidaknya 900 mikrogram
vitamin A per hari, dan tidak lebih dari 3.000 mikrogram.
2.2.3 Fungsi dan Manfaat Vitamin A
Berikut ini adalah fungsi vitamin A bagi manusia selain untuk kesehatan mata:
1. Mengoptimalkan perkembangan janin
4
Vitamin A sangat penting bagi ibu hamil. Karena sifatnya mudah larut dalam air
dan lemak sehingga diperlukan untuk kesehatan si jabang bayi. Seperti
membantu perkembangan sel mata, organ mata, untuk pertumbuhan tulang,
untuk kesehatan kulitnya, dan membantu perkembangan jantung.
5
2.3 Wortel ( Daucus carota l. )
6
Warna oranye dalam wortel muncul akibat adanya kandungan beta karoten, yaitu
zat pigmen pada sayur dan buah. Selain beta karoten, sebaiknya ketahui berbagai
kandungan nutrisi lainnya dalam 61 gram wortel, yaitu:
● Kalori: 25.
● Protein: 0,5 gram.
● Karbohidrat: 6 gram.
● Gula: 2,9 gram.
● Serat: 1,5 gram
2.4 Puding
Puding adalah makanan selingan setelah makanan utama yang sudah umum
dikenal dan dikonsumsi masyarakat. Puding juga digunakan sebagai hidangan
penutup yang mempunyai rasa manis. Ada juga jenis puding yang bukan terbuat dari
agar-agar, yaitu dari telur serta rumput laut atau ganggang laut merah. Puding dengan
bahan baku susu (yogurt), tepung maizena, tapioka, atau telur dihidangkan setelah
didinginkan terlebih dahulu. Warna, aroma, tekstur, dan rasa dari puding dipengaruhi
oleh perbedaan penggunaan bahan pengisi puding yaitu gula (Pramesti, 2019).
Warna puding harus sangat menarik, tidak terlalu manis, aromanya harum
sesuai dengan bahan pengisinya, dan teksturnya kenyal. Kandungan gizi puding dan
nutrisi puding umumnya terdiri dari lemak, mineral, kalsium dan zat besi. Mineral dan
kalsium bermanfaat menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan tubuh, mineral
kalium bermanfaat dalam memaksimalkan pembentukan sel dan menjaga kesehatan
jantung (Pramesti, 2019).
Kandungan nutrisi puding umumnya terdiri dari lemak, mineral, kalsium dan
zat besi. Mineral dan kalsium bermanfaat menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan
tubuh, mineral kalium bermanfaat dalam memaksimalkan pembentukan sel dan
menjaga kesehatan jantung (Naligar, 2014).
7
Dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Pius Kosmas Fau, dkk ( 2019 )
dengan judul Pemanfaatan Wortel Sebagai Bahan Pembuatan Puding untuk memenuhi
Kebutuhan Vitamin A Pada Balita menjelaskan Wortel adalah salah satu sumber makanan
detoksifikasi yang mempunyai kemampuan untuk mengatur ketidakseimbangan dalam tubuh.
Sayuran banyak mengandung betakaroten yang merupakan prekursor vitamin A. Wortel
sebagai sumber vitamin A berfungsi untuk membantu proses penglihatan. Kandungan dalam
wortel seperti air,protein, karbohidrat, lemak, serat, abu, nutrisi anti kanker, gula alamiah
(fruktosa, sukrosa, dekstrosa, laktosa, dan maltosa), pektin, glutanion, mineral (kalsium,
fosfor, besi dan natrium), vitamin (betakarotein, B1 dan C) serta asparagine. Fungsi vitamin
A bias mencegah buta senja, mempercepat penyembuhan luka dan mempersingkat lamanya
sakit campak. Di samping itu kekurangan vitamin A meningkatkan resiko terhadap penyakit
infeksi seperti penyakit saluran pernapasan dan diare, meningkatkan angka kematian karena
campak, serta keterlambatan pertumbuhan. Beberapa fungsi vitamin A, yaitu untuk
penglihatan, pertumbuhan dan perkembangan, diferensiasi selular, reproduksi, dan kekebalan
tubuh. Vitamin A ditemukan dalam bahan-bahan makanan yang berlemak.
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Rencana Bisnis
3.1.1 Nama Produk
Produk ini kami beri nama Puding Wortel Sehat. Nama ini kami ambil
sesuai dengan bahan dasar produk yang kami buat, agar lebih unik dan menarik
perhatian konsumen. Dengan pemberian nama produk ini kami harap produk
kami dapat diingat serta dikenal oleh masyarakat luas khususnya konsumen
sasaran.
3.1.2 Kondisi Umum Lingkungan
Wortel (Dancus carota L.) Tanaman ini dapat ditanam sepanjang tahun
namun, untuk benihnya agar dapat tumbuh dibutuhkan suhu yang rendah dan
lembab untuk bisa tumbuh dengan baik. Wortel juga mempunya beberapa
manfaat jika dikonsumsi, beberapa diantaranya adalah sebagai antioksidan,
mengurangi resiko kanker, mencegah stroke, menutrisi kulit serta wortel
terkenal kaya vitamin A sehingga baik untuk kesehatan mata. Dari banyaknya
manfaat yang dapat diperoleh dari wortel sehingga kami ingin memanfaatkan
wortel untuk diolah dan dijadikan produk wirausaha, yaitu puding yang disukai
balita untuk memenuhi kebutuhan vitamin A.
Produk ini rencananya akan akan kami jual di bazar makanan, tepatnya
kami akan mendirikan stand untuk menjual produk kami. Dengan itu kami dapat
dengan mudah menjangkau konsumen kami karena tempat yang cukup ramai.
Serta keuntungan yang didapat pun akan maksimal.
3.1.3 Keunggulan Produk
a. Bahan mudah didapatkan
b. Sehat dan aman karena berbahan baku dari sayur-sayuran yang mengandung
bayak vitamin serta gizi yang dibutuhkan anak.
c. Makanan kaya gizi ini mempunyai banyak manfaat antara lain menjaga daya
tahan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan fungsi
penglihatan, menjaga kesehatan gigi dan gusi,.
d. Meningkatkan minat anak untuk suka mengkonsumsi sayur.
3.1.4 Peluang Pasar
Produk puding wortel ini dibuat praktis agar anak suka, juga dikemas
dengan menarik agar menarik minat pembeli. Peluang produk ini cukup besar
karena kandungan manfaatnya yang banyak dan banyak orang yang belum
mengetahui jenis olahan ini, sehingga membuat rasa penasaran akan olahan
puding wortel ini.
3.1.5 Targeting
Target untuk pemasaran produk ini secara khusus untuk ibu yang
memiliki anak balita, terkhusus untuk anak-anak yang kurang suka
mengkonsumsi sayur maka inovasi olahan puding wortel ini sangat cocok
untuk dicoba, dan secara umum untuk masyarakat.
3.1.6 Strategi Pemasaran yang akan dilakukan
9
Strategi pemasaran yang akan dilakukan dalam usaha pembuatan
puding wortel ini menggunakan analisis marketing MIX (bauran pemasaran)
4P yaitu: mengenai kebijakan produk, harga, promosi dan distribusi.
a. Kebijakan Produk : Usaha ini bergerak dalam bidang jasa penjualan,
berupa puding wortel yang akan disebarkan ke berbagai tempat di Kota
Malang. Dengan rasanya yang enak serta dikemas secara praktis untuk
kemudahan konsumen menikmatinya dan menyehatkan.
b. Kebijakan Harga : Harga puding per kemasan Rp.3.000,- /pcs.
c. Kebijakan Promosi : Untuk meningkatkan hasil penjualan, maka perlu
dilakukan promosi. Beberapa media untuk promosi ini di antaranya
promosi melalui sosial media, brosur, dan leaflet.
d. Kebijakan Distribusi : Distribusi hasil produksi pada konsumen
dilakukan dengan menjual di acara bazar, atau event-event lainnya.
3.1.7 Analisa Produk
Produk ini merupakan pengembangan dari pengolahan sayuran yang
mengandung banyak vitamin. Dengan memanfaatkan kandungan yang
terdapat pada sayur wortel yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan.
Sayur wortel ini mengandung banyak sekali manfaat hanya saja kurang
diminati oleh anak-anak. Terkadang anak-anak susah untuk diminta makan
sayur. Maka dengan adanya produk puding wortel ini akan menambah minat
anak karena teksturnya yang lembut dan rasa yang pastinya disukai anak-anak.
Tidak hanya anak-anak namun semua kalangan dapat mengkonsumsinya
dengan harga yang terjangkau serta dikemas semenarik mungkin.
Bahan baku dan bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan
puding wortel ini diantaranya adalah : wortel, air, gula, jelly powder.
Tabel 1.
Komponen Gizi Wortel Kandungan
nilai Energi 36 kal gizi dari wortel
Protein 1 gram (dalam 100
gram Serat 1 gram wortel) :
Karbohidrat 7,9 gram
Vitamin A 7,1 mikrogram
Vitamin C 18 miligram
Vitamin K 13,6 mikrogram
Kalsium 45 miligram
Fosfor 74 miligram
Natrium 70 miligram
Besi 1 miligram
Tembaga 0,06 miligram
Kalium 245 miligram
Zink 0,3 miligram
10
3.2 Anggaran Dana
● Modal Usaha
Untuk usaha produk ini kami mendapatkan modal dari iuran masing-masing anggota
kelompok yakni sebesar Rp. 30.000,00 per anggota.
Sumber Dana Jumlah
11
2. Gula
3. Air
4. Jelly Powder (Agar-agar)
5. Susu bubuk
6. Vla instan
Alat :
1. Blender
2. Pisau
3. Sendok
4. Penyaring
5. Panci
6. Kompor
7. Wadah
12
Selanjutnya setelah proses produksi selesai maka langkah selanjutnya adalah
pemasaran. Sasaran yang kami tuju sangat luas, sehingga kami melakukan
berbagai strategi pemasaran :
1. Penyebaran brosur tentang produk kami baik melalui media online
maupun secara langsung.
2. Terjun langsung ke lapangan untuk menjual produk
3. Membuka stand pada saat event
Dengan cara-cara diatas kami sangat optimis akan menjangkau konsumen
kami. Dan kami sangat berharap mereka akan memasarkan produk kami
secara tidak langsung (dari mulut ke mulut).
3.4.6 Evaluasi
Kami akan melakukan evaluasi setiap berakhirnya hari produktif kami untuk
mengetahui untung dan rugi dari usaha kami. Agar setiap harinya kami dapat
memperbaiki diri dan strategi serta dapat tercapainya tujuan usaha tersebut.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kebutuhan serta peran gizi bagi tubuh manusia berbeda-beda. Hal itutergantung dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang diantaranya adalahkarena faktor usia, jenis kelamin,
pekerjaan atau status dalam masyarakat, danhal lain yang mempengaruhi kegiatan dan
sirkulasi serta proses metabolismedalam tubuh maupun proses pembuangannya. Salah satu
yang terpenting adalah vitamin. Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot
molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Bagi anak balita
vitamin dapat didapatkan dari sumber makanan dan cemilan yang bergizi salah satunya dapat
diperoleh dari pudding wortel ini.
4.2 Saran
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu puding wortel adalah nutrisi baik untuk
anak, namun dalam pengolahannya memerlukan effort lebih mengingat puding wortel masih
cukup jarang ditemukan. Untuk peneliti selanjutnya terkait minat penggunaan wortel dalam
puding perlu melihat faktor-faktor lain atau mengembangkan lebih banyak variabel
independen, misalnya kualitas, pengetahuan tentang penggunaan almond dan daun kelor dan
lain sebagainya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (n.d.). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Fadli, d. R. (2023, Agustus 11). Kandungan Nutrisi dan Manfaat Wortel. Halodoc.
15