Anda di halaman 1dari 7

Nama : Shiva Chairunnisa

NIM : F1041191039
Kelas/Semester : A2/VI
Makul : Kapita Selekta Pendidikan Matematika Menengah
Dosen Pengampu : Drs. Asep Nursangaji, M.Pd

Tugas Individu
Kesulitan dalam Memahami Matematika Materi Statistika di SMA

A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari pada setiap
jenjang pendidikan formal, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), maupun tingkat perguruan tinggi.
Matematika memegang peranan penting di dalam dunia pendidikan, hal tersebut dikarenakan
dalam implementasinya matematika dijadikan sebagai salah satu ilmu dasar yang
dikolaborasikan dengan mata pelajaran lain. Pentingnya belajar matematika tidak terlepas
dari peranannya dalam berbagai aspek kehidupan, seperti untuk menyelesaikan permasalahan
dalam kehidupan dan membantu dalam mengembangkan disiplin ilmu lain. Oleh karena itu,
maka matematika perlu dipelajari, dipahami dan dikuasai oleh seluruh lapisan masyarakat tak
terkecuali peserta didik.
Salah satu materi yang wajib dipelajari dalam belajar matematika kelas XII (dua
belas) semester ganjil yaitu Statistika. Statistika merupakan pengetahuan yang berhubungan
dengan cara – cara pengumpulan, penyusunan, pengolahan, penganalisisan, serta penyajian
data berdasarkan kumpulan dan analisis data yang dilakukan (KTSP 2006). Statistika
merupakan materi yang memerlukan tingkat ketelitian yang cukup tinggi karena banyak
menggunakan rumus dan beberapa tahapan untuk menyelesaikan persoalannya. Dalam belajar
statistika kita dituntut untuk memahami cara memperoleh data, menentukan jenis dan ukuran
data, serta memeriksa, membulatkan, dan menyusun data untuk menyelesaikan masalah.
Materi statistika memuat beberapa sub materi yaitu membaca dan menyajikan data
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram, ukuran pemusatan data, ukuran letak
dan ukuran penyebaran. Materi statistika memiliki kesulitan tersendiri dalam proses
pembelajarannya , hal tersebut dapat diketahui masih banyak kesalahan yang dilakukan
peserta didik dalam mengerjakan soal statistika khususnya soal cerita.
Berdasarkan pengalaman yang dialami penulis, kesulitan yang dialami dalam
menyelesaikan soal statistika ketika Sekolah Menengah Atas (SMA), antara lain:
1. Kesulitan dalam penerapan rumus dan penyelesaian soal
2. Kesulitan dalam pemahaman konsep

B. Kajian Teori
Dalam kajian teori ini akan direpresentasikan kesulitan yang terjadi di Sekolah Menengah
Atas (SMA) pada pembelajaran matematika materi statistika beserta penyebabnya.
1. Kesulitan dalam penerapan rumus dan penyelesaian soal
Berdasarkan pengalaman ketika mempelajari statistika di SMA, penulis pernah
mengalami kesulitan ketika menyelesaikan permasalahan pada soal cerita statistika.
Hal tersebut dikarenakan statistika memiliki rumus yang berbeda-beda, dan konsep
penyelesaian yang bervariasi sehingga penulis kesulitan dalam menentukan atau
menggunakan konsep yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada
soal. Selain itu, dalam menyelesaikan soal statistika tentunya memerlukan langkah-
langkah penyelesaian yang sistematis agar soal dapat diselesaikan dengan tepat dan
benar. Sebagai contoh, disajikan permasalahan sebagai berikut:
Sepuluh anak membentuk 2 kelompok bermain yang masing-masing terdiri dari 4
anak dan 6 anak. Rata-rata usia kelompok yang beranggotakan 4 anak adalah 6 tahun,
sedangkan rata-rata usia kelompok lainnya adalah 6,5 tahun. Jika satu anak dari
masing-masing kelompok ditukar satu sama lain, maka rata-rata usia kedua kelompok
sama. Selisih usia kedua anak yang ditukar tersebut adalah
Penyelesaian:
Membuat model matematika:
x=¿ jumlah usia tiga anak lainnya di kelompok 4 anak
y=¿ jumlah usia lima anak lainnya di kelompok 6 anak
a=¿ usia anak yang ditukar dari kelompok 4 anak
b=¿ usia anak yang ditukar dari kelompok 6 anak
Dengan demikian, pada kelompok 4 anak berlaku
a+ x
=6
4
a+ x =24
x=24−a
Sedangkan pada kelompok 6 anak berlaku
b+ y
=6,5
6
b+ y=39
y=39−b
Karena setelah pertukaran anak terjadi, nilai rata-rata kedua kelompok menjadi sama,
maka ditulis
b+x a+ y
=
4 6
b+(24−a) a+(39−b)
=
4 6
Kedua ruas dikalikan dengan 12
3¿
3 ( b−a ) +72=−2 ( b−a )+ 78
5 ( b−a )=6
6
b−a=
5
b−a=1,2 tahun
Jadi, selisih usia dua anak yang ditukar itu adalah 1,2 tahun.
Kesulitan yang terjadi dalam menyelesaikan soal cerita seperti di atas disebabkan
karena kurang memahami soal dan kesulitan dalam membuat model matematikanya.
Sehingga mengakibatkan langkah-langkah penyelesaiannya tidak tepat dan membuat
hasil yang diperoleh tidak benar/salah.

2. Kesulitan dalam menentukan kuartil pada data tunggal maupun data kelompok
Penulis pernah mengalami kesulitan dalam menyelesaikan persoalan statistika
menentukan kuartil pada data. Kesulitan yang dihadapi yaitu kurang paham dalam
menerapkan konsep-konsep untuk menentukan ukuran letak dan ukuran penyebaran
pada statistik. Sebagai contoh, disajikan permasalahan tentang ukuran letak sebagai
berikut:
Empat belas bola logam terbuat dari bahan logam yang sama dan tiap bola itu
mempunyai garis tengah yang sama. Hasil pengukuran berat (dalam kg dan teliti
sampai satu tempat desimal) dari 14 bola logam itu diperoleh kumpulan data sebagai
berikut:
7,0 5,6 6,17,2 6,9 6,7 5,4
6,0 6,5 5,7 6,6 6,26,3 5,9
a. Tentukan rataan kuartil ( RK ) !
b. Tentukan rataan tiga kuartil (RT )!
Penyelesaian yang keliru:
Diketahui:
14 bola logam
Ditanyakan:
a. Rataan kuartil (RK )
b. Rataan tiga kuartil (RT )
Jawab:
Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
5,4 5,6 5,7 5,9 6,0 6,16,2
6,3 6,5 6,6 6,7 6,9 7,07,2
Kemudian menghitung kuartil pertama, kedua, dan ketiga
i(n+1)
Rumus mencari kuartil: Qi=nilaidata ke ,
4
1 ( 14 +1 ) 15
Kuartil pertama¿ Q1= = =3,75
4 4
2 (14 +1 ) 30
Kuartil kedua¿ Q2= = =7,5
4 4
3 ( 14+1 ) 45
Kuartil ketiga ¿ Q3= = =11,25
4 4
a. Menghitung rataan kuartil
1
Rataan kuartil ( RK )= (Q1 +Q3 )
2
1
¿ (3,75+11,25)
2
¿ 7,5
Jadi, rataan kuartilnya adalah 7,5.
b. Menghitung rataan tiga kuartil
1
Rataan tiga kuartil ( RT ) = (Q1 +2Q 2 +Q 3 )
4
1
¿ (3,75+2 · 7,5+11,25)
4
1
¿ (3,75+15+ 11,25)
4
1
¿ (30)
4
¿ 7,5
Jadi, rataan tiga kuartilnya adalah 7,5.
Penulis mengalami kesulitan dalam menggunakan konsep ukuran letak, yaitu dalam
menentukan kuartil pada data. Dalam menyelesaikan persoalan menentukan kuartil,
penulis langsung menetapkan (tulisan berwarna merah) sebagai penyelesaian
kuartilnya padahal dalam konsep kuartil (tulisan berwarna merah) merupakan urutan
jawaban pada data. Hal tersebut mengakibatkan hasil kuartil pertama, kedua, dan
ketiga yang diperoleh tidak benar/salah.

Penyelesaian dan pemahaman konsep yang tepat seperti berikut :


Diketahui:
n : jumlah bola logam
n=14
Ditanyakan:
c. Rataan kuartil (RK )
d. Rataan tiga kuartil (RT )
Jawab:
Untuk mencari rataan kuartil serta rataan tiganya, maka kumpulan data diurutkan
terlebih dahulu:
5,4 5,6 5,7 5,9 6,0 6,16,2
6,3 6,5 6,6 6,7 6,9 7,07,2
Kemudian menghitung kuartil pertama, kedua, dan ketiga
i(n+1)
Rumus mencari kuartil: Qi=nilaidata ke ,
4
1 ( 14 +1 ) 15
Kuartil pertama¿ Q1= = =3,75 ≈ 4
4 4
Maka Q 1 merupakan data urutan ke 4 , yaitu Q1=5,9
2 (14 +1 ) 30
Kuartil kedua¿ Q2= = =7,5
4 4
1
Maka nilai Q2 ¿ ( 6,2+6,3 )=6,25
2
3 ( 14+1 ) 45
Kuartil ketiga ¿ Q3= = =11,25 ≈ 11
4 4
Maka Q3 merupakan data urutan ke 11, yaitu Q3=6,7
a. Menghitung rataan kuartil
1
Rataan kuartil ( RK )= (Q1 +Q3 )
2
1
¿ (5,9+6,7)
2
¿ 6,3
Jadi, rataan kuartilnya adalah 6,3.
b. Menghitung rataan tiga kuartil
1
Rataan tiga kuartil ( RT ) = (Q1 +2Q 2 +Q 3 )
4
1
¿ (5,9+2 · 6,25+6,7)
4
1
¿ (5,9+12,5+ 6,7)
4
1
¿ (25,1)
4
¿ 6,275
Jadi, rataan tiga kuartilnya adalah 6,275 .
Kesulitan ini terjadi disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang konsep
kuartil. Kurangnya pemahaman konsep tentang konsep kuartil dikarenakan tidak
memahami rumus mencari kuartil dengan baik sehingga ketika diberi permasalahan
masih memiliki kesulitan untuk menyelesaikannya.

C. Rangkuman Dan Kesimpulan


Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari pada setiap
jenjang pendidikan formal, maupun tingkat perguruan tinggi. Salah satu materi yang wajib
dipelajari dalam belajar matematika kelas XII (dua belas) semester ganjil yaitu Statistika.
Statistika merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan cara – cara pengumpulan,
penyusunan, pengolahan, penganalisisan, serta penyajian data berdasarkan kumpulan dan
analisis data yang dilakukan (KTSP 2006). Dalam belajar statistika kita dituntut untuk
memahami cara memperoleh data, menentukan jenis dan ukuran data, serta memeriksa,
membulatkan, dan menyusun data untuk menyelesaikan masalah. Materi statistika
memiliki kesulitan tersendiri dalam proses pembelajarannya. Seperti yang dialami penulis,
dalam pembelajaran penulis mengalami kesulitan memahami soal cerita, membuat model
matematika dan kesulitan dalam memahami konsep pada ukuran letak dan ukuran
penyebaran. Hal tersebut menyebabkan hasil yang diperoleh dari penyelesaian masalah
pada soal tidak benar/salah.

Anda mungkin juga menyukai