Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR GAMBAR iii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Tujuan 2
1.4. Manfaat 2
1.5. Luaran 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 2
2.1. Kondisi Lingkungan 2
2.2. Analisis Peluang Usaha 3
2.3. Analisis Ekonomi 3
2.4. Keberlanjutan Usaha 6
BAB 3. METODE PELAKSANAAN 7
3.1. Tahap Pelaksanaan 7
3.2. Tahap Produksi 7
3.3. Tahap Pasca Produksi 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 8
4.1. Anggaran Biaya 8
4.2. Jadwal Kegiatan 9
DAFTAR PUSTAKA 9
LAMPIRAN 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana 21

i
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rincian Biaya Usaha 4
Tabel 2.2 Rincian Biaya Penyusutan 4
Tabel 2.3 Biaya Tidak Tetap/ 1050 pcs (105 packs) 5
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K 8
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-K 9

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Analisis Peluang Usaha dengan STP (Segmenting, Targeting,
Positioning) 3
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Perusahaan 6
Gambar 3.1 Kemasan Produk 8

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kembalinya beraktivitas di luar ruangan pasca pandemi menjadikan individu
memiliki kesibukannya masing-masing dan tak jarang dari mereka rela
meninggalkan sarapan demi menjalankan aktivitas paginya yang sangat padat.
Terbiasa untuk tidak sarapan itu tidak baik, karena akan mengakibatkan daya tahan
tubuh rendah, kurang gizi, bahkan anemia zat besi (Silalahi dalam Putra et al.,
2018). Sayangnya bagi segelintir orang termasuk mahasiswa, melewatkan sarapan
itu menjadi hal yang sah-sah saja. Sering kali, mahasiswa tidak menjaga pola
makannya terkadang sampai mengalami gangguan kesehatan (Ayu, 2018). Terlebih
lagi mahasiswa yang tinggal di kos jauh dari keluarga. Pola makan anak kos
cenderung tidak sehat dan tidak teratur (Novitasari dalam Susanti et al., 2021), salah
satu faktornya dikarenakan para anak kos yang tidak sempat membuat atau membeli
makanan untuk sarapan. Padahal, salah satu faktor untuk mencapai kecerdasan
bangsa ialah status kesehatan masyarakat (Masrul, 2018).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, alternatif yang bisa diberikan yaitu dengan
memakan makanan ringan seperti cookies. Cookies mungkin dapat menjadi
makanan ringan yang tepat untuk mengganjal lapar atau untuk sarapan, dikarenakan
cookies sendiri pun dapat dimakan kapan saja dengan daya simpan yang cukup lama
sehingga cookies menjadi kegemaran dari banyak orang (Darmajana et al., 2020).
Namun, cookies yang berbahan dasar tepung terigu tentu tidak akan sehat apabila
dimakan setiap hari. Tepung terigu bila dikonsumsi secara berlebih, dapat
menyebabkan kerusakan pada usus halus yang lalu penyerapan gizi ke tubuh akan
terganggu (Kadarwati dalam Yanti, 2019). Sebuah studi juga membuktikan bahwa
penduduk yang mengkonsumsi tepung terigu ≥3 kali per minggu memiliki kadar
Hb darah lebih tinggi dibandingkan dengan yang mengonsumsi <3 kali per bulan
atau tidak pernah (Rachmalina et al., 2021). Selain itu, pengkonsumsian cookies
secara berlebih dapat menyebabkan obesitas, yang mana obesitas dapat
meningkatkan resiko terkena penyakit seperti diabetes tipe 2 (Hruby et al. dalam
Safitri et al., 2020). Maka dari itu, diperlukanlah penganekaragaman pangan untuk
memperbaiki hal tersebut (Erawati et al., 2018), yakni dengan cara mencari bahan
baku lain yang lebih banyak manfaatnya. Dalam kasus ini, tepung terigu sebagai
bahan dasar cookies diganti menjadi tepung porang dan tepung garut. Tepung
porang berasal dari umbi porang yang mana dapat dimanfaatkan dalam bidang
makanan contohnya sebagai pegembang roti (Sulastri dan Basuki, 2021), terutama
glukomanan yang terkandung di dalamnya dapat mengurangi kadar kolesterol serta
dapat menurunkan kadar gula darah (Kumar dalam Preharsini et al., 2021). Tepung
garut berasal dari umbi garut yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku cookies,
serta memiliki kandungan gizi yang baik (Amalia dalam Ilman et al., 2018). Daya
cerna pada tepung garut juga sangat baik, sehingga dapat menurunkan berat badan
dan cocok untuk mencegah obesitas (Bermadi dan Sro Palupi, 2021).
2

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan diselesaikan yaitu:
1. Bagaimana cara mengolah tepung porang dan tepung garut menjadi mini
cookies?
2. Bagaimana cara memasarkan produk kepada konsumen?
3. Bagaimana cara membuka usaha produksi mini cookies berbahan dasar
tepung porang dan garut?
1.3. Tujuan
Tujuan dari program yang ingin dicapai sebagai berikut.
1. Membuat mini cookies dengan bahan dasar tepung porang dan tepung garut.
2. Memasarkan produk mini cookies kepada masyarakat.
3. Membuka usaha produksi mini cookies berbahan dasar tepung porang dan
garut.
1.4. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Lebih sehat dan bernutrisi dibanding dengan cookies berbahan dasar
tepung terigu.
b. Dapat dimakan sebagai sarapan atau kapan saja, karena praktis untuk
dimakan.
2. Bagi Masyarakat
Lebih sehat dan bernutrisi sehingga dapat dimakan oleh berbagai kalangan
usia.
1.5. Luaran
1. Produk mini cookies dengan bahan tepung garut dan tepung porang
2. Publikasi produk melalui media sosial
3. Publikasi jurnal
4. Laporan kemajuan
5. Laporan akhir

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1. Kondisi Lingkungan
Masyarakat era ini terkenal sangat gemar mengonsumsi berbagai makanan ringan
sebagai cemilan dikala waktu luang maupun sebagai pengganjal perut. Akan tetapi,
tidak jarang kita melihat kebanyakan orang, terutama para mahasiswa, tidak
menjaga pola makan dan tidak memikirkan dampak yang akan timbul jika
memakan makanan praktis dan ringan tanpa melihat kandungan dari produk
tersebut. Ditambah banyaknya anak muda yang sudah sangat jarang untuk
melakukan olahraga yang mana bermanfaat untuk mendetoksifikasi racun-racun
dalam tubuh. Padahal makanan-makanan ringan saat ini banyak mengandung
bahan-bahan yang bisa mengancam kesehatan bagi tubuh terutama berkaitan
dengan pencernaan.
3

Tepung porang dan tepung pati garut pemanfaatannya masih belum maksimal di
saat ini, maka dari itu kami mencoba membuat mini cookies berbahan dasar kedua
tepung tersebut untuk menggantikan tepung terigu biasa. Usaha ini kami bangun
dengan tujuan untuk menciptakan camilan yang berkualitas dan sehat bagi
konsumen.
2.2. Analisis Peluang Usaha

Gambar 2.1 Analisis Peluang Usaha dengan STP (Segmenting, Targeting,


Positioning)
Permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah berupa rendahnya kesadaran
masyarakat dalam menjaga kesehatan ditengah padatnya kegiatan yang dijalani
sehari-hari. Akibat yang dapat timbul bukan masalah yang dapat dengan mudah kita
abaikan misalnya seperti masalah pencernaan. Masyarakat cenderung memilih
mengkonsumsi makanan yang praktis dan enak seperti junk food, fast food,
makanan ringan tanpa mempedulikan gizi atau bahaya yang dapat mengancam.
Beberapa potensi yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut adalah
mengkonsumsi cemilan sehat Cookiesmiley yang terbuat dari kombinasi tepung
porang dan tepung garut. Kedua tepung tersebut memiliki manfaat yang positif bagi
tubuh terutama pencernaan. Permasalahan dan potensi akan memunculkan peluang
usaha berupa segmenting, targeting, dan positioning. Segmentasi dari produk
Cookiesmiley yaitu masyarakat, targeting dari produk ini yaitu masyarakat yang
sibuk dengan kegiatan seperti bekerja dan mahasiswa, positioning produk ini yaitu
dibuat tanpa bahan pengawet sehingga aman untuk tubuh. Pengemasannya yang
menggunakan window paper ziplock menambah kepraktisan bagi pelanggan dalam
mengkonsumsi dan penyimpanan produk tersebut.
2.3. Analisis Ekonomi
1. Analisis Biaya
a. Biaya Tetap (FC)
1) Biaya Usaha
4

Tabel 2.1 Rincian Biaya Usaha


No Kebutuhan Biaya/Tahun Biaya/Bulan

1 Biaya Listrik 3.000.000 250.000

2 Biaya Air/PDAM 600.000 50.000

SUBTOTAL 300.000

2) Biaya Penyusutan
Tabel 2.2 Rincian Biaya Penyusutan
No Material Nilai Awal Nilai Umur Penyusutan
(Rp) Sisa (Tahun) (Rp/Tahun)
(Rp)

1 Oven 2 x 1.000.000 150.000 5 370.000


2.000.000

2 Loyang anti 4 x 150.000 50.000 5 110.000


lengket 600.000

3 Mixer 2 x 200.000 75.000 5 65.000


400.000

4 Whisk 2 x 30.000 5.000 5 11.000


60.000

5 Wadah 2 x 25.000 5.000 5 9.000


(Bowl) 50.000

6 Timbangan 1 x 150.000 50.000 5 20.000


Digital 150.000

7 Ayakan 2 x 10.000 0 2 10.000


Plastik 20.000

8 Gelas Ukur 1 x 50.000 10.000 4 10.000


50.000

9 Spatula 2 x 25.000 10.000 4 10.000


50.000

10 Sendok 1 x 50.000 0 5 10.000


Takar Set 50.000
5

11 Mesin Seal 1 x 750.000 100.000 5 130.000


750.000

SUBTOTAL (RP/TAHUN) 755.000

SUBTOTAL (RP/BULAN) 62.917

Biaya Tetap (FC) = Biaya Usaha + Biaya Penyusutan (Rp/Bulan)


Biaya Tetap (FC) = 300.000 + 62.917
Biaya Tetap (FC) = Rp 362.917
b. Biaya Tidak Tetap (VC)
Tabel 2.3 Biaya Tidak Tetap/ 1050 pcs (105 pack)
NO Bahan Kuantitas Biaya Biaya (Rp)
Satuan (Rp)

1 Tepung Porang 1,35 kg 195.000 263.250

2 Tepung Garut 3,15 kg 47.000 148.050

3 Granulated Sugar 2,91 kg 13.500 39.285

4 Brown Sugar 4,8 kg 24.000 115.200

5 Garam 3 pcs 2.000 6.000

6 Unsalted Butter 3,3 kg 36.000 118.800

7 Baking Powder 3 pcs 5.500 16.500

8 Telur 30 butir 1.625 48.750

9 Vanilla Extract 6 pcs 6.500 39.000

10 Chocochip 3,18 kg 64.000 203.520

11 Kemasan Ziplock 105 pcs 2.700 283.500


Custom

13 Parchment Paper 9 meter 10.000 30.000

14 Sarung Tangan Plastik 9 set 10.000 90.000

SUBTOTAL (105 pack) 1.401.855

Biaya Produksi (TC) = Biaya Tetap + Biaya Tidak tetap


Biaya Produksi (TC) = 362.917 + 1.401.855
6

Biaya Produksi (TC) = Rp 1.764.772


c. Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Dalam Produksi Menghasilkan
HPP = Biaya Produksi (TC) / Total Produksi
HPP 1.764.772 / 105 pack
HPP = Rp 16.807
2. Analisis Keuntungan
a. Penerimaan = Jumlah Produksi x Harga Jual
Penerimaan = 105 pack x 25.000
Penerimaan = 2.625.000
b. Keuntungan = Penerimaan - Biaya Produksi
Keuntungan = 2.625.000 - 1.764.772
Keuntungan = 860.278
c. R/C Ratio = Penerimaan/Biaya Produksi
R/C Ratio = 2.625.000/1.764.772
R/C Ratio = 1.48
Karena R/C > 1, maka usaha efisien dan layak untuk dikembangkan
d. B/C Ratio = Harga Jual/Harga Pokok Penjualan
B/C Ratio = 25.000/16.807
B/C Ratio = 1.48
Karena B/C > 1, maka usaha menguntungkan dan layak untuk
dikembangkan
e. BEP Produk = Biaya Produksi (TC)/Harga Jual
BEP Produk = 1.764.772/25.000
BEP Produk = 70 packs
2.4. Keberlanjutan Usaha

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Perusahaan


Kelompok usaha akan dikepalai Direktur yang memiliki fungsi untuk
mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh divisi yang ada. Dibawahnya
terdapat Divisi Keuangan yang bertanggung jawab untuk mencatat pemasukan dan
pengeluaran serta keuntungan dari hasil produksi, Divisi Produksi akan
bertanggung jawab untuk mengatur produksi dimulai dari bahan baku hingga
produk jadi dengan memperhatikan kualitas produk, Divisi Humas memiliki
tanggung jawab untuk menjalin hubungan/partnership dengan berbagai mitra,
terakhir Divisi Pemasaran akan mempersiapkan media promosi dan melakukan
7

promosi untuk menjaring konsumen serta memperluas jangkauan pemasaran


produk.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1. Tahap Pelaksanaan
1) Tahap Pra Produksi
a. Tempat Produksi
Gg. Sejahtera 1, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah.
b. Pembelian Bahan
Toko Bahan Kue COCOA Nusukan, Jalan Adi Sumarmo No. 15,
Banjarsari, Surakarta.
c. Alat
Oven, timbangan digital, loyang anti lengket, wadah, parchment paper,
baking sheet, mixer, whisk, pisau, sendok takar, ayakan plastik, gelas
ukur, spatula.
d. Bahan
Gula pasir, brown sugar, garam, butter, baking powder, telur, vanilla
extract, tepung porang, tepung pati garut, chocochip.
3.2. Tahap Produksi
1. Persiapan Bahan dan Alat
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pembuatan Cookies
- Memanaskan oven ke suhu 180℃.
- Mencampurkan gula pasir, brown sugar, garam, dan butter hingga
teksturnya menjadi seperti pasta dan tidak terdapat gumpalan-gumpalan.
- Menambahkan telur dan vanilla extract ke dalam campuran gula pasir
kemudian campur hingga merata serta mencampur tepung porang,
tepung garut dan baking powder.
- Memasukkan choco chip ke dalam adonan dan aduk hingga tercampur
rata.
- Mengambil sebanyak 20 gram adonan dan diletakkan di atas loyang anti
lengket, berikan jarak kurang lebih 10 cm tiap kuenya dan 5 cm dengan
pinggiran loyang.
- Memanggang adonan selama 10-13 menit.
- Mengangkat loyang dari oven dan membiarkan cookies dingin selama 5-
10 menit sebelum dipindahkan ke dalam kemasan.
3. Pengemasan Cookies
Mini cookies yang telah siap dikemas dalam pouch ziplock berukuran 14 x
22 cm (sentimeter) yang telah di custom dengan logo dan merek produk.
3.3. Tahap Pasca Produksi
1. Strategi Pemasaran
a. Kebijakan Harga
8

Harga yang dipasarkan untuk 1 pack mini cookies berisi 10 buah adalah
Rp25.000.
b. Kebijakan Promosi

Gambar 3.1 Kemasan Produk


Promosi kami masifkan pada media sosial seperti Tiktok dan Instagram.
Pada media sosial Tiktok dan Instagram kami menggunakan fitur video
singkat yang ada dalam aplikasi tersebut. Konsumen saat ini menyukai
konten berbentuk video singkat dengan konsep menarik. Sehingga
metode tersebut membuat kami tertarik untuk menggunakannya sebagai
media pemasaran produk kami.
c. Kebijakan Distribusi
Untuk distribusi kami menggunakan lapak penjualan online seperti
Tiktok Shop, Shopee, dan Tokopedia. Lapak penjualan online tersebut
adalah sebagai media bagi konsumen untuk membeli dengan rasa aman,
percaya, dan senang karena promo-promo menarik yang akan
ditawarkan.
2. Pengamatan dan Evaluasi Produk dan Pemasaran
Melaksanakan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan
usaha kemudian mengoreksi kekurangan dalam menjalankan usaha.
3. Penyusunan Laporan Keuangan
Melakukan penyusunan laporan keuangan untuk menganalisis laba rugi
usaha sebagai acuan dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat dan
efektif.
4. Penyusunan Laporan Akhir
Melakukan penyusunan laporan akhir setelah semua kegiatan usaha selesai
dilaksanakan.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)

1 Bahan habis pakai Belmawa 5.081.855

Perguruan Tinggi 500.000


9

2 Sewa dan jasa Belmawa 1.000.000

Perguruan Tinggi 0

3 Transportasi Belmawa 1.500.000

Perguruan Tinggi 500.000

4 Lain-lain Belmawa 1.400.000

Perguruan Tinggi 0

Jumlah

Belmawa 8.981.855

Rekap Sumber Dana Perguruan Tinggi 1.000.000

Jumlah 9.981.855
4.2. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-K
Bulan Person Penanggung
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 Jawab

1 Identifikasi Usaha Khaisya Refaya Vidzal


2 Survei Tasyah Meyliza
3 Perancangan Usaha Raffel Pradityo Prabowo
Pengumpulan Alat dan
4 Bahan Kamilia Nur Fadhilah
5 Produksi Kamilia Nur Fadhilah
6 Pemasaran Annisa Nur Rahma
7 Evaluasi Khaisya Refaya Vidzal
8 Laporan Kemajuan Raffel Pradityo Prabowo
9 Laporan Akhir Khaisya Refaya Vidzal

DAFTAR PUSTAKA
Rusman, A.Y.D. 2018. Pola Makan dan Kejadian Anemia pada Mahasiswi yang
Tinggal di Kos-Kosan. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan. Volume 1
(2). Doi:10.31850/makes.v1i2.141.
Bermadi, M.I.F., Palupi, S. 2021. Substitusi Tepung Garut Pada Pembuatan Canai
Ikan Patin Bumbu Rendang. Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana FT
UNY. Volume 16 (1).
10

Darmajana, D.A., Wulandari, N., Kumalasari, R., Irwansyah, A.C. 2020.


Pengaruh Perbandingan Tepung Rebung (Dendrocalamus Asper) dan
Tepung Terigu Terhadap Karakteristik Kimia dan Karakteristik Sensori
Cookies. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian. Volume 16 (1): 44-52.
doi:10.21082/jpasca.v16n1.2019.47-55.
Erawati, C.M., Suryani, N., Nasriyah, Z. 2018. Pengaruh Formulasi Tepung
Komposit (Tepung Terigu, Tepung Tempe Dan Tepung Jerami Nangka
(Artocarpus heterophyllus)) Terhadap Kadar Protein, Serat Kasar Serta
Daya Terima Cookies Sebagai Makanan Selingan Anak Obesitas. Jurnal
Kesehatan Indonesia. Volume 8 (2): 62-68.
Ilmannafian, A.G., Lestari, E., Halimah, H. 2018. Pemanfaatan Tepung Garut
Sebagai Substitusi Tepung Terigu Dalam Pembuatan Kue Bingka. Jurnal
Teknologi Agro-Industri. Volume 5 (2): 141–151.
doi:10.34128/jtai.v5i2.80.
Masrul, M. 2018. Epidemi Obesitas dan Dampaknya Terhadap Status Kesehatan
Masyarakat Serta Sosial Ekonomi Bangsa. Majalah Kedokteran Andalas.
Volume 41 (3): 152-162. doi:10.25077/mka.v41.i3.p152-162.2018.
Preharsini, I.A., Sugiyanto, S., Devanus, D. 2021. Pelatihan Pembuatan Tepung
Siap Saji Berbahan Dasar Umbi Porang (Amorphopallus oncophyllus P.)
Sebagai Pangan Fungsionaal Bagi Lansia di Panti Werdha Tresno Mukti
Turen. Selaparang Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan. Volume
5 (1): 510-515. doi:10.31764/jpmb.v5i1.6518.
Putra, A., Syafira, D.N., Maulyda, S., Afandi, A., Wahyuni, S. 2018. Kebiasaan
Sarapan pada Mahasiswa Aktif. HIGEIA (Journal of Public Health
Research and Development). Volume 2 (4): 577–586.
doi:10.15294/higeia.v2i4.26803.
Rachmalina, R., Kusumawardani, N., Mubasyiroh, R. 2021. Perbedaan Kadar
Hemoglobin Darah Menurut Karakteristik dan Frekuensi Konsumsi Tepung
Terigu Penduduk Indonesia Umur 10 Tahun Ke Atas. Gizi Indonesia.
Volume 44 (2): 121–132. doi:10.36457/gizindo.v44i2.567.
Safitri, D.E., Rahayu, N.S. 2020. Determinan Status Gizi Obesitas pada Orang
Dewasa di Perkotaan: Tinjauan Sistematis. ARKESMAS (Arsip Kesehatan
Masyarakat). Volume 5 (1): 1–15. doi:10.22236/arkesmas.v5i1.4853.
Sulastri, Y., Zainuri, Z., Basuki, E., Handayani, B.R., Paramartha, D.N.A.,
Anggraini, I.M.D. 2021. Pengaruh Fermentasi Terhadap Sifat Fisikokimia
Tepung Porang. Prosiding Saintek. Volume 3: 555–561.
Susanti, R., Pratiwi, A.C., Athika, G. 2021. Pemenuhan Gizi Mahasiswa Indekos
dan Indekos Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Gizi dan
Kesehatan (JIGK). Volume 2 (2): 36–42. doi:10.46772/jigk.v2i02.455.
Yanti, S. 2019. Pengaruh Penambahan Tepung Kacang Hijau Terhadap
Karakteristik Bolu Kukus Berbahan Dasar Tepung Ubi Kayu (Manihot
esculenta). Jurnal Tambora. Volume 3 (3): 1–10. doi:10.36761/jt.v3i3.388.
11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping
12
13
14
15
16
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga Satuan Total
No Jenis Pengeluaran Volume
(Rp) (Rp)
1 Belanja Bahan (maks. 60%)
Oven 2 buah 1.000.000 2.000.000
Loyang Anti Lengket 4 buah 150.000 600.000
Mixer 2 buah 200.000 400.000
Whisk 2 buah 30.000 60.000
Wadah (Bowl) 2 buah 25.000 50.000
Timbangan Digital 1 buah 150.000 150.000
Ayakan Plastik 2 buah 10.000 20.000
Gelas Ukur 1 buah 50.000 50.000
Spatula 2 buah 25.000 50.000
Sendok Takar Set 1 buah 50.000 50.000
Mesin Seal 1 buah 750.000 750.000
Tepung Porang 1,35 kg 195.000 263.250
Tepung Garut 3,15 kg 47.000 148.050
Granulated Sugar 2,91 kg 13.500 39.285
Brown Sugar 4,8 kg 24.000 115.200
Garam 3 pcs 2.000 6.000
Unsalted Butter 3,3 kg 36.000 118.800
Baking Powder 3 pcs 5.500 16.500
Telur 30 butir 1.625 48.750
Vanilla Extract 6 pcs 6.500 39.000
Chocochip 3,18 kg 64.000 203.520
Kemasan Ziplock Custom 105 pcs 2.700 283.500
Parchment Paper 9 meter 10.000 30.000
Sarung Tangan Plastik 9 set 10.000 90.000
SUB TOTAL 5.581.855
2 Belanja Sewa (maks. 15%)
Sewa tenaga kerja 750.000
Jasa pesan antar 250.000
SUB TOTAL 1.000.000
3 Perjalanan lokal (maks. 30 %)
Transport lokal 5 Orang 400.000 2.000.000
SUB TOTAL 2.000.000
4 Lain-lain (maks. 15 %)
Izin Halal dan BPOM 1.000.000
Publikasi 400.000
SUB TOTAL 1.400.000
19

GRAND TOTAL - 9.981.855


GRAND TOTAL (Terbilang Sembilan Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Satu
Ribu Delapan Ratus Lima Puluh Lima Rupiah)
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas


Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
No Nama/NIM Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)

1 Khaisya Refaya S1 Ilmu Hukum 20 - Koordinator


Vidzal/E0020252 Hukum jam/minggu - Penggagas
ide dan
studi
literatur
- Membuat
proposal
- Analisis
Produk
- Membuat
analisis
peluang
usaha

2 Raffel Pradityo S1 Ilmu Hukum 20 - Membuat


Prabowo/E0020363 Hukum jam/minggu proposal
- Membuat
standarisasi
analisis
biaya
- Analisis
produk

3 Tasyah S1 Ilmu Hukum 20 - Membuat


Meyliza/E0021444 Hukum jam/minggu proposal
- Analisis
produk
- Studi
literatur
- Mencari
mitra kerja
dan calon
pelanggan

4 Annisa Nur S1 Manaje 20 - Membuat


Rahma/F0221031 Manaje men jam/minggu proposal
men - Membuat
21

analisis
peluang
usaha dan
strategi
pemasaran
- Membuat
jadwal
kegiatan
- Melakukan
promosi
dan
pemasaran

5 Kamilia Nur S1 Agrotek 20 - Membuat


Fadhilah/H0722076 Agrotek nologi jam/minggu proposal
nologi - Membuat
analisis
peluang
usaha
- Melakukan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan
produksi
22

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai