OLEH
KUPANG
2022
1. Konsep KB
a) Definisi KB
KB adalah merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jala
n memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulandan penjarangan kelah
iran(DepkesRI,2015).
b) Tujuan KB
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga kecil sesuai
dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan
kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013).
c) Manfaat KB
a. Jumlah anak yang sedikit berarti lebih banyak makanan bagi setiap anak.
b. Ibu dan anak akan lebih sehat, karena kehamilan yang penuh resiko akan
dihindari.
c. Jumlah anak yang sedikit berarti lebih banyak waktu bagi keluarga
d. Menunggu kehamilan bisa memberi kesempatan kepada wanita muda dan pria
untuk menuelesaikan pendidikan.
e. Membantu menikmati hubungan suami istri, dan mencegah kehamilan yang
tidak direncanakan.
d) Sasaran Program KB
1. Sasaran Langsung
Pasangan usia subur yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran
dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan.
2. Sasaran Tidak Langsung
3. Pelaksana dan pengelola KB, dengan cara menurunkan tingkat kelahiran
melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka
mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera (Handayani,2010).
e) Ruang Lingkup Program KB
Menurut Handayani (2010:29) ruang lingkup program KB,meliputi:
2. Metode modern
a) Kondom pria dan wanita
b) Pil kombinasi
c) Implant
d) KB suntik
e) Alat dalam rahim (IUD,COPPER-T,SPIRAL)
f) Sterilisasi
g) Mal (metode aminorea laktasi)
2. Konsep KB suntik
A. Definisi
Kontrasepsi suntik adalah alat kontraspesi yang disuntikan kedalam
tubuh dalam jangka waktu tertentu, kemudian masuk kedalam pembuluh darah
diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang bergunaa untuk mencegah
timbulnya kehamilan (Hanafi, 2012). Ada dua jenis kontrasepsi suntik, yaitu KB
suntik kombinasi dan KB suntik berisi hormon progrestin.
B. Klasifikasi
1) KB suntik kombinasi (1 bulan)
a) Pengertian
Kontrasepsi suntik bulanan merupakan metode suntikan yang
pemberiannya tiap bulan sebagai usaha pencegahan kehamilan berupa
hormon progresteron dan esterogen pada wania usia subur. Pengguna
kontrasepsi suntik memengaruhi hipotalamus dan hopofifis untuk
menurunkan kadar FSH dan LH sehingga tidak terjadi perkembangan dan
pematangan folikel dab Graaf atau dngan kata lain menekan ovulasi. Jenis
suntikan kombinasi ini berupa 25 mg Depo Medroksi Pogesteron Asetat, 5
mg Esterogen Sipionat (Cilofem) serta 50 mg Noretindron Enantat dan 5
mg Esrodiol valerat yang diberikan setiap sebulan sekali dengan
penyuntikan secara intramuscular.
b) Cara Kerja KB Suntik 1 Bulan
Menekan ovulasi, membuat lendir serviks menjadi kental
sehingga penetrasi sperma terganggu, perubahan pada endometrium
(adtrofi) sehingga implantasi terganggu dan menghambat transportasi.
1. PENGKAJIAN
1)Data Subyektif
a. Identitas
Yang dikaji meliputi biodata dan suami mulai dari nama, umur, suku,
agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, alamat, no. telp.
b. Keluhan Utama
Dikaji keluhan klien yang berhubungan dengan penggunaan KB antara lain
amenorea/perdarahan tidak terjadi, perdarahan bercak, keputihan, nyeri saat
berhubungan.
c. Riwayat KB
Dikaji apakah klien pernah menjadi akseptor KB lain sebelum
menggunakan KB suntik dan sudah berapa lama menjadi akseptor KB
tersebut.
i. Pola Kehidupan
Dikaji meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat, pola aktivitas,
pola aktivitas seksual, pola personal hygiene, dan kebiasaan sehari-hari.
2) Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi, pernafasan, BB, TB, suhu
badan, kesadaran.
b. Pemeriksaan Khusus
1) Wajah : dilihat adanya bercak hitam (chloasma) adanya oedem,
conjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus.
2) Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe,
adanya bendungan vena jugularis.
3) Dada : dilihat bentuk mammae, diraba adanya massa pada payudara.
4) Genetalia : dilihat dari condiloma aquminata, dilihat dan diraba adanya
infeksi kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
5) Ekstremitas : dilihat adanya eodem pada ekstrimitas bawah dan
ekstrimitas atas, adanya varices pada ekstremitas bawah.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
(SDKI, 2017).
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)
Keperawatan Hasil (SLKI)
(SDKI)
1 Defisit Tingkat Pengetahuan Dukungan Pengambilan
Pengetahuan
(L.12111) Keputusan (I.09265)
(D.0111)
Setelah dilakukan Observasi
tindakan keperawatan
- Identifikasi persepsi
15 / 30 menit diharapkan
mengenai masalah dan
tingkat pengetahuan
informasi yang muncul
meningkat
konflik
Kriteria Hasil:
Terapeutik
- Perilaku sesuai
- Fasilitasi mengklarifikasi
anjuran meningkat (5)
nilai dan harapan yang
- Verbalisasi minat
membantu pilihan
dalam belajar
- Diskusikan kekurangan dan
meningkat (5)
kelebihan dari setiap solusi
- Kemampuan
- Fasilitasi melihat situasi
menjelaskan
secara realistik
pengetahuan tentang
- Motivasi mengungkapkan
suatu topik meningkat
tujuan keperawatan yang
(5)
diharapkan
- Kemampuan
- Fasilitasi pengambilan
menggambarkan
keputusan secara kolaboratif
pengalaman
- Hormati hak pasien untuk
sebelumnya yang
menerima atau menolak
sesuai dengan topik
informasi
meningkat (5)
- Fasilitasi menjelaskan
- Perilaku sesuai
keputusan kepada orang
dengan pengetahuan
lain, jika perlu
(5)
- Fasilitasi hubungan antara
- Pertanyaan tentang
pasien, keluarga, dan tenaga
masalah yang
kesehatan lainnya
dihadapi menurun (5)
- Persepsi yang keliru Edukasi
terhadap masalah - Informasikan alternative
menurun (5) solusi secara jelas
- Menjalani - Berikan informasi yang
pemeriksaan yang diminta pasien
tidak tepat menurun
(5) Kolaborasi
- Perilaku membaik (5) - Kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain dalam
menfasilitasi pengambilan
keputusan
DAFTAR PUSTAKA
Pillitteri, Adele.2012. Buku Saku Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI.