Anda di halaman 1dari 8

BERITA FISIKA

FISIKA DASAR II

“Lensa Mata, Lup, Mikroskop”

Di Susun Oleh :

Syafiqatul Fuady
(200104500002)

PRODI FISIKA SAINS

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN PEMBELAJARAN 2020/2021


A. Landasan Teori
1. Mata
Mata merupakan alat penglihatan bagi kita. Mata kita memilki bagian-bagian
yang penting yang menentukan daya penglihatan kita.

Gambar 1. Beberapa bagian penting pada mata kita


Bagian-bagian Mata
a. Kornea
Kornea berupa selaput tipis yang berfungsi melindungi bagian dalam mata
dari pengaruh luar. Kornea memiliki indeks bias sekitar 1,367.Di belakang
kornea terdapat semacam cairan yang disebut aqueous humor. Cairan ini
memiliki indeks bias sama dengan air, yaitu 1,33. Aqueous humor berfungsi
sebagai pembasuh mata.
b. Iris
Iris adalah selaput bola mata yang membentuk celah lingkaran. Warna iris
memberikan warna pada mata. Biru, coklat, maupun hitam.

Gambar 2. Warna iris terlihat sebagai warna mata


c. Pupil
Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk iris. Pupil berfungsi mengatur
banyaknya cahaya yang masuk ke mata. Di saat terdapat cahaya yang masuk ke
mata, iris akan mengendur dan pupil akan membesar sehingga lebih banyak
cahaya yang masuk ke mata. Di saat terdapat banyak cahaya yang masuk ke
mata, iris akan menegang dan pupil akan mengecil sehingga cahaya yang masuk
ke mata akan berkurang.
d. Lensa Mata
Lensa mata berupa lensa cembung yang berfungsi membiaskan cahaya yang
masuk ke mata.

Gambar 3.  pembiasan oleh lensa mata


e. Retina
Retina juga disebut selaput jala. Retina terletak di bagian belakang. Ia
berfungsi sebagai layang untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa
mata. Bayangan yang dibentuk di retina bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.

Pembentukan Bayangan di Retina


Kita bisa melihat suatu benda dengan jelas jika bayangan benda itu tepat di
retina. Lensa mata mampu menebal dan menipis sesuai jarak benda yang diamati.
Kemampuan mata untuk menebal dan menipis ini disebut daya akomodasi mata.
Mata dikatakan berakomodasi maksimum bila lensa mata dalam keadaan
paling tebal. Sebaliknya, mata dikatakan tidak berakomodasi jika lensa mata dalam
keadaan paling tipis. Untuk melihat benda yang jauh tak berhingga, mata tak
berakomodasi, lensa mata dalam keadaan paling tipis. jarak terjauh yang masih
teramati dengan jelas oleh mata tak berakomodasi ini disebut titik jauh atau punctum
remotum.
Untuk melihat benda yang mendekat dengan jelas, lensa mata akan menebal
hingga batas maksimum daya akomodasinya. Jarak terdekat benda dari mata yang
masih teramati dengan jelas oleh mata berakomodasi maksimum ini disebut titik
dekat atau punctum proximum.
Mata normal (emertrop) memiliki titik dekat sekitar 25 cm dan titk jauh di tak
hingga. Dengan bertambahnya usia kemempuan lensa mata biasanya berkurang
sehingga penglihatan tak lagi normal. Bayangn benda yang searusnya berada di
retina mungkin bergeser di depan mata di belakang retina. Hal ini merupakan
gangguan penglihatan.
Cacat Mata
Cacat mata ini di sebabkan karena kurangnya kemampuan mata untuk
berakomodasi atau kemampuan mencembung atau memipih.
a. Miopi (Rabun Jauh)
Miopi adalah kondisi mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-
benda yang terletak jauh. Titik jauh penderita miopi lebih dekat dari pada tak
hingga (titik jauh < ∾) dan titik dekatnya kurang dari 25 cm (titik dekat < 25 cm).
Miopi bisa terjadi karena lensa mata tidak tidak dapat di pipihkan seperti biasa
sehingga bayangan dari benda yang letaknya jauh akan jatuh di depan retina.
Orang yang terkena miopi dapat di tolong dengan menggunakan kaca mata
berlensa cekung (negatif).

Miopi dapat terjadi karena mata terlalu sering melihat benda yang dekat,
cacat mata ini sering dialami tukang jam, tukang las, operator komputer, dan lain
sebagainya. Rumus untuk menghitung kekuatan lensa penderita miopi adalah
sebagai berikut.

b. Hipermetropi (Rabun Dekat)


Hipermetropi adalah cacat mata dimana mata tidak bisa melihat dengan jelas
benda yang letaknya dekat. Titik dekat hipermetropi lebih jauh dari pada titik
dekat mata normal (titik dekat > 25 cm). Hipermetropi disebabkan oleh lensa
mata terlalu pipih sehingga bila melihat benda yang letaknya dekat, bayangan
akan jatuh dibelakang retina. Penderita hipermetropi  dapat ditolong
menggunakan kaca mata berlensa cembung (positif).

Hipermetropi bisa terjadi dikarenakan mata terlalu sering digunakan melihat


benda yang jauh-jauh. Cacat mata ini sering dialami oleh orang-orang dengan
pekerjaan sopir, nahkoda, pilot, masinis, dan lain sebaginya. Rumus untuk
menghitung kekuatan lensa penderita hipermetropi adalah sebagai berikut.

c. Presbiopi (Mata Tua)


Presbiopi adalah cacat mata dimana mata tidak bisa melihat dengan jelas
benda yang letaknya dekat maupun jauh. Titik dekat mata presbiopi lebih jauh
dari pada titik dekat mata normal (titik dekat > 25 cm) dan titik jauhnya lebih
dekat dari pada titik jauh mata normal (titik jauh < ∾). Penderita presbiopi bisa
dibantu dengan kaca mata berlensa rangkap (kaca mata bifokal). Kaca mata
bifokal adalah kaca mata berlensan cekung dan lensa cembung.
d. Astigmatisma
Astigmatisma adalah cacat mata dimana kelengkungan lensa mata tidak rata
sehingga berkas sinar yang mengenai mata tidak dapat berkumpul dengan
sempurna. Penderita astigmatisma kurang bisa membedakan garis tegak dengan
garis datar secara bersama-sama. Penderita astigmatisma bisa dibantu
dengan kaca mata berlensa silinder.

2. Lup (Kaca Pembesar)


Lup merupakan alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung
dipergunakan untuk melihat benda kecil supaya tampak lebih jelas atau lebih besar
dari ukuran sebenarnya. Lensa cembung pada lup akan membentuk bayangan maya
yang diperbesar dari sebuah benda yang diletakkan di antara titik fokus (f) dengan
titik pusat lensa. Benda dapat diamati dalam dua keadaaan, yakni ketika mata
berakomodasi maksimum dan mata berakomodasi tidak maksimum.
Mata Berakomodasi Maksimum
Akomodasi maksimum terjadi saat otot siliari mata dalam kondisi paling
tegang. Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum mengakibatkan mata
cepat lelah tetapi keuntungannya menghasilkan perbesaran maksimum.Ketika
melakukan pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum benda yang akan
diamati diletakkan di ruang 1, sehingga berlaku rumus lensa cembung:

1/s = 1/f – 1/s’

Keterangan :
s = jarak benda
f = jarak fokus
s’ = jarak bayangan

Perbesaran anguler untuk mata berakomodasi maksimum :

M=25/f – 25/-25 Atau M= 25/f+1

Dimana :
M = perbesaran angular
f = jarak titik fokus lensa

Mata tak berakomodasi


Mata tak berakomodasi ketika melihat benda otot siliar dalam keadaan rileks.
Pengamatan dengan mata tidak berakomodai menguntungkan karena mata tidak
cepat lelah tetapi perbesaran kurang maksimum. Ketika melakukuan pengamatan
dengan mata tak berakomodasi benda yang akan diamati harus diletakkan tepat di
titik fokus. Perbesaran anguler yang didapatkan yaitu :

M=25/f

Rumus Lup (Kaca Pembesar)


Perbesaran anguler (Ma) pada lup dihitung dengan membandingkan antara sudut α
dan sudut β:
Karena benda sangat kecil, maka sudut α dan β juga kecil, maka perhitungan
perbesaran anguler menjadi:

Keterangan :

Ma = Perbesaran anguler
α = Sudut antara mata dan benda tanpa lup
β = Sudut antara mata dan benda dengan menggunakan lup
Sn = Jarak antara lensa dan bayangan benda dengan menggunakan lup (atau titik
dekat mata)
S= Jarak antara lensa dan benda dengan menggunakan Lup

3. Mikroskop
Mikroskop merupakan alat optik yang mempunyai 2 buah lensa yakni lensa
objektif dan lensa okuler sebagai komponen utamanya. Benda yang diamati akan
diletakkan di depan lensa objetif dan mata pengamat akan melihat di belakang lensa
okuler. Mikroskop berfungsi untuk mengamati benda - benda yang sangat kecil dan
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.Perbesaran dari mikroskop ditentukan dari
perbesaran lensa objektif dan lensa okulernya :

Perbesaran yang dihasilkan dari mikroskop dengan mata berakomodasi


maksimal dirumuskan sebagai berikut :

Sedangkan, untuk perbesaran mikroskop dengan mata tidak berakomodasi


dirumuskan sebagai berikut :
B. Aplikasi
1. Lensa Mata
Lensa mata berfungsi sebagai pengatur pembiasan yang dapat disebabkan oleh suatu
cairan aqueus humor di depan lensa. Lensa mata ini berfungsi sebagai lensa
cembung yaitu sebagai pembentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan dapat
diperkecil.

2. Lup (Kaca Pembesar)


Lup (kaca pembesar) yakni sebuah alat optik yang memiliki fungsi untuk dapat
memperbesar bayangan benda. Namun dalam kehidupan sehari-hari lup dapat
dimanfaatkan untuk :
- Melihat nomor registrasi pada berlian
- Melihat bekas pada berlian yang mengalami perbaikan.
- Memperbesar objek penglihatan.
- Membuat api.

3. Mikroskop
Mikroskop digunakan di laboratorium mengamati objek yang ukurannya sangat
kecil hingga mata manusia tidak akan mampu untuk melihatnya. Mikroskop dapat
memperbesar bayangan benda sampai ratusan hingga ribuan kali.

Anda mungkin juga menyukai