A. Analisis Situasi
1. Penyuluh
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Medan yang sedang melaksanakan PKL di
puskesmas kartini.
2. Peserta
Ibu yang memiliki anak balita di Kelurahan Simarito.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah kegiatan penyuluhan, ibu dapat memahami apa yang dimaksud
dengan PMT, persyaratan jenis dan bentuk makanan PMT yang baik dan
sehat serta tujuan diberikannya PMT.
2. Tujuan Khusus
Setelah kegiatan penyuluhan ibu mampu:
a. Menjelaskan pengertian PMT,
b. Menjelaskan persyaratan jenis dan bentuk makanan PMT yang baik dan
sehat,
c. Menjelaskan Tujuan di berikannya PMT.
d. Memperkenalkan jenis – jenis PMT
C. Materi
Balita dengan gizi kurang
1. Pengertian PMT,
2. Persyaratan jenis dan bentuk makanan PMT yang baik dan sehat,
3. Tujuan diberikannya PMT.
4. Memperkenalkan jenis – jenis PMT.
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Media
1. Poster
2. Contoh PMT
F. Pelaksanaan
1. Pembukaan:
Pre test
Salam Pembuka
Perkenalan
Penjelasan tujuan penyuluhan
2. Inti : Menyampaikan materi:
Pengertian PMT,
Persyaratan jenis dan bentuk makanan PMT yang baik dan sehat,
Tujuan diberikannya PMT
3. Penutup:
Menyimpulkan Penyuluhan
Salam penutup
Post test
G. Pengorganisasian
1. Moderator :
Tugas : Mengatur jalannya penyuluhan.
2. Penyaji :
Tugas : Menyajikan materi penyuluhan dan memperagakannya.
3. Observer :
Tugas : Mengamati dan menilai proses penyuluhan.
4. Fasilitator :
Tugas : - Menyiapkan peralatan yang diperlukan.
- Menstimulasi peserta yang tidak aktif dalam kegiatan (tidak ada
pertanyaan).
5. Demonstrator :
Tugas : Memperagakan bagaimana jenis PMT yang baik dan sehat.
H. Evaluasi
1. Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir penyuluhan penkes
dengan memberikan pre dan post test sebagai berikut :
a) Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan PMT (Pemberian Makanan
Tambahan)?
b) Apa persyaratan jenis PMT yang baik untuk anak balita ?
c) Bagaimana bentuk PMT yang baik untuk anak balita ?
d) Apakah ibu tahu tujuan diberikannya PMT ?
2. Evaluasi struktur
a) Menyiapkan SAP
b) Menyiapkan materi dan media
c) Kontrak waktu dengan sasaran
d) Menyiapkan tempat
e) Menyiapkan pertanyaan
3. Evaluasi proses
a) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes berlangsung
b) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
c) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
d) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
e) Tanya jawab berjalan dengan baik
4. Evaluasi hasil
a) Penkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan 80 % lebih dengan benar
b) Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu
menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
c) Penkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya
mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian PMT
Pemberian makanan tambahan pada anak balita adalah program intervensi
bagi anak balita yang menderita kekurangan kalori protein yang bertujuan untuk
mencukupi kebutuhan gizi balita agar meningkat status gizinya sampai menjadi baik,
pada keluarga rawan gizi intervensi gizi melalui pemberian makanan tambahan ini
menjadi yang utama mengingat kemampuan keluarga tidak memungkinkan dalam
penyediaan makanan yang cukup. Disamping itu pemberian makanan tambahan ini
juga akan menjadi sarana penyuluhan yang mengembangkan kemampuan ibu
menyediakan yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan balitanya. Setelah
pemberian makanan tambahan ini berakhir diharapkan keluarga dan masyarakat
mendapat pengetahuan tentang kegunaan macam bahan makanan, dapat mengolah
dan menyiapkannya, serta terbiasa memberikan makanan tersebut untuk balitanya.
Untuk 1 porsi
Nilai Gizi per porsi :
Energi : 238 kkal
Protein : 8,1 gr
Catatan : Pada waktu menyajikan kepada anak, berikan tambahan 1 porsi buah
(pepaya/melon/semangka)
Untuk 4 porsi
Nilai Gizi per porsi :
Energi : 250 kkal
Protein : 7,8 gr
Untuk 8 porsi
Nilai Gizi per porsi :
Energi : 215 kkal
Protein : 6 gr
Catatan : Pada waktu menyajikan kepada anak, berikan tambahan 1 porsi buah
(pepaya/melon/semangka)