OBAT
OLEH :
NIM : P07524421022
DOSEN PENGAMPU
TA.2021/2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang............................................................................................ 3
II. Rumusan Masalah....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Obat.................................................................................... 5
B. Peran Obat............................................................................................ 6
C. Penggolongan Obat............................................................................... 7
D. Cara Pemberian Obat............................................................................ 13
A. Kesimpulan ................................................................................................. 16
B. Saran ............................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah saya mengenai
obat dengan tepat waktu.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah senantiasa meridhai
segala usaha kita. Aamiin…
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Sekarang ini, perkembangan ilmu fatmasi sudah semakin maju.Banyak sekali macam-macam sediaan
penggolongan obat pun sudah semakin diperbaharui dengan adanya peraturan dari Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia tahun 2000 yang mengganti penggolongan jenis obat menjadi 5 golongan saja.Bidang
farmasi juga terus mengembangkan ilmu dalam menemukan jenis dan khasiat obat-obatan. Karna
masyarakat kita semakin membutuhkan segala jenis obat dengan kerja yang sesuai ditubuhnya. Kebutuhan
obat dikalangan masyarakat sangatlah penting dan mutlak untk menunnjang kesehatan mereka.
Pelayanan farmasipun kini semakin baik karena menunjang kepentingan kesehatan masyarakat.Ilmu
yang berkenaan dengan pelayanan farmasi seperti farmasetika pun terus mengalami perubahan dan
peningkatan menjadi yang lebih baik.Para mahasiswa pun kini di tuntut untuk mampu membedakan segala
macam jenis sediaan farmasi dan juga mampu menggolongkan segala jenis obat berdasarkan beberapa
aturannya. Mahasiswa juga dituntut untuk mampu membuat beberapa sediaan farmasi baik steril maupun
non steril untuk menunjang pekerjaan di masa depan kelak. Mahasiswa juga harus mampu bertindak dengan
tanggap dalam membuat sediaan obat, karena para mahasiswa diharapkan menjadi seorang farmasis atau
apoteker yang tanggap, cepat, dan mampu menolong masyarakat yang membutuhkan obat untuk
kesehatannya.
PEMBAHASAN
A. Pengertian obat
Obat dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosis,
mengurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Obat dalam
arti luas ialah suatu zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup. Untuk seorang dokter, ilmu ini
dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunakan obat untuk maksud pencegahan, diagnosis, dan
pengobatan penyakit.Selain itu, penggunaan obat dapat mengakibatkan berbagai gejala penyakit. (bagian
Obat merupakan sediaan atau paduan bahan bahan yang siap untuk digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki sistim fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi (kebijakan obat nasioanal, departemen
Obat merupakan zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala, atau
memodifikasi prose kimia dalam tubuh.obat merupakan senyawa kimia selain makanan yang bisa
mempengaruhi organisme hidup, yang pemanfaatannya bisa untuk mendiagnosis, menyembuhkan, dan
Bahan obat adalah semua bahan, baik yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat, yang berubah
maupun yang tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat walaupun tidak semua bahan tersebut
masih terdapat didalam produk ruahan. Produk ruahan merupakan bahan yang telah selesai diolah dan
siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam ranka
B. Peran Obat
Obat merupakan salah satu komponen yang tidak dapt tergantikan dalam pelyanan kesehatan.Obat
berbeda dengan komoditas perdagangan, karna selain komoditas perdagangan, obat juga memiliki fungsi
sosial.Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena penanganan dan pencegahan
berbahgai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi. Seperti yang
telah dituliskan pada pengertian obat diatas, maka peran obat secara umum adalah sebagai berikut:
1. Penetapan diagnosa
3. Menyembuhkan penyakit
6. Peningkatan kesehatan
Menurut pengertian umum, obat dapat didefinisikan sebagai bahan yang menyebabkan perubahan
dalam fungsi biologis melalui proses kimia. Sedangkan defenisi yang lengkap, obat adalah bahan atau
1. Dalam pengobatan, peredaan, pencegahan atau diagnosa suatu penyakit, kelainan fisik atau
2. Dalam pemulihan, perbaikan atau pengubha fungsi organik pada menusia atau hewan.
Obat dapat merupakan bahan yang disentesis didalam tubuh (misalnya:hormone, vitamin D) atau
C. Penggolongan Obat
1. Berdasarkan jenisnya:
Counter) dan dijual secara bebas karena aman untuk pengobatan sendiri, biasanya digunakan untuk
pengobatan penyakit ringan, misalnya diare. Obat bebas terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.
Obat bebas merupakan obat yang bisa di beli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter,
ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam.Obat bebas ini digunakan untuk mengobati gejala
Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W=Waarschuwing= peringatan). Yakni obat-obatan yang
dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memaki tanda lingkaran biru bergaris
tepi hitam.Contohnya, obat anti mabuk (Antimo), anti flu (Noza). Pada kemasan obat tersebut biasanya
tertera peringatan yang bertanda kotak kecil berdasar warna gelab atau kotak putih bergaris tepi hitam,
P.No. 2:Awas! Obat keras. Hanya untuk obat kumur, jangan ditelan
P.No. 3:Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan
Dalam keadaan dan batas-batas tertentu, misalnya: sakit yang ringan masih dibenarkan untuk
melakukan pengobatan sendiri. Obat yang dipergunakan adalah golongan obat bebas dan bebas terbatas
yang mudah diperoleh masyarakat. Obat bebas terbatas hampir sama dengan daftar G, hanya jumlahnya
terbatas dan dapat diperoleh tanpa resep. Namun apabila kondisi penyakit semakin seriun sebaiknya
memeriksakan diri kedokter.Dianjurkan untuk tidak sekali-sekali melakukan uji coba obat sendiri terhadap
Apabila menggunaakan obat-obatan yang mudah diperoleh tanpa menggunakan resep dokter atau
yang dikenal dengan golongan obat bebas dan golongan obat bebas terbatas, selain meyakini bahwa obat
tersebut telah memiliki izin beredar dengan pencatuman nomor registrasi dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan atau Departemen Kesehatan, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:
3) Membaca dan mengikuti keterangan atau informasi yang tercantum pada kemasan obat atau
pada brosur/selebaran yang menyertai obat yang berisi tentang indikasi (merupakan petunjuk kegunaan obat
dalam pengobatan).
4) Kontra-indikasi (yaitu petunjuk penggunaan obat yang tidak diperbolehkan), efek samping
(yaitu efek yang timbul, yang bukan efek yang diinginkan ), dosis obat (takaran pemakaian obat), cara
b. Obat keras
Obat keras (dulu disebut obat darfat G = gevaarlijik = berbahaya) yaitu obat yang berkhasiat keras
yang untuk memperolehnya harus dengan resep dokter,memakai tanda lingkaran merah bargaris tepi hitam
dengan tulisan huruf K didalamnya. Obat ini bila dipakai melebihi dosis dapat menyebabkan keracunan dan
kematian.
Menurut staatsbland No. 419 Tahun 1949 yang dimaksud obat keras yaitu obat-obatan yang tidak
digunakan untuk keperluan teknik, yang mempunyai khasiat mengobati ,menguatkan, memperbagus,
mendesinfeksikan dan lain-lain, tubuh manusia, baik dalam bungkusan maupun tidak,yang ditetapkan oleh
.Menurut kepmenkes RI no.633/Ph/62/b tentang penetapan obat keras, termasuk daftar obat keras:
1) Semua obat yang pada kemasan luarnya disebutkan bahwa obat tersebut hnya boleh
2) Semua obat yang dipergunakan secara parental, baik dengan catra suntikan maupun dengan
4) Yang dimaksud dengan obat baru disini yakni semua obat yang tidak tercantum dalam
farmakope Indonesia dan daftar obat keras atau yang belum pernah diimpor atau digunakan di Indonesia.
Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adaalah antibiotic (tetrasiklin, penisilin, dan
sebagainnya), serta obat-obatan yang mengandung hormone obat kencing manis, obat penenang, dan lain-
lain.
Resep-resep yang menulis obat-obat keras dapat dilayani di apotik.Obat keras diproduksi di industry
farmasi yang mempunyai izin.Selain itu, yang harus diperhatikan pada obat keras adalah dosisnya.Untuk
resep-resep yang melebihi dosis maksimum dibelakang jumlahnya harus di paraf oleh dokter.Maksud dari
paraf ini adalah kalau terjadi sesuatu ari obat itu, maka tanggung jawab ada pada dokter. Resep-resep obat
Obat-obat ini sama dengan narkoba yang kita kenal yang dapat menimbulkan ketagihan. Karena itu,
obat-obat ini mulai dari pembuatannya sampaipemakaiannya diawasi dengan ketat oleh pemerintah dan
hanya boleh diserahkan oleh apotek atas resep dokter.Tiap bulan apotek wajib melaporkan pembelian dan
Pelayanan penjualan obat golongan psikontropika da narkotika harus berdasarkan resep dokter.resep
yang mengandung narkotika diberi tanda merah dibawah nama obatntya dan dicatat nomor resep, tanggal
penyerahan, nama dan alamat penderita, nama dan alamat dokter, serta jumlah obat yang direpkan. Apotik
tidak boleh mengulang penyerahan obat narkotika atas dasar Salinan resep. Untuk golongan pethidine dan
1) Psikotropika
Psikotropika adalah Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf
pusat dan menimbulkan kelainan perilaku. Serta akan menimbulkan halusinasi (mengkhayal), ilusi,
gangguan cra berfikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai
2) Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan
memasukkannya ke dalam tubuh manusia.Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit,
bagi pemakainya.
Macam-macam narkotika
a) Alkaloid kokain dan turunannya kokain diperoleh dari tanaman coca,berasal dari
b) Cannabis (ganja) berasal dari cannabis indicae (family canabiceae). Selain daun dan biji dan
c) Golongan papaver somniverum (candu) diperoleh dari getah, buah yang dilukai atau
diperoleh dari alkaloid ganja, menggunakan proses isolasi, misalnya: alkaloid morfin, codein, tebain,
papeverin bukan narkotik (obat sakit perut) karena tidak bersifat adiktif, narcein, narcotin tidak termasuk
daftar O.
d) Zat-zat sintesis; seperti morfin, petidin HCL, methadone HCL, ddextramoramid tartat, dll.
a. Obat yang bekerja terhadap penyebab penyakit, missal penyakit karena bakteri atau
mikroba
Contonhya : antibiotic
c. Obat yang menghilangkan gejala penyakit = symptomatic, missal gejala penyakit nyeri
d. Obat yang bekerja untuk mengganti atau menambah fungsi-fungsi zat yang kurang
e. Pemberian placebo, adalah pemberian zat obat yang tanpa zat berkhasiat untuk orang-
Selain itu, obat dapat dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya misalkan antihipertensi,
b. Parektal, obat yang diberikan atau dimasukkan melalui rektal/rectum. Diberikan untuk orang
yang tidak bisa menelan karena muntah-muntah atau jika ingin mendapatkan efek yang lebih cepat atau
supaya tidak dipengaruhi oleh asam lambung, enzin lambung, maupun kerja dari hati.
c. Sublingual, dari bawah lidah, kemudian melalui selaput lender dan masuk ke pembuluh darah,
e. Langsung ke organ
Contohnya: intrakardial
b. Local: pada tempat-tempat tertentu yang diinginkan, missal pada kulit, hidung, telinga, mata
b. Kemoterapi: obat-obat yang bekerja secara ilmiah untuk membasmi parasite/bibit penyakit,
a. Alamiah, yaitu berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral atau dari manusia.
Contohnya: obat tradisional yang terdiri dari tanaman yang dibentuk menjadi ramuan (jamu).
Tumbuh-tumbuhan berkhasiat sulit ditentukan dosisnya, untuk itu dilakukan isolasi terhadap zat
berkhasiatnya.
Contohnya:
a) Plasenta
Contohnya: plasma, albumin, fibrinogen, dan darah itu sendiri (untuk trasfusi)
b. Sintetik (biosintetik)
Bila dibandingkan, obat yang diperoleh dengan cara alamiah kurang praktis, hasil sedikit dan kurang
murni. Sedangkan cara sintetik memberi hasil sebaliknya yaitu hasil banyak dan lebih murni. Cara sintetik
menggunakan reaksi kimia organic, misalnya: minyak gandapura (metil salisilat); yang merupakan hasil
Meminum obat secara oral umumnya ditujukan untuk obat berbentuk cair, tablet, kapsul, atau tablet kunyah.
Ini merupakan cara pemberian obat yang paling umum karena jauh lebih mudah, aman, dan murah
dibandingkan metode lainnya. Setelah diminum, obat akan diserap oleh dinding usus. Proses ini dapat
dipengaruhi oleh makanan dan obat lain yang Anda konsumsi. Obat yang telah diserap kemudian diuraikan
Terdapat beberapa cara pemberian obat menggunakan suntikan. Biasanya, cara ini dibedakan dari lokasi
a) Subkutan. Obat ini disuntikkan ke jaringan lemak tepat di bawah kulit. Obat ini kemudian masuk ke
pembuluh darah kecil (kapiler) menuju alirah darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
b) Insulin adalah salah satu yang paling sering menggunakan cara pemberian obat yang satu ini.
c) Intramuskular Metode ini ditujukan untuk pasien yang membutuhkan obat dengan dosis yang lebih
besar. Obat disuntikkan langsung ke jaringan otot lengan atas, paha, atau pantat menggunakan jarum
berukuran besar.
d) Intravena. Sering disebut sebagai infus, cara pemberian obat melalui intravena dilakukan dengan
menyuntikkan cairan mengandung obat langsung ke pembuluh vena. Obat dapat diberikan dalam
e) Intratekal. Cara ini ditujukan untuk mengobat penyakit pada otak, tulang belakang, serta lapisan
pelindungnya. Obat disuntikkan melalui jarum yang dimasukkan ke celah antara dua tulang belakang
bagian pinggang.
3. Topikal
Obat-obatan topikal merupakan jenis obat yang diserap secara langsung oleh permukaan tubuh, terutama
kulit. Contoh obat topikal adalah salep, losion, krim, bedak, gel, dan plester yang ditempelkan ke kulit.
Menggunakan obat dengan cara topikal memiliki keunggulan, yakni efek obat akan langsung terasa pada
bagian tubuh yang memerlukannya.
Risiko efek sampingnya pun lebih kecil karena obat-obatan tidak melalui area tubuh lainnya secara
langsung.
4. Supositoria (rektal)
Supositoria merupakan jenis obat-obatan yang dimasukkan melalui dubur. Jenis obat ini ditujukan bagi
pasien yang tidak bisa menelan obat secara langsung, mengalami mual parah, atau harus menjalani puasa
sebelum dan setelah operasi.
Obat-obatan supositoria berbentuk padat dan mengandung sejenis zat lilin yang mudah terurai begitu berada
dalam rektum. Dinding rektum terdiri dari permukaan tipis dengan banyak pembuluh darah sehingga obat
dapat diserap dengan cepat.
5. Cara lainnya
Selain beragam cara di atas, Anda juga dapat menggunakan obat melalui metode lain sesuai kebutuhan.
Misalnya:
Tablet yang ditempelkan di bawah lidah (sublingual) atau di bagian dalam pipi (bukal)
Tablet, cairan, gel, krim, atau cincin obat yang dimasukkan ke dalam vagina
Obat tetes mata berbentuk cair
Obat tetes telinga berbentuk cair
Partikel obat yang dihirup secara langsung atau melalui uap
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obat adalah suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosis, mengurangi
rasa sakit, mengobati atau mencegah penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.
daya kerja atau terpi; penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya.
Sedangkan penggolongan obat tradisional di bedakan atas: jamu (empical based herbal
medicine); obat herbal terstandar (scientific based herbal medicine); fitofarmaka (clinical
B. SARAN
Penyusun menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahn dan jauh dari
kesempurnaan. Penyusun akan memperbaiki makalah ini dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penyusun mengharapkan kritik
Dasar.Bandung:widya padjadjaran
https://idtesis.com/pengertian-obat-berbagai-ahli/
Ditulis oleh Diah Ayu Lestari Diperbarui 20/11/2020Ditinjau oleh dr. Yusra Firdaus
https://hellosehat.com/obat-suplemen/macam-cara-pemberian-obat/