Anda di halaman 1dari 12

ULTRASTRUKTUR SEL

FIRLI UBAIDILLAH

30902000100

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

OKTOBER 2020
Surat pernyataan

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Firli Ubaidillah

NIM : 30902000100

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa isi dari laporan yang ditulis berikut ini

merupakan murni dari hasil pemikiran saya dan tidak ada unsur plagiat.

Semarang, 29 Oktober 2020

Yang menyatakan,

Firli Ubaidillah

(30902000100)
 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja pengamatan fraksionasi sel untuk
memprediksi komponen-komponen sel dengan benar sesuai referensi.
2. Mahasiswa dapat mendemonstrasikan cara menggunakan mikroskop dengan
benar pada pengamatan sel buccal dan akar bawang.
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi komponen sel pada preparat sel buccal
dan sel akar bawang.

 Dasar Teori
Organel sel adalah komponen-komponen penyususun sel yang bersifat hidup.
 Organel sel merupakan bagian terpenting dalam suatu sel yang berfungsi mengatur
proses kehidupan di dalam sel. Organel sel terdapat pada bagian yang disebut
sitoplasma. Organel sel terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing mempunyai
fungsi yang berbeda namun bekerja sebagai satu sistem yang mendukung proses
kehidupan yang terjadi dalam sebuah sel.
1. Struktur Organel Sel
a. Dinding Sel
Dinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan pemberi
bentuk tubuh. Sel-sel yang mempunyai dinding sel antara lain: bakteri,
cendawan, ganggang (protista), dan tumbuhan. Kelompok makhluk hidup
tersebut mempunyai sel dengan bentuk yang jelas dan kaku (rigid). Pada
protozoa (protista) dan hewan tidak mempunyai dinding sel, sehingga bentuk
selnya kurang jelas dan fleksibel, tidak kaku. Pada bagian tertentu dari
dinding sel tidak ikut mengalami penebalan dan memiliki plasmodesmata
disebut noktah (titik).
Beberapa senyawa penyusun dinding sel, antara lain:
 Hemiselulosa
Hemiselulosa merupakan polisakarida yang tersusun atas glukosa,
xilosa, manosa dan asam glukoronat. Di dalam dinding sel,
hemiselulosa berfungsi sebagai perekat antar mikrofibril selulosa.
 Pektin
Pektin merupakan polisakarida yang tersusun atas galaktosa,
arabinosa, dan asam galakturonat.
 Lignin
Lignin hanya dijumpai pada dinding sel yang dewasa dan berfungsi
untuk melindungi sel tumbuhan terhadap lingkungan yang tidak
menguntungkan.
 Kutin
Kutin merupakan suatu selubung atau lapisan pada permukaan atas
daun atau batang dan berfungsi untuk mencegah dehidrasi akibat
penguapan dan melindungi kerusakan sel akibat patogen dari luar.
 Protein dan lemak
Di dalam dinding sel ditemukan dalam jumlah yang sedikit.
b. Membran Plasma
Membran sel merupakan bagian terluar sel yang membatasi bagian dalam sel
dengan lingkungan luar. Membran sel merupakan selaput selektif permeabel,
artinya hanya dapat dilalui molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam
amino, gliserol, dan berbagai ion.
Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat
semi/selektif permeabel, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat
ke dalam dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif.
Membran plasma disusun oleh fosfolipid, proten, kolesterol, dl.
Membran sel terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid (lipoprotein).
Membran plasma terdiri atas dua lapisan, yaitu berupa lapisan lipid rangkap
dua (lipid bilayer). Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid. Fosfolipid adalah
lipid yang mengandung gugus fosfat dan terdiri atas bagian kepala (polar
head) dan bagian ekor (nonpolar tail). Bagian kepala bersifat hidrofilik (suka
air), sedangkan bagian ekorbersifat hidrofobik (tidak suka air). Lipid terdiri
atas fosfolipid, glikolipid, dan sterol.
Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein
membentuk dua macam lapisan, yaitu lapisan protein perifer atau ekstrinsik
dan lapisan protein integral atau intrinsik. Lapisan protein perifer
membungkus bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua bagian luar.
Lapisan protein integral membungkus bagian kepala (polar head) lipid
rangkap dua bagian dalam.
c. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan materi yang mengisi antara inti dan selaput plasma.
Sitoplasma yang berada dalam nukleus disebut nukleoplasma. Pada sel
tumbuhan, sitoplasma dibedakan menjadi dua, yaitu yang berbatasan dengan
selaput plasma disebut ektoplasma dan yang di bagian dalam
disebut endoplasma. Ektoplasma lebih jernih dan kompak. Ektoplasma pada
sel hewan berupa selaput plasma itu sendiri. Endoplasma sel tumbuhan
mengandung banyak plastida (zat warna).
Komponen utama penyusun sitoplasma sebagai berikut. 
 Cairan seperti gel (agar-agar atau jeli) yang disebut sitosol.
 Substansi simpanan dalam sitoplasma. Substansi ini bervariasi
tergantung tipe selnya. Sebagai contoh, sitoplasma sel hati
mengandung simpanan molekul glikogen, sedangkan sitoplasma sel l
emak mengandung tetesan lemak besar.
 Jaringan yang strukturnya seperti filamen (benang) dan serabut yang
saling berhubungan. Jaringan benang dan serabut disebut sitoskeleton
yang berfungsi sebagai kerangka sel.
 Organel-organel sel.

2. Fungsi Organel Sel


a. Retikulum Endoplasma
Fungsinya antara lain berperan dalam transport zat dan tempat menempelnya
ribosom.
b. Ribosom
Berfungsi untuk sintesis protein.
c. Mitokondria
Fungsinya ialah untuk respirasi sel dan sebagai pusat pembangkit tenaga.
d. Lisosom
Fungsi lisosom antara lain ialah mencerna zat-zat yang belum dapat diurai,
menghancurkan bagian sel yang tidak berguna lagi, mencerna makanan
cadangan di saat kekurangan, tempat pembentukan enzim pencernaan,
menetralkan zat yang menyebabkan kanker ( karsinogen ).
e. Badan Golgi
Berfungsi untuk sekresi zat, sintesis lisosom dan lain-lain.
f. Sentrosom
Berfungsi untuk membentuk silia dan flagela, serta memproses pembelahan
sel dalam membentuk benang spindel.
g. Plastida
Plastida memiliki beberapa fungsi yaitu : fotosintesis, perubah warna
(pigmentasi), penyimpanan cadangan makanan, produksi asam amino dan
protein, dan sebagai tempat terjadinya reaksi terang.
h. Vakuola
Berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan cadangan makanan sekaligus
menyimpan zat-zat yang akan dieksresikan.
i. Mikrotubulus
Berfungsi untuk kerangka sel dan berperan penting dalam pembentukan
spindel.
j. Mikrofilamen
Benang halus yang mempengaruhi kontraksi sel.
k. Peroksisom
Berfungsi mengurai peroksida yang merupakan sisa dari metabolisme yang
sifatnya toksik menjadi air dan oksigen yang membahayakan sel.

 Metode Pelaksanaan Praktikum


1. Waktu
8.25 – 11.30 WIB (200 menit)
2. Tautan Pembelajaran
Online menggunakan aplikasi zoom, video youtube dan laboratorium virtual.
3. Cara Kerja
a. Ambil preparat akar bawang dan sel buccal.
b. Amati preparat pada perbesaran obyektif 40 kali dan 100 kali.
- Pastikan mikroskop dalam keadaan menyala, dengan cara menyalakan
tombol ‘on’.
- Pastikan okuler sudah pas dengan pengamatan kita dengan cara klik
switch view, kemudian geser lensa okuler yang kiri dengan mouse.
- Pastikan lensa obyektif sudah sesuai.
- Sesuaikan pengaturan jarak lensa obyektif dengan preparat sehingga
dapat diamati.
 Hasil Pengamatan/Analisis
a. Perbesaran 40 kali (akar bawang)

b. Perbesaran 100 kali (akar bawang)


c. Perbesaran 40 kali (sel buccal)

d. Perbesaran 100 kali (sel buccal)

 Pembahasan
Pada praktikum ini mengenai pengamatan mikroskop akar bawang dan sel buccal,
dimana praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen yang ada di dalam
sel beserta strukturnya. Dalam praktikum ini kita menggunakan akar bawang dan sel
buccal yang kita amati menggunakan mikroskop untuk mengetahui keberadaan
organela sel.
Pada praktikum akar bawang dan sel buccal menggunakan mikroskop dimana kita
menggunakan perbesaran 40 kali dan 100 kali pada masing-masing preparat.
Hasil dari praktikum ini menunjukkan perbedaan dari akar bawang (sel tumbuhan)
dan sel buccal (sel hewan). Pada sel hewan tidak ditemukan adanya dinding sel,
kloroplas, plastid, dan vakuola (kecuali pada sel hewan yang uniselular). Sedangkan
pada sel tumbuhan tidak ditemukan adanya sentriol dan sentrosom (kecuali pada
tumbuhan tingkat rendah).

 Kesimpulan
1. Kita mengetahui cara kerja mikroskop.
2. Mengetahui bagian-bagian mikroskop.
3. Mengetahui cara menggunakan mikroskop.
4. Mengetahui bentuk sel pada akar bawang
5. Mengetahui bentuk sel pada sel buccal.
6. Mengetahui perbedaan bentuk sel dari akar bawang (sel tumbuhan) dan sel buccal
(sel hewan).
 Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel sedangkan sel hewan tidak.
 Pada sel tumbuhan terdapat kloroplas sedangkan sel hewan tidak.
 Pada sel tumbuhan terdapat vakuola sedangkan sel hewan tidak, kecuali
hewan uniselular.
 Pada sel tumbuhan terdapat plastid sedangkan sel hewan tidak.
 Pada sel hewan terdapat sentriol sedangkan sel tumbuhan tidak, kecuali
tumbuhan tingkat rendah.
 Pada sel hewan terdapat sentrosom sedangkan sel hewan tidak, kecuali
tumbuhan tingkat rendah.
 Daftar Pustaka
1. Buku petunjuk praktikum ultrastruktur sel.
2. Laporan praktikum sementara.
3. https://www.gurupendidikan.co.id/organel-sel/
 Lampiran

Anda mungkin juga menyukai