MUH RAMADHAN
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada
saya, Amin. saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna, dikarenakan oleh kurangya pengetahuan dan kemampuan
penulis yang masih jauh. saya mengharapkan berbagai kritikan dan saran
sehubungan agar saya dapat memperbaiki atau mengoreksi makalah ini.
Kata pengantar…....………………………………………………………….
Daftar isi…………………………………………………………………………..
Bab 1 Pendahuluan………………………………………………………….
a. latar belakang………………………………………………………………….
b. tujuan praktikum………………………………………………………………
Bab 2 Pembahasan……………………………………………………………
a. landasan teori…………………………………………………………………..
b. alat dan bahan………………………………………………………………….
c. langkah praktikum……………………………………………………………..
d. analisa data……………………………………………………………………...
Bab 3 Penutup……………………………………………………………………
a. kesimpulan………………………………………………………………………..
b. saran…………………………………………………………………………………
Bab 1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam fisika, Pengukuran merupakan salah satu materi yang harus ada
atau merupakan penyusun materi dalam pelajaran fisika. Bukan hanya
dalam fisika, matematika, kimia dan ilmu bangunan membutukan
pengukuran untuk menyelesaikan tugas atau proyek tentang berhitung.
Sebelum itu ada baiknya kita mengingat apa pengertian dari pengukuran.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang
diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Sesuatu yang
dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran,
sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan.
Dengan pengukuran ini kita akan memperoleh data data numeric yang
menunjukkan pola pola tertentu sebagai bentuk karakteristikdari fenomena
atau permasalahan tersebut, dengan demikian, maka dapat dihasilkan oleh
data data kuantitatif tersebut.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Dengan dilakukannya praktikum ini diharapkan bahwa siswa dapat
dengan mudah menggunakan beberapa alat untuk mengukur. Tidak hanya
mengetahui namanya saja namun juga mempergunakan dan
mempresentasikan data data yang siswa telah praktikkan serta
membuatkan laporan hasil pengukuran tersebut.
BAB 2. PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
Pada percobaan praktikum, Salah satu alat digunakan untuk mengukur
suatu benda yaitu :
1. Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu
benda yang memiliki tingkat ketelitian satu per-seratus millimeter,
dengan memakai alat ukur ini anda bisa tahu ukuran suatu benda
secara pasti. Jangka sorong ini mempunyai dua buah bagian
pengukur, bagian pengukur pertama adalah baguan cembung yang
berfungsi untuk mengukur panjang suatu benda, dan bagian yang
kedua adalah bagian cekung mengarah ke dalam yang memiliki
fungsi untuk mengukur diameter bagian dalam suatu benda. Bagian
ini umumya disebut sebagai bagian rahang dari jangka sorong.
Bagian rahang jangka sorong memiliki suatu skala yang bernama
skala utama. Besar panjang dari bagian skala utama adalah 1
milimeter. Bagian rahang sorong juga memiliki bagian sebanyak 10
bagian skala yang bernama skala nonius atau skala vernier. Vernier
sendiri diambil dari nama penemunya yang bernama piere vernier
yang merupakan seorang ahli teknik yang berasal dari perancis. 10
skala nonius memiliki panjang 9 milimeter. Maka, 1 bagian dari skala
nonius ini sama dengan 0,9 milimeter.
Jangka sorong mempunyai skala 0,1 milimeter sebagai skala
terkecil, artinya adalah nila dari dua gores yang dekat jaraknya
adalah 0,1 milimeter. Jadi dapat dikatakan jangka sorong ini bisa
melakukan pengukuran sebuah benda dengan tingkat ketelitian
sampai 0,1 mm
Adapun fungsi janga sorong adalah sebai berikut :
1). Sebagai alat pengukur diameter bagian luar dari sebuah benda.
2). Sebagai alat pengukur diameter bagian dalam dari sebuah benda.
3). Sebagai alat pengukur kedalaman suatu benda.
4). Sebagai alat pengukur ketabalan sebuah benda.
2. Micrometer sekrup
Micrometer sekrup adalah sebuah alat ukur yang bisa mengukur
benda bagian satuan ukur yang memiliki ketelitian sampai dengan
0.01 mm. dalam penggunaanya alat ukur ini banyak dipakai untuk
mengukur besaran panjang, ketebalan benda serta diameter luar
sebuah benda.
Jenis jenis alat ukur micrometer:
1). Micrometer luar, dipakai untuk mengukur benda contohnya
kawat, lapisan lapisan, blok blok serta batang batang.
2). Micrometer dalam, dipakai untuk mengukur sebuah garis tengah
dari lubang sebuah benda.
3). Micrometer kedalaman, dipakai untuk mengukur kedalaman dari
ketinggian dari suatu benda
Fungsi micrometer sekrup adalah untuk mengukur panjang, tebal,
diameter dan kedalaman sebuah benda yang mempunyai ukuran
cukup kecil seperti lempeng besai atau baja, diameter kabel dan
kawat, lebar sebuah benda yang mempunyai tingkat presisi tinggi.
Dalam pemakainnya micrometer memiliki fungsi utama yaitu suatu
benda dengan presisi.
Micrometer sekrup
Jangka sorong
Uang koin
Kelereng
Jangka sorong
D. ANALISA DATA
Hasil pengukuran :
Diameter kelereng untuk jangka sorong
A. KESIMPULAN
Dari data tersebut kita melihat bahwa dari setiap hasil pengukuran ada
yang berbeda dan ada yang sama. Nilai itu tergantung dari cara
menggunakan alat tersebut. Dalam mengukur dibutuhkan ketelitian dan
ketekunan dalam melakukan sesuatu untuk menghasilkan sesuatu yang
memuaskan. Dan dari alat tersebut micrometer memiliki tingkat ketelitian
10x dibanding dengan jangka sorong.
B. SARAN
Sebaiknya kita dapat mengetahui dan mempelajari lebih detail lagi tentang
pengukuran karena dari kedua benda yang dipraktikkan masih banyak lagi
alat untuk mengukur dan mempunyai fungsi yang berbeda beda.