A
DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OP APENDIKSITIS
DI RUANG ARJUNA RSAD UDAYANA DENPASAR
TANGGAL 04 – 06 JANUARI 2022
OLEH :
21.901.2686
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.A
DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OP APENDIKSITIS
DI RUANG ARJUNA RSAD UDAYANA DENPASAR
TANGGAL 04 – 06 JANUARI 2022
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 26 Th
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Denpasar
Tanggal Masuk : 04 Januari 2022
Tanggal Pengkajian
: 04 Januari 2022
No. Register : 123456
Diagnosa Medis : POST OP APENDIKSITIS
Sesudah sakit :
Pasien sadar akan sakit yang dideritanya saat ini, namun pasien cukup paham
pengetahuan akan penyakitnya.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan 1 piring porsi habis dengan lauk / jenis
makanannya nasi, sayur, daging, tempe dan tahu dan pasien selalu menghabiskan
makanannya, dan pasien jarang minum air putih, hanya 5 gelas per hari.
Saat sakit :
Pasien mengatakan hanya mampu menghabiskan 1/2 porsi makanan yang
disedikan rumah sakit, frekuensi makan pasien 3x/hari dan pasien juga minum air
putih 4-5 gelas sehari.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan feses berwarna kuning kecoklatan,
konsistensi lembek, feses tidak bercampur darah , bau khas.
Saat sakit :
Pasien mengatakan biasanya BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek berwarna
kuning kecokelatan
2) BAK
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAK 5-6 x sehari, kurang lebih 250cc sekali (BAK), warna
kuning, tidak ada darah/ nanah.
Saatsakit :
Pasien mengatakan BAK 5-6 x sehari, kurang lebih 250cc sekali (BAK), warna
kuning, tidak ada darah/ nanah.
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
KemampuanPerawatanDiri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0:mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total
2) Latihan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan bisa beraktifitas atau melakukan kegiatan sehari-hari
secara mandiri.
Saat sakit
Pasien mengatakan gerak pasien terbatas karena rasa nyeri dan harus istirahat
beberapa waktu setelah pembedahan.
e. Pola kognitif dan Persepsi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan pada indra pendengaran,
penglihatan, penciuman, perabaan, dan pengecapan.
Saat sakit :
Pasien mengeluh lidahnya terasa pahit dan semua makanan terasa hambar
f. Pola Persepsi-Konsep diri
Pasien mampu berkomunikasi dengan kooperatif, mampu menjawab pertanyaan
yang diberikan, kontak mata adekuat dan saat sakit pasien tidak bisa melakukan
aktivitas dan bekerja.
g. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidurnya nyenyak. Tidur selama 8 jam dari pukul 22.00 sampai
pukul 06.00 pagi. Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan tidur seperti
insomnia, pasien mengatakan kadang-kadang tidur siang 1-2 jam .
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidur tidak menentu, biasanya pasien tidur malam pukul 20.00
wita dan terkadang terbangun dijam yang tidak tentu dikarenakan nyeri di bagian
jaritan abdomen.
h. Pola Peran-Hubungan
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan dekat dengan anggota keluarganya dan mereka-lah yang
paling berpengaruh dalam hidup pasien dan pasien meminta bantuan pada
keluarganya jika memiliki masalah.
Saat sakit :
Pasien tidak bisa berkomunikasi dengan baik seperti biasanya.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan pola reproduksi sebelum sakit normal dan tidak ada
gangguan di saluran reproduksi pasien.
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak mengalami masalah di saluran reproduksi
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan jika ada masalah dirumah biasanya selalu terbuka dengan
anggota keluarganya dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama.
Saat sakit :
Pasien mengatakan mampu menangani stressnya saat dirawat dirumah sakit
dengan cara mengobrol dengan keluarganya yang menjaga dirumah sakit.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit biasanya mengikuti acara persembahyangan
dirumah
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak dapat mengikuti persembahyangan dan hanya bisa
berdoa dari tempat tidur saja.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : Eye: 4 Motorik:6 Verbal :5
b. Tanda-tanda Vital :
Nadi: 102x/mnt
Suhu =37,9°C
TD =140/90 mmHg
RR = 26x/mnt
c. Keadaan fisik
a. Kepala
Inspeksi : Warna rambut hitam bersih, tidak terdapat rontok dan alopecia, tidak
ada lesi
Palpasi : Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan
b. Mata
Inspeksi : Konjungtiva an anemis, skelra an ikterik, reflek pupil baik, tidak ada
pembengkakan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kedua mata
c. Hidung
Inspeksi
- Hidung simetris, tidak ada secret atau darah
- Tidak ada sinusistis
- Tidak terlihat pernafasan cuping hidung
Palpasi
- Tidak ada benjolan
- Tidak ada nyeri tekan
d. Telinga
Inspeksi
- Telinga simetris kiri/ kanan
- Tidak ada serumen
Palpasi
- Tidak ada benjolan
- Tidak ada nyeri tekan
e. Mulut
Inspeksi
- Mukosa bibir lembab, tidak ada sianosis
- Lidah bersih
- Tidak ada pembesaran tonsil
f. Leher
Inspeksi
- Simetris, tidak ada benjolan
- Tidak ada lesi
- Tidak tampak ada benjolan
Palpasi
- Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Tidak ada pembesaran pada kelenjar getah bening
- Tidak ada nyeri tekan
- Nadi karotis teraba
g. Dada dan Punggung
Paru
Inspeksi
- Pergerakan dada nampak simetris
- Tidak ada lesi
Palpasi
- Tidak ada benjolan
- Tidak ada nyeri tekan
Perkusi
- Suara paru sonor
Auskultasi
- Suara vesikuler
Jantung
Inspeksi
- Iktus kordis terlihat
- Tidak ada lesi
Palpasi
- Tidak teraba thrill di ictus cordis
- Tidak ada nyeri tekan
Perkusi
- Suara pekak
Auskultasi
- Suara S1, S2 reguler tunggal
h. Abdomen
Inspeksi
- Abdomen simetris
- Terdapat luka post op
Auskultasi
- Bising usus normal 15x/mnt
Perkusi
- Suara timpani
Palpasi
- Terdapat nyeri tekan pada abdomen
i. Ekstremitas
Atas
Inspeksi
- Tidak ada odema
- Simetris kiri/kanan
- Terpasang infus ditangan kanan
Palpasi
- Tidak ada benjolan
- Turgor kulit elastic
- CRT > 2 detik
- Tidak ada nyeri tekan
- Akral teraba hangat
Bawah
Inspeksi
- Tidak ada lesi,
- Tidak ada odema
- Simetris kiri/kanan
Palpasi
- Tidak ada benjolan
- Turgor kulit elastis
- CRT > 2 detik
- Tidak ada nyeri tekan
j. Genetalia
Inspeksi
- Genetalia terlihat bersih
d. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
3. Hasil USG :
5. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA Interpretasi MASALAH
tusuk
R: daerah abdomen
S: skala nyeri 6
T: nyeri hilang timbul
DO :
Tanda-tanda Vital :
Nadi: 102x/mnt
Suhu =37,9°C
TD =140/90 mmHg
RR = 26x/mnt
Gangguan integritas
kulit/jaringan
DS:
- pasien mengatakan merasa Infeksi Ansietas
khawatir akan kondisinya Apendsitis
dan takut lukanya
terinfeksi Apendikomi
DO: Ansietas
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak tegang
- Pasien tampak sulit tidur
- Tanda-tanda Vital :
Nadi: 102x/mnt
Suhu =37,9°C
TD =140/90 mmHg
RR = 26x/mnt
1 Selasa, 04 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik 06 Januari 2022
Januari 2022 ditandai dengan Pasien mengatakan nyeri pada luka
jahitan (abdomen), terutama saat berpindah posisi,
terasa seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 6, nyeri
hilang timbul Klien tampak meringis menahan sakit
dan gelisah, mengerutkan dahi dan tampak
memegangi area yang sakit. Tanda-tanda Vital :
Nadi: 102x/mnt, Suhu =37,9°C, TD =140/90 mmHg,
RR = 26x/mnt
6. memberikan
informasi secara
faktual mengenai
diagnosis,pengobat
an dan pronosis
sehingga dapat
membantu
mengurangi
kecemasaan yang
dirasakan oleh
pasien
D. Implementasi Keperawatan
Nadi : 90 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,2 o C
R: daerah abdomen
S: skala nyeri 3
DS : -
2 mengkaji keadaan luka / kondisi
DO : terdapat luka jahitan pada
sekitar luka.
abdomen, jahitan rapi, luka bersih,
tidak ada pus, tampak sedikit
kemerahan, panjang luka ± 5 cm.
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,2 o C
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,2 o C
No Hari/Tgl/Jam No Dx Evaluasi TTd
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien