Anda di halaman 1dari 40

KONSEP DASAR

WABAH DAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
“ SESUNGGUHNYA TIADA SESUATU KARUNIA ALLAH SESUDAH IMAN YANG LEBIH BAIK DARIPADA SEHAT-AFIAT.
MOHONLAH KEPADA ALLAH KESELAMATAN DAN AFIAT. (HR. IBNU MAAJAH)

Alfridsyah
Ahli Gizi & Konsulen Profesi Kesmasy

Sari mata kuliah Epidemiologi Gizi


Jurusan Gizi Poltekkes kemenkes Aceh
2020
Batasan Penyelidikan Wabah
Wabah atau epidemi :
Keadaan berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarkat
yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata, melebihi
keadaan yg lazim, pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka (UU No.4/1984) .
Tujuan : Untuk menemukan cara-cara mencegah
penularan lebih lanjut dari penyebab penyakit.
Jenis wabah
A. COMMON SOURCE EPIDEMIC = POINT SOURCE B. PROPAGATED EPIDEMIC = PERSON TO PERSON =
EPIDEMIC CONTACT EPIDEMIC
Epidemi yang biasanya ditularkan oleh suatu perantara
epidemi yang ditularkan oleh manusia/hewan
misalnya makanan, air yang digunakan oleh penderita.
reservoir dengan cara kontak langsung atau tidak
Ciri-Cirinya : langsung kepada manusia lainnya.
1. Timbulnya cepat, korban yang terjadi banyak →
mencapai puncak → lenyapnya dalam waktu yang Ciri-cirinya :
1. Timbulnya gejala perlajhan secara diam-diam,
cepat.
peningkatan lambat → lenyapnya dalam waktu yg
2. Terjadinya kasus dalam satu/dua masa lama
inkubasi/pendek 2. Terjadinya kasus dalam beberapa masa inkubasi./
3. Penurunannya cepat, biasanya 1 x masa inkubasi panjang
setelah sumber infeksi dihilangkan. 3. Penurunan Lambat, biasanya terhenti dengan
sendirinya.
4. Jelas dibatasi oleh waktu tertentu. 4. Tidak dibatasi dengan waktu yg jelas.
5. Jangka waktu penularan penyakit singkat. 5. Jangka waktu penularan penyakit lama.
6. dosis : sedikit organisme penyakit yg ditularkan.
6. Dosis : banyak organisme penyakit yg ditularkan
7. Episode : Lebih dari satu/majemuk → tidak dalam
7. Episode : Tunggal waktu yg tidak sama.
Penyakit Menular
Penyakit yg disebabkan oleh agen infeksi khusus Pengelompokan Penyakit Menular
atau hasil agen yg beracun, yg timbul akibat
A. Penyakit Karantina/Penyakit wabah penting .
penularan agen atau hasil agen dari reservoir (kholera,pes,difteri)
kepada penjamu yg rentan, baik secara langsung B. Penyakit Potensi wabah/KBL yg menjalar dlm
dari hewan atau orang terjangkit, atau secara tidak waktu yg cepat dan mortalitas yg tinggi (masuk
langsung melalui perantara berupa pejamu hewani dlm program eradikasi/ eliminasi) dan
atau tumbuhan, vektor atau lingkungan yg mati memerlukan penanganan segera) → DHF, diare,
campak, pertusis, rabies, poliomyelitis, tetanus
neonatorum.
Syarat suatu penularan berhasil, apabila ada :
C. Penyakit Potensial wabah/KLB lainnya . →
➢1. Agen Penyakit malaria, frambusia, influensa, anthrax, hepatitis,
➢2. Reservoir typhus abdominalis, meningitis, keracunan . →
➢3. Penjamu yg rentan (jln masuk keluar untuk bila ada kasus dilaporkan dalam waktu 24 jam
agen) format W1, mingguan dgn W2 hingga insiden
➢4. Cara yg baik utk penularan/penyebaran normal.
penyakit kpd penjamu yg baru D. Penyakit menular yg tidak potensial
menimbulkan wabah/KLB, tetapi diprogramkan
→ cacing, lepra, tuberkulosis, syphilis,
gonorrhoea, filariasis, AIDS
Pengertian KLB
•Penyakit Infeksi → penyakit yg timbul akibat suatu •OUT BREAK
infeksi (masuk dan berkembangnya penyakit). Suatu episode dimana terjadi ≥ 2 penderita penyakit yg sama
•Kejadian Luar Biasa → timbulnya suatu kejadian dan yg mempunyai hubungan satu sama lain (Waktu, Tempat dan
Orang)
atau berkembangnya kesakitan/kematian yg
•FOODBORNE DISEASE OUTBREAK
bermakna secara epidemiologis dlm kelompok
Suatu episode dimana terjadi ≥ 2 penderita penyakit dgn gejala
penduduk dan waktu tertentu (termasuk penyakit
yg sama yg disebabkan krn memakan makanan yg disangka
menular, tidak menular, bencana alam disertai mengandung organisme patogen, toksin, atau bahan beracun
wabah). lainnya.
Ketentuan KLB : •FOODBORNE INFECTION
a. kenaikan kasus ≥ 3 x lipat selama ≥ 3 kurun waktu Suatu infeksi yg disebabkan oleh masuknya microorganisme
b. Kasus baru naik ≥ 2 x lipat dalam 1 bulan. patogen kedalam tubuh melalui/bersama makanan, sehingga
c. CFR kenaikan ≥ 50% dalam 1 bulan. menyebabkan timbulnya reaksi tubuh thd parasit/toksin yang
d. Ketentuan diatas terjadi didaerah endemis. dibentuk didalam tubuh (panas badan dan masa inkubasi yg
lama)
e. Lebih dari 1 penderita/kematian yg telah bebas ≥ 4
minggu •PANDEMI
f. Kesakitan/kematian karena keracunan dlm kelompok Peristiwa epidemi suatu penyakit yg terjadi di lebih dari suatu
masyarkat negara/benua.
g. Belum ada dan tidak dikenal sebelumnya didaerah tsb. •ENDEMI
Suatu keadaan dimana pravalensinya penyakit kurang lebih
sama pada suatu daerah geografis dalam jangka waktu tertentu.
10 Langkah Kerangka Penyelidikan Wabah

1. Menegakan Diagnosa → Analisa gejala & Lab


2. Menetabkan adanya Wabah → Bandingkan jumlah kasus
3. Hubungkan wabah dengan faktor Orang, Tempat & Waktu → Survei cepat
4. Rumuskan Hipotesa Sementara → penyebab, sumber penularan dan distribusi penderita.
5. Rencanakan Penyelidikan epidemiologi detail → survei dgn sampel cukup dan terukur.
6. Laksanakan Penyelidikan → pada yg sakit dan tidak sakit, sumber penyebab, ambil
specimen dan periksa lab.
7. Analisis dan Interpretasi data → kurva epidemik, rate & uji statistik → kriteria Hill.
8. Uji Hipotesa dan rumuskan kesimpulan → jelaskan pola penyakit, penyebab, cara
penularan & faktor lain.
9. Lakukan tindakan penanggulangan → Efektif, survailance ketat . Yg utama obat penderita,
cari kasus, lindungi yg tidak sakit, berantas sumber penyakit.
10. Buat Laporan → faktor penyebab, penilaian usaha pemberantasan, rekomendasi utk masa
datang, publikan ke umum.
Rute Penularan yang Utama
Serangga
Vector borne
Droplet Hewan

Sexual Makanan
Langsung Lingkungan
Darah Air

Kontak kulit
Percikan
Lain-lain Udara
Debu
Apakah pengawasan mengurangi

• Transmisi
• Exposure



Infeksi
Sakit
Kematian
?
• Kecacatan

WHO/CSR
Prinsip-prinsip pengawasan
• Mencegah exposure
• Melindungi kelompok rentan dari infeksi
• Mencegah infeksi berlanjut menjadi sakit
• Penanganan kasus
– Mencegah kematian dan kecacatan
– Mencegah transmisi lebih lanjut
• Memotong jalur transmisi
– Lingkungan
– Perilaku sosial
– Legal
Perjalanan Transmisi Penyakit

PEJAMU Exposure PATHOGEN


L
a V L
n e i
g c n
s t g
Masa u o k
n
Inkubasi g
r

PATHOGEN
Infeksi

Sakit

Mati Sembuh
Exposure
PEJAMU
L
a V L
Kerentanan : n e i
- Exposure sblmnya g c n
s t
- immunitas u g
- compromi o k
n
-prophylaxis/pencegahan g r
setelah terinfeksi

Infeksi

Sakit

Mati Sembuh WHO/CSR


Exposure
PEJAMU
L
a V L
n e i
g c n
s t g
u o k
n r
g

Kesehatan umum
Gizi Infeksi
Immunitas
Virulensi
Immune response
Prophylaxis
Sakit

Mati Sembuh WHO/CSR


Exposure
PEJAMU
L
a V L
n e i
g c n
s t g
u o k
n r
g

Infeksi

Sakit
Pengobatan
Mati sembuh WHO/CSR
Pengawasan

– Dimana Yang Cocok


Melakukannya ?

WHO/CSR
Titik-titik Utk
Pengawasan
Exposure 7

D V L
i e i
c
1 r
e
6
t
n
g
c o k
t r

Infeksi 4

Sakit 5
3
WHO/CSR
Mati Sembuh
Cacat
Titik-titik Utk
Pengawasan
Exposure

D V E
i e n
r c v
Vaksinasi 1 e t i
c o r
t r

Infeksi

Sakit

WHO/CSR
Mati Sembuh
Cacat
Titik-titik Utk
Pengawasan
Exposure

D V E
i e n
r c v
e t i
c o r
t r

Infeksi

Prophylaxis 2

Sakit

WHO/CSR
Mati Sembuh
Cacat
Titik-titik Utk
Pengawasan
Exposure

D V E
i e n
r c v
e t i
c o r
t r

Infeksi

Pengobatan Sakit
Rehabilitasi 3
WHO/CSR
Mati Sembuh
Cacat
Titik-titik Utk
Pengawasan
Exposure

D V E
i e n
r c v
e t i
c o r
t r

4 Isolasi
Infeksi
Pengobatan

Sakit 5

WHO/CSR
Mati Sembuh
Cacat
Titik-titik Utk
Pengawasan
Exposure

D V E
i e n
6 r c v
e t i
c o r
t r

Infeksi

Sakit

WHO/CSR
Mati Sembuh
Cacat
Titik-titik Utk Repellents
Pengawasan 7 Kelambu
Exposure

D V E
i e n
r c v
e t i
c o r
t r

Infeksi Isolasi

Sakit

WHO/CSR
Mati Sembuh
Cacat
Titik-titik Utk Repellents
Pengawasan 7 Kelambu
Exposure

D V E
i e n
Vaksinasi r c v
1 6 e t i
c o r
t r

Isolasi
Infeksi 4
pengobatan
Prophylaxis
2

Sakit 5
Pengobatan 3 WHO/CSR
Mati Sembuh
Cacat
Pendekatan Untuk Tujuan pengawasan secara
Pengawasan keseluruhan
• Kelayakan
• Pengawasan penyakit endemis,
• Ketersediaan dengan :
• Keefektifan • Mengurangi incidence
• Mengurangi mortalitas
• Ketersediaan dana
• Mencegah dan mengontrol
Tujuan pengawasan harus epidemi
• Eliminasi/ menurunkan kasus
• Realistis
sampai ke titik yang tidak
• Dinyatakan secara kuantitatif (waktu, membahayakan.
tempat, orang) • Eradikasi / memberantas habis
• Dievaluasi secara periodik
• Fleksibel WHO/CSR
Exposure
CONTOH
D V E
KONTROL i e n
r c v
YANG e t i
o
SPESIFIK c
t r
r

Infeksi

Disease

Mati Sembuh WHO/CSR


TUBERCULOSIS
Exposure

D
r
o
p
l
e
t

Infeksi Micobacterium tb

Sakit

Mati Sembuh
Cacat
TUBERCULOSIS
Exposure

D
r
Vaksinasi ?? o
- BCG p
l
e
t

Infeksi Micobacterium tb

Prophylaxis ??
Isolasi ??
Sakit
Pengobatan
Mati Sembuh
Cacat
Diphtheria
Exposure

D
i
r
e
c
t

Infeksi

Sakit

Mati Sembuh
Cacat
Diphtheria
Exposure

D
Vaccinasi i
- DPT r
e
c
t

Pengobatan
Infeksi
Prophylaxis

Isolasi
Sakit
Pengobatan
Mati Sembuh
Cacat
Dengue
Exposure

V
e
Aedes c
aegypti t
o
r

Infeksi

Sakit

Mati Sembuh WHO/CSR


Dengue
Exposure Proteksi

V
e
Aedes c
aegypti t Tempat Perindukan
o Insektisida
r

Infeksi

Sakit

Mati Sembuh WHO/CSR


HIV/AIDS
Exposure

D
i
r Seksual
e
Darah IVDU
c
Iatrogenic
t

HIV +

AIDS

Mati
HIV/AIDS
Exposure

D
i
Vaksin ??? r Seksual
e
Darah IVDU
c
Iatrogenic
t

Perilaku
HIV +
CD4 (anti viral)
Prophylaxis

AIDS

Mati
Campak
Exposure

D
i
r
e
c
t

Infeksi Tk. Infeksi tinggi


R0 = 10-20

Sakit

Mati Sembuh WHO/CSR


Campak
Exposure

D
i
r
Vaksinasi e
c
t

Infeksi Tk. Infeksi Tinggi


R0 = 10-20

Vitamin A
Sakit
Tatalaksana Kasus
Mati Sembuh WHO/CSR
Poliomyelitis
Exposure

D L
i i
r n
e g
c k
t

Infeksi

Sakit

Mati Sembuh WHO/CSR


Poliomyelitis
Exposure

D E
Vaksinasi Surveilans i n
Rutin + r v Surveilans
AFP (acute Placid
suplement e i virus Polio
Paradisis)/lemah
c r
Lumpuh akut t
PIN

Infeksi

Sakit
Tatalaksana kasus
Rehabilitasi
Mati Sembuh WHO/CSR

Anda mungkin juga menyukai