Anda di halaman 1dari 2

5.

Provisi dan kontijensi

Provisi merupakan kewajiban yang jumlah dan waktunya belum pasti terjadi
sedangkan kontijensi adalah kondisi dimana terjadi ketidakpastian mengenai apakah
kewajiban untuk mentransfer kas atau aktiva yang lain telah timbul dan jumlah yang
akan diminta untuk melunasi kewajiban tersebut.

A. Pengakuan dan pengukuran


 Pengakuan provisi
Provisi diakui hanya bagi kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu,
yang terpisah dari tindakan entitas pada masa datang yakni terjadi ketika
penyelenggaraan entitas pada masa datang.
Adapun syarat provisi diakui yakni:
a) Entitas memiliki kewajiban kini( baik bersifat hukum maupun bersifat
konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu.
b) Kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan
arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi.
c) Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Berbeda halnya jika terjadi dalam kasus kewajiban kini tidak dapat
ditentukan secara jelas:
a) Setelah mempertimbangkan semua bukti tersedia
b) Terdapat kemungkinan lebih besar terjadi daripada tidak terjadi bahwa
 Kewajiban kini telah ada
 Terdapat pada akhir periode pelaporan
Contoh pengakuan provisi:
Denda atau biaya pemulihan pencemaran lingkungan yang mengakibatkan
arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban itu tanpa
memandang tindakan entitas pada masa datang.

 Pengukuran
a) Estimasi terbaik
Jumlah yang diakui untuk menjadi provisi adalah hasil estimasi
terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini
pada akhir periode pelaporan.
b) Resiko dan ketidakpastian
Resiko menimbulkan hasil yang bervariasi. Penetapan resiko dapat
menyebabkan kenaikan nilai liabilitas yang diukur. Jika terdapat unsur
ketidakpastiaan maka akan menimbulkan pendapatan atau aset yang
tidak terlalu besar dan beban atau liabilitas tidak menjadi terlalu kecil.
c) Nilai kini
Jika dampak nilai waktu uang cukup material, maka jumlah provisi
adalah nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban.
d) Peristiwa masa depan
Peristiwa masa depan yang dapat mempengaruhi jumlah yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu kewajiban harus tercermin dalam
jumlah provisi jika ada bukti obyektif bahwa peristiwa itu akan terjadi.
e) Rencana pelepasan aset
Keuntungan dalam hal rencana pelepasan aset tidak boleh
dipertimbangkan dalam menghitung suatu provisi.

B. Garansi
Garansi sebuah produk merupakan salah satu bentuk dari kontijensi
kerugian, atau dapat didfinisikan sebagai perjanjian kontraktual yang disepakati
pihak penjual yang memberikan klaimterhadap pembeli untuk memperbaiki
menurunnya kuantitas, kualitas atau kinerja suatu produk. Garansi ini
memerlukan biaya masa depan yang dimana biaya yang dimaksud ini adalah
biaya tambahan dalam penjualan suatu produk. Meskipun jumlahnya tidak
pasti, tetapi biaya masa depan ini selalu ada kemungkinan untuk terjadi dan
bentuk dari kewajiban ini harus dicatat dan diakui.

C. Kewajiban pengelolaan lingkungan


Setiap perusahaan, terutama industry sumber daya alam harus
mematuhi kode etik tanggung jawab sosial, dalam hal ini tanggung jawab yang
berwawasan lingkungan, pengolahan limbah, konservasi hutan dan kegiatan
lainnya yang berhubungan dengan lingkungan. Meskipun pengaruhnya tidak
signifikan terhadap operasi perusahaan namun biaya yang dikeluarkan tidak
kecil. Sehingga kewajiban yang ditimbulkan juga akan besar. Jadi sudah
seharusnya perusahaan memperhatikan dan melakukan pengelolaan terhadap
lingkungan tempat perusahaan beroperasi.

Anda mungkin juga menyukai