PSIKOLOGI PENDIDIKAN
FEBRUARI , 2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi salah satu
tugas KKNI kami dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Kami berharap makalah kami ini dapat digunakan sebagai wahana untuk menambah
pengetahuan dan sebagai referensi tambahan dalam Psikologi Pendidikan.
Segala upaya telah kami lakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak
mustahil apabila dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat dijadikan
masukan dalam penyempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………….2
Daftar Isi……………………………………………………………………………...3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………5
C. Tujuan……………………………………………………………………………..6
BAB II PEMBAHASAN
B. Belajar vs Kematangan…………………………………………………………..8
A. Kesimpulan………………………………………………………………………16
B. Saran………………………………………………………………………………17
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
2.Rumusan Masalah
\ Akan tetapi organ sitem syaraf ini lain dari yang lain, karena apabila
rusak tidak dapat diganti atau tumbuh lagi.
2. Pertumbuhan otot-otot Otot
Merupakan jaringan sel-sel yang dapat berubah memanjang dan juga
sekaligus merupakan unit atau kesatuan sel yang memiliki daya
mengkerut. Diantara fungsi-fungsi pokoknya adalah sebagai pengikat
organ-organ lainnya dan sebagai jaringan pembuluh yang
mendistribusikan sari makanan. Peningkatan tegangan otot anak dapat
menimbulkan perubahan dan peningkatan aneka ragam kemampuan dan
kekuatan jasmaninya. Perubahan ini sangat tampak dari anak yang sehat
dari tahun ke tahun dengan semakin banyaknya keterlibatan anak tersebut
dalam permainan yang bermacam-macam atau dalam membuat kerajinan
tangan yang semakin meningkat kualitas dan kuantitasnya dari masa ke
masa.
3. Perkembangan dan pertumbuhan fungsi kelenjar endokrin
Kelenjar adalah alat tubuh yang mengahasilkan cairan atau getah,
seperti kelenjar keringat. Perubahan fungsi dari kelenjar-kelenjar endokrin
akan mengakibatkan berubahnya pola sikap dan tingkah laku seorang
remaja terhadap lawan jenisnya. Perubahan ini dapat berupa seringnya
bekerja sama dalam belajar atau beolah raga, perubahan pola perilaku yang
bermaksud menarik perhatian lawan jenis, berubahnya gaya dandanan/
penampilan dan lain-lain.
4. Perubahan struktur jasmani
Semakin meningkat usia anak maka akan semakin menigkat pula
ukuran tinggi dan bobot serta proporsi tubuh pada umumnya. Perubahan
jasmani ini akan banyak berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan
dan kecakapan motor skills anak. Pengaruh perubahan fisik seorang siswa
juga tampak pada sikap dan perilakunya terhadap orang lain, karena
perubahan fisik itu sendiri mengubah konsep diri (self-concept) siswa
tersebut.
1. Belajar Vs Kematangan
Belajar adalah proses perubahan yang terus menerus terjadi dalam diri individu
baik secara internal maupun eksternal. Perubahan itu terjadi dalam berbagai
perspektif, misalnya pada pandangan hidup, perilaku, persepsi, motivasi atau pun
gabungan dari unsur-unsur tadi secara simultan.Proses belajar selalu terjadi secara
sistemik pada disposisi perilaku individu yang belajar. Perubahan itu terjadi sebagai
dampak atas pengalaman yang ditemukan dalam adaptasi peserta didik dengan
lingkungan belajarnya. Totalitas tindakan belajar merupakan suatu mata rantai yang
saling berhubungan satu dengan lainnya
Dalam belajar kita harus berpikir, dalam berpikir kita menggunakan otak. Intinya
peran otak dalam belajar sangat penting. Otaklah mengendalikan semua fungsi tubuh kita.
Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh ini. Jika otak kita sehat, maka akan
mendorong kesehatan tubuh serta menunjang kesehatan mental kita. Sebaliknya, apabila
otak kita terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental kita bisa ikut terganggu
Seandainya jantung atau paru-paru kita berhenti bekerja selama beberapa menit, kita
masih bisa bertahan hidup. Namun jika otak kita berhenti bekerja selama satu detik saja,
maka tubuh kita mati. Itulah mengapa otak disebut sebagai organ yang paling penting dari
seluruh organ di tubuh manusia. Selain paling penting, otak juga merupakan organ yang
paling rumit. Membahas tentang anatomi dan fungsi otak secara detail bisa memakan
waktu berhari-hari. Oleh karena itu disini kita akan membahas anatomi
Otak kita membutuhkan latihan layaknya otot. Jika kita sering menggunakannya dan
dengan cara yang tepat, anda akan menjadi seorang pemikir yang terampil dan juga akan
meningkatkan kemampuan kita untuk lebih berkonsentrasi. Tetapi jika kita tidak pernah
menggunakan otak , atau menyalahgunakannya atau merusaknya dengan bahan kimia
berbahaya, kemampuan kita untuk berpikir dan belajar akan memburuk.
Dari hasil penelitian Roger Sperry ada perbedaan dua fungsi otak sebelah kiri dan
kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda pada seseorang.
Perbedaan teori fungsi otak kiri dan otak kanan ini telah populer sejak tahun 1960an.Otak
besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak manusia adalah bagian
yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, menalarkan,
mengingat, membayangkan, serta merencanakan masa depan.
Sedangkan otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang
lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai
fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika,
rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa
pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).
Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ).
Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi.
Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan,
memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis
kegiatan kreatif lainnya.
Belahan otak mana yang lebih baik? Keduanya baik. Setiap belahan otak punya fungsi
masing-masing yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi, menurut
penelitian, sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya.
Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) lebih banyak mengasah
kemampuan otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan.
Orang yang dominan otak kirinya, pandai melakukan analisa dan proses pemikiran
logis, namun kurang pandai dalam hubungan sosial. Mereka juga cenderung memiliki
telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada tangan dan
kaki kirinya. Sedangkan orang yang dominan otak kanannya bisa jadi adalah orang yang
pandai bergaul, namun mengalami kesulitan dalam belajar hal-hal yang teknis.
Adanya fungsi kognitif ini membuat seseorang bisa dengan mudah bergaul satu sama lain
dan selain itu ada beberapa fungsi juga yaitu ;
1. Perhatian
Perhatian merupakan penyeleksi rangsangan yang nantinya menjadi fokus perhatian dan
bisa diabaikan secara bersamaan. Rangsangan yang dimaksud bisa berupa bau, suara,
maupun gambar.
Memori atau daya ingat berkaitan dengan tingkat kefokusan seseorang. Semakin fokus,
semakin baik memori atau daya ingat. Hal ini menunjukkan bagaimana suatu informasi
akan ditransfer dan disimpan di dalam otak.
3. Fungsi eksekutif
Fungsi eksekutif merupakan fungsi yang mengarahkan manusia untuk menjadi perencana
dan melaksanakan sesuatu yang telah ia rencanakan. Nah, dari sinilah seseorang terlihat
bagaimana cara menyelesaikan setiap permasalahan.
4.Kemampuan berbahasa
Guru merupakan faktor yang terpenting dalam proses permudahan dalam proses
belajar. Karena guru merupakan fasilitator dalam proses pembelajaran yang memerlukan
cara-cara atau meode dalam pembelajaran. Jadi, guru yang baik, pada umumnya selalu
berusaha untuk menggunakan metode pengajaran yang efektif, serta memakai alat-alat
media yang terbaik dalam melaksanakan pembelajaran bahasa. Pencarian metode yang
paling efektif tetap saja dilakukan dari zaman ke zaman.
Pengajaran bahasa melibatkan tiga disiplin ilmu linguistic, psikologi, dan ilmu
pendidikan. Ilmu linguistic memberikan informasi kepada kita tentang bahasa secara
umum dan bahasa-bahasa tertentu. Ilmu psikologi Menguraikan bagaimana orang belajar
sesuatu, dalam ilmu pendidikan memungkinkan seseorang bisa meramu semua keterangan
itu menjadi satu cara atau metode yang sesuai untuk digunakan di kelas sehingga
memudahkan proses belajar mengajar bahasa oleh pelajar.
Sebenarnya, teori belajar ini merupakan bentuk pengembangan dari teori belajar
behavioristik, di mana tujuan utamanya menekankan pada perubahan perilaku. Di antara
beberapa teori belajar lain, teori ini tergolong masih baru, yaitu dikembangkan pada tahun
1986 oleh Albert Bandura, sehingga biasa disebut teori belajar sosial Bandura.
Adapun contoh sederhana penerapan teori belajar sosial pada perkembangan anak, yaitu
seorang anak cenderung meniru perilaku orang tuanya karena ia melihat perilaku tersebut
setiap hari secara berulang-ulang.
Hal itu bisa diterapkan di pembelajaran sehari-hari, di mana guru menjadi model
percontohan bagi peserta didiknya. Adapun fase-fase yang harus dilalui untuk
menerapkan teori pembelajaran sosial adalah sebagai berikut.
6. Identitas Diri dan Belajar
Remaja merupakan masa transisi dari fase anak-nak menuju dewasa. Pada masa
remaja juga sering mengalami masalah psikosial, yaitu pencarian identitas diri yang
menetukan remaja memiliki identitas diri positif atau negatif. Selain masalah psikososial,
remaja sering mengalami masalah dalam belajar dalam hal motivasi belajar. Jika remaja
kuat atau rendahnya motivasi belajar remaja mempengaruhi hasil belajarnya.
identitas diri adalah kesadaran individu untuk menempatkan diri dan memberi arti
pada dirinya sebagai seorang pribadi yang unik serta memiliki ciri-ciri berbeda dengan
kelompoknya, memiliki keyakinan yang relatif stabil, serta memiliki peran penting dalam
konteks kehidupan masyarakat. Identitas diri dapat berisi atribut fisik, keyakinan, tujuan,
harapan, prinsip moral atau gaya sosial.
Pendidikan moral telah ada dalam setiap jenjang pendidikan. Di sekolah dasar
perkembangan pendidikan moral tidak pernah beranjak dari nilai-nilai luhur yang ada
dalam tatanan moral bangsa Indonesia yang terpapar jelas dalam pancasila sebagai dasar
Negara. Pendidikan moral bertujuan sangat mulia yaitu untuk membentuk anak negeri
sebagai individu yang beragama, memiliki rasa kemanusiaan/tenggang rasa demi
persatuan menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah untuk kerakyatan serta keadilan
hakiki.
Agar dalam pendidikan moral dapat berjalan dengan proses pelaksanaan efektif,
maka terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Pada seseorang pendidik,
seharusnya cara penyampaiannya pun harus bermoral pula. Dimana seorang pendidik
mulai dari SD sampai PT harus memiliki moralitas yang terdapat dijadikan teladan oleh
peserta didiknya. Seorang pendidik harus memiliki akhlak mulia, jujur, bertaqwa, tidak
curang, tidak memaksakan kehendak, santun, disiplin, tidak plin-plan, berlaku adil di
dalam kelas, keluarga dan masyarakat.
Pendidikan moral dapat dilakukan dengan pendekatan yang bersifat integrated,
yaitu dengan melibatkan seluruh disiplin ilmu pengetahuan. Serta harus didukung oleh
kemauan, kerjasama yang kompak dan usaha yang sungguh-sungguh dari keluarga, rumah
tangga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Yang turut bertanggung jawab terutama
mengenai aspek efektifnya melalui mata pelajaran yang diajarkan dan contoh teladan
dalam tingkah laku serta perbuatan-perbuatan.
Namun sesungguhnya pengendali moral yang paling penting adalah nilai agama
yang telah ditanamkan dalam diri individu sejak kecil. Karena sebenarnya kerusakan-
kerusakan yang terjadi saat ini bukan karena kegagalan agama dalam membangun
masyarakat yang bermoral, melainkan kegagalan umat memahami pesan moral agama dan
keggalan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, demi
menyelematkan generasi yang akan datang, perlunya penanaman nilai agama yang lebih
efektif.
Kedekatan orang tua dalam segala aktivitas anak sangat diharapkan oleh buah hari
dimana selain anak mampu berkoordinasi secara langsung baik dalam mengerjakan
pekerjaan rumah maupun anak menceritakan segala aktivitas yang telah dilakukannya bak
disekolah maupun di rumah sebagai pusat perhatian terhadap anak, anak cendrung merasa
bangga apabila segala yang dicerikan dapat direspon orang tua dengan baik dan diberikan
masuk yang positif, sehingga kedepannya anak akan selalu curhat serta bertukar pikiran
kepada orang tuanya. Hal lain yang dapat dilakukan adalah mengantar anak kesekolah
setiap pagi harinya dimana anak diberikan perhatian atas kedisiplinan waktu dalam
bersekolah dan orang tua harus mampu memberikan contoh itu kepada anak.
Menurut John Piaget perkembangan anak dimulai dari pra moral, Heteronomi dan
otonimi dimana perkembangan anak dipengaruhi oleh masyarakat lingkungan ia hidup
dan sesuai dengan perkembangan usianya.Tri pusat pendidikan selanjutnya adalah peran
masyarakat terhadap dunia pendidikan masa kini dimana pengaruh sosial yang kurang
baik juga memberikan dampat terhadap perkembangan anak seperti kita temukan
kenakalan remaja, sikap egoisme, kebut-kebutan serta penggunakan obat terlarang
menjadi ancaman berat pada orang tua, dimana perhatian orang sangat penting dalam hal
ini. Sehingga hal lain yang dapat dilakukan oleh peran masyarakat adalah menyediakan
wadah pendidikan bagi anak kearah yang peositif diantara kegiatan organisasi
kepemudanaan, kegiatan pasraman kilat, kursus-kursus pendidikan sehingga dalam hal
kegiatan tersebut masyarakat baik secara langsung maupun tidak lansung dapat
mengontrol aktivitas anak-anak dilingkungan masyarakat agar tidak tepengaruh pada hal
yang negatif.
Demikian opini yang dapat dipaparkan, jadi dapat disimpulkan bahwa Tri Pusat
pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat memiliki peran yang sangat penting
dan tidak dapat terpisahkan untuk mewujudkan perkembangan anak yang baik serta
menyelaraskan mutu pendidikan di satuan pendidikan dengan memiliki tanggung jawab
masing-masing sehingga harapan pemerintah mewujudkan pendidikan yang baik untuk
mencapai generasi emas di 2045 akan segera terwujud.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Perkembangan merupakan suatu proses perubahan dari yang belum sempurna ke
arah yang lebih sempurna yang mengacu pada kualitas fungsi0 fungsi jasmaniah dan
rihaniah yang akan terus berlanjut hingga akhir hayat.
Proses perkembangan siswa adalah proses perubahan atau tahap tahap yang dialami baik
jasmani maupun rihani.Proses perkembangan meliputi pperkembangan motorik,
perkembangan kognitif,dan perkembangan sosial dan moral.
Tugas-tugas perkembangan diantaranya ada beberapa yang muncul sebagai akibat
kematangan fisik sedangkan yang lain berkembangan karena adanya aspirasi budaya
sementara yang lain yaitu karena nilai-nilai dan aspirasi individu.
Perkembangan dalam Pembelajaran tentu menyangkut banyak faktor dan untuk
memajukan Perkembangan anak dalam belajar faktor dari adanya Fungsi Otak, Kognitif,
Behasa, Sosial, Identitas Diri, Moral dan Hubungan antar sesama harus seimbang dan
menunjang untuk memajukan perkembangan belajar pada anak.
DAFTAR PUSTAKA