Anda di halaman 1dari 35

Objek IPA dan Pengamatannya

Diposkan oleh Syahroni Syah on Tuesday, September 16, 2014

Sumber : http://bse.kemdikbud.go.id/buku/kurikulum2013

Pada bab ini, kita akan mempelajari apa yang diselidiki   dalam IPA, bagaimana melakukan
pengamatan, serta mempelajari pengukuran sebagai bagian dari pengamatan.

A. Penyelidikan IPA

1) Proses

Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai, antara lain
seperti berikut :
a) Pengamatan

b) Membuat inferensi (merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan)

c) Mengomunikasikan

2) Kegunaan
Kemampuan penyelidikan ilmiah IPA merupakan keterampilan sepanjang hayat yang dapat
digunakan dalam mempelajari berbagai macam ilmu, termasuk dalam kehidupan sehari-
hari.

Adapun kegunaan belajar IPA dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

a) Memahami berbagai hal di sekitar kita

b) Berfikir logis dan sistematis

c) Meningkatkan kuaitas hidup

d) Menyelesaikan masalah

3) Objek

Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi seluruh benda di alam dengan segala interaksinya
untuk dipelajari pola-pola keteraturannya.

B. Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan

Pengukuran

Mengukur merupakan kegiatan penting dalam kehidupan dan kegiatan utama di dalam
IPA. Segala sesuatu yang dapat diukur disebut besaran.

Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan


besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan.

Satuan yang disepakati adalah satuan baku.


Dalam Satuan SI (sistem Internasional), setiap jenis ukuran memiliki satuan dasar,
contohnya panjang memiliki satuan dasar meter. Untuk hasil pengukuran yang lebih besar
atau kecil digunakan awalan-awalan kilo, mili, mikro dan lain-lain.

1) Besaran Pokok

Besaran yang satuannya didefinisikan (menggunakan satuan baku yang disepakati


bersama) disebut besaran pokok.

a) Panjang

Panjang menggunakan satuan dasar SI meter (m). Satu meter setandar baku sama dengan
jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 sekon.

Beberapa alat ukur panjang diantaranya: mistar atau penggaris, pita ukur, jangka sorong,
dan mikrometer sekrup.

b) Massa

Massa adalah jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda. Dalam SI massa
menggunakan satuan dasar kilogram (kg). Satu kilogram standar baku sama dengan massa
sebuah silinder yang terbuat dari campuran platinum-iridium yang disimpan di Sevres,
Paris, Prancis. Massa 1 kg setara dengan 1 liter air pada suhu 4 oC.

Massa suatu benda dapat diukur dengan neraca.

c) Waktu

Waktu adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa. Satuan SI untuk waktu adalah
sekon (s). Satu sekon standar (baku) adalah waktu yang dibutuhkan atom Cesium untuk
bergetar 9.192.631.770 kali.

Waktu dapat diukur dengan jam tangan atau stopwatch.


Berdasarkan hasil Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, Sistem
Internasional disusun mengacu pada tujuh besaran pokok seperti tabel berikut:

Simbol
Besaran Pokok Satuan
Satuan

Panjang meter m

Massa kilogram kg

Waktu sekon s

Kuat Arus ampere A

Suhu kelvin K

Jumlah Zat mol mol

Intensitas Cahaya candela cd

2) Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang disusun dari satu atau lebih besaran pokok.

Pada kesempatan ini hanya dibahas 4 contoh besaran turunan.

1) Luas

Untuk benda yang berbentuk persegi, luas benda dapat ditentukan dengan mengalikan
hasil pengukuran panjang dengan lebarnya.

2) Volume
Volume merupakan besaran turunan yang disusun dari besaran pokok panjang. Untuk
mengukur volume benda padat yang bentuknya teratur, misalnya balok dapat ditentukan
dengan mengukur terlebih dahulu panjang, lebar dan tingginya, kemudian dikalikan.
Sedang untuk mengukur volume zat cair yang tidak memiliki bentuk tetap dapat
menggunakan gelas ukur.

3) Konsentrasi Larutan

Konsentrasi larutan dapat dirummuskan sebagai massa zat terlarut deibagi dengan volume
zat pelarut.

Konsentrasi massa zat terlarut


=
Larutan volume zat pelarut

4) Laju Pertumbuhan

Besaran panjang dan waktu dapat digunakan untuk menentukan pertumbuhan tanaman.

Laju pertambahan tinggi


=
Pertumbuhan selang waktu

MAKALAH TUMBUHAN DIKOTIL DAN MONOKOTIL

TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

I. LATAR BELAKANG
Pada Tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi 2 macam
yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau monokotil dan tumbuh – tumbuhan
berbiji keping dua atau dikotil. Ciri – ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat
ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang
sesungguhnya.
Tanaman monokotil membawahi sejumlah bangsa dan suku tumbuhan yang
warganya dianggap mempunyai tingkat perkembangan filogenetik yang tertinggi. Jenis –
jenis tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini dapat dikenal berdasarkan ciri – ciri sebagai
berikut:
Tanaman dikotil meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon yang
mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut yaitu,   mempunyai lembaga dengan dua
daun lembaga (berbiji belah ) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai
pelindung yang khusus, akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok ( akar tunggang )
yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang, Batang berbentuk kerucut
panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas,
duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling, daun tunggal
atau daun majemuk, sering kali sisertai oleh daun-daun penumpun, jarang memiliki
pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari, pada cabang-cabang kesamping
seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median dikanan
kiri cabang tersebut, bunga bersifat di-,tetra-, atau pentramer.
Dan ciri – ciri anatomi tumbuhan dikotil yaitu baik akar maupun batang
mempunyai kambium, sehingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan
menebal, pada akar berkas radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang
belum mengadakan pertumbuhan menebal, pada batang berkas pengangkutan penyusun
tersusun dalam lingkaran dengan xylem disebelah dalam dan floem sebelah luar,
diantaranya terdapat kambium, jadi berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka,
kadang-kadang bikolateral.

II. Tujuan
Adapun tujuan dari pengamatan ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan tumbuhan monokotil dan dikotil
2. Mengetahui perbedaan antara tumbuhn monokotil dan dikotil

III METEODOLOGI PERCOBAAN


A. Alat dan Bahan
1.Tanaman Jambu
2. Tanaman rumput-rumputan

B.  Cara Kerja


1. Menyediakan alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Mengamati bagian-bagian yang terdapat pada tanaman yang akan digunakan.
3. Merumuskan tanaman tersebut termasuk kedalam tanaman monokotil atau dikotil.
4. Mendeskripsikan tanaman-tanaman tersebut.
5. Membuat hasil pengamatan dalam tabel

C. TABEL HASIL PENGAMATAN

NO BENTUK TANAMAN JAMBU TANAMAN RUMPUT-


RUMPUTAN
1. DAUN MENYIRIP MELENGKUNG
2. AKAR TUNGGANG SERABUT
3. KAMBIUM MEMILIKI KAMBIUM TDAK MEMILIKI KAMBIUM
4. BATANG BERCABANG TIDAK BERCABANG

D. CIRI-CIRI TANAMAN

Dari tabel tersebut dapat diidentifikasi bahwa tanaman jambu merupakan tanaman dikotil,
sedangkan  tanaman rumput-rumpitan merupkan tanaman monokotil.

E. KLASIFIKASI TUMBUHAN JAMBU DAN RUMPUT-RUMPUTAN :


NO KLASIFIKASI TANAMAN JAMBU TANAMAN RUMPUT-RUMPUTAN
1. KINGDOM Plantae Plantae
2. SUBKINGDOM Tracheobionta Tracheobionta
3. SUPER DIVISI Spermatophyta Spermatophyta
4. DIVISI Magnoliophyta Magnoliophyta
5. KELAS  Magnoliopsida Liliopsida
6. SUB KELAS Rosidae Commelinidae
7. ORDO Myrtales Cyperales
8. FAMILI Myrtaceae Cyperaceae
9. GENUS Psidium Cyperus
10. SPESIES Psidium guajava L. Cyperus rotundus L.

F. DESKRIPSI PERBEDAAN TUMBUHAN DIKOTIL DAN MONOKOTIL


Perbedaan antara tumbuhan dikotil dan monokotil kebanyakan terdapat pada struktur
morfologinya. Perbedaan yang lain juga masih ada, antara lain tentang system reproduksi
atau system perkembangbiakan yang dimilikinya.
Tumbuhan dikotil dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu cara vegetatif atau
tanpa kawin dan generatif atau dengan kawin. Kebanyakan perkembangbiakan tumbuhan
dikotil dengan cara vegetatif adalah vegetative buatan yang dilakukan oleh manusia bukan
merupakan prose salami yang dilakukan tumbuhan itu sendiri.Perkembangbiakan
generatif diawali dengan proses penyerbukan yaitu menempelnya sebruk sari di kepala
putik. Proses ini terjadi di bunga, sehingga bunga disebut juga alat kelamin tumbuhan
karena disinilah terdapat alat perkembangbiakan jantan dan betina.
Tumbuhan monokotil kebanyakan berkembang biak dengan satu cara, yaitu vegetatif
alami. Banyak jenis dari vegetative alami ini, semua tergantung dari masing-masing jenis
tumbuhan yang ada, Misalnya aneka jenis rimpang seperti jahe, kunyit, dan lain-lain. Semua
jenis rimpang tersebut ketika berkembang biak akan selalu membentuk  

Pengertian Ciri-Ciri Dikotil dan Monokotil Serta Contohnya|  Seperti tema kita yaitu
pengertian, ciri-ciri tumbuhan dikotil dan monokotil serta contoh tumbuhan
keduanya. tahukah anda apa itu dikotil dan monokotil ?.. Baiklah kita mulai dengan
pengertian kedua pembahasan kali ini.Pengertian Dikotil adalahtumbuhan berbunga yang
berkeping dua. Sedangkan pengertian monokotil adalah tumbuhan bunga berbiji satu atau
tunggal. Dikotil merupakan divisi dari Angiospermae dimana Angiospermae terbagi atas
dua kelas yaitu Dikotil dan monokotil. 

Ciri-Ciri Dikotil/Dicotyledoneae (Magnoliopsida) - Dicotyledoneae (tumbuhan dikotil)


memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut..  

 Keping biji berbelah dua 


 Berkas vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral terbuka (antara
cilem dan floem terdapat kambium) dan terusun melingkar dengan kedudukan
xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luarnya. Sementara pada berkas
vaskuler akarnya bertipe radila atau letak xilem dan floem bergantian menurut jari-
jari lingkaran. 
 Batang dan akar mempunyai kambium sehingga dapat terjadi pertumbuhan
sekunder dan tentunya akan tumbuh membesar
 Berakar tunggang dan bercabang-cabang
 Batang bercabang-cabang dengan ruas batang yang tidak jelas
 Tidak mempunya pelindung ujung akar (koleoriza) dan pelindung ujung batang
(koleoptil)
 Bagian bunga terdiri atas kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari tersebut
berjumlah 4 atau 5 atau kelipatannya

Ciri-Ciri Monokotil/Monocotyledoneae (Liliopsida) - Monocotyledoneae (tumbuhan


monokotil) memiliki beberapa ciri-ciri antara lain sebagai berikut..  

 Keping biji tunggal atau satu


 Memiliki berkas vaskuler (pembuluh angkut) yang terdapat di batang yang bertipe
kolateral tertutup (antara xilem dengan floem tidak terdapat kambium). Letak dari
xilem dan floem tersebar atau tidak teratur. Umunya batang dan akar tidak memiliki
kambium sehinga tidak dapat terjadi pertumbuhan sekunder dan tidak akan tumbuh
membesar. Namun, ada juga tumbuhan monokotil yang berkambium, seperti sisal
(Agave sisalana). 
 Umumnya batang tidak bercabang, memiliki rambut-rambut halus, dan ruas-ruas
pada batang tampak jelas
 Berakar serabut
 Ujung akar dilindungi oleh koleoriza dan ujung batang dilindungi oleh koleoptil
 Umumnya berdaun tunggal, kecuali pada kelompok kalem. Urat daun sejajar atau
melengkung dan berpelepah daun. 
 Bagian bunga terdiri atas kelopok bunga, mahkota bunga, benang sari tersebut
berjumlah tiga atau kelipatan tiga. 

Macam-Macam Contoh Tumbuhan Dikotil dari Klasifikasinya  


1. Casuarinaceae
Casuarinaceae yang berbentuk pohon, berumah satu atau berumah dua, memiliki ranting
ajmur yang hijau dengan sendiri antar ruas yang beralur. Daun Casuarinaceae tereduksi
(kecil), bunga dalam bulir berbentuk kerucut, dan buah bongkol berbentuk kerucut.
Terdapat sekitar 70 spesies Casuarinaceae. Contohnya Casuarina equisetifolia (cemara laut,
banyak tumbuh di pantai berpasir) dan Casuarina junghuhniana (cemara gunung). 

2. Capparaceae
Capparaceae yang berbentuk perdu, pohon atau liana berkayu. Daunnya tunggal atau
majemuk menjari, dan berukuran kecil. Buah berbentuk kapsul memanjang disebut buah
bumi. Contohnya Gynandropis speciosa dan Capparis spinosa. 

3. Malvaceae
Famili Malvaceae berbentuk perdu atau pohon. Daunnya tunggal menjari atau berurat
daun menjari di bagian pangka. Bunganya memiliki 5 daun kelopak dan 5 daun mahkota,
berkelamin dua benang sari banyak. tangkai sari beratu, dan tangkai putik berada di
atasnya. Contohnya tumbuhan dikotil ordo malvales adalah kembang sepatu ( Hibiscus rosa-
sinensis), kapas (Gossypium sp.), dan Abutilon sp. 

4. Myrtales 
Myrtaceae berbentuk pohon atau perdu. Daunnya tampak selalu hijau dan beraroma jika
diremas. Contohnya Eucalyptus dan Eugenia caryphyllus (cengkih). 

5. Leguminosace (Fabaceae)
Leguminosae berbentuk perdu atau pohon, ada juga yang memanjat. Leguminosae
memiliki daun buah yang memanjang dan berkembang menjadi polong (legum). Sebagian
besar dari Leguminosae memiliki bintil-bintil pada akar yang merupakan bentuk simbiosis
dengan bakteri penambat nitrogen (Rhizobium sp). Leguminosae terdiri atas tiga subfamili
yaitu Mimosoideae, Caesalpinioideae, dan Papilionoideae (Faboideae). Contohnya
Mimosoideae yaitu putri malu ( Mimosa pudica) dan Leucaena leucoephala (petai cina).
Contoh Caesalpineae, yaitu Caesalpinia pulcherrima (bunga merak) dan Delonix
regia (flamboyan). Contoh Papilionoideae (berbunga bentuk kupu-kupu), yaitu  Arachis
hypogaea (kacang tanah) dan Crotalaria juncea (orok-orok).

6. Apocynaceae
Apocynaceae berbentuk pohon, liana berkayu atau perdu. Batangnya bergerak putih.
Umumnya memilik ibunga dengan warna yang mencolok, berukuran besar, dan berbau
harum. ContohnyaCatharanthus roseus (tapak dara) dan Allamanda cathartica (alamanda). 

7. Compositae (Asteraceae)
Compositae berbentuk perdu atau pohon. Bunganya memiliki bonggol berbentuk tabung.
Contohnya Lactuaca sativa (selada) dan Chrysanthemum. 

8. Piperaceae 
Piperaceae berbentuk perdu atau semak, ada yang memanjat dengan akar lekat. Daun
memiliki bau aromatik atau rasa pedas. Contohnya  Piper betle (sirih) dan Piper
nigrum (lada). 

9. Rosaceae
Rosaceae merupakan kelompok mawar, berbentuk semak namun ada juga yang memanjat,
berkayu, berduri tempel atau tidak berduri. Contohnya  Rosa hybrida (mawar) dan Malus
sylvestris. 

10. Solanaceae 
Solanaceae merupakan kelompok terong-terongan. Berbentuk perdu atau semak basah.
Bunganya berbentuk terompet. Contohnya Datura metel (kecubung) dan Solanum
lycopersicum(tomat). 

11. Magnoliaceae
Magnoliaceae berbentuk pohon atau perdu. Daun tunggal dan pada saat rontok
meninggalkan bekas yang berbentuk licin pada ranting. Kelopak dan mahkota tidak terlalu
dapat dibedakan dengan jelas. Contohnya Michelia champaca (cempaka atau kantil). 

12. Nyctaginaceae 
Nyctaginaceae berbentuk pohon, perdu atau memanjat; berdaun tunggal; ada yang
memiliki daun pelindung yang berwarna hijau atau berwarna lain. Contohnya  Bougainvillea
spectabilisdan Mirabilis jalapa (bunga pukul empat). 
13. Nymphaeaceae 
Nymphaeaceae merupakan tumbuhan air atau rawa. Daun tenggelam atau mengapung.
Contohnya Nymphaea nouchali (teratai kecil) dan Nelumbium nelumbo (teratai besar). 

14. Rutaceae 
Rutaceae berbentuk pohon atau perdu. Daun memiliki kelenjar minyak. Contohnya  Citrus
maxima (jeruk bali) dan Myrraya paniculata (kemuning).

Kesimpulan : Contoh-Contoh Tumbuhan Dikotil dan Nama Latinnya  

 Karet (Hevea brazilliensis) 


 Cokelat / Kakao (Theobroma cacao) 
 Durian (Durio Zibethinus) 
 Mangga (Magnifera indica) 
 Gandaria (Bouea mcrophylla) 
 Sukun (Artocarpus communis) 
 Terung (Solanum lycopersicum) 
 Jambu Monyet (Agathis Lalillardieri) 
 Kemiri ( Dipterocarpus sp) 
 Duku (lansium domesticum) 
 Sawo (Manilkara kauki) 
 Mengkudu (Morinda citrifolia) 
 Apel (Malus sylvestris) 
 Kweni (mangifera odorata) 
 Buni ( Antidesma reticulata) 
 Jambu Mawar ( Eugenia jambos) 
 Kawista Batu (Feronica lucida) 
 Kapulasan (Nephelium mutabile) 
 Lechi (Leachi chinensis) 
 Malaka (Phylantus emblica) 
 Alpukat (Persea americana) 
 Belimbing (Averrhoa carambola) 
 Cempedak (Arthocarpus champeden) 
 Cepukan (Physalis angilata) 
 Ceri (Prunus apetala) 
 Gowok (Syzygium plychepalum) 
 Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) 
 Jeruk pomelo (Citrus maxima) 
 Jeruk sukade (Citrus medica) 
 Jeruk keprok (Citrus reticulata) 
 Kurma (Phoenix dactylifera) 
 Kesemek (Diospuros kaki) 
 Sukun (Artocarpus atilis) 
 Persik (Prunus persica) 
 Pear (Pyrus amygdaliformis) 
 Aprikot (Prunus armeniaca) 
 Oleaster-leafed Pear (Pyrus elaeagrifolia)  
 Rambutan (Nephellium lappacium) 
 Siwalan (Borassus sp) 
 Sawo duren (Crisophyllum crainito) 
 Willow-leafed Pear (Pyrus salicifolia) 
 Menteng (Baccaurea baccimosa) 
 Kedondong (Spondias dulcis) 
 Jambu batu (Psidium guajava) 
 Jambu bol (Syzygium malaccense) 
 Jambu mawar (Syzygium jambos) 
 Jambu mete (Anaccadium odontinale) 
 Lemon (Citrus limon) 
 Sawo Manila (Manilkara zapota) 
 Asam (Tamarindus indica) 
 Tomat (Solanum Iycopersicum) 
 Buah Naga (Hylocereus undatus) 
 Kelengkeng (Dimocarpus longan) 
 Ceremai (Phyllanthus acidus) 
 Delima (Punica granatum) 
 Zaitun (Olea europaea) 
 Buah Ara (Ficus carica) 
 Matoa (Ponnetia pinniata) 
 Nangka (Artocarpus heterophyllus) 
 Buni (Antidesma bunius) 
 Kersen (Muntingia calabura) 
 Massoi (Cryptocaria massoi) 
 Mata Buta (Excoecaria agallocha)

Macam-Macam Contoh Tumbuhan Monokotil dari Klasifikasinya


1. Liliaceae
Liliaceae merupakan semak basah, ada yang menjari memiliki akar rimpang, umi atau umbi
lapis. Contohnya Lilium regale (bunga lili) dan bunga tulip.

2. Amaryllidaceae 
Amaryllidaceae merupakan semak basah menahun. Memiliki umbi, umbi lapis, atau akar
rimpang. Contohnya Piliantes tuberosa (bunga sedap malam) dan Zephyranthes
rosea (kembang cokelat).

3. Orochidaceae 
Orochidaceae merupakan kelompok anggrek yang merupakan tumbuhan semak menahun.
Sebagian Orchidaceae hidup epifit, memiliki akar rimpang, dan memiliki daun berdaging.
Contohnya Vanda tricolor dan Spathologttis plicata (anggrek tanah).

4. Gramineae (Poaceae) 
Gramineae merupakan kelompok rumput-rumputan. Gramineae memiliki batang silindris,
agak pipih, persegi, dan berongga; berdaun tunggal dan berpelepah; dan bunga tersuun
dalam bulir, berbiji satu, dan batang berbuku-buku. Contohnya  Imperata cylindrica (alang-
alang) dan Oryza sativa (padi).

5. Bromeliaceae 
Bromeliaceae termasuk kelompok nanas-nanasan yang berbentuk semak basah.
ContohnyaAnanas comosus (nanas).

6. Musaceae 
Musaceae merupakan kelompok pisang-pisangan. Musaceae memiliki bentuk semak atau
pohon, berbatang semu yang terdiri atas pelepah daun; tulang daun menyirip; dan bunga
membentuk karangan. Contohnya Musa paradisiaca (pisang).

7. Zingiberaceae 
Zingiberaceae merupakan kelompok jahe-jahean. Zingiberaceae berbentuk semak basah
menahun, memiliki batang tegak dengan daun berpelepah yang memeluk batang.
ContohnyaZingiber officinale (jahe). dan Alpinia galanga (lengkuas).

8. Cactaceae 
Cacteaceae merupakan kelompok kaktus, memiliki batang yang menyimpan air (sukulen).
Daunnya kecil, berbentuk sisik (rambut) atau berbentuk duri tempel. Contohnya Opuntia
elatior (buahnya dapat dimakan).

9. Pandanaceae
Pandanaceae berbentuk pohon, perdu atau semak. Daun Pandanaceae terkumpul rapat
dan bertulang daun sejajar. Daun yang rontok meninggalkan bekas berbentuk cincin pada
batangnya. Contohnya Pandanus tectorius (pandan).

Kesimpulan : Contoh-Contoh Tumbuhan Monokotil dan Nama Latinnya

 Sawit (Elais Guinensis) 


 Kelapa (Cocos nucifera) 
 Ketimunan (Timonius sericcus) 
 Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)  
 Pisang (Musa paradisiaca) 
 Vanili (Vannili planifolia) 
 Bawang merah (Allium ascolonicum) 
 Srikaya (Annona squamosa) 
 Salak (Salacca edulis) 
 Enau (Arenga pinnata) 
 Bunga Matahari (Helianthus annus) 
 Hangkang (Palaquium leiocarpum) 
 Kemenyan (Styra sp) 
 Ketimunan (Timonius sericcus) 
 Salak (Salacca edulis) 
 Sawo (Manilkara kauki) 
 Enau (Arenga pinnata) 
 Mengkudu (Morinda citrifolia 
 Malaka (Phylantus emblica) 
 Strwaberry (Fragaria daltoniana) 
 Anggur (Vitis vinivera) 
 Bacang (Magnifera foetida) 
 Nanas (Ananas comocus) 
 Kurma (Phoenix dactylifera) 
 Salak (Salacca zalacca) 
 Persik (Prunus persica) 
 Siwalan (Borassus sp) 
 Kedondong (Spondias dulcis) 
 Melon (Cucumis melo) 
 Kiwi (Actinidia deliciosa) 
 Buah Naga (Hylocereus undatus) 
 Blueberry (Vaccinium corymbosum) 
 Ceremai (Phyllanthus acidus) 
 Markisa (Passiflora edulio) 
 Pisang Raja (Musa textilia)

Baca Juga : 
Ciri-Ciri Angiospermae (Tumbuhan Biji Tertutup)
Ciri-Ciri Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka)
Manfaat Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Bagi Manusia
Ciri-Ciri Klasifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Ciri-Ciri Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Demikianlah informasi mengenai  Pengertian Ciri-Ciri Dikotil dan Monokotil Serta


Contohnya, Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat baik itu pengertian
dikotil, pengertian monokotil, ciri-ciri dikotil, ciri-ciri monokotil, macam-macam klasifikasi
tumbuhan dikotil, macam-macam klasifikasi tumbuhan monokotil, contoh tumbuhan
dikotil dan nama latinnya, contoh tumbuhan monokotil dan nama latinnya.Sekian dan
terima kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman".

Makalah Klasifikasi Makhluk Hidup


Posted by syifa amanul fuadi Tuesday, 17 February 2015 

 
makalahinyong.blogspot.com
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


     Dalam ekosistem terdapat salah satu komponennya yang berperan sebagai penyedia
oksigen,yang disebut juga dengan istilah produsen, misalnya Lumut yang dapat hidup di
hampir semuatempat, mulai dari Kutub Utara melintasi daerah tropis hingga daerah Kutub
Selatan.
    Hal ini karena Kingdom Plantae atau dunia tumbuhan mempunyai ciri-ciri umum:
•    Organisme eukariot multiseluler
•    Mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa
•    Mempunyai klorofil a dan b, sehingga dapat berfotosintesis.
•    Mampu menyimpan karbohidrat berupa zat tepung (amilum)
•    Embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada manfaat dari pengklasifikasikan makhluk hidup ?

1.3 Tujuan Penulisan


     Tujuan menulis makalah ini adalah untuk mendeskripsikan cirri-ciri division dalam dunia
tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi. Serta memahami manfaat
keanekaragaman hayati.

1.4 Hipotesis
Ada manfaatnya karena kita dapat dengan lebih mudah dalam mempelajari tiap spesies
dengan memahami ciri-ciri tiap kelompok.

1.5 Metode Penulisan


     Metode yang saya gunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode pustaka. Yaitu
dengan mengumpulkan materi-materi yang ada di buku dan merangkumnya hingga
menjadi sebuah makalah.

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua
ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan
ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan
ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan
lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh
John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-
1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarang dengan
nama Carolus Linnaeus.

Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang
sederhana dan fleksibel sehingga suatu organism baru tetap dapat dimasukkan dalam
sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi
Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah
bahasa yang dipakai untuk pendidikan resmi.
Macam - Macam Klasifikasi Makhluk Hidup
Ada bermacam sistem klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi ini berkembang mulai
dari yang sederhana hingga berdasar sistem yang lebih modern.

    Sistem artifisial / buatan. Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat
makhluk hidup. Penganut sistem ini di antaranya Aristoteles dan Theophratus (370 SM).
    Sistem natural / alami. Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi)
secara alamiah. Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus
berpendapat bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk yang berbeda. Oleh
karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk
hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis
tanaman dan 4.000 jenis hewan.
    Sistem modern (filogenetik). Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada
hubungan kekerabatan secara evolusioner. Beberapa parameter yang digunakan dalam
klasifikasi ini adalah sebagai berikut:

    Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal
    Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu
dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi
setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan
laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.
    Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi
makhluk hidup. Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.

B.Manfaat dan Tujuan Klasifikasi


Adapun tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah :

    Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki


    Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk
hidup dari jenis lain
    Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup
    Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama

klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara lain :

    Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka
ragam
    Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup
    Klasifikasi memudahkan komunikasi

C. Tahapan Klasifikasi
Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae
(sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. Ada tiga
tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup.

    Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau


mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
    Pengelompokan (Klasifikasi), setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian
dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk hidup
yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson. Bentuk
pengelompokan dalam unit-unit takson digambarkan kurang lebih seperti urutan tingkatan
klasifikasi sebagai berikut.

    Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson
genus.
    Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson famili.
    Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
    Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
    Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum
(untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
    Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk
hidup.Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai
Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk
memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.

Tingkatan Takson
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar
kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-
kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga
pada akhirnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis
makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson)
telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical
Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature.

Adapun Urutan takson (dari kelompok terbesar ke kelompok paling kecil) adalah :

    kingdom (kerajaan)


    divisio atau fillum
    kelas (classis)
    ordo (bangsa)
    famili (suku)
    genus (marga)
    spesies (jenis)

Contoh susunan takson dalam klasifikasi adalah sebagai berikut:

Takson

    Kingdom. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan
ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5
kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara
lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia
    Filum/divisio (keluarga besar). Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama
division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme
yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas
sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
    Kelas (classis). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio
    Ordo (bangsa). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo
umumnya diberi akhiran ales.
    Famili. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan
biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
    Genus (marga). Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus
terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam
kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
    Species (jenis). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan
perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur)

Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan terdapat sub-sub, seperti


subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies. Demikian pula di bawah kelompok spesies
masih ditempatkan kelompok varietas dan di bawah varietas terdapat strain. Semakin ke
atas urutan tingkatan klasifikasi, hubungan kekerabatan makhluk hidup semakin jauh,
sedangkan semakin ke bawah hubungan kekerabatannya semakin dekat.
Tata Nama Binomial Nomenclature
Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah
dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama
yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional,
digunakanlah metode binomial nomenclature. Metode binominal nomenclature (tata nama
ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi
makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup
selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species)

Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :

    Nama Ilmiah suatu species terdiri atas dua kata yang merupakan kata latin atau yang
dilatinkan, kata pertama menunjukkan nama genus, sedangkan kata kedua menunjukkan
jenis (epitheton specificum)
    Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk
jenis digunakan huruf kecil
    Nama ilmiah harus ditulis berbeda dengan kata-kata lainnya dalam sebuah paragraph
atau kalimat (misalnya ditulis miring atau digarisbawahi)

Contoh:
Padi (Oryza sativa)
Ketela pohon (Manihot utilisima)

Selain contoh di atas, terdapat pula mahluk hidup yang diberi nama dengan tiga huruf.
Kata ketiga dapat berarti varietas atau inisial penemunya. Misalnya Oryza sativa glutinosa
(ketan hitam), glutinosa merupakan varietas. Zea mays L, huruf L merupakan inisial
penemunya. dimana L tersebut adalah inisial Linnaeus
Perkembangan Sistem Klasifikasi
Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman dulu. Ahli filosof Yunani,  
Aristoteles (384-322 SM) mengelompokan makhluk hidup kedalam dua kelompok besar
yaitu kelompok hewan dan kelompok tumbuhan. Yang termasuk kingdom tumbuhan
adalah semua mahluk hidup yang mempunyai dinding sel dan dapat berfotosintesis.
Sedangkan pengelompokan dunia hewan berdasarkan kemampuan berpindah tempat.
Pada system klasifikasi ini, jamur dikelompokkan ke dalam kingdom plantae. Kemudian,

diketahui bahwa jamur tidak berklorofil dan dinding selnya mengandung kitin. Oleh karena
itu, jamur dipisahkan menjadi kingdom tersendiri sehingga mahluk hidup dibedakan lagi
menjadi 3 kelompok kingdom, yaitu Fungi (jamur), Tumbuhan dan Hewan. Keberadaan
organisme mikroskopis belum dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus
mengalami kemajuan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem
klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut
kingdom. Sistem kingdom yang pertama diperkenalkan oleh Linnaeus. Sistem kingdom
pun terus mengalami perubahan dan perbaikan hingga sekarang dan sering menjadi pro
dan kontra bagi para ilmuwan.

Sistem Dua kingdom, yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), dan Kingdom Plantae (Dunia
Tumbuhan). Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735.

Sistem Tiga Kingdom, yaitu: Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom Plantae (Dunia
Tumbuhan), dan Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler
sederhana). Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman Ernst Haeckel tahun 1866

Sistem Empat Kingdom, yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom Plantae (Dunia
Tumbuhan), Kingdom Protista, Kingdom Monera. Sistem Ini dikembangkan oleh ahli
Biologi Amerika Herbert Copeland tahun 1956.

Sistem Lima Kingdom, Yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom Plantae (Dunia
Tumbuhan), Kingdom Protista, Kingdom Monera, dan Kingdom Fungi (Dunia Jamur).
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Robert H. Whittaker tahun 1969.

Sistem Enam Kingdom, Yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom Plantae (Dunia
Tumbuhan), Kingdom Protista, Kingdom Mycota (Dunia Jamur)
Kingdom Eubacteria, dan Kingdom Archaebacteria. Sistem ini dikembangkan oleh ahli
Biologi Amerika Carl Woese 1977.
Sistem Lima Kingdom
Menurut sistem klasifikasi lima kingdom, yang ditemukan oleh Robert H. Whittaker,
mahkluk hidup dibedakan menjadi kingdom, monera, protista, fungi(jamur), plantae
(tumbuhan), animalia (hewan). Setiap kingdom dibagi menjadi beberapa filum(untuk
hewan) atau divisi (untuk tumbuhan). Setiap filum atau divisi dibagi menjadi beberapa
kelas. Setiap kelas dibagi menjadi beberapa ordo, dan setiap ordo diagi menjadi famili.
Setiap famili dibagi menjadi beberapa genus, dan setiap genus dibagi menjadi beberapa
spesies.

Sebagai mana disebutkan, semakin tinggi tingkatan takson akan dijumpai banyak anggota
organisme yang persamaan cirinya sedikit, dan semakin rendah takson akan dijumpai lebih
sedikit anggota organisme yang memiliki persamaan ciri yang banyak. Contoh takson
tertinggi misalnya kingdom tumbuhan.Ciri-ciri anggota kingdom tumbuhan adalah berakar,
berbatang, berdaun, berklorofil, dan memiliki dinding sel dari selulosa.

Contoh takson terendah dari kingdom tumbuhan adalah spesies padi. Semua organisme
yang tergolog padi memiliki berbagai persamaan ciri, baik itu ciri akar, batang, daun, biji,
aroma, ketahanan terhadap penyakit, habitat, dan sebagainya. Dengan kata lain, didalam
spesies yang sama, setiap anggotanya memiliki keseragaman ciri. Sebaliknya, dalam
spesies yang berbeda, terdapat keanekaragaman ciri. Contohnya antar anggota spesiaes
manusia terdapat keseragaman ciri, misal antara ras melayu dengan ras mongol atau yang
lain. Akan tetapi, antara spesies manusia dengan spesies kuda tentu memiliki banyak
perbedaan.

Berikut ini adalah ciri-ciri umum organisme yang masuk ke dalam klasifikas 5 kingdom.

    Monera. Monera adalah mahkluk hidup yang tidak membran inti (organisme prokariot).
Meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti. Bahan inti itu
berupa asam inti atau DNA ( Deoxy ribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat).
    Protista. Protista adalah kingdom mahkluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak
sel yang memiliki membran inti (organisme eukariot). Protista dikelompokan secara
seerhana seperti protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan
protista mirip jamur.
    Jamur. Fungi atau jamur merupakan kingdom mahkluk hidup yang tidak memiliki
kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel, berbentuk benang, atau tersusun dari
kumpulan benang. Dinding selnya terdiri dari zat kitin. Oleh karena itu jamur tidak dapat
dikelompokan dalam dunia hewan atau tumbuhan.
    Plantae. Plantae atau kingdom tumbuhan adalah mahkluk hidup bersel banyak yang
mempunyai kloroplas. Di dalam kloroplas terkandung klorofil. Oleh karena memiliki
klorofil, maka tumbuhan dapat melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariut
(memiliki membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya
memiliki akar, batang, dan daun, terkeuali jamur yang memiliki akar semu (rizoid).
Perkembangbiakan tumbuhan terjadi secar kawin tak kawin.
    Animalia. Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnya mempunyai membran inti
(eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu sel hewan tidak memiliki dinding sel.
Berbeda dengan tumbuhan hewan dapat bergerak aktif dan memiliki sitem saraf.

BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Dari uraian tersebut, kita menarik simpulkan bahwa Kingdom Plantae terbagi atas 3 kelas
yaitu bryophyte, pteridophyta, dan spermatophyte. Setiap kelas mempunyai cirri dan
peranan yang berbeda. Dan banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari berbagai macam
tumbuhan, contohnya sebagai bahan obat-obatan, makanan, hiasan dan lain-lain.

3.2 Saran
Sebaiknya kita harus dapat menjaga lingkungan kita. Karena apabila tidak dijaga, maka
beberapa spesies tumbuhan yang langka maupun bermanfaat akan punah. Dan apabila hal
tersebut terjadi, maka kita tidak akan dapat merasakan manfaat yang diberikan tumbuhan
tersebut.

Sistem Organisasi Kehidupan


Sistem Organisasi Kehidupan. Organisme yang ada dipermukaan bumi ini sangat beragam
mulai dari organisme yang paling sederhana yaitu yang terdiri dari satu sel
sampai organisme yang komplek yaitu terdiri dari banyak sel. Organisme yang terdiri  dari
satu sel disebut uniseluler, contohnya: Bakteri, Amoeba, Paramaecium,  dan Euglene.
Sedang organisme yang terdiri dari banyak sel disebut  multiseluler, contoh organisme
yang dapat dilihat dengan mata biasa.

1 . Sel

Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil  untuk melihat harus
dibantu dengan mikroskop. Sel pertama kali  ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun
1665 dan menyebutkan sel itu seperti kotak sarang lebah atau sel penjara.  Di dalam sel
terdapat tiga bagian utama yaitu:

a . Membran sel atau selaput sel

Merupakan selaput yang membungkus seluruh isi sel. Berfungsi  untuk melakukan
pertukaran zat dalam sel. Zat itu antara lain  oksigen, zat makanan dan sisa metabolisme.
Dinding sel hanya terdapat pada tumbuhan tersusun atas selulosa.

b . Inti Sel atau nukleus

Merupakan bagian terpenting yang mengatur seluruh kegiatan sel.  Biasanya bentuk inti sel
bulat dan di dalamnya terdapat kromosom  yang merupakan benang-benang pembawa
sifat keturunan.

c . Sitoplasma

Merupakan cairan yang mengisi seluruh bagian sel. Di dalam  sitoplasma terlarut zat
makanan dan zat-zat lainnya. Selain itu  terdapat benda–benda khusus yang disebut dengan
organel sel dan rongga sel (vakuola). Di dalam organel sel tersebut terdapat antara lain:

1. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein atau  pembentukan protein.


2. Mitokondria berfungsi untuk melakukan respirasi sel atau  pernafasan sel untuk
mendapatkan energi.
3. Badan Golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran.
4. Retikulum endosplasma berfungsi sebagai sekresi protein dan  lemak.
5. Vakuola merupakan rongga sel. Pada vakuola terdiri dari dua macam, yaitu: vakuola
berdenyut berfungsi untuk pengeluaran dan vakuola makanan berfungsi  sebagai
tempat pencernaan makanan.
6. Kloroplas adalah zat warna hijau daun.

Perhatikan gambar sel hewan dan sel tumbuhan dibawah ini


2 . Jaringan
Dalam organisme bersel satu jelas hanya ada satu sel saja. Tetapi  organisme yang bersel
banyak dalam tubuh akan terdapat kumpulan  sel–sel. Kumpulan sel–sel tersebut terdiri
dari berbagai macam bentuk yang mempunyai fungsi yang berbeda–beda. Kumpulan sel
atau sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama
disebut jaringan.Macam–macam jaringan, yaitu:

a . Jaringan pada tumbuhan

1. Jaringan epidermis yaitu jaringan yang melapisi permukaan tubuh  tumbuhan, baik
pada akar, batang dan daun. Jaringan ini tersusun  rapat berfungsi untuk sebagai
jaringan pelindung.
2. Jaringan meristem yaitu tersusun atas sel sel yang selalu  membelah. Terdapat pada
embrio di ujung akar, ujung batangdan cambium.
3. Jaringan pengangkutan yaitu jaringan sebagai pembuluh yang  mengangkut air dan
zat-zat makanan. Ada 2 macam jaringan pengangkutan yaitu : a. Jaringan floem atau
pembuluh tapis berfungsi untuk mengangkut air dan hasil fotosintesis dari daun.  b.
Jaringan xilem atau pembuluh kayu berfungsi mengangkut air  dan garam-garam
mineral dari akar.
4. Jaringan penyokong. Merupakan sel sel dinding yang mengalami  penebalan
sehingga menjadi keras. Contoh pada kulit biji.
5. Jaringan parenkim. Merupakan jaringan dasar yang terdapat di  antara jaringan–
jaringan lainnya. Berfungsi sebagai tempat  menyimpan makanan. Jaringan
perenkim pada daun mengandung kloroplas untuk fotosintesis dan dibedakan
menjadi dua yaitu jaringan spons dan jaringan pagar.
b . Jaringan pada hewan dan manusia

1. Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan  tubuh atau organ baik
permukaan dalam maupun permukaan luar.  Bentuk jaringan ini pipih, kubus, dan
silinder.
2. Jaringan otot merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel otot  dan bersifat
lentur. Terdapat tiga (3) macam jaringan otot, yaitu:  a) Otot polos terdapat pada
dinding alat–alat dalam. b) Otot lurik terdapat pada rangka.  c) Otot jantung
terdapat pada dinding jantung.
3. Jaringan syaraf merupakan jaringan yang tersusun atas sel–sel  syaraf. Setiap sel
syaraf terdiri dari badan sel dan serabut syaraf.
4. Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan bagian  tubuh dengan
bagian tubuh yang lain.
5. Jaringan penyokong atau penunjang merupakan jaringan yang  terdiri dari jaringan
tulang rawan dan jaringan tulang. Jaringan  penyokong berfungsi untuk memberi
bentuk tubuh, melindungi tubuh dan menguatkan tubuh.

c . Organ
Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melaksanakan  fungsi tertentu.
Contoh organ pada tumbuhan, antara lain:

 Daun terdiri dari beberapa jaringan yaitu jaringan epidermis,  jaringan pagar,
jaringan

bunga karang, jaringan pengangkutan.  Jaringan epidermis sebagai pelindung


jaringan lain, jaringan pagar dan jaringan bunga karang membentuk jaringan
perenkim untuk digunakan sebagai tempat fotosintesis.

 Akar terdiri dari jaringan epidermis, parenkim dan pengangkutan.  Akar mempunyai
fungsi menempelkan dan menancapkan tubuhtumbuhan dalam tanah.
 Batang merupakan penghubung antara akar dan batang terdiri  dari jaringan
jaringan epidermis, parenkim dan pengangkutan.  Contoh organ pada hewan dan
manusia, antara lain: 1) Jantung terdiri dari jaringan epitel, otot, ikat, dan syaraf.
Jantung berfungsi untuk memompa darah. 2) Mata terdiri dari jaringan otot, syaraf,
ikat, darah, dan lain–lain. 3) Ginjal terdiri jaringan otot, ikat, syaraf, dan lain–lain.

d . Sistem Organ
Di dalam tubuh organ–organ akan bekerja sama satu dengan  lainnya. Tanpa ada kerjasama
dengan organ lain proses dalam tubuhtidak akan terjadi. Contoh jantung berfungsi untuk
mengedarkan darah, tak dapat berkerja tanpa adanya organ lain seperti pembuluh  darah.
Begitu juga sebaliknya pembuluh tidak dapat berkerja tanpa  adanya jantung. Kumpulan
organ–organ dengan sistem tertentu disebut sistem organ.

Sistem organ pada tumbuhan, antara lain : terdapat beberapa sistem  yang dihubungkan
dengan akar, batang, dan daun. Misalnya sistem  pengangkutan, sistem pelindung, sistem
penyokong dan lain sebagainya. Sistem organ pada hewan dan manusia, antara lain:

 Sistem pencernaan makanan terdiri dari: organ mulut,  kerongkongan, lambung,


usus halus, usus besar dan anus.
 Sistem pernafasan manusia terdiri dari : laring, tenggorokan, dan  paru-paru.
 Sistem peredaran darah manusia terdiri dari: jantung, pembuluh  darah dan
pembuluh getah bening.
 Sistem pengeluaran terdiri dari : ginjal, kulit, paru-paru, hati
 Sistem hormon terdiri dari anak ginjal, hifofisis, adrenal, dll

Di antara sistem–sistem tersebut, tidak bekerja sendiri–sendiri. Tetapi  mereka saling


bekerja sama sehingga membentuk proses kehidupan  dalam organisme. Di dalam
organisme terjadi susunan organisasi  yang membentuk suatu organisme. Organisme yang
terbentuk terdiri dari bagian terkecil yang disebut dengan sel, sampai akhirnya  terbentuk
organisme dengan urutan sebagai berikut:
Sel – Jaringan – Organ – Sistem Organ – Organisme

1. Tingkatan Organisasi Kehidupan


Biologi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam memiliki kajian yang sangat luas
dan kompleks. Kajian biologi membahas tentang mahluk hidup dari berbagai tingkatan
mulai dari tingkat atom dan molekul (DNA),sel, jaringan, organ, sistem organ, tingkat
individu (organisme), populasi, komunitas, ekosistem, bioma sampai ke tingkat biosfer.
Hirarki keteraturan biologi tersebut merupakan satu kesatuan yang paling berhubungan
satu sama lainnya.

Struktur organisasi kehidupan dalam berbagai tingkat dapat dijelaskan sebagai berikut.

NO TINGKAT PENGERTIAN CONTOH


ORGANISASI
KEHIDUPAN

Molekul merupakan
komponen dasar
organisasi kehidupan.

Ex: protein , lemak,


karbohidrat, serta
asam nukleat (RNA dan
DNA)

1 MOLEKUL

sel adalah suatu satuan


atau unit terkecil yang
menyusun tubuh
2 SEL mahluk hidup

Kumpulan sel yang


memiliki bentuk dan
fungsi yang sama.

3 JARINGAN

Kumpulan jaingan yang


bersama-sam
membentuk suatu
struktur tertentu untuk
menjalankan fungsi
tertentu pula.

4 ORGAN
Kumpulan  organ yang
saling bekerja sama
untuk mendukung
SISTEM suatu fungsi sistem
5 ORGAN tertentu.

merupakan organisme
yang tersusun oleh
kumpulan sistem
organ. Kumpulan
sistem organ tersebut
membentuk individu.

6 INDIVIDU

Kumpulan dari
beberapa individu
sejenis yang secara
bersama-sama
menempati suatu
tempat tertentu.
7 POPULASI

Kumpulan dari
beberapa populasi
mahluk hidup yang
menempati suatu
tempat.
8 KOMUNITAS

9 Unit fungsional dan


struktural yang
mencakup  seluruh
organisme dan
lingkungan abiotiknya,
masing-masing saling
mempengaruhi dan
berinteraksi untuk
mempertahankan
dinamikanya.

EKOSISTEM

Interaksi antara iklim,


suhu, dan curah hujan
dengan komponen
biotik disuatu daerah.

10 BIOMA

KUMPULAN DARI
BIOMA.

11 BIOSFER

1. Pemecahan Masalah melalui Kerja Ilmiah


Berbagai kajian atau ilmu pengetahuan diperoleh melalui berbagai penelitian dengan
menggunakan suatu metode sistematis yang dikenal sebagai kerja ilmiah. Selama
melakukan kerja ilmiah, para ilmuwan berusaha melakukan observasi dengan cermat, serta
mencari tahu sebab akibat terhadap fakta-fakta yang diamati. Langkah-langkah dalam kerja
ilmiah sebagai berikut :

 
1.  Klasifikasi Mahluk Hidup
Setiap mahluk hidup memiliki persamaan dan perbedaan ciri sehingga dapat
diklasifikasikan berdasarkan kriteria tersebut, misalnya dari aspek bentuk, ukuran, warna,
sifat dan penampakan. Suatu kajian tentang pengelompokan mahluk hidup kedalam
tingkatan atau takson tertentu disebut taksonomi.
1. Sistem Klasifikasi
Berdasarkan caranya sistem klasifikasi dapat dikelompokan menjadi 3, yaitu :

A. Sistem klasifikasi buatan (artifisial)

      Pengelompokan mahluk hidup berdasarkan ciri yang sengaja dipilih, misalnya
pengelompokan tumbuhan berdasarkan habitat (akuatik, gurun, pegunungan, rawa),
perawakan (pohon, semak, perdu) dan manfaat (tanaman obat, tanaman hias, sayuran).

B.Sistem klasifikasi alamiah (natural)

      Sistem tersebut didasarkan pada morfologi, anatomi, dan genetika. Misalnya
pengelompokan tumbuhan berdasarkan jumlah keping biji (monokotil dan dikotil)
berdasarkan selaput pembungkus biji (Gymnospermae dan Angiospermae)

C. Sistem klasifikasi evolusi (Filogenetik)

      Suatu sistem klasifikasi baru yang didasarkan pada aspek hubungan kekerabatan
dan sejarah perkembangan evolusi mahluk hidup yang ada sekarang.

                                                                       

2. SISTEM BINOMIAL NOMENCLATURE
Pada pertengahan abad ke 18 Carolus Linnaeus mengajukan sistem penamaan mahluk
hidup. BINOMIAL NOMENCLATURE merupakan tata nama organisme yang ditandai dengan
nama ilmiah yang terdiri atas dua kata latin atau yang dilatinkan.
Kata pertama   marga (genus)

*kata pertama menggunakan huruf besar

Kata kedua       petunjuk spesies (spesies epithet)


 *penulisannya menggunakan huruf kecil

Ex : Felis domesticus
Felis : menunjukan genus
domesticus : merupakan ciri khususnya yang berarti hewan yang dipelihara di rumah
(domestik)
 

3. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi


Klasifikasi merupakan suatu cara sistematik untuk mempelajari objek yang beraneka ragam
berdasarkan persamaan dan perbedaan sifat yang dimiliki.

Adapun tujuan diadakannya klasifikasi mahluk hidup yang beraneka ragam tersebut
diantaranya sebagai berikut :

1. Untuk memdahkan dan meyederhanakan objek studi tentang mahluk hidup yang
beraneka ragam.
2. Mengidentifikasi karakteristik dan ciri-ciri mahluk hidup, baik persamaan maupun
perbedaannya seperti dalam aspek bentuk, ukuran, warna, sifat, dan perilaku.
3. Mempelajari evolusi mahluk hidup atas hubungan kekerabatannya.
 

4. Tingkatan (takson) mahluk hidup


Untuk memahami tingkatan tersebut, kita harus memahami istilah taksonomi. Kelompok-
kelompok mahluk hidup pada tingkat tertentu disebut kelompok taksonomi atau disingkat
takson (jamak=taksa). Kelompok taksonomi yang sama memiliki kategori yang sama.
Urutan takson dari yang tertinggi sampai terendah adalah sebagai berikut :

5. Perkembangan Klasifikasi Mahluk Hidup


Sistem
penggolongan Dasar
mahluk hidup penggolongan anggota

Sistem 2 kingdom Autotrof – Plantae, animalia


Heterotrof

Penemuan
Sistem 3 kingdom mikroskop Plantae, animalia, protista

Mikroskop
elektron,
eukariotik- Plantae, animalia, protista,
Sistem 4 kingdom prokariotik monera

Ciri, struktur sel,


cara memperoleh
makanan
Plantae, animalia, protista,
Sistem 5 kingdom fungi

Mendekati
makhluk hidup
eukariot
uniseluler , dinding Eubacteria,Archaebacteria,
sel Protista, Plantae, Fungi,
(archaebacteria) Animalia

Sistem 6 kingdom

1. Cabang-cabang Biologi 
            Biologi sebagai ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat, hal  ini ditandai dengan
munculnya cabang-cabang biologi yang merupakan pengembangan ilmu-ilmu terapan
untuk kegiatan tertentu. 

Adapun cabang-cabang biologi antara lain: 

1.  Peranan Biologi bagi Manusia


Pertanian:

1. Kultur jaringan: pembudidayaan tanaman dalam waktu singkat dan jumlah


banyak, contoh: pisang, anggrek
2. Genetika tanaman: menghasilkan buah tanpa biji, contoh: semangka, jeruk,
anggur
3. Bioteknologi, rekayasa genetika tanaman: menciptakan tanaman yang mampu
menghasilkan insektisida sendiri, contoh: tanaman kapas+Bt
Peternakan:

1. Anatomi , fisiologi, genetika, dan embriologi hewan: inseminasi buatan (kawin


suntik) à kualitas dan produksi meningkat, fertilisasi  in vitro à bibit unggul
diimplant di uterus induk betina, embrio dpt disimpan dlm jangka waktu (N cair
196°C), embrio ini dpt diimplant ke induk betina yg tdk unggul, sp. sama, shg cpt
diperoleh keturunan unggul, contoh: sapi
Kedokteran:

1. Transplantasi (pencangkokan) organ


2. Teknik bayi tabung
3. Virologi: tercipta vaksin-vaksin
4. Mikrobiologi: mengidentifikasi jenis bakteri penyebab penyakit, dpt dibuat
antibiotik
  
Industri:

Mikrobiologi: mengidentifikasi jenis bakteri bermanfaat

      Makanan: nata de coco, yoghurt, kecap, tempe, keju, minuman fermentasi


      Obat-obatan: antibiotik

Anda mungkin juga menyukai