Oleh:
1
Kata Pengantar
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu, saya mengharap segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Tujuan................................................................................................................5
1.3 Manfaat..............................................................................................................5
BAB II ISI.............................................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN.........................................................................................................7
3.1 Prosedur Fisioterapi Dada..............................................................................7
BAB IV PENUTUP................................................................................................................9
ii
BAB I PENDAHULUAN
Postural Drainage merupakan cara klasik untuk mengeluarkan sekret dari paru
dengan menggunakan gaya berat dan sekret itu sendiri. Suatu bentuk pengaturan
posisi pasien untuk membantu pengaliran mucus sehingga segmen besar dengan
bantuan gravitasi dan akan memudahkan mucus diekspectorasikan dengan
bantuan batuk. Hal itu dilakukan selama waktu tertentu sehingga pengaruh
gravitasi akan membantu aliran sekret. Pada teknik ini lobus atau segmen yang
akan disalir posisikan demikian rupa sehingga terletak di atas bronkus utama,
sekret akan mengalir ke bronkus dan trakea untuk kemudian dibatukkan keluar.
Postural drainage dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam
saluran nafas penderita dengan produksi sputum yang banyak, postural drainage
lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada.
Sputum adalah bahan yang dikeluarkan dari paru, bronchus, dan trachea
melalui mulut. Biasanya juga disebut dengan expectoratorian. Orang dewasa
normal bisa memproduksi mukus (sekret kelenjar) sejumlah 100 ml dalam saluran
napas setiap hari. Mukus ini digiring ke faring dengan mekanisme pembersihan
silia dari epitel yang melapisi saluran pernapasan. Keadaan abnormal produksi
mukus yang berlebihan (karena gangguan fisik, kimiawi, atau infeksi yang terjadi
pada membran mukosa), menyebabkan proses pembersihan tidak berjalan secara
adekuat normal seperti tadi, sehingga mukus ini banyak tertimbun. Bila hal ini
terjadi, membran mukosa akan terangsang, dan mukus akan dikeluarkan dengan
tekanan intrathorakal dan intraabdominal yang tinggi. Dibatukkan, udara keluar
1
dengan akselerasi yg cepat beserta membawa sekret mukus yang tertimbun tadi.
Mukus tersebut akan keluar sebagai sputum. Sputum, dahak, atau riak adalah
2
3
sekret yang dibatukkan dan berasal dari tenggorokan, hidung atau mulut.
Perbedaan ini hendaknya dijelaskan kepada pasien yang dahaknya akan diperiksa.
Sputum yang dikeluarkan oleh seorang pasien hendaknya dapat dievaluasi
sumber, warna, volume, dan konsistennya karena kondisi sputum biasanya
memperlihatkan secara spesifik proses kejadian patologik pada pembentukan
sputum itu sendiri.
Terapi Nebulizer adalah terapi pemberian obat dengan cara menghirup larutan
obat yang sudah diubah menjadi gas yang berbentuk seperti kabut dengan bantuan
alat yang disebut Nebulizer. Pada saat terapi ini diberikan, klien dapat
bernafas seperi biasa. Umumnya prosedur ini tidak lama, hanya berkisar sekitar
5-10 menit. Tujuan pemberian nebulizer adalah Melebarkan saluran pernafasan
(karena efek obat bronkodilator), menekan proses peradangan, mengencerkan dan
memudahkan pengeluaran sekret (karena efek obat mukolitik dan ekspektoran).
1.2 Tujuan
1. Mengetahui prosedur fisioterapi dada dan postural drainage
2. Mengetahui prosedur tekhnik pengambilan speciment sputum
1.3 Manfaat
Bagi pembaca, makalah ini dapat digunakan sebagai referensi mengenai
prosedur fisioterapi dada, tekhnik postural drainage, pengambilan speciment
sputum dan terapi nebulasi
Bagi penulis lain, makalah ini bisa menjadi referensi sumber dalam
belajar, dan bisa menjadi referensi untuk pengembangan pengetahuan
BAB II ISI
4
penggunaannya disesuaikan dengan batas toleransi penderita sehingga didapatkan
efek pengobatan. Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang
5
6
sangat berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun
kronis. Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini
sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pada
pasien dengan fungsi paru yang terganggu. Jadi tujuan pokok fisioterapi pada
penyakit paru adalah mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan
dan membantu membersihkan sekret dari bronkus dan untuk mencegah
penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran sekret. Fisioterapi dada
ini dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru
obstruktif menahun, penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan
neuromuskuler dan penyakit paru restriktif karena kelainan parenkim paru seperti
fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi mekanik. Fisioterapi dada ini meliputi
rangkaian : postural drainage, perkusi, dan vibrasi Kontra indikasi fisioterapi dada
ada yang bersifat mutlak seperti kegagalan jantung, status asmatikus, renjatan dan
perdarahan masif, sedangkan kontra indikasi relatif seperti infeksi paru berat,
patah tulang iga atau luka baru bekas operasi, tumor paru dengan kemungkinan
adanya keganasan serta adanya kejang rangsang.
BAB III PEMBAHASAN
7
8
3. Selama masa ekspirasi. tegangkan seiuruh otot tangan dan lengan dan
gunakan hamper semua tumit tangan, getarkan (kejutkan) tangan, gerakkan
ke arah bawah. Hentikan getaran jika klien inspirasi
4. Vibrasi selama 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang terserang
5. setelah setiap kali vibrasi, anjurkan klien batuk dan keluarkan secret
kedalam tempat sputum
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Fisioterapi dada adalah suatu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri
atas perkusi, vibrasi, dan drainase postural. Fisioterapi dada merupakan suatu
rangkaian suatu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri atas perkusi,
vibrasi, dan postural drainage. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan
meningkatkan efisiensi pola pernapasan dan membersihkan jalan napas.
Prosedurnya sesuai dengan apa yang sudah saya jelaskan di pembahasan.
Postural Drainage adalah teknik pengaturan posisi tertentu untuk mengalirkan
sekresi pulmonar pada area tertentu dari lobus paru dengan pengaruh gravitasi.
Sputum (dahak) adalah bahan yang dikeluarkan dari paru paru dan trakea
melalui mulit. Sputum yang dikeluarkan oleh seseorang hendaknya dapat
dievaluasi sumber, warna, volume dan konsistensinya karena kondisi sputum
biasanya memperlihatkan secara spesifik proses kejadian patologik pada
pembentukan sputum itu sendiri. Pemeriksaan sputum penting dilakukan
untuk mendiagnosisi etiologi berbagai penyakit pernafasan. Pemeriksaan
mikroskopis dapat menjelaskan organisme penyebab pada berbagai
pneumonia bacterial, tuberculosis, serta berbagai jenis infeksi jamur. Waktu
terbaik untuk pengumpulan sputum adalah setelah bangun tidur, karena
sekresi abnormal bronkus cenderung untuk berkumpul pada waktu tidur.
4.2 Saran
Saran untuk pembaca, harapannya dapat mengambil manfaat dari makalah
ini yang berjudul Prosedur Fisioterapi Dada, Tekhnik Postural Drainage,
Pengambilan Speciment Sputum Dan Terapi Nebulasi. Selain itu diharapkan
membaca literatur maupun artikel baru mengenai pembahasan makalah ini agar
dapat meng-update pengetahuan. Saran untuk penulis selanjutnya, harapannya
dapat menambah pembahasan makalah ini dengan update pengetahuan terbaru
berdasarkan literatur maupun jurnal terbaru.
9
Demikianlah pokok bahasan contoh makalah ini yang dapat saya paparkan,
Besar harapan saya makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak.
Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari makalah ini
10
11
masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi
dimasa yang akan datang.