Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

(RESONANSI RANGKAIAN RLC)

(PERCOBAAN – LM5 )

Disusun oleh :

Nama : Galih Rahadian Anandya

NIM :205090707111007

Fakultas / Jurusan : MIPA / Fisika

Tgl. Praktikum : 25 Maret 2021

Nama Asisten : Mazidatun Nahdia

LABORATORIUM FISIKA DASAR


JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS


BRAWIJAYA

2021
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR

(RESONANSI RANGKAIAN RLC)

Nama : Galih Rahadian Anandya

NIM :205090707111007

Fakultas /Jurusan : MIPA/ Fisika

Kelompok :7

Tgl. Praktikum : 25 Maret 2021

Nama Asisten : Mazidatun Nahdia

Catatan :

………………………………………………………………………………………………

……………
………………………………………………………………………………………………

……………
………………………………………………………………………………………………

……………
……………………………………………………………………………………………....

Paraf Paraf Nilai


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah dapat diketahui resonansi rangkaian listrik
dan diketahui resonansi rangkaian RLC seri.
1.2 Dasar Teori
Resistor adalah suatu benda yang biasa terdapat dalam sirkuit elektrik yang
berfungsi sebagai pengatur atau menghambat arus listrik yang melewatinya. Setiap
resistor memiliki jangkauan nilai resistansi yang berkisar kurang dari satu ohm
sampai jutaan ohm. Jenis resistor yang sering dijumpai adalah resistor wirewound
yang terdiri atas sebuah koil dan kawat. Resistor terbuat dari karbon atau film
logam. Pada sebuah gambar rangkaian, resistor disimbolkan :

Gambar 1.1 Simbol Resistor


(Giancoli, 2014)
Kapasitor adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyimpan energi listrik
dalam bentuk medan listrik. Kapasitor disusun oleh dua buah konduktor yang
memiliki muatan sama dengan tanda berbeda dan dipisahkan oleh jarak tertentu.
Setiap kapasitor memiliki nilai kapsitansi, yaitu kemampuan kapasitor untuk
menyimpan muatan untuk beda potensial listrik yang digunakan. Nilai kapasitansi
tergantung pada geometri atau bentuk kapasitor dan tidak pada beda potensial listrik
yang digunakan. Besarnya nilai kapasitansi bisa diketahui dengan persamaan :
(1)
Dengan q adalah muatan (Coulomb), C adalah kapasitansi (Farad), dan V adalah
beda potensial (Volt) (Viridi, 2010).
Induktor adalah sebuah alat yang biasa digunakan pada rangkaian listrik yang
bisa digunakan untuk menghasilkan medan magnet. Pada umumnya, sebuah
induktor terbentuk dari kawat yang dililitkan atau berbentuk solenoid dan dialiri
arus listrik sehingga terbentuk medan magnet. Induktansi dari sebuah induktor
didefinisikan di dalam perubahan fluks magnet adalah :

(2)

Dengan N adalah banyaknya lilitan, adalah fluks magnetik, dan adalah arus
listrik yang mengalir (Halliday et al, 2014).
Rangkaian RLC adalah sebuah rangkaian listrik yang terdiri atas resistor,
induktor, dan kapasitor. Rangkaian RLC yang dihubungkan secara seri memiliki
persamaan :
(3)
Karena rangkaian RLC berbentuk seri maka memiliki nilai kuat arus yang
sama dan dirumuskan sebagai :
(4)
(Halliday et al, 2014).
Pada sebuah rangkaian RLC ketika yang digunakan adalah sumber tegangan
maka amplitudo arus yang mengalir adalah :
(5)

Dimana akan bernilai maksimum ketika Z memiliki nilai minimum. Atau


dengan kata lain
(6)
(7)

Pada grafik yang menjelaskan hubungan antara terhadap dapat diketahui


bahwa semakin kecil nilai R maka akan semakin tajam puncak kurva resonansinya
(Viridi, 2010).
BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebuah
amperemeter/multimeter, sumber tegangan arus bolak-balik, tahanan karbon,
induktor, dan kapasitor.

2.2 Tata Laksana Percobaan

Dibuat rangkaian LRC seri seperti pada


contoh di diktat

Dihubungkan amperemeter yang


digunakan untuk mengukur arus rangkaian
secara seri. Diperkirakan besar arus
sebelum ditentukan skala yang diukur

Ditentukan frekuensi resonansi


berdasarkan hitungan teori

Dihidupkan sinyal generator dengan


amplitudo kecil. Dicari frekuensi yang
menyebabkan arus rangkaian
maksimum dan dicatat frekuensinya
sebagai frekuensi resonansi

Diubah-ubah frekuensi sinyal


generator disekitar frekuensi
resonansi
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2014. Physics Volume I. California : Pearson Prentice Hall.


Viridi, S. 2012. Fisika Dasar. Yogyakarta :UGM Press.
Walker, Jearl., Halliday & Resnick. 2014. Fundamentals of Physics. Cleveland : Wiley.
LAMPIRAN

(Giancoli, 2014)

(Halliday et al, 2014)


(Viridi, 2010)

(Halliday et al, 2014)


(Viridi, 2010)
TUGAS PENDAHULUAN

1. Osiloskop memiliki dua sumbu, yaitu sumbu X yang merepresentasikan besaran


waktu (t) dan sumbu Y merepresentasikan tegangan (V). Di dalamnya terdapat
delapan kotak (div) skala besar ke arah vertikal dan sepuluh kotak (div) ke arah
horizontal. Terdapat tombol pengatur untuk mengubah nilai skala kotak
tersebut.
Ketika skala sumbu X diputar pada 1 V/div maka artinya satu kotak pada
osiloskop merepresentasikan tegangan 1 volt. Begitu juga dengan skala sumbu
Y, ketika skala diputar 2 ms/div maka artinya pada satu kotak memiliki nilai 2
ms.
Untuk penghitungan hasilnya, maka :
 (Jumlah kotak vertikal yang dilewati gelombang) x (v/div)
 0,5 x
 (Jumalh kotak horizontal yang dilewati gelombang) x (t/div)

2.

Anda mungkin juga menyukai