Anda di halaman 1dari 9

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh :

Nama : Intan Safitri


Nim : 20045050
Program Studi : Pendidikan Geografi

Dosen pengampu : Indriani, S.Pd, M.Pd

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Konsep dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang


pemerintahan, konstitusi, lembaga demokratis, HAM, dan masih banyak lagi, yang
mempunyai tujuan untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia menjadi rakyat yang
dapat bersikap demokratis. Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang
mengkaji dan membahas tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga
demokrasi, rule of law, HAM, hak dan kewajiban warga negara serta proses
demokrasi”. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1). Kewarganegaraan adalah segala
hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara. (Undang-Undang RI No.12 Tahun
2006 Pasal 1 Ayat 2) Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
(Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003, Penjelasan Pasal 37). definisi pendidikan
kewarganegaraan menurut M. Nu’man Somantri (2001) sebagai berikut:

Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi


politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh
positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua, yang kesemuanya itu
diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak
demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 37 Ayat (1)


huruf b yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib
memuat pendidikan kewarganegaraan. Demikian pula pada ayat (2) huruf b dinyatakan
bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat pendidikan kewarganegaraan.
Bahkan dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi lebih eksplisit dan
tegas dengan menyatakan nama mata kuliah kewarganegaraan sebagai mata kuliah
wajib. Dikatakan bahwa mata kuliah kewarganegaraan adalah pendidikan yang
mencakup Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika untuk membentuk
mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Perlunya Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran wajib dari


Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan harus
memberikan perhatiannya kepada pengembangan nilai, moral, dan sikap perilaku siswa.
Misi dari Pendidikan Kewarganegaraan sendiri adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah


kelanjutan dari study sebelumnya. Dasar mengapa Pendidikan Kewarganegaraan
diajarkan sampai tingkat Perguruan Tinggi adalah Pasal 37 ayat (1) dan (2)UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan
Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan Pasal 3 Keputusan Dirjen Dikti No.
43/Dikti/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu
kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yang dirancang untuk
memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan dan kemampuan dasar
berkenaan dengan hubungan antar warga negara serta pendidikan pendahuluan bela
negara sebagai bekal agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
negara.
Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian termasuk Pendidikan
Kewarganegaraan yang termuat dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi tahun akademik
2002-2003 dirancang berbasis kompetensi. Secara umum Kurikulum Berbasis
Kompetensi selalu menekankan kejelasan hasil didik sebagai seorang yang memiliki
kemampuan dalam hal; (1) Menguasai ilmu dan ketrampilan tertentu; (2) Menguasai
penerapan ilmu dan ketrampilan dalam bentuk kekaryaan; (3) Menguasai sikap berkarya
secara profesional; (4) Menguasai hakikat dan kemampuan dalam berkehidupan
bermasyarakat.

Pendidikan kewarganegaraan sejatinya bertujuan untuk mendidik penerus


generasi bangsa dalam segi karakter dan wawasan bernegara serta berpikiran tajam dan
sadar mengenai hak dan kewajiban dalam hidup bermasyarakat. Cakupan materi yang
diajarkan dalam pendidikan ini sangat banyak.

Manfaat atau pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa :

1) Mahasiswa memiliki wawasan yang luas mengenai berbangsa dan bernegara setelah
memahami materi ini kita sebagai mahasiswa lebih mengerti mengenai hak dan
kewajiban kita dalam bernagara.

2) Mahasiwa menjadi mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam politik lokal, nasional,

maupun internasional.

3) Dengan adanya pendidikan kewarganegaraan ini kita harus berperan aktif dalam
politik untuk kemajuan bangsa indonesia.

4) Mahasiswa mampu berpikir kritis. Setelah ini mahasiswa mampu menanggapi isu

nasional maupun internasional dan menjadi agent of change atau orang yang membawa
perubahan.

5) Mahasiswa menjadi orang bertoleransi. Kita sebagai mahasiswa harus menghargai


dan menghormati setiap perbedaan yang ada itulah manfaat dari berlajar pendidkan
kewarganegaraan.

6) Alasan pentingnya pkn di perguruan tinggi adalah kita bisa memahami hak dan

kewajiban, bertoleransi sesama,berpikir kristis,berperan aktif dalam kemajuan bangsa.

Searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan dan dinamika internal


bangsa Indonesia, program pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan
Tinggi harus mampu mencapai tujuan:

a. Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang mengapresiasi nilai-nilai


moral-etika dan religius.

b. Menjadi warganegara yang cerdas berkarakter, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

c. Menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme, dan rasa cinta pada tanah
air.

d. Mengembangkan sikap demokratik berkeadaban dan bertanggungjawab, serta


mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa di era globalisasi.

e. Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan

Hakikat dan Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan

1. Secara etimologis, pendidikan kewarganegaraan berasal dari kata “pendidikan” dan


kata “kewarganegaraan”. Pendidikan berarti usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya, sedangkan kewarganegaraan adalah segala hal ihwal
yang berhubungan dengan warga negara.

2. Secara yuridis, pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta


didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
3. Secara terminologis, pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang
berintikan demokrasi politik, diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya:
pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua.
Kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis,
bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945

4. Negara perlu menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan karena setiap generasi


adalah orang baru yang harus mendapat pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan agar
mampu mengembangkan warga negara yang memiliki watak atau karakter yang baik
dan cerdas (smart and good citizen) untuk hidup dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara sesuai dengan demokrasi konstitusional.

5. Secara historis, PKn di Indonesia awalnya diselenggarakan oleh organisasi


pergerakan yang bertujuan untuk membangun rasa kebangsaaan dan cita-cita Indonesia
merdeka. Secara sosiologis, PKn Indonesia dilakukan pada tataran sosial kultural oleh
para pemimpin di masyarakat yang mengajak untuk mencintai tanah air dan bangsa
Indonesia. Secara politis, PKn Indonesia lahir karena tuntutan konstitusi atau UUD
1945 dan sejumlah kebijakan Pemerintah yang berkuasa sesuai dengan masanya.

6. Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa menghadapi dinamika perubahan dalam


sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan kehidupan berbangsa dan
bernegara.

7. PKn Indonesia untuk masa depan sangat ditentukan oleh pandangan bangsa
Indonesia, eksistensi konstitusi negara, dan tuntutan dinamika perkembangan bangsa

Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi dan Masa Depan


Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah:

a. melahirkan warga negara yang memiliki wawasan kebangsaan dan bernegara, serta
nasionalisme yang tinggi;
b. melahirkan warga negara yang memiliki komitmen kuat terhadap nilai-nilai HAM
dan demokrasi, serta berpikir kritis terhadap permasalahannya;

c. melahirkan warga negara yang mampu berpartisipasi dalam upaya menghentikan


budaya kekerasan, menyelesaikan konflik dalam masyarakat secara damai berdasarkan
nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai universal, dan menghormati supremasi hukum (rule
of law);

d. melahirkan warga negara yang mampu memberikan kontribusi terhadap persoalan


bangsa dan kebijakan publik;

e. melahirkan warga negara yang memiliki pemahaman internasional mengenai ‘’Civil


Society’’.

Perbedaan kehidupan atau suasana kehidupan pada masa penjajahan sekitar 80


tahun yang lalu membuktikan bahwa, perjuangan sangatlah penting dan berbeda dengan
keadaan saat ini. Sesuai dengan perkataan Ir. Soekarno :

Ada alasan mengapa pendidikan kewarganegaraan dibutuhkan di masa depan :

1. Karena hancurnya berbagai macam nilai demokrasi yang dimana ada masyarakat itu
sendiri.

2. Kurangnya nilai toleransi di lingkungan masyarakat

3. Memudarnya rasa cinta tanah air

4. Maraknya praktik KKN dalam sistem pemerintahan danm

5. Adanya berbagai macam pelanggaran terhadap nilai berbangsa dan bernegara.

Pada tahun 2045 akan ada perubahan bentuk Indonesia baik itu perubahan bentuk dalam
bidang ekonomi, politik, serta perubahan sosial.Berdasarkan hasil analisis ekonomi
yang diterbitkan oleh Kemdikbud pada tahun 2013, bangsa Indonesia akan mendapat
bonus demografi sebagai modal Indonesia pada tahun 2045. Semakin bertambahnya
tahun, maka semakin banyak pula usia produktif yang dimiliki Indonesia. Hal tersebut
yang akan menjadi tantangan bagi Indonesia kedepannya. Perubahan struktur ekonomi
akan semakin tampak apabila semakin banyak kalangan produktif, terutama kaum
milenial yang berperan dalam pasar perdagangan. Sangat besar peluang yang bisa
dimanfaatkan untuk Indonesia kedepannya, terkhusus kesadaran akan tanah air.

Contoh kasusnya :

Di Universitas atau Perguruan Tinggi mewajibkan mahasiswanya untuk


mengambil mata kuliah wajib pendidikan kewarganegaraan. Termasuk Universitas
Negeri Padang juga mewajibkan mahasiswa untuk mengambil mata kuliah wajib
Pendidikan Kewarganegaraan karena dengan mempelajari mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan diharapakan mahasiswa dapat mempunyai wawasan yang lebih luas
mengenai hal berbangsa dan bernegara, mahasiswa juga diharapkan memiliki sikap
nasionalisme yang tinggi dan bisa menjunjung tinggi nilai-nilai norma yang terdapat
pada dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.

Contoh praktiknya di lingkungan sekitar :

Contoh yang dapat dilihat dari lingkungan sekitar saya adalah di lingkungan
masih terjaganya sikap gotong royong, saling menghargai, saling membantu,
bermusyawarah untuk mencapai mufakat, sopan santun dalam bergaul di lingkungan
masyarakat. Hal tersebut tidak terlepas dari norma-norma yang terkandung didalam
UUD 1945 dan Pancasila.
Daftar Pustaka

Buku-Ajar-Bersama-BKSPTN-Barat-MK-Pendidikan-Kewarganegaraan

Buku-Modul-Kuliah-Kewarganegaraan

https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/2024/1/SULAIMAN_PENDIDIKAN
%20KEWARGA%20NEGARAAN.pdf

http://repository.unp.ac.id/198/1/KWN.pdf

http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/SAINTEKS/article/view/196/193

https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/mkwu/9-PendidikanKewarganegaraan.pdf

Anda mungkin juga menyukai