Anda di halaman 1dari 6

ANHAS 6 NON-INVERTING DAN ISOLATOR

 Penguat Non-Inverting adalah suatu rangkaian penguat yang berfungsi


menguatkaan sinyal dan hasil sinyal yang dikuatkan tetap sefasa dengan sinyal
inputannya. Pada dasarnya penguat non inverting digunakan sebagai pengkondisi
sinyal inputan sensor yang terlalu kecil sehingga dibutuhkan penguatan untuk
diproses. intinya penguat non inverting ke balikkan dari penguat inverting.

 Osilator adalah suatu rangkaian elektronik yang dapat menghasilkan keluaran


berupa sinyal listrik yang memiliki bentuk seperti gelombang ataupun getaran. Bentuk
atau karakteristik gelombang dari osilator dapat berupa gelombang sinusoida,
gelombang kotak dan gelombang gigi gergaji. Fungsi Osilator adalah sebagai
pembangkit gelombang dimana keluaran yang dihasilkan tersebut dapat dibangkitkan
dengan sebuah rangkaian. Selain itu fungsi dari osilator adalah ketika sebuah
gelombang pembawa itu harus digeser frekuensinya ke frekuensi yang lain. 

 Osilator jembatan Wien banyak digunakan untuk menghasilkan sinusoidal


dengan frekuensi di bawah 1 MHz. Rangkaian ini terdiri dari rangkaian op amp RC
hanya dengan beberapa komponen, mudah untuk diatur dan didesain. osilator pada
dasarnya terdiri dari penguat noninverting dengan dua jalur feedback : feedback
positif ke input noninverting menciptakan osilasi, sedangkan feedback negatif ke
input inverting mengontrol gain.

ANHAS 5 OP-AMP SEBAGAI FILTER AKTIF


 Penjelasan singkat mengenai OP-AMP sebagai filter pasif dan
aktif serta berikan contoh pengaplikasiannya!
Filter sendiri memiliki pengaplikasiannya pada beberapa alat diantaranya adalah
osilator, power supply, dll. Pada filter pasif sendiri op-amp hanya menggunakan satu
komponen saja. Sesuai dengan Namanya pasif maka pada filter ini menggunakan
komponen yang bersifat pasif seperti kapasitor, resistor, dan juga induktor. Berbeda
halnya dengan filter aktif dimana menggunbakan komponen yang bersifat aktif seperti
(R, L, C)
 Pada op-amp sebagai filter aktif sebenarnya menggunakan rangkaian op-amp bandpass
filter, tetapi pada saklar 1 dan 2 tidak diperbolehkan di aktifkan secara besamaan
dikarenakan Ketika pengguna dalam jumlah yang banyak alat akan overheat dan berakibat

kerusakan. Opamp filter aktif itu sendiri adalah filter aktif yang mengandung
komponen aktif seperti penguat operasional, transistor, atau FET dalam design
rangkaiannya. Selain itu, juga terdapat op-amp dengan filter pasif yang tentunya tidak
mengandung komponen aktif sebanyak pada op-amp filter aktif. Op-amp filter aktif menarik
daya dari sumber daya eksternal untuk meningkatkan atau memperkuat sinyal outputnya.
Karena saklar 1 dan 2 tidak menyala secara bersamaan, maka di kenal dengan op-amp low

pass dan high pass. Low pass filter adalah proses penyaringan sinyal masukan yang
frekuensinya lebih rendah dibandingkan frekuensi pada cut-off yang telah ditentukan dan
juga melemahkan sinyal yang memiliki nilai frekuensi di atas cut-off. Sehingga, pada
percobaan yang dilakukan menggunakan frekuensi yang tinggi, sinyal yang terbentuk
berukuran semakin kecil. Idealnya, kurva lowpass filter terbentuk kotak dengan batasan
stopnya, namun karena menggunakan sebuah alat dimana alat tersebut tidak selalu tepat
ideal, maka terdapat transisi melandai dari respon frekuensi menuju stopnya. Sedangkan

pada rangkaian highpass filter pasif, ia akan melewati sinyal di atas titik cut-off yang
dipilih saja. Sehingga terdapat fc yang berfungsi untuk menghilangkan sinyal frekuensi
rendah dari bentuk gelombang. Untuk bisa mencapai ideal, baik highpass maupun lowpass
filter diperlukan penambahan orde. Sehingga, setelah di dapatkan penambahan orde
(resistor) maka akan semakin mendekati ideal. Namun, nilai fc yang di hasilkan juga akan
berubah mengikuti jumlah dari banyaknya orde yang di gunakan karena peningkatan satu
orde belum tentu langsung mencapai idealnya

ANHAS 4 UMPAN BALIK NEGATIF


• Apakah rangkaian penguat bisa menghasilkan tegangan
keluaran lebih besar dari tegangan +Vcc?
Apakah rangkaian penguat bisa menghasilkan tegangan di
bawah tegangan –Vcc?
Vcc adalah nilai masukan dari power supply yang akan bernilai positif dan negative.
Hal ini juga dapat menjadi sebuah batasan atau penrntu dari nilai keluaran yang akan
dihasilkan. . Hal ini disebabkan jika nilai tersebut lebih besar dari VCC akan
menyebabkan instrument yang digunakan rusak karena melebih kapasitas yang dapat
ditampung. Hal tersebut dapat terbukti dari hasil pengukuran yang didapatkan nilai
dari VDE dan VFE tidak lebih besar dari nilai + VCC dan tidak lebih kecil dari nilai –
VCC karena resistor Rf melewatkan sebagian sinyal keluaran kembali ke masukan.
Seperti yang kita tahu bahwa pada rangkaian penguat pembalik keluaran tak sefase
sebesar 180°, maka nilai keluaran tersebut secara efektif akan mengurangi nilai
masukannya..

• Penjelasan tentang Op-Amp


penguat operasional merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan sambatan arus
searah yang memiliki bati sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran.
Penguat ini terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang
terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan
Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas.

• Contoh Op-Amp sebagai penguat pembalik


Contoh penggunaan atau aplikasi dari penguat inverting ini adalah digunakan sebagai
pengkondisi sinyal inputan sensor yang terlalu kecil. Karena sinyal inputan tersebut
sensornya kecil, maka diperlukan penguat ini

ANHAS 3 PENGUAT KELAS B (PUSH-PULL)


 Pembahasan mengenai cacat penyebrangan dan distorsi sinyal
serta tunjukkan apabila sinyal tersebut mengalami cacat
penyebrangan/ distorsi sinyal

Cacat penyeberangan biasanya juga bias disebut dengan istilah Distorsi Crossover.
Distorsi Crossover adalah distorsi pada daerah persilangan dengan titik nol, atau
dengan kata lain cacat sinyal yang terjadi pada persimpangan nol antara simpangan
sinyal positif dan negatif. Distorsi crossover ini sering terjadi pada penguat sinyal
dengan power output totem pool atau komplementer yang bias basisnya tidak tepat
sehingga terjadi crossover secara lead maupun leag. Cacat penyeberangan tersebut
dapat diminimalisir dengan cara digunakannya rangkaian bias.
 Amplifier Kelas B memiliki keunggulan dibandingkan dengan
amplifier Kelas A. karena penguat kelas B tidak ada arus yang mengalir melalui
transistor ketika tanpa sinyal input, oleh karenanya  tidak ada daya yang hilang dalam
transistor output atau transformator ketika tidak ada sinyal yang ada . Berbeda dengan
amplifier Kelas A yang membutuhkan bias dasar yang signifikan sehingga
menghilangkan banyak panas, meskipun tanpa sinyal input sekalipun

 amplifier kelas B selalu dikonfigurasikan secara push-pull , yaitu


dengan menggabungkan dua transistor "komplementer" atau pencocokan, menjadi
tipe transistor NPN dan lainnya menjadi tipe transistor PNPyang masing-masing
penguat menguatkan setengah gelombang input, sehingga bisa diperoleh sinyal output
yang penuh dimana masing-masing penguat bekerja secara bergantian sinyal tersebut
masing-masing ada yang berbentuk sinusoidal yang menggambarkan tanpa adanya
distorsi, sedangkan yang terdapat distorsi adalah sinyal yang berbentuk tidak
sinusoidal.

ANHAS 2 PENGUAT KELAS A MENGGUNAKAN BIAS PEMBAGI


TEGANGAN
• Berikan tanda distorsi yang terjadi pada sinyal
Mengapa terjadi distorsi? Hal ini dikarenakan adanya kapasitor-kapasitor yang
membuat tegangan masuk ke dalam kapasitor sehingga gelombangnya ikut ter-filter.
Hal tersebut jugalah yang membuat gambar dari sinyal seakan-akan terpotong
dikarenakan adanya distorsi

• Berikan penjelasan lengkap mengenai penguatan kelas A


Dapat diketahui bahwa untuk penguat kelas A merupakan penguatan yang tidak
efisien. Penguat kelas A tetap menghamburkan daya berupa panas ketika tidak ada
isyarat pada masukannya. Untuk didapatkan hasil yang efisien diperlukan penguat
kelas B. Untuk data data diatas didapatkan hasil yang kurang efisien dikarenakan
digunakannya penguat kelas A. Untuk penguat efisiensi itu sendiri untuk persentase
nya yaitu 0-100%, tetapi untuk penguat kelas A tidak pernah sampai 100%. Hal ini
sesuai dengan teorinya bahwa penguat kelas A hanya memiliki tingkat efisiensi
sebesar 25%. Namun, salah satu hal mengapa penguat kelas A digunakan adalah
karena penguat kelas A memiliki linearitas yang tinggi, sehingga dalam segi
pembacaan pun jauh lebih mudah apabila kita bandingkan dengan penguat kelas lain.
Tidak hanya itu saja, penguat kelas A juga memiliki distorsi yang rendah.
ANHAS 1 BIAS PEMBAGI TEGANGAN
 Penjelasan tentang konfigurasi transistor CE
Common emitter (CE) atau emitor bersama merupakan hubungan transistor yang
paling sering digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan
tegangan dan arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan hubungan transistor dengan
common emitter ini menghasilkan penguatan tegangan dan arus antara sinyal input
dan sinyal output.

 Penjelasan tentang bias pembagi tegangan


 Bias pembagi tegangancmerupakan sebuah rangkaian yang pada umumnya
digunakan sebagai penstabil pada suatu titik di rangkaian. Pada rangkaiannya
sendiri, bias pembagi transistor ditandai dengan adanya dua buah resistor yang
dimana keduanya merupakan penghubung antara sumber tegangan dan transistor.
Salah satu resistor akan jadi penghubung kolektor-basis yang kemudian akan
dikenai bias maju. Resistor lainnya akan jadi penghubung basis-emitor yang
kemudian akan dikenai bias mundur.

INVERTING

Inverting Amplifier merupakan penerapan dari penguat operasional sebagai penguat


sinyal dengan karakteristik dasar sinyal output memiliki phase yang berkebalikan dengan
phase sinyal input. Pada dasarnya penguat operasional (Op-Amp) memiliki faktor penguatan
yang sangat tinggi (100.000 kali) pada kondisi tanpa rangkaian umpan balik. Dalam
inverting amplifier salah satu fungsi pamasangan resistor umpan balik (feedback)
dan resistor input adalah untuk mengatur faktor penguatan inverting amplifier (penguat
membalik) tersebut. Dengan dipasangnya resistor feedback (RF) dan resistor input (Rin)
maka faktor penguatan dari penguat membalik dapat diatur dari 1 sampai 100.000 kali.
Untuk mengetahui atau menguji dari penguat membalik (inverting amplifier) dapat
menggunakan rangkaian dasar penguat membalik menggunakan penguat operasional (Op-
Amp). Penguat ini memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda fasa sebesar
180o.
CATATAN PRAK ELDAS KE-2
 efisiensi itu tdk ada daya yg disiasiakan sama komponen
 bentuk dari sinyal penguat kelas A itu full 360 derajat
 kenapa tadi ada yg kepotong sinyalnya? karena adanya kapasitor2 (karena
tegangannya akan masuk ke kapasitor dan secara otomatis gelombangnya akan
terfilter) yg ada di rangkaian jadi gabisa full 360 derajat (yg di praktikum).
 Hasil yang mirip di setiap titiknya karena titik x dan b masih dianggap sebagai
input. walaupun perbedaannya ada di kapasitor, bisa kita lihat di distorsinya
(perubahan bentuk gelombang).
 Penguat A itu output dan inputnya harus mendekati sama nilainya
 Cara menaikkan efisiensi penguat kelas A itu tidak ada, tetapi bisa diakalin
dengan cara rangkaian yang memiliki efisiensinya tinggi.
 Penguat kelas A ini itu boros karena efisiensinya paling kecil (25%), kelas
B(75%), AB (25-75%), C (90%), D (100%)
 penguat A itu yg paling sering dipake karena rangkaiannya sederhana ada
transistor, dll

CATATAN PRAK ELDAS KE-4

 pake 2 resistor dan 2 kapasitor dengan konfigurasi masing2 yg berbeda


 nnti pake osiloskop dengan keluaran berupa AC
 kelebihan rangkaian aktif : lebih kecil, ringan, murah, fleksibel
 tapi lebih panas rangkian aktif drpd rangkian pasif, trs juga pembaasan frekuensi
pada komponen
 high pass tu meloloskan sinyal2 yg tinggi
 Pasif : ga gampang panas (dingin), gaada batasan frekuensi

Anda mungkin juga menyukai