Anda di halaman 1dari 12

Rangkuman IPA Kelas 7 Semester 1

BAB 1
Objek IPA dan Pengamatannya
- Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai, antara lain sebagai
berikut :
1. Pegamatan = Menggunakan panca indra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang
sesuai.
2. Membuat inferensi = Merumuskan penjelasan berdasaran pengamatan.
3. Mengomunikasikan = mengomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan.
- Pada saat ini, penyelidikan tentang alam telah menghasilkan kumpulan pengetahuan yang
demikian kompleks. Pengetahuan tersebut dgolongkan mejadi 4, yaitu :
1. Fisika = Mempelajari tentang aspek mendasar alam, misalnya meteri, energy, gaya, gerak, panas,
cahaya, dan berbagai gejala lam fisik lainnya.
2. Kimia = Meliputi penyelidikan tentang penyusun dan perubahan zat.
3. Biologi = Menpelajari tentang system kehidupan mulai dari ukuran renik sampai dengan
lingkungan yang sangat luas.
4. Ilmu Bumi dan Antariksa = Mempelajari asal mula bumi, perkembangan dan keadaan saat ini,
bintang bintang, planet planet, dan berbagai benda langit lainnya.
A. Besaran
- Besaran Fisika adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan sengan angka.
- Besran Pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu.
- Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok.
Misal : Volume (m3), luas (m2), kecepatan (m/s), gaya (N), tekanan (N/m2), percepatan (m/s2)
- Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah.
Contoh : Gaya, kecepatan, berat.
- Besaran Skalar adalah besaran yang memiliki nilai saja.
Contoh : Panjang, luas, waktu, suhu.
B. Satuan
- Satuan adalah alat pembanding dalam pengukuran.
- Satuan baku adalah satuan yang hasil pengukurannya sama untuk setiap orang dan diakui secara
internasional.
Contoh : kg, gram, cm, m, km, liter, oC.
- Satuan tidak baku adalah satuan yang hasil pengukurannya tidak sama untuk setiap orang dan
tidak diakui sacara internasional.
Contoh : Jengkal, kaki, gayung, hasta, depa.
C. Macam macam alat ukur.
1. Panjang
a. Mistar dengan ketelitian 1mm.
b. Jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm.
c. Mikrometer skrup dengan ketelitian 0,001mm.
2. Massa
a. Neraca pasar/timbangan.
b. Neraca dua lengan.
c. Neraca tiga lengan/neraca O hauss.
d. Neraca kamar mandi.
3. Waktu.
a. Arloji.
b. Jam pasir.
c. Jam matahari.
d. Stop wacth.
4. Volume.
a. Untuk mengukur volume benda yang bentuknya teratur digunakan rumus volume benda.
b. Untuk mengukur volume benda yang bentuknya tidak teratur digunakan gelas berpancur dan
gelas ukur yang berisi air.
- Pengukuran merupakan bagian dari pengamatan.
- Mengukur adalah membandingkan besaran dengan besaran sejenis sebagai satuan.

BAB 2
Klasifikasi Makhluk Hidup.
1. Ciri ciri makhluk hidup.
a. Bernafas.
b. Memerlukan makanan dan minuman.
c. Bergerak.
d. Tumbuh dan berkembang.
e. Berkembang biak (Reproduksi)
f. Peka terhadap rangsangan.
g. g.Menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

- Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
kesamaan ciri yang dimiliki.
- Tujuan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali,
membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.

Dasar dasar klasifikasi makhluk hidup.

1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya.

2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam tubuh
(anatomi).

3. Klasifikasi makhlik hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.

A. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan Carolus Linneaus.

- Carolus Linneaus menyusun klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan
struktur tubuh. Struktur tubuh mencakup bentuk dan susunan tubuh makhluk hidup.

- Dalam klasifikasi Linnaeus mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok yaitu dunia
hewan dan dunia tumbuhan. Masing masing kelompok tersebut kemudian dibagi menjadi
kelompok yang lebih kecil atau dibuat tingkatan (takson). Jadi takson merupakan tingkatan
tingkatan dalam klasifikasi.

- Berikut ini tingkatan tingkatan takson dalam klasifikasi hewan dan tumbuhan, diurutkan dari
yang besar ke kecil.

a. Tumbuhan : Regnum, divisio, classis, ordo, familia, genus, species.

b. Hewan : Kingdom, phylum, classis, ordo, familia, genus, species.

B. Bagian bagian mikroskop


RINGKASAN MATERI IPA KLS VII SEMESTER 1

C. Sistem klarifikasi lima kingdom

1. Kingdom Monera.
Ciri ciri : Selnya tidak memiliki membran inti (prokariotik), bersel satu (uniseluler), dan
mampu berkembang biak dengan cara membelah diri.
Contoh : Bakteri dan alga biru.

2. Kingdom Protista.
Ciri ciri : Selnya memiliki mebran inti (eukariotik), bersel tunggal (uniseluler), dan yang
mampu berkembang biak.
Contoh : Amoeba, Euglena, Paramecium, Dictyostelium discoideum, Saprolegnia sp.,
Physarium polycephalum, Phytophtora infestans.

3. Kingdom Fungi.
Ciri ciri : Tidak berklorofil, berspora, tidak mempunyai akar, batang, dan daun, hidup di
tempat yang lembap, bersifat saprofit.
Contoh : Myxomycotina, ascomycotina, oomycotina, basidiomycotina, zygomycotina,
deuteromycotina.

4. Kingdom Plantae.
Ciri ciri : Bersel banyak, memperoleh makanan dengan cara fotosintesis.
Contoh : Bryophyta (lumut), pterydophyta (tumbuhan paku), spermatophya (tumbuhan
berbiji)
a. Bryophyta (Lumut)
Ciri ciri : 1. Memiliki bagian bagian yang menyerupai akar, batang, dan daun.
2. Mempunyai klorofil.
3. Hidup ditempat yang lembap.
4. Mengalami pergiliran keturunan.
b. Pterydophyta (tumbuhan paku)
Ciri ciri : 1. Memiliki akar dan daun sejati.
2. Berklorofil.
3. Tidak berbunga.
4. Daun mudanya mudah menggulung.
5. Hidup ditempat yang lembap dan teduh atau di air.

c. Spermatophyta (tumbuhan biji).


Ciri ciri : 1. Memiliki akar dan daun sejati.
2. Berkembang biak dengan biji.
Dibagi 2, yaitu :
1. Tumbuhan berkeping satu (monokotil)
Ciri ciri : Memiliki satu keeping daun lembaga, berakar serabut, batang tidak
berkambium, tulang daun sejajar atau melengktulang daun sejajar atau melengkung,
kelopak bunga pada umumnya kelipatan 3.
2. Tumbuhan berkeping dua (dikotil).
Ciri ciri : Memiliki dua keeping daun lembaga, berakar tunggang, batang berkambium,
tulang daunnya menjari atau menyirip, kelopak bunga kelipatan 4 atau 5.

5. Kingdom Animalia.
Ciri ciri : Memiliki sel eukariotik, bersel banyak dan memproleh makanan dari organisme
lain.
Contoh : Porifera, planthyeminthes, annelida, arthropoda, chordata.
a. Hewar berpori (porifera)
Ciri ciri : 1. Tubuh memiliki pori.
2. Sebagian besar hidup dilaut.
3. Bentuk tubuh umumnya seperti vas bunga.
b. Hewan berongga (coelenterata).
Ciri ciri : 1. Memiliki dua macam bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.
2. Sebagian besar hidup di laut.
3. Mulut dikeliling tentakel.
c. Cacing pipih (Platyhelminthes).
Ciri ciri : 1. Tubuh pipih seperti pita.
2. Sebagian besar hidup sebagai parasit.
3. Tidak memiliki organ untuk mencerna makanan.
d. Cacing gilig (Nemathelminthes).
Ciri ciri : 1. Tubuh gilig atau silindris.
2. Sebagian besar hidup bebas, beberaa hidup parasit.
3. Memiliki mulut dan anus.
e. Cacing gelang (annelida).
Ciri ciri : 1. Tubuh bulat memanjang dan beruas ruas.
2. Ditemukan hamper di mana saja.
3. Memiliki mulut dan anus.
f. Hewan berkulit duri (Echinodermata).
Ciri ciri : 1. Tubuh berkulit duri, tubuh simetris radial.
2. Hidup di laut.
3. Bergerak dengan kaki amburakral.
g. Hewan lunak (Mollusca).
Ciri ciri : 1. Tubuhnya yang lunak biasanya dilindungi oleh cangkang.
2. Ditemukan dibeberapa lingkungan yang berbeda.
3. Menggunakan kaki berotot untuk pergerakannya.
h. Hewan berkaki buku buku (Arthropoda).
Ciri ciri : 1. Tubuh beruas ruas (berbuku buku).
2. Ditemukan di mana saja
3. Pada umumnya tubuh dapat dibedakan menjadi kepala, dada dan perut.
4. Tubuh dilapisi kerangka luar yang keras yang mengandung zat kitin.

D. Vertebrata.
a. Pisces (ikan)
Ciri ciri : 1. Hidup di air.
2. Bergerak dengan sirip.
3. Bernafas dengan insang.
4. Fertilisasi eksernal.
b. Amphibia (Amfibi).
Ciri ciri : 1. Sebagian hidupnya hidup di darat, sebagian lagi di air.
2. Berdarah dingin.
3. Fertilisasi eksternal.
4. Bergerak dengan dua pasang tungka.
c. Reptilia (Hewan melata).
Ciri ciri : 1. Hidup di darat.
2. Bergerak dengan dua pasang tugkai, kecuali ular.
3. Berdarah dingin.
4. Tubuh ditutupi bulu.

e. Aves (unggas).
Ciri ciri : 1. Hidup di darat.
2. Bergerak dengan sayap dan kaki.
3. Tutup ditutupi rambut.
4. Bernafas dengan paru paru.

f. Mamalia (Hewan menyusui).


Ciri ciri : 1. Berdarah panas.
2. Tubuh ditutupi rambut.
3. Bernafas dengan paru paru.
4. Memiliki kelenjar susu.

BAB 3
Klasifikasi Materi dan Perubahannya.
- Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruagan.
- Materi berdasarkan wujudnya dikelompokkan menjadi zat padat, cair, dan gas.
- Berdasarkan susunanya, materi yang ada di alam diklasifikasikan zat tunggal/murni
(unsur, senyawa), dan campuran.
- Unsur adalah zat tunggal yang secara kimia tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat zat lain
yang lebih sederhana.
- Contoh unsur : Besi, perak, emas, tembaga, belerang karbon, natrium, dan aluminnium.
- Senyawa adalah zat tnggal yang secara kimia masih dapat diuraikan menjadi zat zat lain
yang lebih sederhana.
- Contoh senyawa : Air, garam dapur, gula.
- Campuran adalah bercampurnya dua atau lebih materi yang tidak disertai terjadinya
reaksi kimia. Ada dua macam campuran yaitu campuran homogen dan heterogen.
- Campuran homogen adalah campuran serba sama, tidak terlihat batas antara zat
penyusunnya.
- Contoh campuran homogen : Udara, air laut, sirup, kecap, alcohol dalam air.
- Campuran heterogen adalah campuran yang terlihat bats antara zat zat penysunnya.
- Contoh campuran heterogen : Tanah, pasir dalam air, batuan.
- Larutan adalah campuran homogen antara pelarut (solven) dan zat terlarut(solute).
- Suspensi adlah campuran kasar dan bersifat heterogen.
- Koloid adalah campuran yang keadaannya terletak antara suspensi dan larutan.
- Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat sifat fisis zat
penyusunnya, seperti wujud zat, ukuran pertikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik dan
kelarutan.
- Metode pemisahan campuran antara lain penyaringan (filtrasi), sentrifugasi, sublimasi,
kromatografi, dan destilasi.
- Perubahan kimia adalah perubahan zat yang dapat menghasilkan zat baru dengan sifat
kimia yang berbeda.
- Ciri ciri perubahan kimia : Terbentuknya zat baru terbentuknya gas, terbentuknya
endapan, terjadinya perubahaan warna, terjadinya perubahan suhu.
- Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru.
- Perubahan fisika meliputi : menguap, mengembun, mencaur, membeku, menyublim,
melrut,dan peruahan bentuk.

BAB 4
Suhu dan Perubahannya.
- Suhu sebuah benda adalah tingkat (derajat) panas suatu benda.
- Suhu menyatakan ukuran derajat panas atau dingin suatu benda. Satuan suhu dalam SI
adalah kelvin (K).
- Perubahan suhu menyebabkan pemuaian pada benda. Pemuaian dapat terjadi pada zat
padat, cair, maupun gas.
- Termometer laboratorium bentuknya panjang dengan skala dari -10oC sampai 110oC,
menggunakan raksa atau alkohol .
- Termometer suhu badan/klinis digunakan untuk mengukur suhu badan, sklala yang
ditulis antara 35oC sampai 42oC.
- Termometer bimetal mempunyai 2 logam yang jenisnya berbeda dan diletakkan menjadi
satu, jika suhunya berubah, bimetal akan melengkung.
- Termometer Kristal cair digunakan untuk mengukur suhu tubuh, suhu akuarium,
mempunyai Kristal cair yang warnanya dapat berubah jika suhu berubah.
- Termometer dinding digunakan untuk mengukur suhu ruangan, skala yang ditulis antara
-50oC sampai 50oC.
- Termometer six bellani (maximum-minimum) untuk mengukur suhu terendah pada
malam hari dan suhu tertinggi pada siang hari.
- Termometer optic (pirometer) untuk mengukur suhu yang tinggi di atas 1000oC.
- Temometer raksa.
Kelebihan : 1. Mudah dilihat karena mengkilat.
2. Pemuaiannya teratur.
3. Tidak membasahi dinding.
4. Dapat mengukur suhu yang tinggi.
5. Terpanasi secara merata.
Kerugian : 1. Harga mahal.
2. Tidak dapat mengukur suhu yang rendah.
3. Raksa termasuk zat beracun.
- Termometer alcohol
Kelebihan : 1. Harga lebih murah.
2. Alkohol lebih teliti.
3. Dapat mengukur suhu yang sangat rendah
Kerugian : 1. Membasahi dinding.
2. Tidak berwarna.
3. Tidak dapat mengukur suhu yang sangat tinggi.

- Perbandingan skala C : R : F = 100 : 80 : 180 = 5 : 4 : 9, K = C + 273.


- Mengubah sklala dalam suhu rumusnya

- Muai panjang rumusnya


Keterangan :
l1 = panjang awal (sebelum dipanaskan)
l2 = panjang setelah dipanaskan
T1 = suhu awal
T2 = suhu setelah dipanaskan
a = koefisien muai panjang zat

- Muai luas rumusnya

Keterangan :
A1 = luas awal (sebelum dipanaskan)
A2 = luas setelah dipanaskan
T1 = suhu awal
T2 = suhu akhir
b = koefisien muai luas zat

- Muai volume rumusnya


Keterangan :
V1 = volume awal (sebelum dipanaskan)
V2 = volume setelah dipanaskan
T1 = suhu awal
T2 = suhu akhir
g = koefisien muai volume zat
BAB 5
Kalor dan Perpindahannya.

- Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya
lebih tinggi ke benda yang suhu lebih rendah jika ke dua benda saling besentuhan.
- Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaukkan suhu 1 g zat
sebesar 1oC.
- Zat dapat berubah wujud apabila :
a. Perubahan wujud zat yang memerlukan kalor yang mencair, menguap, dan menyublim.
b. Perubahan wujud yang melepas kalor yang membeku, mengembun, dan menghablur.
- Kalor dapat berpindah dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi.
- Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa tanpa disertai perpindahan
partikel zat.
- Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel
zat terdebut.
- Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.
- Makin panas benda dibandingkan dengan panas lingkungan sekitar, makin besar pula
kalor yang diradiasikan ke lingkungannya.
- Makin luas permukaan benda panas, makin besar pula kaloryag diradiasikan ke
lingkungannya.
- Makin rendah suhu benda, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.
- Makin luas permukaan benda dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari
lingkungannya.
- Makin gelap benda yang terasa panas, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke
lingkungannya.
- Makin gelap benda yang terasa dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari
lingkungannya.
BAB 6
Energi Dalam Sistem Kehidupan.

- Energi adalah kemampuan untuk melakuakan usaha (kerja) atau melakukan suatu
perubahan.
- Energi memiliki berbagai bentuk seperti energi potensial, energi kinetik, dan energy
mekanik.
- Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu materi karena lokasi atau
tempatnya. Rumusnya Energi Potensial : Ep = m g h
- Keterangan = Ep = energy potensial (J)
m = Massa benda (Kg)
g = Percepatan gravitasi Bumi (m/so)=(g=m/so)
h = Ketinggian (m)

- Energi kinetik adalah bentuk energi ketika suatu materi berpindah atau bergerak.
- Rumusnya : Ek = ½ mv²

Keterangan : Ek = Energi kinetik


m = Massa (Kg)
v = kelajuan (m/s)
- Energi mekanik adalah jumlah dari energi potensial dan energi kinetic.
- Rumusnya : Em = Ep + Ek
Keterangan : Em = Energi mekanik
Ep = Energi potensial
Ek = Energi kinetik
- Sumber energi merupakan segala sesuatu yang menghasilkan energi yang
diklarifikasikan menjadi sumber energi.

Anda mungkin juga menyukai