Anda di halaman 1dari 7

Kebudayaan DKI Jakarta

Daerah Khusus Ibukota Jakarta dihuni oleh beberapa suku bangsa atau etnis antara lain:

 Jawa
 Sunda
 Minang
 Batak
 Bugis.

Selain dari penduduk Nusantara, kebudayaan Jakarta juga banyak menyerap dari kebudayaan
negara luar negeri, seperti:

 Budaya Arab
 Tiongkok
 India
 Portugal.

Suku asli kota Jakarta yaitu suku Betawi, makin kesini suku Betawi sedikit tergeser oleh suku
suku pendatang, akhirnya sebagian suku Betawi ini menyebar keluar dari jakarta ke wilayah-
wilayah yang ada di provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. Khawatir akan menghilangnya
budaya asli suku Betawi maka pemerintah setempat mendirikan cagar budaya di Situ Babakan.

Berikut ini beberapa kebudayaan DKI Jakarta yang harus kita ketahui

Rumah Adat DKI Jakarta

Rumah adat DKI jakarta yang notabene nya merupakan rumah adat suku Betawi yaitu Rumah
adat Kebaya. Namun selain rumah adat kebaya yang sudah di resmikan menjadi rumah adat
Betawi, ada juga beberapa rumah adat yang masih berasal dari meraka yaitu Rumah Joglo,
Rumah Panggung dan Rumah Gadang. Mari kita bahas satu per satu

 Rumah Adat Kebaya

Rumah adat Betawi ini mempunyai ciri khas atap seperti pelana yang dilipat. Jika dilihat dari
samping, atap rumah maka akan terlihat seperti lipatan kebaya. Dari situlah kenapa rumah ini di
kenal dengan rumah Kebaya.

 Rumah Adat Joglo

Bangunan rumah adat ini hampir sama dengan rumah adat dari Jawa, terutama pada bagian atap.
Rumah Joglo Betawi ini berbentuk bujur sangkar. Rumah Joglo terbagi menjadi tiga ruang,
yakni ruang depan, ruang tengah serta ruang belakang.

 Rumah Adat Panggung

Rumah khas Betawi yang satu ini khusus bagi masyarakat Betawi yang tinggal di daerah pesisir
pantai. Semua bahan rumah panggung dan menggunakan kayu. Bentuk rumah panggung juga
dirancang dengan tujuan agar terhindar dari genangan air ketika banjir melanda.

Rumah adat ini juga digunakan oleh masyarakat Betawi yang hidup di daerah pesisir dengan
tujuan aman ketika air laut sedang pasang.

 Rumah Adat Gadang

Rumah adat ini biasanya terletak di daerah terpencil, sehingga bangunannya masih asli, belum
tercampur oleh budaya luar. Bentuknya persegi panjang dengan ukuran yang bervariasi. Atap
rumah berbentuk seperti pelana kuda dan disusun dengan kerangka kuda-kuda. Bagian depan
diberi atap miring yang disebut markis atau topi. Markis ini untuk menahan paparan sinar
matahari dan air hujan.

Pakaian Adat – Kebudayaan DKI Jakarta

Perlu kalian ketahui bahwa nama Betawi itu berasal dari kata Batavia (Jakarta pada masa lalu).
Warga pada saat itu kurang fasih dalam menyebut nama Batavia. Dan lebih sering menyebutnya
dengan batavi atau batawi (betawi). Nah, dari situlah kemudian orang-orang yang di kawasan itu
disebut orang Betawi, sampai saat ini.
Daftar Pakaian Adat Betawi

 Baju Ujung Serong (Baju Bangsawan Betawi)

Bagi para bangsawan Betawi ada baju khusus yang bisa dipakai ketika upacara adat. Masyarakat
Betawi biasa menyebutnya dengan baju ujung serong

 Celana Batik

Celana batik ini termasuk atribut pakaian adat Betawi pria. Bentuk dari celana ini seperti celana
kolor yang memiliki karet pada bagian pinggangnya

 Baju Koko Saridah

Model dari saridah ini mirip dengan baju koko yang beredar di pasaran. Beda nya yaitu saridah
tidak bermotif.

 Selendang

Selendang pakaian Betawi pria ini sering disebut juga sarung atau sorban. Namun bukan sorban
yang biasa dipakai di kepala. Melainkan kain yang dilipat dan diselendangkan di pundak dan
dikalungkan di leher.

 Pakaian Keseharian Pria

Pakaian ini terdiri atas baju sadariah (koko) dan celana komprang ukuran tanggung. Ditambah
sarung yang digulung dan dikaitkan di pinggang. Dan memakai sabuk warna hijau serta peci
berwarna merah.

 Sabuk Betawi

Sabuk ini biasanya untuk pangsi betawi, terbuat dari sejenis kain bisban tebal. Warna hijau
ukurannya yang lebar memang sudah menjadi khas betawi, di sekitar badan sabuk dipasang
kantong yang menempel, semacam dompet yang bisa menyimpan barang-barang kecil.

 Pakaian Pengantin Pria

Pakaian pengantin Betawi khusus pria ini sering dikenal dengan nama “dandanan care haji”.

 Baju Kurung

Baju adat ini merupakan pakaian adat keseharian wanita Betawi asli.

 Kain Kebat Sarung Batik

Pakaian adat ini termasuk atribut pakaian Betawi khusus wanita. Kain sarung ini digunakan
untuk menutupi bagian bawah dan menutup bagian kepala.

 Kerudung Betawi

Kerudung ini biasanya berbentuk kain selendang wanita dan sering dipakai oleh wanita usia
muda.

 Pakaian Pengantin Wanita


Pengantin wanita Betawi dalam pernikahannya selalu memakai pakaian adat Rias Besar yang
disebut “Dandanan Care None Pengantin Cine”.

Itulah beberapa bagian pakaian adat DKI jakrata, bagi penduduk asli DKI Jakarta hal ini tentu
adalah kebanggaan tersendiri.

Kesenian Tradisional DKI Jakarta

Menurut data yang diperoleh dari Kebudayaan Provinsi dan Dinas Pariwisata DKI Jakarta, ada
beberapa kesenian khas Betawi yang paling populer, kesenian itu yaitu:

1. Ondel-ondel
2. Tanjidor
3. Lenong
4. Tari Belenggo
5. Tari Lenggong Nyai.

 Ondel Ondel

Ondel-ondel adalah sebuah boneka raksasa yang tak bisa dipisahkan dari kesenian DKI jakarta
khususnya Betawi dan merupakan ikon dari kota Jakarta. Biasanya ondel-ondel ini ditampilkan
dalam pesta-pesta rakyat. Makna filosofis dari ondel-ondel ini yaitu seperti leluhur atau nenek
moyang yang menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.

 Tanjidor

Tanjidor (kadang hanya disebut tanji) merupakan sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes.
Kesenian ini sudah ada sejak abad ke-19 dan merupakan rintisan dari Augustijn Michiels atau
lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di daerah Citrap atau Citeureup. Alat-alat musik yang
dipakai biasanya sama seperti drum band.

 Lenong

Lenong merupakan kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan
pada dialek Betawi yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Kesenian tradisional ini diiringi musik
gambang kromong. Lakon atau skenario lenong pada umumnya mengandung pesan moral, yakni
menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tidak terpuji.

 Tari Belenggo

Blenggo atau Belenggo Rebana merupakan seni tari khas Betawi yang kental dengan nuansa
Islam. Kata “blenggo” berasal dari kata “lenggak-lenggok”, yakni gerakan yang lazim dilakukan
dalam sebuah tarian.
 Tari Lenggong Nyai

Tari Lenggang Nyai merupakan salah satu tarian khas Jakarta yang diambil dari sebuah cerita
rakyat. Tarian ini memiliki makna dan pesan yang ingin disampaikan, terutama pesan mengenai
kebebasan wanita. Tari ini sering ditampilkan pada berbagai acara di Jakarta.

Musik Khas Betawi DKI Jakarta

Betawi dikenal mempunyai musik khas tradisional, beberapa diantaranya:

 Gambang kromong adalah salah satu ciri khas dari orang-orang tionghoa 
 Rebana merupakan campuran dari budaya luar budaya Arab
 Keroncong tugu
 Tanjidor

Senjata Tradisional Kebudayaan DKI Jakarta

Ada 8 senjata tradisional Betawi yang akan kita bahas, kedelapan senjata tersebut antara lain:

 Golok Betawi

Golok merupakan senjata tradisional Betawi yang paling populer. Senjata ini jadi alat
kelengkapan keseharian pakaian adat Betawi para kaum pria. Golok diselipkan di ikat pinggang
hijau dan dipakai saat bekerja atau bepergian untuk perlindungan diri.

 Keris

Betawi di masa silam juga mengenal keris sebagai salah satu senjata tradisional yang mereka
punya. Bentuk dari keris Betawi ini juga tidak ubahnya seperti keris Jawa pada umumnya.

 Belati

Belati berbentuk menyerupai golok, namun ukurannya lebih kecil. Selain itu, bilahnya
cenderung lebih tebal dengan ujung yang lancip dan melengkung.

 Badik Cangkingan

Di masa silam, para pemuda betawi yang pergi jauh dari rumah kerap membawa senjata untuk
menjaga diri. Senjata ini kerap dibawa bepergian (dicangking), senjata ini kemudian dinamai
badik cangkingan
 Trisula

Pengaruh budaya Hindu di pulau Jawa pada masa silam memang meninggalkan banyak benda
bersejarah. Salah satunya adalah budaya penggunaan trisula sebagai senjata pada kehidupan
masyarakat Betawi.

 Toya

Di masa silam, Betawi memang dikenal memiliki banyak jawara dan perguruan silat. Maka tidak
heran jika kita menemukan adanya senjata tongkat bernama Toya ini. senjata toya dahulu
digunakan sebagai alat latihan bagi murid-murid perguruan silat.

 Pisau Raut

Jenis senjata tradisional Betawi selanjutnya adalah pisau raut. Senjata ini bukan digunakan untuk
senjata dalam peperangan, melainkan lebih digunakan untuk sarana budaya.

 Senjata Tradisional Cunrik

Senjata cunrik ini kerap dibawa ketika bepergian oleh kaum wanita Betawi di masa silam,
Senjata ini tidak berbentuk senjata. Bentuknya menyerupai aksesoris tusuk konde tapi cukup
mematikan karena ketajamannya.

Makanan Khas DKI Jakarta

Makanan Khas Betawi saat ini sudah banyak yang langka dan bahkan nyaris punah, oleh sebab
itu, penting sekali untuk melestarikan warisan kuliner nenek moyang kita. berikut beberapa
makanan khas betawi

 Kerak Telor
 Nasi Uduk
 Nasi Ulam
 Roti Buaya
 Ketupat Sayur atau Lontong Sayur
 Gado-gado
 Ketoprak
 Semur Jengkol
 Laksa Betawi
 Pindang Bandeng
 Soto Betawi
 Soto Tongkar
Lagu Daerah DKI Jakarta

Ternyata, di DKI Jakarta ada lagu dari jaman dulu yang akhirnya dikenal dan menjadi lagu
daerah sampai sekarang. Lagu apa saja? Berikut diantaranya:

 Jali-Jali
 Keroncong Kemayoran
 Kicir Kicir
 Lenggang Kangkung
 Ondel-ondel
 Sirih Kuning
 CIk Abang
 Dayung Sampan
 Kelap-kelip
 Ronggeng Jakarta
 Surilang
 Surilang Jot-Njotan
 Wak-Wak Gung

Bahasa Daerah DKI Jakarta


Bahasa Betawi atau Melayu Dialek Jakarta atau Melayu Batavia (bew) merupakan sebuah
bahasa yang bahasa itu sendiri adalah anak bahasa dari Melayu. Mereka yang memakai bahasa
ini dinamakan orang Betawi. Bahasa ini hampir seusia dengan daerah tempat bahasa ini
dikembangkan, yakni Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai