Provisi merupakan kewajiban yang jumlah dan waktunya belum pasti terjadi
sedangkan kontijensi adalah kondisi dimana terjadi ketidakpastian mengenai apakah
kewajiban untuk mentransfer kas atau aktiva yang lain telah timbul dan jumlah yang
akan diminta untuk melunasi kewajiban tersebut.
Pengukuran
a) Estimasi terbaik
Jumlah yang diakui untuk menjadi provisi adalah hasil estimasi
terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini
pada akhir periode pelaporan.
b) Resiko dan ketidakpastian
Resiko menimbulkan hasil yang bervariasi. Penetapan resiko dapat
menyebabkan kenaikan nilai liabilitas yang diukur. Jika terdapat unsur
ketidakpastiaan maka akan menimbulkan pendapatan atau aset yang
tidak terlalu besar dan beban atau liabilitas tidak menjadi terlalu kecil.
c) Nilai kini
Jika dampak nilai waktu uang cukup material, maka jumlah provisi
adalah nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban.
d) Peristiwa masa depan
Peristiwa masa depan yang dapat mempengaruhi jumlah yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu kewajiban harus tercermin dalam
jumlah provisi jika ada bukti obyektif bahwa peristiwa itu akan terjadi.
e) Rencana pelepasan aset
Keuntungan dalam hal rencana pelepasan aset tidak boleh
dipertimbangkan dalam menghitung suatu provisi.
B. Garansi
Garansi sebuah produk merupakan salah satu bentuk dari kontijensi
kerugian, atau dapat didfinisikan sebagai perjanjian kontraktual yang disepakati
pihak penjual yang memberikan klaimterhadap pembeli untuk memperbaiki
menurunnya kuantitas, kualitas atau kinerja suatu produk. Garansi ini
memerlukan biaya masa depan yang dimana biaya yang dimaksud ini adalah
biaya tambahan dalam penjualan suatu produk. Meskipun jumlahnya tidak
pasti, tetapi biaya masa depan ini selalu ada kemungkinan untuk terjadi dan
bentuk dari kewajiban ini harus dicatat dan diakui.