Anda di halaman 1dari 1

a.

Istisna’: Menyerupai salam,namun pembayaran dapat dilakukan oleh bank


dalam beberapa termin pembayaran.

b. Ijarah: akad pemindahan hak guna atas barang-barang atau jasa, melalui
pembayaranupah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
atas barang itu sendiri.

c. Musyarakah: Kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
dengan keuntungan dan resiko di tanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan.

1. Jika merujuk pada jenis dan hierarki sebagaimana tersebut dalam UU


12/2011, maka kedudukan Fatwa MUI bukan merupakan suatu jenis
peraturan perundang-undangan yang mempunyai kekuatan hukum mengikat.

Sedangkan kedudukannya di lembaga keuangan syariah adalah dijadikan


sebagai pedoman dalam setiap pelaksanaan transaksi atas produk-produk
lembaga keuangan syariah tersebut.

2. Perbedaan asuransi syariah dengan asuransi konvesional adalah dari konsep


pengeloaanya.
a. Proteksi syariah memiliki konsep pengeloaan sharing risk sedangkan
asuransi konvesional (Non syariah) transfer risk.

b. Akad atau perjanjian.


Asuransi syariah, akad yang menjadi landasan adalah akad takaful yaitu
tolong menolong sedangkan asuransi konvesional adalah akad tabadul
yaiut akad jual beli.

c. Kepemilikan dana & pengelola


Asuransi syariah dana memiliki semua peserta asuransi sehingga
perusahaan hanya berperan sebagai pengelola dan tanpa hak milik ,
sedangkan asuransi konvesional, dana premi harus dibayarkan
nasabaj/pertanggung sama seperti transaksi pada jual beli pada
umumnya.

Pemerintah dan masyarakat tentu harus lebih waspada terhadap lembaga keuangan
yang akan mengajukan penawaran transaksi produknya apabila berbasis Syariah.
Hendaknya memang perlu diperhatikan apakah memang setiap akad di dalam
transaksi atas produk-produk yang ditawarkan memang benar-benar menggunakan
prinsip syariah atau justru memanfaatkan “syariah” unt

Anda mungkin juga menyukai