Anda di halaman 1dari 10

JENIS JENIS TERAPI KOMPLEMENTER

Di susun

Oleh

Fajriati Wahyudi

171211331

S1 keperawatan

STIKES Mercu bakti jaya Padang

Tahun ajaran

2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang maha kuasa karena atas segala rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangatsederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjukmaupun pedoman
bagi pembaca mengenai “Keperawatan Komplementer”.Harapan penulis semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan danpengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat
memperbaiki bentuk maupun isimakalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.Makalah ini
penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulismiliki sangat kurang.
Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untukmemberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan paper ini. Denpasar,

5juni 2020

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................

DaftarIsi ....................................................................................................................

Bab I :

Pendahuluan ...........................................................................................................

Bab II :

Pembahasan ..........................................................................................................

Aromaterapi ..........................................................................................................

Akupunktur...........................................................................................................

Homoeopati ........................................................................................................

Osteopati dan kiropraktik ................................................................................

Yoga .................................................................................................................

Bab IIl :

Penutup ..........................................................................................................

Kesimpulan ........................................................................................................

Daftar Pustaka ..................................................................................................


BAB 1

Pendahuluan

LATARBELAKANG

Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan
modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern
(Andrewset al., 1999). Terminologi ini dikenal sebagai terapimodalitas atau aktivitas yang
menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan (Crips & Taylor, 2001). Terapi
komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik.Pendapat ini didasari
oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah
keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi
(Smith et al., 2004). Pendapat lain menyebutkan terapi komplementer dan alternatif sebagai
sebuah domain luas dalam sumber daya pengobatan yang meliputi sistem kesehatan,
modalitas, praktik dan ditandai dengan teori dan keyakinan, dengan cara berbeda dari sistem
pelayanan kesehatan yang umum di masyarakat atau budaya yang ada (Complementary and
alternative medicine/CAM Research Methodology Conference, 1997 dalam Snyder & Lindquis,
2002).Terapi komplementer dengan demikian dapat diterapkan dalam berbagai level
pencegahan penyakit.

komplementer dapat berupa promosi kesehatan, pencegahan penyakit


ataupunrehabilitasi. Bentuk promosi kesehatan misalnya memperbaiki gaya hidup dengan
menggunakan terapi nutrisi. Seseorang yang menerapkan nutrisi sehat, seimbang, mengandung
berbagai unsur akan meningkatkan kesehatan tubuh. Intervensi komplementer ini berkembang
di tingkat pencegahan primer, sekunder, tersier dan dapat dilakukan di tingkat individu maupun
kelompok misalnya untuk strategi stimulasi imajinatif dan kreatif (Hitchcock et al., 1999).
Pengobatan dengan menggunakan terapi komplementer mempunyai manfaat selain
dapatmeningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh juga lebih murah.Terapi komplementer
adalah terapi yang dilakukan untuk menangani penyakit di luar tindakan konvensional dari
dokter. Disebut sebagai terapi komplementer karena beberapa terapi tersebut melengkapi
penanganan medis oleh dokter dan rumah sakit.Walau berpotensi untuk membantu
penanganan konvensional dari dokter, penting untuk diingat bahwa terapi komplementer tidak
menggantikan pengobatan dokter. Dengan demikian, Anda amat disarankan untuk
berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani terapi komplementer. Terapi komplementer
adalah terapi untuk penanganan penyakit di luar terapi dokter Terapi komplementer adalah
terapi untuk penanganan penyakit di luar terapi dokter Saat Anda merasakan stres yang terus-
menerus datang, beberapa rekan mungkin menyarankan untuk mengikuti kelas yoga. Yoga
merupakan salah satu jenis terapi komplementer yang diyakini mampu membantu
pengendalian kondisi psikologis. Sebenarnya, apa itu terapi komplementer? Apakah semua
terapi komplementer aman dilakukan?

BAB ll

PEMBAHASAN

Apa itu terapi komplementer?


Terapi komplementer adalah terapi yang dilakukan untuk menangani penyakit di luar tindakan
konvensional dari dokter. Disebut sebagai terapi komplementer karena beberapa terapi
tersebut melengkapi penanganan medis oleh dokter dan rumah sakit. Walau berpotensi untuk
membantu penanganan konvensional dari dokter, penting untuk diingat bahwa terapi
komplementer tidak menggantikan pengobatan dokter. Dengan demikian, Anda amat
disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani terapi komplementer.

1. Beberapa jenis terapi komplementer

Ada cukup banyak jenis terapi komplementer. Beberapa yang umum dan terkenal di
masyarakat, yaitu:

1. Aromaterapi

Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan minyak hasil ektraksi dari tanaman dan bunga,
yang dikenal sebagai minyak esensial atau minyak atsiri. Larutan minyak atsiri dengan minyak
pelarut dapat dihirup, digunakan untuk pijat, dioleskan sebagai krim, atau ditambahkan ke air
saat mandi air hangat. Aromaterapi umumnya digunakan untuk relaksasi. Walau begitu,
beberapa pihak memercayai bahwa aromaterapi dapat membantu meredakan gejala atau
penyakit tertentu. Beberapa manfaat aromaterapi yang diyakini, yaitu:

1. Rasa sakit jangka panjang


2. Stres, rasa cemas, dan depresi
3. Gangguan pencernaan
4. Gangguan kognitif
5. Infeksi kulit
Bukti khasiat aromaterapi dan minyak atsiri tersebut masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Anda disarankan untuk berkonsultasi dahulu terlebih dahulu dengan dokter sebelum
menggunakan minyak aromaterapi karena beberapa minyak atsiri dapat menyebabkan efek
samping.

2. Akupuntur

Akupuntur adalah terapi tradisional Cina kuno yang menggunakan jarum dan ditusukkan ke
titik-titik tertentu ke dalam tubuh. Awalnya, akupuntur bertujuan untuk mengembalikan
keseimbangan 'energi' di dalam tubuh. Akupuntur masih banyak dilakukan dan menjadi salah
satu terapi komplementer yang paling terkenal dan populer. Beberapa kondisi medis yang
banyak dipercaya dapat ditangani dengan akupuntur, yaitu:

1. Sakit dan nyeri (terutama sakit punggung, lutut, leher, dan rahang)
2. Sakit kepala dan migrain
3. Penyakit setelah operasi atau saat menjalani kemoterapi
4. Kecanduan zat tertentu
5. Sindrom terowongan karpal (carpal tunnel syndrome)
6. Asma
7. Stroke
8. Radang sendi
9. Gangguan usus atau kandung kemih
Akupunktur cukup aman dan cenderung tidak menghasilkan efek samping. Walau begitu, terapi
komplementer termasuk akupuntur harus dilakukan oleh praktisi yang terlatih. Berkonsultasi
dengan dokter amat diperlukan sebelum mencoba terapi ini. Sebagai informasi, akupuntur juga
menjadi salah satu spesialisasi dalam profesi dokter di Indonesia.

3. Homoeopati

Homeopati adalah terapi komplementer yang didasarkan pada gagasan bahwa suatu zat yang
biasanya menyebabkan gejala-gejala tertentu dapat menyembuhkan gejala tersebut jika
diberikan dalam dosis yang sangat kecil. Praktisi dari homoeopati mengklaim bahwa terapi
komplementer ini dapat digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk:

1. Eksim
2. Kondisi depresi dan kecemasan
3. Gejala menopause
4. Alergi
5. Masalah pada usus, seperti penyakit Crohn dan irritable bowel syndrome (IBS)
6. Radang sendi
7. Asma
8. Migrain dan sakit kepala
Sebagai terapi komplementer, dasar ilmiah untuk homeopati juga masih perlu dikaji lebih
lanjut. Sebelum mencoba terapi komplementer ini, Anda disarankan untuk berkonsultasi
dengan dokter terlebih dahulu.

4. Pijat

Pijat adalah terapi komplementer dengan melibatkan manipulasi jaringan lunak tubuh, biasanya
dilakukan dengan tangan. Terapi ini utamanya digunakan untuk merilekskan tubuh, walau juga
dipercaya dapat membantu mengurangi rasa sakit tertentu.
Pijat sebagai terapi komplementer dipercaya untuk menangani kondisi berikut ini:

- Otot yang sakit

- punggung

- Fibromyalgia

5. Osteopati dan kiropraktik

Osteopati dan kiropraktik adalah terapi komplementer yang melibatkan penggunaan tangan
untuk bekerja dengan sendi dan otot. Kedua terapi ini umumnya digunakan untuk menangani
kondisi yang berkaitan dengan otot, tulang, dan persendian. Walau begitu, beberapa orang juga
mencoba terapi ini untuk masalah medis lain. Osteopati dan kiropraktik sebagai terapi
komplementer umumnya dilakukan untuk menangani kondisi berikut ini: Nyeri punggung
bagian bawah karena aktivitas fisikOsteoartritis karena aktivitas fisik Nyeri leher jangka panjang
yang tidak diketahui penyebabnyaSebagai terapi komplementer, Anda juga harus berkonsultasi
dahulu dengan dokter sebelum menjalani terapi osteopati maupun kiropraktik.

6. Yoga

Yoga mungkin salah satu terapi komplementer yang terkenal. Yoga adalah terapi yang
didasarkan pada filosofi India kuno. Gerakan yoga dirancang sebagai ‘jalan’ untuk menuju
pencerahan spiritual, dan kini populer sebagai bentuk latihan dan manajemen stres.Banyak
pakar telah sepakat, bahwa melakukan yoga dengan teratur mampu memberikan banyak
manfaat kesehatan.
BAB lll

Penutup

Kesimpulan

Terapi alternatif adalah terapi di luar terapi konvensional. Sementara komplementer berarti
pelengkap bagi terapi konvensional yang ada dan telah terbukti bermanfaat. Terapi alternatif
(alternative therapies) meliputi intervensi yang sama dengan terapi komplementer, tetapi
sering kali menjadi pengobatan primer yang mengganti pelayanan medis alopatik. Kedua terapi
alternatif dan komplementer bervariasi derajatnya di mana mereka cocok dengan pengobatan
alopatik.Terapi non-konvensional merupakan salah satu dari terapi medis alternatif atau
komplementer. Terapi komplementer (complementary therapies) adalah semua terapi yang
digunakan sebagai tambahan untuk terapi konvensional yang direkomendasikan oleh
penyelenggaraan pelayanan kesehatan individu (Perry, Potter, 2009). Definisi CAM yang
disepakati adalah suatu bentuk penyembuhan yang bersumber pada berbagai sistim, modalitas
dan praktek kesehatan, yang didukung oleh teori dan kepercayaan. Termasuk didalamnya
latihan atau usaha untuk menyembuhkan diri sendiri. CAM digunakan untuk mencegah dan
menyembuhkan penyakit atau juga untuk meningkatkan taraf kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Benson H. 1975. The Relaxtion Respone. New York : Avon.

Fontaine K. 2005. Healing Practices : Alternative therapies For nursing. Edisi 2. Prentice Hall.

Perry, Potter. 2009. Fundamentals of Nursing Buku 2 Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai