Anda di halaman 1dari 5

Farmakologi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Farmakologi adalah Istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Farmakos yang


memiliki arti obat dan Logos yang artinya ilmu.[1] Jadi secara harfiah, farmakologi
dapat ditafsirkan sebagai suatu ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada
sistem biologis. Terutama tentang obat yang berkaitan dengan respons bagian-
bagian tubuh terhadap sifat obat, pengaruh sifat fisika-kimiawinya terhadap tubuh,
kegunaan obat bagi kesembuhan dan nasib yang dialami obat
dalam tubuh. [2] Artinya farmakologi ini akan menelaah efek-efek dari senyawa kimia
pada jaringan hidup makhluk hidup.[3]
Dalam farmakologi sistem hidup itu harus dipengaruhi obat, sehingga memunculkan
prinsip dasar agar molekul obat harus bisa mempengaruhi secara kimia pada satu
atau lebih isi sel agar dapat menghasilkan respon farmakologik. Molekul-molekul
obat harus mendekati molekul-molekul yang membentuk sel dalam jumlah yang
cukup untuk menutup rapat sehingga fungsi molekul sel menjadi berubah.[4] Obat-
Obat pada zaman dahulu dibuat dari tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mineral.
Catatan pemakaian obat telah dilakukan sejak 2700 tahun sebelum masehi di Timur
tengah dan Tiongkok. Obat-Obat yang sering dipakai pada waktu itu adalah emetik
untuk memicu muntah. Pada tahun 1550 sebelum masehi, orang Mesir menuliskan
pengamatan empiris ke dalam terapi obat pada Ebers Medical Papyrus. Mereka
menyarankan minyak kastroli sebagai laktasif dan candu untuk nyeri. Mereka juga
menyarankan pemakaian roti berjamur untuk luka dan memar (3500 tahun
sebelum Alexander Flemming menemukan penisilin) Dokter Romawi dan penulis
Galen (131 201 sesudah masehil dianggap sebagai orang-orang yang berpengaruh
dalam kedokteran dan farmasi selama ratusan tahun. Mereka memulai pemakaian
resep secara umum dan menggunakan beberapa campuran untuk
mengobati penyakit tertentu.[3]

Daftar isi

 1Sejarah
o 1.1Farmakologi periode kuno
o 1.2Farmakologi periode modern
 2Cabang Ilmu
 3Rujukan
 4Pranala luar

Sejarah[sunting | sunting sumber]
Farmakologi periode kuno[sunting | sunting sumber]
Farmakologi periode kuno dimulai sebelum tahun 1700, ditandai dengan adanya
observasi empirik yang dilakukan manusia terhadap penggunaan obat. Sejarah ini
tercatat dalam Materia Medika yang disusun oleh Dioscorides (Pedanius). Sebelum
masa ini, catatan mengenai penggunaan obat-obatan juga ditemukan pada zaman
Cina dan Mesir kuno. Beberapa ahli Farmakologi kuno antara lain sebagai berikut.

 Claudius Galen (129-200 sesudah masehi atau sebelum masehi)


 Theophrastus von Hohenheim (1493-1541 SM)
 Johann Jakob Wepfer (1620-1695 SM).[1]
Farmakologi periode modern[sunting | sunting sumber]
Farmakologi modern dimulai abad 18 sampai dengan 19. Periode ini ditandai
dengan penelitian tentang perkembangan obat, serta tempat dan cara kerja obat
pada tingkat organ maupun jaringan. Tokoh-tokoh yang berperan dalam sejarah
farmakologi modern adalah sebagai berikut.

 Rudolf Buchheim (1820-1879), merupakan pendiri fakultas farmasi pertama di


dunia. Fakultas tersebut didirikan di Universitas Dorpat, Tartu, Estonia.
 Oswald Schmeideberg (1838-1921), salah satu dari penulis jurnal farmakologi
pertama di dunia
 Bernhard Naunyn (1839-1925) bersama Oswald menulis jurnal farmakologi
pertama di dunia
 John J. Abel (1857-1938), bapak farmasi Amerika Serikat, pendiri The Journal of
Pharmacology and Experimental Therapeutics, yang sampai sekarang selalu
menjadi acuan di dunia farmakologi.[5]

Cabang Ilmu[sunting | sunting sumber]


 Ilmu Farmakokinetik, adalah ilmu yang mempelajari tentang absorpsi, distribusi,
metabolisme atau biotransformasi dan ekskresi obat (ADME). Secara singkat
artinya pengaruh tubuh terhadap obat.
 Ilmu Farmakoterapi, ilmu yang mempelajari penggunaan obat-obatan untuk
menyembuhkan berbagai penyakit.
 Ilmu Farmakodinamik, adalah ilmu yang mempelajari efek obat terhadap fungsi
berbagai organ, cara kerja obat dan pengaruh obat terhadap
reaksi biokimia serta struktur dan fungsi organ.
 llmu Toksikologi, adalah ilmu yang mempelajari keracunan dan zat-zat yang
menyebabkan keracunan.[6]

Rujukan[sunting | sunting sumber]
1. ^ Lompat ke:a b Putri, Nina Hertiwi (06 September 2020). "Pengertian Farmakologi dan Ruang
Lingkup Keilmuannya". SehatQ. Diakses tanggal 2020-11-30.
2. ^ Nuryati (Oktober 2017). FARMAKOLOGI (Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan) (PDF). Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. hlm. 1–2.
3. ^ Lompat ke:a b L. Kee, Heyce dan Evelyn R. Hayes (1993). Farmakologi (Pendekatan Proses
Keperawatan). Jakarta: EGC. hlm. 134. ISBN 978-979-448-324-4.
4. ^ Anief, Moh (2018-07-11). Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi. Yogyakarta: UGM PRESS.
hlm. 6. ISBN 978-979-420-343-9.
5. ^ Noviani, Nita dan Vitri Nurilawati (Oktober 2017). Farmakologi (Bahan Ajar Keperawatan
Gigi) (PDF). Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. hlm. 4–6.
6. ^ Tim Admin (2019-03-13). "Farmakologi (Dasar-dasar dan Prinsip Umum)". BioFar.ID. Diakses
tanggal 2020-11-30.

Farmakologi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Farmakologi adalah Istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Farmakos yang


memiliki arti obat dan Logos yang artinya ilmu.[1] Jadi secara harfiah, farmakologi
dapat ditafsirkan sebagai suatu ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada
sistem biologis. Terutama tentang obat yang berkaitan dengan respons bagian-
bagian tubuh terhadap sifat obat, pengaruh sifat fisika-kimiawinya terhadap tubuh,
kegunaan obat bagi kesembuhan dan nasib yang dialami obat
dalam tubuh. [2] Artinya farmakologi ini akan menelaah efek-efek dari senyawa kimia
pada jaringan hidup makhluk hidup.[3]
Dalam farmakologi sistem hidup itu harus dipengaruhi obat, sehingga memunculkan
prinsip dasar agar molekul obat harus bisa mempengaruhi secara kimia pada satu
atau lebih isi sel agar dapat menghasilkan respon farmakologik. Molekul-molekul
obat harus mendekati molekul-molekul yang membentuk sel dalam jumlah yang
cukup untuk menutup rapat sehingga fungsi molekul sel menjadi berubah.[4] Obat-
Obat pada zaman dahulu dibuat dari tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mineral.
Catatan pemakaian obat telah dilakukan sejak 2700 tahun sebelum masehi di Timur
tengah dan Tiongkok. Obat-Obat yang sering dipakai pada waktu itu adalah emetik
untuk memicu muntah. Pada tahun 1550 sebelum masehi, orang Mesir menuliskan
pengamatan empiris ke dalam terapi obat pada Ebers Medical Papyrus. Mereka
menyarankan minyak kastroli sebagai laktasif dan candu untuk nyeri. Mereka juga
menyarankan pemakaian roti berjamur untuk luka dan memar (3500 tahun
sebelum Alexander Flemming menemukan penisilin) Dokter Romawi dan penulis
Galen (131 201 sesudah masehil dianggap sebagai orang-orang yang berpengaruh
dalam kedokteran dan farmasi selama ratusan tahun. Mereka memulai pemakaian
resep secara umum dan menggunakan beberapa campuran untuk
mengobati penyakit tertentu.[3]

Daftar isi

 1Sejarah
o 1.1Farmakologi periode kuno
o 1.2Farmakologi periode modern
 2Cabang Ilmu
 3Rujukan
 4Pranala luar
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Farmakologi periode kuno[sunting | sunting sumber]
Farmakologi periode kuno dimulai sebelum tahun 1700, ditandai dengan adanya
observasi empirik yang dilakukan manusia terhadap penggunaan obat. Sejarah ini
tercatat dalam Materia Medika yang disusun oleh Dioscorides (Pedanius). Sebelum
masa ini, catatan mengenai penggunaan obat-obatan juga ditemukan pada zaman
Cina dan Mesir kuno. Beberapa ahli Farmakologi kuno antara lain sebagai berikut.

 Claudius Galen (129-200 sesudah masehi atau sebelum masehi)


 Theophrastus von Hohenheim (1493-1541 SM)
 Johann Jakob Wepfer (1620-1695 SM).[1]
Farmakologi periode modern[sunting | sunting sumber]
Farmakologi modern dimulai abad 18 sampai dengan 19. Periode ini ditandai
dengan penelitian tentang perkembangan obat, serta tempat dan cara kerja obat
pada tingkat organ maupun jaringan. Tokoh-tokoh yang berperan dalam sejarah
farmakologi modern adalah sebagai berikut.

 Rudolf Buchheim (1820-1879), merupakan pendiri fakultas farmasi pertama di


dunia. Fakultas tersebut didirikan di Universitas Dorpat, Tartu, Estonia.
 Oswald Schmeideberg (1838-1921), salah satu dari penulis jurnal farmakologi
pertama di dunia
 Bernhard Naunyn (1839-1925) bersama Oswald menulis jurnal farmakologi
pertama di dunia
 John J. Abel (1857-1938), bapak farmasi Amerika Serikat, pendiri The Journal of
Pharmacology and Experimental Therapeutics, yang sampai sekarang selalu
menjadi acuan di dunia farmakologi.[5]

Cabang Ilmu[sunting | sunting sumber]


 Ilmu Farmakokinetik, adalah ilmu yang mempelajari tentang absorpsi, distribusi,
metabolisme atau biotransformasi dan ekskresi obat (ADME). Secara singkat
artinya pengaruh tubuh terhadap obat.
 Ilmu Farmakoterapi, ilmu yang mempelajari penggunaan obat-obatan untuk
menyembuhkan berbagai penyakit.
 Ilmu Farmakodinamik, adalah ilmu yang mempelajari efek obat terhadap fungsi
berbagai organ, cara kerja obat dan pengaruh obat terhadap
reaksi biokimia serta struktur dan fungsi organ.
 llmu Toksikologi, adalah ilmu yang mempelajari keracunan dan zat-zat yang
menyebabkan keracunan.[6]

Rujukan[sunting | sunting sumber]
1. ^ Lompat ke:a b Putri, Nina Hertiwi (06 September 2020). "Pengertian Farmakologi dan Ruang
Lingkup Keilmuannya". SehatQ. Diakses tanggal 2020-11-30.
2. ^ Nuryati (Oktober 2017). FARMAKOLOGI (Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan) (PDF). Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. hlm. 1–2.
3. ^ Lompat ke:a b L. Kee, Heyce dan Evelyn R. Hayes (1993). Farmakologi (Pendekatan Proses
Keperawatan). Jakarta: EGC. hlm. 134. ISBN 978-979-448-324-4.
4. ^ Anief, Moh (2018-07-11). Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi. Yogyakarta: UGM PRESS.
hlm. 6. ISBN 978-979-420-343-9.
5. ^ Noviani, Nita dan Vitri Nurilawati (Oktober 2017). Farmakologi (Bahan Ajar Keperawatan
Gigi) (PDF). Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. hlm. 4–6.
6. ^ Tim Admin (2019-03-13). "Farmakologi (Dasar-dasar dan Prinsip Umum)". BioFar.ID. Diakses
tanggal 2020-11-30.

Anda mungkin juga menyukai