Sumber : http://bse.kemdikbud.go.id/buku/kurikulum2013
Pada bab ini, kita akan mempelajari apa yang diselidiki dalam IPA, bagaimana melakukan
pengamatan, serta mempelajari pengukuran sebagai bagian dari pengamatan.
A. Penyelidikan IPA
1) Proses
Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai, antara lain
seperti berikut :
a) Pengamatan
c) Mengomunikasikan
2) Kegunaan
Kemampuan penyelidikan ilmiah IPA merupakan keterampilan sepanjang hayat yang dapat
digunakan dalam mempelajari berbagai macam ilmu, termasuk dalam kehidupan sehari-
hari.
d) Menyelesaikan masalah
3) Objek
Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi seluruh benda di alam dengan segala interaksinya
untuk dipelajari pola-pola keteraturannya.
Pengukuran
Mengukur merupakan kegiatan penting dalam kehidupan dan kegiatan utama di dalam
IPA. Segala sesuatu yang dapat diukur disebut besaran.
1) Besaran Pokok
a) Panjang
Panjang menggunakan satuan dasar SI meter (m). Satu meter setandar baku sama dengan
jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 sekon.
Beberapa alat ukur panjang diantaranya: mistar atau penggaris, pita ukur, jangka sorong,
dan mikrometer sekrup.
b) Massa
Massa adalah jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda. Dalam SI massa
menggunakan satuan dasar kilogram (kg). Satu kilogram standar baku sama dengan massa
sebuah silinder yang terbuat dari campuran platinum-iridium yang disimpan di Sevres,
Paris, Prancis. Massa 1 kg setara dengan 1 liter air pada suhu 4 oC.
c) Waktu
Waktu adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa. Satuan SI untuk waktu adalah
sekon (s). Satu sekon standar (baku) adalah waktu yang dibutuhkan atom Cesium untuk
bergetar 9.192.631.770 kali.
Simbol
Besaran Pokok Satuan
Satuan
Panjang meter m
Massa kilogram kg
Waktu sekon s
Suhu kelvin K
2) Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang disusun dari satu atau lebih besaran pokok.
1) Luas
Untuk benda yang berbentuk persegi, luas benda dapat ditentukan dengan mengalikan
hasil pengukuran panjang dengan lebarnya.
2) Volume
Volume merupakan besaran turunan yang disusun dari besaran pokok panjang. Untuk
mengukur volume benda padat yang bentuknya teratur, misalnya balok dapat ditentukan
dengan mengukur terlebih dahulu panjang, lebar dan tingginya, kemudian dikalikan.
Sedang untuk mengukur volume zat cair yang tidak memiliki bentuk tetap dapat
menggunakan gelas ukur.
3) Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan dapat dirummuskan sebagai massa zat terlarut deibagi dengan volume
zat pelarut.
4) Laju Pertumbuhan
Besaran panjang dan waktu dapat digunakan untuk menentukan pertumbuhan tanaman.
I. LATAR BELAKANG
Pada Tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi 2 macam
yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau monokotil dan tumbuh – tumbuhan
berbiji keping dua atau dikotil. Ciri – ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat
ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang
sesungguhnya.
Tanaman monokotil membawahi sejumlah bangsa dan suku tumbuhan yang
warganya dianggap mempunyai tingkat perkembangan filogenetik yang tertinggi. Jenis –
jenis tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini dapat dikenal berdasarkan ciri – ciri sebagai
berikut:
Tanaman dikotil meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon yang
mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut yaitu, mempunyai lembaga dengan dua
daun lembaga (berbiji belah ) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai
pelindung yang khusus, akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok ( akar tunggang )
yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang, Batang berbentuk kerucut
panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas,
duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling, daun tunggal
atau daun majemuk, sering kali sisertai oleh daun-daun penumpun, jarang memiliki
pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari, pada cabang-cabang kesamping
seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median dikanan
kiri cabang tersebut, bunga bersifat di-,tetra-, atau pentramer.
Dan ciri – ciri anatomi tumbuhan dikotil yaitu baik akar maupun batang
mempunyai kambium, sehingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan
menebal, pada akar berkas radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang
belum mengadakan pertumbuhan menebal, pada batang berkas pengangkutan penyusun
tersusun dalam lingkaran dengan xylem disebelah dalam dan floem sebelah luar,
diantaranya terdapat kambium, jadi berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka,
kadang-kadang bikolateral.
II. Tujuan
Adapun tujuan dari pengamatan ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan tumbuhan monokotil dan dikotil
2. Mengetahui perbedaan antara tumbuhn monokotil dan dikotil
D. CIRI-CIRI TANAMAN
Dari tabel tersebut dapat diidentifikasi bahwa tanaman jambu merupakan tanaman dikotil,
sedangkan tanaman rumput-rumpitan merupkan tanaman monokotil.
Pengertian Ciri-Ciri Dikotil dan Monokotil Serta Contohnya| Seperti tema kita yaitu
pengertian, ciri-ciri tumbuhan dikotil dan monokotil serta contoh tumbuhan
keduanya. tahukah anda apa itu dikotil dan monokotil ?.. Baiklah kita mulai dengan
pengertian kedua pembahasan kali ini.Pengertian Dikotil adalahtumbuhan berbunga yang
berkeping dua. Sedangkan pengertian monokotil adalah tumbuhan bunga berbiji satu atau
tunggal. Dikotil merupakan divisi dari Angiospermae dimana Angiospermae terbagi atas
dua kelas yaitu Dikotil dan monokotil.
2. Capparaceae
Capparaceae yang berbentuk perdu, pohon atau liana berkayu. Daunnya tunggal atau
majemuk menjari, dan berukuran kecil. Buah berbentuk kapsul memanjang disebut buah
bumi. Contohnya Gynandropis speciosa dan Capparis spinosa.
3. Malvaceae
Famili Malvaceae berbentuk perdu atau pohon. Daunnya tunggal menjari atau berurat
daun menjari di bagian pangka. Bunganya memiliki 5 daun kelopak dan 5 daun mahkota,
berkelamin dua benang sari banyak. tangkai sari beratu, dan tangkai putik berada di
atasnya. Contohnya tumbuhan dikotil ordo malvales adalah kembang sepatu ( Hibiscus rosa-
sinensis), kapas (Gossypium sp.), dan Abutilon sp.
4. Myrtales
Myrtaceae berbentuk pohon atau perdu. Daunnya tampak selalu hijau dan beraroma jika
diremas. Contohnya Eucalyptus dan Eugenia caryphyllus (cengkih).
5. Leguminosace (Fabaceae)
Leguminosae berbentuk perdu atau pohon, ada juga yang memanjat. Leguminosae
memiliki daun buah yang memanjang dan berkembang menjadi polong (legum). Sebagian
besar dari Leguminosae memiliki bintil-bintil pada akar yang merupakan bentuk simbiosis
dengan bakteri penambat nitrogen (Rhizobium sp). Leguminosae terdiri atas tiga subfamili
yaitu Mimosoideae, Caesalpinioideae, dan Papilionoideae (Faboideae). Contohnya
Mimosoideae yaitu putri malu ( Mimosa pudica) dan Leucaena leucoephala (petai cina).
Contoh Caesalpineae, yaitu Caesalpinia pulcherrima (bunga merak) dan Delonix
regia (flamboyan). Contoh Papilionoideae (berbunga bentuk kupu-kupu), yaitu Arachis
hypogaea (kacang tanah) dan Crotalaria juncea (orok-orok).
6. Apocynaceae
Apocynaceae berbentuk pohon, liana berkayu atau perdu. Batangnya bergerak putih.
Umumnya memilik ibunga dengan warna yang mencolok, berukuran besar, dan berbau
harum. ContohnyaCatharanthus roseus (tapak dara) dan Allamanda cathartica (alamanda).
7. Compositae (Asteraceae)
Compositae berbentuk perdu atau pohon. Bunganya memiliki bonggol berbentuk tabung.
Contohnya Lactuaca sativa (selada) dan Chrysanthemum.
8. Piperaceae
Piperaceae berbentuk perdu atau semak, ada yang memanjat dengan akar lekat. Daun
memiliki bau aromatik atau rasa pedas. Contohnya Piper betle (sirih) dan Piper
nigrum (lada).
9. Rosaceae
Rosaceae merupakan kelompok mawar, berbentuk semak namun ada juga yang memanjat,
berkayu, berduri tempel atau tidak berduri. Contohnya Rosa hybrida (mawar) dan Malus
sylvestris.
10. Solanaceae
Solanaceae merupakan kelompok terong-terongan. Berbentuk perdu atau semak basah.
Bunganya berbentuk terompet. Contohnya Datura metel (kecubung) dan Solanum
lycopersicum(tomat).
11. Magnoliaceae
Magnoliaceae berbentuk pohon atau perdu. Daun tunggal dan pada saat rontok
meninggalkan bekas yang berbentuk licin pada ranting. Kelopak dan mahkota tidak terlalu
dapat dibedakan dengan jelas. Contohnya Michelia champaca (cempaka atau kantil).
12. Nyctaginaceae
Nyctaginaceae berbentuk pohon, perdu atau memanjat; berdaun tunggal; ada yang
memiliki daun pelindung yang berwarna hijau atau berwarna lain. Contohnya Bougainvillea
spectabilisdan Mirabilis jalapa (bunga pukul empat).
13. Nymphaeaceae
Nymphaeaceae merupakan tumbuhan air atau rawa. Daun tenggelam atau mengapung.
Contohnya Nymphaea nouchali (teratai kecil) dan Nelumbium nelumbo (teratai besar).
14. Rutaceae
Rutaceae berbentuk pohon atau perdu. Daun memiliki kelenjar minyak. Contohnya Citrus
maxima (jeruk bali) dan Myrraya paniculata (kemuning).
2. Amaryllidaceae
Amaryllidaceae merupakan semak basah menahun. Memiliki umbi, umbi lapis, atau akar
rimpang. Contohnya Piliantes tuberosa (bunga sedap malam) dan Zephyranthes
rosea (kembang cokelat).
3. Orochidaceae
Orochidaceae merupakan kelompok anggrek yang merupakan tumbuhan semak menahun.
Sebagian Orchidaceae hidup epifit, memiliki akar rimpang, dan memiliki daun berdaging.
Contohnya Vanda tricolor dan Spathologttis plicata (anggrek tanah).
4. Gramineae (Poaceae)
Gramineae merupakan kelompok rumput-rumputan. Gramineae memiliki batang silindris,
agak pipih, persegi, dan berongga; berdaun tunggal dan berpelepah; dan bunga tersuun
dalam bulir, berbiji satu, dan batang berbuku-buku. Contohnya Imperata cylindrica (alang-
alang) dan Oryza sativa (padi).
5. Bromeliaceae
Bromeliaceae termasuk kelompok nanas-nanasan yang berbentuk semak basah.
ContohnyaAnanas comosus (nanas).
6. Musaceae
Musaceae merupakan kelompok pisang-pisangan. Musaceae memiliki bentuk semak atau
pohon, berbatang semu yang terdiri atas pelepah daun; tulang daun menyirip; dan bunga
membentuk karangan. Contohnya Musa paradisiaca (pisang).
7. Zingiberaceae
Zingiberaceae merupakan kelompok jahe-jahean. Zingiberaceae berbentuk semak basah
menahun, memiliki batang tegak dengan daun berpelepah yang memeluk batang.
ContohnyaZingiber officinale (jahe). dan Alpinia galanga (lengkuas).
8. Cactaceae
Cacteaceae merupakan kelompok kaktus, memiliki batang yang menyimpan air (sukulen).
Daunnya kecil, berbentuk sisik (rambut) atau berbentuk duri tempel. Contohnya Opuntia
elatior (buahnya dapat dimakan).
9. Pandanaceae
Pandanaceae berbentuk pohon, perdu atau semak. Daun Pandanaceae terkumpul rapat
dan bertulang daun sejajar. Daun yang rontok meninggalkan bekas berbentuk cincin pada
batangnya. Contohnya Pandanus tectorius (pandan).
Baca Juga :
Ciri-Ciri Angiospermae (Tumbuhan Biji Tertutup)
Ciri-Ciri Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka)
Manfaat Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Bagi Manusia
Ciri-Ciri Klasifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Ciri-Ciri Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
makalahinyong.blogspot.com
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Hipotesis
Ada manfaatnya karena kita dapat dengan lebih mudah dalam mempelajari tiap spesies
dengan memahami ciri-ciri tiap kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua
ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan
ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan
ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan
lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh
John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-
1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarang dengan
nama Carolus Linnaeus.
Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang
sederhana dan fleksibel sehingga suatu organism baru tetap dapat dimasukkan dalam
sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi
Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah
bahasa yang dipakai untuk pendidikan resmi.
Macam - Macam Klasifikasi Makhluk Hidup
Ada bermacam sistem klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi ini berkembang mulai
dari yang sederhana hingga berdasar sistem yang lebih modern.
Sistem artifisial / buatan. Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat
makhluk hidup. Penganut sistem ini di antaranya Aristoteles dan Theophratus (370 SM).
Sistem natural / alami. Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi)
secara alamiah. Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus
berpendapat bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk yang berbeda. Oleh
karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk
hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis
tanaman dan 4.000 jenis hewan.
Sistem modern (filogenetik). Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada
hubungan kekerabatan secara evolusioner. Beberapa parameter yang digunakan dalam
klasifikasi ini adalah sebagai berikut:
Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal
Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu
dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi
setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan
laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.
Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi
makhluk hidup. Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.
Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka
ragam
Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup
Klasifikasi memudahkan komunikasi
C. Tahapan Klasifikasi
Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae
(sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. Ada tiga
tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup.
Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson
genus.
Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson famili.
Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum
(untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk
hidup.Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai
Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk
memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.
Tingkatan Takson
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar
kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-
kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga
pada akhirnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis
makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson)
telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical
Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature.
Adapun Urutan takson (dari kelompok terbesar ke kelompok paling kecil) adalah :
Takson
Kingdom. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan
ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5
kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara
lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia
Filum/divisio (keluarga besar). Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama
division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme
yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas
sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
Kelas (classis). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio
Ordo (bangsa). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo
umumnya diberi akhiran ales.
Famili. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan
biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
Genus (marga). Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus
terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam
kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
Species (jenis). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan
perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur)
Nama Ilmiah suatu species terdiri atas dua kata yang merupakan kata latin atau yang
dilatinkan, kata pertama menunjukkan nama genus, sedangkan kata kedua menunjukkan
jenis (epitheton specificum)
Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk
jenis digunakan huruf kecil
Nama ilmiah harus ditulis berbeda dengan kata-kata lainnya dalam sebuah paragraph
atau kalimat (misalnya ditulis miring atau digarisbawahi)
Contoh:
Padi (Oryza sativa)
Ketela pohon (Manihot utilisima)
Selain contoh di atas, terdapat pula mahluk hidup yang diberi nama dengan tiga huruf.
Kata ketiga dapat berarti varietas atau inisial penemunya. Misalnya Oryza sativa glutinosa
(ketan hitam), glutinosa merupakan varietas. Zea mays L, huruf L merupakan inisial
penemunya. dimana L tersebut adalah inisial Linnaeus
Perkembangan Sistem Klasifikasi
Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman dulu. Ahli filosof Yunani,
Aristoteles (384-322 SM) mengelompokan makhluk hidup kedalam dua kelompok besar
yaitu kelompok hewan dan kelompok tumbuhan. Yang termasuk kingdom tumbuhan
adalah semua mahluk hidup yang mempunyai dinding sel dan dapat berfotosintesis.
Sedangkan pengelompokan dunia hewan berdasarkan kemampuan berpindah tempat.
Pada system klasifikasi ini, jamur dikelompokkan ke dalam kingdom plantae. Kemudian,
diketahui bahwa jamur tidak berklorofil dan dinding selnya mengandung kitin. Oleh karena
itu, jamur dipisahkan menjadi kingdom tersendiri sehingga mahluk hidup dibedakan lagi
menjadi 3 kelompok kingdom, yaitu Fungi (jamur), Tumbuhan dan Hewan. Keberadaan
organisme mikroskopis belum dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus
mengalami kemajuan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem
klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut
kingdom. Sistem kingdom yang pertama diperkenalkan oleh Linnaeus. Sistem kingdom
pun terus mengalami perubahan dan perbaikan hingga sekarang dan sering menjadi pro
dan kontra bagi para ilmuwan.
Sistem Dua kingdom, yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), dan Kingdom Plantae (Dunia
Tumbuhan). Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735.
Sistem Tiga Kingdom, yaitu: Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom Plantae (Dunia
Tumbuhan), dan Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler
sederhana). Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman Ernst Haeckel tahun 1866
Sistem Empat Kingdom, yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom Plantae (Dunia
Tumbuhan), Kingdom Protista, Kingdom Monera. Sistem Ini dikembangkan oleh ahli
Biologi Amerika Herbert Copeland tahun 1956.
Sistem Lima Kingdom, Yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom Plantae (Dunia
Tumbuhan), Kingdom Protista, Kingdom Monera, dan Kingdom Fungi (Dunia Jamur).
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Robert H. Whittaker tahun 1969.
Sistem Enam Kingdom, Yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom Plantae (Dunia
Tumbuhan), Kingdom Protista, Kingdom Mycota (Dunia Jamur)
Kingdom Eubacteria, dan Kingdom Archaebacteria. Sistem ini dikembangkan oleh ahli
Biologi Amerika Carl Woese 1977.
Sistem Lima Kingdom
Menurut sistem klasifikasi lima kingdom, yang ditemukan oleh Robert H. Whittaker,
mahkluk hidup dibedakan menjadi kingdom, monera, protista, fungi(jamur), plantae
(tumbuhan), animalia (hewan). Setiap kingdom dibagi menjadi beberapa filum(untuk
hewan) atau divisi (untuk tumbuhan). Setiap filum atau divisi dibagi menjadi beberapa
kelas. Setiap kelas dibagi menjadi beberapa ordo, dan setiap ordo diagi menjadi famili.
Setiap famili dibagi menjadi beberapa genus, dan setiap genus dibagi menjadi beberapa
spesies.
Sebagai mana disebutkan, semakin tinggi tingkatan takson akan dijumpai banyak anggota
organisme yang persamaan cirinya sedikit, dan semakin rendah takson akan dijumpai lebih
sedikit anggota organisme yang memiliki persamaan ciri yang banyak. Contoh takson
tertinggi misalnya kingdom tumbuhan.Ciri-ciri anggota kingdom tumbuhan adalah berakar,
berbatang, berdaun, berklorofil, dan memiliki dinding sel dari selulosa.
Contoh takson terendah dari kingdom tumbuhan adalah spesies padi. Semua organisme
yang tergolog padi memiliki berbagai persamaan ciri, baik itu ciri akar, batang, daun, biji,
aroma, ketahanan terhadap penyakit, habitat, dan sebagainya. Dengan kata lain, didalam
spesies yang sama, setiap anggotanya memiliki keseragaman ciri. Sebaliknya, dalam
spesies yang berbeda, terdapat keanekaragaman ciri. Contohnya antar anggota spesiaes
manusia terdapat keseragaman ciri, misal antara ras melayu dengan ras mongol atau yang
lain. Akan tetapi, antara spesies manusia dengan spesies kuda tentu memiliki banyak
perbedaan.
Berikut ini adalah ciri-ciri umum organisme yang masuk ke dalam klasifikas 5 kingdom.
Monera. Monera adalah mahkluk hidup yang tidak membran inti (organisme prokariot).
Meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti. Bahan inti itu
berupa asam inti atau DNA ( Deoxy ribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat).
Protista. Protista adalah kingdom mahkluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak
sel yang memiliki membran inti (organisme eukariot). Protista dikelompokan secara
seerhana seperti protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan
protista mirip jamur.
Jamur. Fungi atau jamur merupakan kingdom mahkluk hidup yang tidak memiliki
kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel, berbentuk benang, atau tersusun dari
kumpulan benang. Dinding selnya terdiri dari zat kitin. Oleh karena itu jamur tidak dapat
dikelompokan dalam dunia hewan atau tumbuhan.
Plantae. Plantae atau kingdom tumbuhan adalah mahkluk hidup bersel banyak yang
mempunyai kloroplas. Di dalam kloroplas terkandung klorofil. Oleh karena memiliki
klorofil, maka tumbuhan dapat melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariut
(memiliki membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya
memiliki akar, batang, dan daun, terkeuali jamur yang memiliki akar semu (rizoid).
Perkembangbiakan tumbuhan terjadi secar kawin tak kawin.
Animalia. Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnya mempunyai membran inti
(eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu sel hewan tidak memiliki dinding sel.
Berbeda dengan tumbuhan hewan dapat bergerak aktif dan memiliki sitem saraf.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Dari uraian tersebut, kita menarik simpulkan bahwa Kingdom Plantae terbagi atas 3 kelas
yaitu bryophyte, pteridophyta, dan spermatophyte. Setiap kelas mempunyai cirri dan
peranan yang berbeda. Dan banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari berbagai macam
tumbuhan, contohnya sebagai bahan obat-obatan, makanan, hiasan dan lain-lain.
3.2 Saran
Sebaiknya kita harus dapat menjaga lingkungan kita. Karena apabila tidak dijaga, maka
beberapa spesies tumbuhan yang langka maupun bermanfaat akan punah. Dan apabila hal
tersebut terjadi, maka kita tidak akan dapat merasakan manfaat yang diberikan tumbuhan
tersebut.
1 . Sel
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus
dibantu dengan mikroskop. Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun
1665 dan menyebutkan sel itu seperti kotak sarang lebah atau sel penjara. Di dalam sel
terdapat tiga bagian utama yaitu:
Merupakan selaput yang membungkus seluruh isi sel. Berfungsi untuk melakukan
pertukaran zat dalam sel. Zat itu antara lain oksigen, zat makanan dan sisa metabolisme.
Dinding sel hanya terdapat pada tumbuhan tersusun atas selulosa.
Merupakan bagian terpenting yang mengatur seluruh kegiatan sel. Biasanya bentuk inti sel
bulat dan di dalamnya terdapat kromosom yang merupakan benang-benang pembawa
sifat keturunan.
c . Sitoplasma
Merupakan cairan yang mengisi seluruh bagian sel. Di dalam sitoplasma terlarut zat
makanan dan zat-zat lainnya. Selain itu terdapat benda–benda khusus yang disebut dengan
organel sel dan rongga sel (vakuola). Di dalam organel sel tersebut terdapat antara lain:
1. Jaringan epidermis yaitu jaringan yang melapisi permukaan tubuh tumbuhan, baik
pada akar, batang dan daun. Jaringan ini tersusun rapat berfungsi untuk sebagai
jaringan pelindung.
2. Jaringan meristem yaitu tersusun atas sel sel yang selalu membelah. Terdapat pada
embrio di ujung akar, ujung batangdan cambium.
3. Jaringan pengangkutan yaitu jaringan sebagai pembuluh yang mengangkut air dan
zat-zat makanan. Ada 2 macam jaringan pengangkutan yaitu : a. Jaringan floem atau
pembuluh tapis berfungsi untuk mengangkut air dan hasil fotosintesis dari daun. b.
Jaringan xilem atau pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dan garam-garam
mineral dari akar.
4. Jaringan penyokong. Merupakan sel sel dinding yang mengalami penebalan
sehingga menjadi keras. Contoh pada kulit biji.
5. Jaringan parenkim. Merupakan jaringan dasar yang terdapat di antara jaringan–
jaringan lainnya. Berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Jaringan
perenkim pada daun mengandung kloroplas untuk fotosintesis dan dibedakan
menjadi dua yaitu jaringan spons dan jaringan pagar.
b . Jaringan pada hewan dan manusia
1. Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh atau organ baik
permukaan dalam maupun permukaan luar. Bentuk jaringan ini pipih, kubus, dan
silinder.
2. Jaringan otot merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel otot dan bersifat
lentur. Terdapat tiga (3) macam jaringan otot, yaitu: a) Otot polos terdapat pada
dinding alat–alat dalam. b) Otot lurik terdapat pada rangka. c) Otot jantung
terdapat pada dinding jantung.
3. Jaringan syaraf merupakan jaringan yang tersusun atas sel–sel syaraf. Setiap sel
syaraf terdiri dari badan sel dan serabut syaraf.
4. Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan bagian tubuh dengan
bagian tubuh yang lain.
5. Jaringan penyokong atau penunjang merupakan jaringan yang terdiri dari jaringan
tulang rawan dan jaringan tulang. Jaringan penyokong berfungsi untuk memberi
bentuk tubuh, melindungi tubuh dan menguatkan tubuh.
c . Organ
Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melaksanakan fungsi tertentu.
Contoh organ pada tumbuhan, antara lain:
Daun terdiri dari beberapa jaringan yaitu jaringan epidermis, jaringan pagar,
jaringan
Akar terdiri dari jaringan epidermis, parenkim dan pengangkutan. Akar mempunyai
fungsi menempelkan dan menancapkan tubuhtumbuhan dalam tanah.
Batang merupakan penghubung antara akar dan batang terdiri dari jaringan
jaringan epidermis, parenkim dan pengangkutan. Contoh organ pada hewan dan
manusia, antara lain: 1) Jantung terdiri dari jaringan epitel, otot, ikat, dan syaraf.
Jantung berfungsi untuk memompa darah. 2) Mata terdiri dari jaringan otot, syaraf,
ikat, darah, dan lain–lain. 3) Ginjal terdiri jaringan otot, ikat, syaraf, dan lain–lain.
d . Sistem Organ
Di dalam tubuh organ–organ akan bekerja sama satu dengan lainnya. Tanpa ada kerjasama
dengan organ lain proses dalam tubuhtidak akan terjadi. Contoh jantung berfungsi untuk
mengedarkan darah, tak dapat berkerja tanpa adanya organ lain seperti pembuluh darah.
Begitu juga sebaliknya pembuluh tidak dapat berkerja tanpa adanya jantung. Kumpulan
organ–organ dengan sistem tertentu disebut sistem organ.
Sistem organ pada tumbuhan, antara lain : terdapat beberapa sistem yang dihubungkan
dengan akar, batang, dan daun. Misalnya sistem pengangkutan, sistem pelindung, sistem
penyokong dan lain sebagainya. Sistem organ pada hewan dan manusia, antara lain:
Struktur organisasi kehidupan dalam berbagai tingkat dapat dijelaskan sebagai berikut.
Molekul merupakan
komponen dasar
organisasi kehidupan.
1 MOLEKUL
3 JARINGAN
4 ORGAN
Kumpulan organ yang
saling bekerja sama
untuk mendukung
SISTEM suatu fungsi sistem
5 ORGAN tertentu.
merupakan organisme
yang tersusun oleh
kumpulan sistem
organ. Kumpulan
sistem organ tersebut
membentuk individu.
6 INDIVIDU
Kumpulan dari
beberapa individu
sejenis yang secara
bersama-sama
menempati suatu
tempat tertentu.
7 POPULASI
Kumpulan dari
beberapa populasi
mahluk hidup yang
menempati suatu
tempat.
8 KOMUNITAS
EKOSISTEM
10 BIOMA
KUMPULAN DARI
BIOMA.
11 BIOSFER
1. Klasifikasi Mahluk Hidup
Setiap mahluk hidup memiliki persamaan dan perbedaan ciri sehingga dapat
diklasifikasikan berdasarkan kriteria tersebut, misalnya dari aspek bentuk, ukuran, warna,
sifat dan penampakan. Suatu kajian tentang pengelompokan mahluk hidup kedalam
tingkatan atau takson tertentu disebut taksonomi.
1. Sistem Klasifikasi
Berdasarkan caranya sistem klasifikasi dapat dikelompokan menjadi 3, yaitu :
Pengelompokan mahluk hidup berdasarkan ciri yang sengaja dipilih, misalnya
pengelompokan tumbuhan berdasarkan habitat (akuatik, gurun, pegunungan, rawa),
perawakan (pohon, semak, perdu) dan manfaat (tanaman obat, tanaman hias, sayuran).
Sistem tersebut didasarkan pada morfologi, anatomi, dan genetika. Misalnya
pengelompokan tumbuhan berdasarkan jumlah keping biji (monokotil dan dikotil)
berdasarkan selaput pembungkus biji (Gymnospermae dan Angiospermae)
Suatu sistem klasifikasi baru yang didasarkan pada aspek hubungan kekerabatan
dan sejarah perkembangan evolusi mahluk hidup yang ada sekarang.
2. SISTEM BINOMIAL NOMENCLATURE
Pada pertengahan abad ke 18 Carolus Linnaeus mengajukan sistem penamaan mahluk
hidup. BINOMIAL NOMENCLATURE merupakan tata nama organisme yang ditandai dengan
nama ilmiah yang terdiri atas dua kata latin atau yang dilatinkan.
Kata pertama marga (genus)
Ex : Felis domesticus
Felis : menunjukan genus
domesticus : merupakan ciri khususnya yang berarti hewan yang dipelihara di rumah
(domestik)
Adapun tujuan diadakannya klasifikasi mahluk hidup yang beraneka ragam tersebut
diantaranya sebagai berikut :
1. Untuk memdahkan dan meyederhanakan objek studi tentang mahluk hidup yang
beraneka ragam.
2. Mengidentifikasi karakteristik dan ciri-ciri mahluk hidup, baik persamaan maupun
perbedaannya seperti dalam aspek bentuk, ukuran, warna, sifat, dan perilaku.
3. Mempelajari evolusi mahluk hidup atas hubungan kekerabatannya.
Penemuan
Sistem 3 kingdom mikroskop Plantae, animalia, protista
Mikroskop
elektron,
eukariotik- Plantae, animalia, protista,
Sistem 4 kingdom prokariotik monera
Mendekati
makhluk hidup
eukariot
uniseluler , dinding Eubacteria,Archaebacteria,
sel Protista, Plantae, Fungi,
(archaebacteria) Animalia
Sistem 6 kingdom
1. Cabang-cabang Biologi
Biologi sebagai ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat, hal ini ditandai dengan
munculnya cabang-cabang biologi yang merupakan pengembangan ilmu-ilmu terapan
untuk kegiatan tertentu.