Definisi Modal Kerja
“Modal bersih yang merupakan selisih lebih antara aktiva lancar dan hutang lancar untuk
membiayai kegiatan usaha (working capital)”
Otoritas Jasa Keuangan
1. Jumingan
Penegertian modal kerja menurut Jumingan adalah jumlah harta/aktiva lancar pada neraca
perusahaan. Sedangkan konsep modal bersih adalah pengurangan harta lancar atau aset
dengan pasiva lancar/hutang lancar.
Sehingga dapat diketahui adanya modal bersih dan modal kotor yang terdapat dalam sebuah
perusahaan. waktu tersedianya modal tergantung macam dan tingkat likuditas dari aktiva
lancar.
Dimana aktiva atau harta lancar tersebut merupakan modal kerja kotor, definisi ini sifatnya
kuantitatif karena total dana digunakan dalam tujuan operasi jangka pendek. Kas, sekuritas,
persediaan dan piutang sangat berperan penting terhadap ketersediaan modal perusahaan.
3. Kasmir
Menurut Kasmir, working capital merupakan dana yang digunakan untuk menjalankan
kegiatan operasional perusahaan.
Dengan kata lain, working capital dapat diartikan sebagai modal yang ditanam di suatu
perusahaan dalam bentuk aktiva yang bersifat jangka pendek atau aktiva lancar. Contohnya
seperti kas, bank, surat-surat berharga, piutang dan aktiva lancar lainnya.
4. Gitman
Gitman menjelaskan bahwa working capital ialah bagian dari investasi yang merupakan
jumlah harta lancar yang bersirkulasi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain dalam suatu
kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan. dengan kata lain aktiva lancar yang mengalami
perubahan bentuk atau nilai jual saat dilakukannya kegiatan bisnis.
5. Harahap
Menurut pendapat yang di kemukakan oleh Harahap, menjelaskan mengenai
definisi working capital sebagai hasil dari pengurangan antara aktiva lancar atau harta lancar
dikurangi dengan utang kerja.
Setiap usaha atau bisnis yang dilakukan, baik bisnis kecil maupun bisnis yang besar tentu saja
membutuhkan modal untuk memulai bisnis tersebut. untuk itu sangat penting mengetahui
jenis-jenis modal yang ada dalam dunia usaha, berikut ulasannya.
Semua akun yang termasuk dalam golongan aktiva lancar kemudian dijumlahkan hingga
nominalnya ditemukan. Selanjutnya jumlahkan akun yang masuk pada keterangan uang tunai
seperti kas,biaya yang dibayar dimuka, persediaan, piutang dagang dan akun lainnya.
Kemudian jumlahkan kedua hasilnya untuk mendapat jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh
ssuatu perusahaan.
Saat terjadi krisis, perusahaan akan terlindungi apabila terjadi penurunan nilai dari harta
lancar jika perusahaan memiliki modal yang cukup.
Dengan working capital perusahaan dapat melayani pelanggan dengan lebih lancar dan cepat
apabila perusahaan memiliki persediaan dalam jumlah yang banyak.
Menggunakan modal, perusahaan bisa melunasi semua kewajiban seperti pinjaman bank dan
utang yang dimilik dalam waktu yang tepat.
Dengan adanya modal, perusahaan lebih leluasa memberikan kredit bagi konsumennya
dengan mudah dan menguntungkan.
Semua aktivitas perusahaan baik internal maupun eksternal dapat berjalan dengan lancar
karena dipengaruhi oleh kondisi keuangan perusahaan.
Dengan adanya modal dapat menjamin kelancaran operasional perusahaan.
Modal yang cukup dapat menutuoi kerugian yang terjadi dalam perusahaan tanpa
memengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
Dalam menjalankan suatu bisnis tak lepas dari peran anggota, dengan ketersediaan modal
dapat memenuhi hak pekerja dalam hal gaji, tunjangan bahkan asuransu keselamatan kerja
Modal kerja perusahaan terdiri dari aset lancar dikurangi kewajiban lancar. Yang termasuk
aset lancar biasanya terdiri dari kas, investasi jangka pendek, piutang dagang, dan
persediaan. Sedangkan kewajiban lancar biasanya terdiri dari pinjaman jangka pendek,
utang usaha, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, bagian utang jangka panjang
yang jatuh tempo, serta utang lain-lain.
Pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi lainnya yang digunakan untuk
menunjang penjualan.
Pengeluaran untuk membeli bahan baku yang akan digunakan untuk proses
produksi atau barang dagangan untuk dijual kembali.
Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga pada saat perusahaan menjual
surat-surat berharga, namun mengalami kerugian. Hal ini akan mengurangi modal
kerja dan harus segera ditutupi.
Pembentukan dana sebagai pemisahan aset lancar untuk tujuan tertentu dalam
jangka panjang, misalnya pembentukan dana pensiunan, dana ekspansi, atau dana
pelunasaan obligasi. Pembentukan dana ini akan mengubah bentuk aset dari aset
lancar menjadi aset tetap.
Pembelian aset tetap (tanah, bangunan, kendaraan, dan mesin) yang akan
mengakibatkan berkurangnya aset lancar dan memungkinkan timbulnya utang
lancar bila dibeli tidak secara tunai.
Perusahaan yang tidak memiliki kecukupan modal kerja tidak akan dapat
menjalankan kegiatan operasionalnya secara optimal, sehingga berpotensi
kehilangan keuntungan yang seharusnya dapat diperoleh.
Sebaliknya, modal kerja berlebihan akan mengakibatkan sebagian dana yang
tersedia tidak produktif lagi sehingga akan menimbulkan pemborosan, terlebih bila
modal kerja tersebut ditopang oleh dana pinjaman dengan biaya bunga yang tidak
murah.
Besarnya kebutuhan modal kerja sangat dipengaruhi oleh jenis usaha yang dijalankan
perusahaan. Misal: pada umumnya perusahaan bidang industri lebih membutuhkan modal
kerja yang relatif besar dibandingkan perusahaan bidang jasa karena proses produksinya
membutuhkan investasi bahan baku dan fasilitas produksi untuk menghasilkan output
yang siap untuk dijual. Adapun perusahaan jasa hanya membutuhkan modal kerja relatif
kecil berupa investasi yang diperlukan dalam persediaan bahan pendukung dan investasi
dalam piutang.
Agar dapat menentukan kebutuhan modal kerja yang tepat, kita perlu memahami siklus
operasi usaha kita. Pada dasarnya siklus operasi ini terkait dengan jadwal dan durasi
produksi, jumlah produksi dan biaya yang dibutuhkan per periode produksi. Dengan
memahami siklus operasi ini, kita dapat menentukan kebutuhan modal kerja melalui
analisis siklus kewajiban, siklus produksi dan siklus piutang.
Siklus Kewajiban
Kewajiban mengacu pada seluruh pengeluaran yang tetap harus dikeluarkan berapapun
jumlah produksi kita dan berapapun jumlah barang yang terjual.Agar kita mengetahui
jumlah modal kerja yang harus kita sediakan untuk memenuhi seluruh kewajiban, kita
perlu mengetahui saat jatuh tempo dan besarnya dana untuk setiap kewajiban, yang
antara lain mencakup biaya tenaga kerja, biaya sewa kantor/toko, pembayaran listrik,
air,telepon, serta pembayaran tagihan kredit dan cicilan lainnya.
Siklus Produksi
Siklus produksi ini mengacu pada seluruh kegiatan yang mendukung produksi, dimulai
dari membeli bahan baku dan persediaan lain, memproses pembuatan barang/jasa sampai
siap dikirimkan ke tangan konsumen.
Karena untuk dapat menyediakan bahan baku dan persediaan lain sesuai yang dibutuhkan
kita memerlukan sejumlah dana untuk belanja dan produksi, maka kita harus
menyediakan modal kerjauntuk memenuhi kebutuhan tersebut. Di sisi lain, setelah
menghasilkan sejumlah barang/jasa, kita dapat melakukan estimasi tentang waktu dan
besaran penjualan yang akan menjadi sumber pemasukan kita. Yang perlu menjadi
perhatian kita adalah harus ada keseimbangan antara kebutuhan dana untuk modal kerja
dan ketersediaan dana dari pemasukan yang siap menjadi modal kerja.
Siklus Piutang
Dengan memadukan antara seluruh kewajiban dan berbagai pengeluaran serta jadwal
masing-masing, danpemasukan perusahaan yang berasal dari berbagai sistem
pembayaran sesuai jadwal masing-masing,
maka kita akan mendapatkan cukup informasi untuk menghitung kebutuhan modal kerja
secara tepat.
Dari data diatas, hitunglah besarnya kebutuhan modal kerja perusahaan tersebut.
Total = 45 hari
Total = 35 hari
Total= Rp 293.000.000
Dari perhitungan ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa perusahaan tersebut harus
menyediakan minimal Rp 293.000.000 dalam satu siklus bisnis (sekitar 45 hari).