Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR PUSTAKA

1. Marcellus Simadibrata K., & Daldiyono. (2015). Diare Akut. Dalam : Aru W.

Sudoyo. et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi VI, Cetakan Kedua.

Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia.

2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Situasi Diare di Indonesia.

Jakarta : Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, Triwulan II Kemenkes

RI.

3. Widoyono. (2008). Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan &

Pemberantasannya. Jakarta: Penerbit Erlangga.

4. Arifani Siswidiasari., Ketut Widyani, A., & Sagung,C.Y. (2014). “Profil Terapi

Obat Pada Pasien Rawat Inap Dengan Diare Akut Pada Anak Di Rumah Sakit

Umum Negara.” Jurnal Kimia.ISSN 1907-9850. 8(2). Hlm. 183-190.

5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Pedoman Pelayanan

Kefarmasian Untuk Pasien Pediatri. Jakarta : Direktorat Bina Farmasi Komunitas

Dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Depkes RI.

6. Budi Setiawan. (2006). Diare Akut Karena Infeksi. Dalam : Aru W. Sudoyo. et

al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 3, Edisi IV, Jakarta : Departemen Ilmu

Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

7. Daldiyono. (1990). Diare. Dalam : Ali Sulaiman. et al. Gastroenterologi

Hepatologi. Jakarta: CV. Infomedika Jakarta.

83
84

8. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Peraturan Mentri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang Pedoman

Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta : Kemenkes RI.

9. Rianto Setiabudy. (2010). Antimikroba. Dalam : Sulistia Gan Gunawan, Rianto

Setiabudy, Nafriadi, Elysabeth, Editor. Farmakologi dan Terapi, Edisi V, Jakarta:

Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia.

10. Dewi A. (2016). “Evaluasi Peresepan Antibiotika Pada Pasien Diare Dengan

Metode Gyssens Di Instalasi Rawat Inap RSUD Penambahan Senopati Bantul

Yogyakarta Periode April 2015”. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Sanatana

Dharma Yogyakarta.

11. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. (2015). Profil Kesehatan Provinsi DKI

Jakarta Tahun 2015. Jakarta : Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

12. Ernyasih. (2012). “Hubungan Iklim (Suhu udara, Curah hujan, Kelembaban dan

Kecepatan angin) Dengan Kasus Diare di DKI JAKARTA Tahun 2007-2011”

Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

13. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Buku Saku Petugas

Kesehatan: Lintas Diare. Jakarta : Depkes RI.

14. World Gastroenterology Organisation. (2012). Acute Diarrhea In Adults And

Children : A Global Perspective. WGO

15. World Health Organization. (2005) The Treatment Of Diarrhea : A Manual For

Physicians And Other Senior Health Workers. Geneva: WHO Press.


85

16. Dipiro, T.J., Talbert, I.R., Yee, C.G., Matzke, R.C., Wells, G.B. dan Posey, M.L.,

(2015). Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach Ninth Edition. 9th

Edition, The McGrawHill Companies, United States of America.

17. Umar Zein. (2004). “Diare Akut Infeksius Pada Dewasa.” Jurnal Universitas

Sumatera Utara. Hlm. 1-8.

18. Tjay, Tan Hoan, & Kirana R. (2007). Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan,

dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi Keenam, Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo.

19. Festy Adyanastri. (2012). “Etiologi Dan Gambaran Klinis Diare Akut Di RSUP

Dr Kariadi Semarang.” Laporan hasil karya tulis ilmiah. Fakultas Kedokteran

Universitas Diponogoro.

20. Ni Made Anandi Suastari. (2016). “Presentase Kesesuaian Pemilihan Jenis

Antibiotik Untuk Terapi Diare Akut Pada Pasien Anak Di Instalasi Rawat Inap

Terhadap Formularium Rumah Sakit Balimed.” Laporan hasil karya tulis ilmiah.

Akademi Farmasi Saraswati Denpasar.

21. Noerasid H, Suraatmadja S, Asnil PO. (1994). Gastroenteritis (Diare) Akut.

Dalam: Suharyono, Boediarso A, Halimun EM, penyunting. Gastroenterologi

anak praktis. Cetakan Kedua. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia.

22. Wijoyo Yosef. (2013). Diare Pahami Penyakit dan Obatnya. Dalam Lestari Sri,

2014, Perbedaan Lama Rawat Inap Diare Akut Pada Bayi Yang Diterapi Dengan

Cefotaxime Dan Zink Di RSUD Wangaya, Laporan hasil karya tulis ilmiah.

Akademi Farmasi Saraswati Denpasar.


86

23. Bibhat K. et al. (2008). Penyakit Infeksi. Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

24. Indra W. (2012). “Suplementasi Probiotik Pada Terapi Standar Zinc Dan Cairan

Rehidrasi Oral Pada Anak Usia 6-36 Bulan Dengan Diare Akut”. Tesis. Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

25. Daniel Santos, Silva L.R, Silva Nanci. (2006). “Antibiotics For The Empirical

Treatment Of Acute Infectious Diarrhea In Children”, The Brazilian Journal Of

Infectious Disease. Hlm. 217-227.

26. Guarino, A. et al. (2014). “European Society for Pediatric Gastroenterology,

Hepatology and Nutrition/European Society for Paediatric Infectious disease

Evidenced Based Guidelines for Management of Acute Gastroenteritis in

Children in Europe.” Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition

(Volume 59, Nomer 1). Hlm. 132-152.

27. Siregar, Charles J.P., & Lia A. (2004). Farmasi Rumah Sakit: Teori dan

Penerapan. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

28. Yanty E. (2016). “Evaluasi Penggunaan Obat Diare Pada Pasien Balita Rawat

Jalan Menurut LINTAS Di KLINIK X TAHUN 2015”. Skripsi. Fakultas Farmasi

Institut Sains Dan Teknologi Nasional.

29. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Pedoman Pengobatan Dasar

Di Puskesmas. Jakarta : Depkes RI.

30. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Modul penggunaan obat

rasional. Jakarta : Kemenkes RI.


87

31. Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan Kedua. Jakarta:

Rineka Cipta.

32. Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas). (2013)Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Kementerian RI tahun 2013.

33. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

34. Korompis F., Tjitrosantoso H., & Goenawi L.R. (2013). “Studi Penggunaan Obat

Pada Penderita Diare Akut Di Instalasi Rawat Inap Blu RSUP Prof. Dr. R. D.

Kandou Manado Periode Januari-Juni 2012.” Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT.

Hlm. 42-50.

35. Isti, A., Siska, R., & Jamaludin, Al. (2012). “Penggunaan Antibiotik Pada Terapi

Diare Akut Anak Di Instalasi Rawat Jalan Puskesmas Bandan Tahun 2012.”

Jurnal publikasi. Hlm. 1-8.

36. Handayani Putri. (2014). “Gambaran Karakteristik Kejadian Diare Pada Balita Di

Klinik Wijaya Kusuma Serong Periode Januari-Desember 2013” Jurnal publikasi.

Hlm. 1-22.

37. Risha Fillah, F., & Akroman D. (2013). “Rasionalitas Terapi Antibiotik Pada

Pasien Diare Akut Anak Usia 1-4 Tahun Di Rumah Sakit Banyumanik Semarang

Tahun 2013.” Jurnal PHARMACY (Volume 12, Nomer 02). Hlm. 197-209.

38. Bos & Schultsz dkk. (2006). “SWAB guidelines for antimicrobial therapy of

acute infection diarrhea” Jurnal of Medicine (Volume 64, Nomer 11). Hlm. 1-8.

39. Lolopayung M, Mukaddas A, Faustine I. (2014). “Evaluasi Penggunaan

Kombinasi Zink Dan Probiotik Pada Penggunaan Pasien Diare Anak Di Instalasi
88

Rawat Inap RSUD UDATA Palu Tahun 2013, Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Tadulako” Jurnal of Natural Science (Volume 3, Nomer 01). Hlm. 55-

64.

40. Maryanti E, Dwintasari S.W & Lesmana S.D dkk. (2013). “Profil Penderita Diare

Anak Di Puskesmas Rawat Inap Pekanbaru, Riau” Jurnal publikasi Hlm. 14-19.

41. Narindrani Rumbin, Sunyoto, Hana Choiril. (2012). “Ketepatan Penggunaan

Antibiotik Pada Kasus Diare Akut Disertai Infeksi Bakteri Pada Anak Usia 1-6

Tahun Pasien Rawat Inap Di RSI Klaten Tahun 2011” Jurnal publikasi Hlm. 1-

12.

42. Dehi N, Abdulkadir W, Tuloli T.S. (2015). “Efektivitas Penggunaan Obat

Antibiotik Pada Penyakit Gastroenteritis Akut Anak Di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. MM. Dunda Limboto” Jurnal publikasi Hlm. 1-

12.

43. Nuraini F.A, Garna H, Respati T. (2015). “Perbandingan Kloramfenikol Dengan

Seftriakson Terhadap Lama Hari Turun Demam Pada Anak Demam Tifoid”

Jurnal publikasi Hlm. 914-919.

44. Dewi M.K, Ratnasari E, Trimulyono G. (2016). “Aktivitas Antibakteri Ekstrak

Daun Majapahit (Crescentia cujete) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Ralstonia

solanacearum Penyebab Penyakit Layu” Tesis. Fakultas Matemmatika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya

45. Rahmawati Y, Suharsono, Sutrisna EM. (2013) “Evaluasi Penggunaan Antibiotik

Pada Pasien Gastroenteritis Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Periode

Januari-Juni 2013” Jurnal publikasi Hlm. 1-16.


89

46. Sari Andriana dan Rahmawati Evi. (2016) “Evaluasi Pemberian Antibiotik Pada

Pasien Anak Diare Spesifik Di Instalasi Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta” Jurnal publikasi Hlm. 1-18.

47. Baxter, Editor. (2008). “Stockley’s Drug Interactions” Eighth Edition. London:

Pharmaceutical Press

48. Drugs, 2011, “Drug Interaction” (online),

(http://www.drugs.com/International.html, diakses pada tanggal 2 Juli 2017)

49. Novi Praktika. (2009). “Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi

Saluran Kemih Pada Bangsal Penyakit Dalam Di Rsup Dr.Kariadi Semarang

Tahun 2008” Jurnal publikasi Hlm. 1-34.

50. Verma, P., Thakur, A.S., Deshmukh, K., Jha, A.K & Verma, S. (2010). “Routes

of Drugs Administration” International Journal of Pharmaceutical Studies and

Research. Hlm. 54-59.

51. Ida Lisni, Silvana Octavia & Entris Sutrisno. (2017). “Evaluasi Penggunaan

Antibiotik pada Pasien Faringitis Di Suatu Rumah Sakit Di Kota Bandung”

Jurnal Farmasi Galenika (Volume 02, Nomer 01) Hlm. 43-52.

Anda mungkin juga menyukai