TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Perilaku
baik individu maupun rumah tangga yang membeli barang atau jasa untuk
7
8
dan kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai,
Dengan kata lain, ada faktor yang dominan pada pembelian suatu produk
1. Definisi
a. Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan
c. Asma adalah suatu inflamasi kronis saluran nafas yang melibatkan sel
eosinofil, sel mast, sel netrofil, limfosit dan makrofag yang ditandai
2016).
H Trikaloka. 2013)
10
IgE yang terbentuk akan segera diikat oleh mastosit yang ada
dalam jaringan dan basofil yang ada dalam sirkulasi. Hal ini
memiliki reseptor untuk IgE. Sel eosinofil, makrofag dan trombosit juga
memiliki reseptor untuk IgE tetapi dengan afinitas yang lemah. Orang
yang sudah memiliki sel-sel mastosit dan basofil dengan IgE pada
Bila orang yang sudah rentan itu terpapar kedua kali atau lebih
dengan alergen yang sama, alergen yang masuk tubuh akan diikat oleh
IgE yang sudah ada pada permukaan mastofit dan basofil. Ikatan tersebut
11
Dalam proses degranulasi sel ini yang pertama kali dikeluarkan adalah
Factor (NCF), trypase dan kinin. Efek yang segera terlihat oleh mediator
yang rendah yang pada kebanyakan orang tidak menimbulkan reaksi apa-
bau-bauan yang tajam dan lainnya baik yang berupa iritan maupun yang
bukan iritan. Dewasa ini telah diketahui bahwa hiper rektifitas bronkus
eosinofil serta terlepasnya sel silia yang menyebabkan getaran silia dan
(wheezing) dan batuk yang produktif. Adanya stressor baik fisik maupun
radang menurun yang direspon oleh tubuh sebagai suatu bentuk inflamasi
2013).
gejala yang timbul. Jika serangan pertama pada usia muda disertai
Suddarth. 2013).
2) Tes kulit memberi reaksi tipe segera, tipe lambat dan ganda
3) Dalam serum didapatkan IgE dan IgG yang spesifik (Brunner &
Suddarth. 2013)
14
alergen tetapi terjadi akibat beberapa faktor pencetus seperti infeksi saluran
nafas atas, olah raga atau kegiatan jasmani yang berat, serta tekanan jiwa
atau stress psikologik. Serangan asma terjadi akibat gangguan saraf otonom
beta lebih dominan daripada adrenergik alfa. Pada sebagian penderita asma
2013)
berada dalam membran sel yang dikenal dengan adenyl-cyclase dan disebut
juga messengner kedua. Bila reseptor ini dirangsang, maka enzim adenyl-
cyclase tersebut diaktifkan dan akan mengkatalisasi ATP dalam sel menjadi
3’5’ cyclic AMP. cAMP ini kemudian akan menimbulkan dilatasi otot-otot
menghambat sekresi kelenjar mukus. Hal ini dikenal dengan teori blokade
adrenergik beta. Sifat dari asma intrinsik : (Brunner & Suddarth. 2013).
beda
5) Serangan sesak pada asma tipe ini dapat berlangsung lama dan
kortikosteroid.
misalnya sel LE
2013).
b. Penyebab Asma
ada beberapa hal yang dapat memicu kemunculan gejala penyakit ini, di
antaranya:
c. Paparan zat di udara, misalnya asap kimia, asap rokok, dan polusi udara.
yang didukung kualitas udara yang buruk, cuaca lembap, dan perubahan
f.Stres.
j. Makanan atau minuman yang mengandung sulfit (zat alami yang kadang-
olahan, makanan siap saji, minuman kemasan sari buah, bir, dan wine.
c. Patofisiologi Asma
Suatu serangan asma timbul karena seorang yang atopi terpapar dengan
imunoglobulin E (IgE).
17
Faktor atopi itu diturunkan. Alergen yang masuk kedalam tubuh melalui
saluran nafas, kulit, dan lain-lain akan ditangkap makrofag yang bekerja
sebagai antigen presenting cell (APC). Setelah alergen diproses dalan sel
terbentuk akan diikat oleh mastosit yang ada dalam jaringan dan basofil
yang ada dalan sirkulasi. Bila proses ini terjadai pada seseorang, maka orang
itu sudah disensitisasi atau baru menjadi rentan. Bila orang yang sudah
rentan itu terpapar kedua kali atau lebih dengan alergen yang sama, alergen
tersebut akan diikat oleh Ig E yang sudah ada dalam permukaan mastoit dan
basofil. Ikatan ini akan menimbulkan influk Ca++ kedalam sel dan
kontraksi otot-otot polos baik saluran nafas yang besar ataupun yang kecil
ventilasi, distribusi ventilasi yang tidak merata dengan sirkulasi darah paru
lanjut (Kozier, B. 2016).
jenis yaitu asthma intrinsik dan asthma ektrinsik. Asthma ektrinsik (atopi)
dapat diidentifikasi seperti : tepung sari jamur, debu, bulu binatang, susu
asthma intrinsik (non atopi) ditandai dengan mekanisme non alergik yang
bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik seperti : Udara dingin, zat
musim dan cuaca, aktifitas fisik yang berlebih , ketegangan mental serta
Batuk ini terjadi karena iritasi mukosa yang kental dan mengumpul. Pada
ditandai dengan batuk disertai mukus yang jernih dan berbusa. Klien merasa
bunyi mengi (wheezing ). Klien lebih suka duduk dengan tangan diletakkan
pada pinggir tempat tidur, penberita tampak pucat, gelisah, dan warna kulit
ekspirasi. Secara garis besar saluran pernafasan dibagi menjadi dua zona,
merupakan fungsi utama dari mukosa respirasi yang terdiri dari epiotel
oleh lapisan mukus yang sisekresi sel goblet dan kelenjar serosa. Partikel-
partikel debu yang kasar dapat disaring oleh rambut-rambut yang terdapat
dalam lubang hidung. Sedangkan partikel yang halus akan terjerat dalam
(Mansjoer, A. 2014)
Suddarth. 2013)
Adanya kaitan dengan alergi telah lama diketahui, dan kadar IgE
reaksi inflamasi dapat merusak epitel saluran napas dan ikut berperan pada
pada saluran napas mungkin ikut berperan, dan didapatkan bukti adanya
defisiensi VIP, suatu bronkodilator. Serangan asma lebih berat saat larut
malam dan dini hari, karena seperti telah diuraikan sebelumnya, saat itu
terdapat dua buah tonsil kiri dan kanan dari tekak, (Syaifuddin,1997).
rangkaian cincin tulang rawan yang dihubungkan oleh otot dan mengandung
pita suara. Diantara pita suara terdapat glotis yang merupakan pemisah
saluran pernafasan bagian atas dan bawah. Pada saat menelan, gerakan
laring keatas, penutupan dan fungsi seperti pintu pada aditus laring dari
esofagus, tapi jika benda asing masih bisa melampaui glotis, maka laring
sekret keluar dari saluran pernafasan bagian bawah, (Brunner & Suddarth.
2013)
22
berbentuk seperti kuku kuda dengan panjang kurang lebih 5 inci (9-11 cm),
lebar 2,5 cm, dan diantara kartilago satu dengan yang lain dihubaungkan
oleh jaringan fibrosa, sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang
berbulu getar(sel bersilia) yang hanya bergerak keluar. Sel-sel bersilia ini
pernafasan, dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot
Bronkus merupakan lanjutan dari trakea ada dua buah yamg terdapat
trakea bercabang menjadi bronkus utama kanan dan kiri disebut karina.
batuk yang kuat jika batuk dirangsang . Bronkus utama kanan lebih pendek ,
lebih besar dan lebih vertikal dari yang kiri. Terdiri dari 6-8 cincin,
mempunyai tiga cabang. Bronkus utama kiri lebih panjang,dan lebih kecil,
terdiri dari 9-12 cicin serta mempunyai dua cabang (Kozier B, 2016).
tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan, tapi dikelilingi oleh otot polos
sehingga ukuranya dapat berubah. Seluruh saluran uadara ,mulai dari hidung
sampai bronkiolus terminalis ini disebut saluran penghantar udara atau zona
mengandung lebih banyak sel goblet dan otot polos, diantaranya strecch
Secara garis besar fungsi pernafasan dapat dibagi menjadi dua yaitu
pertukaran gas dan keseimbangan asam basa. Fungsi pertukaran gas ada tiga
karena adanya perbedaan tekanan. Udara akan mengalir dari tekanan yang
besar karena diafragma turun dan iga terangkat. Peningkatan volume ini
terhadap tekanan atmosfir) menjadi sekita –8mmHg. Pada saat yang sama
udara mengalir kedalam paru sampai tekanan saluran udara sama dengan
tekanan atmosfir. Pada ekspirasi tekanan intra pulmunal bisa meningkat 1-2
mmHg akibat volume torak yang mengecil sehingga udara mengalir keluar
mengalir dari tempat yang tinggai tekanan parsialnya ketempat yang lebih
partial yang lebih tinggi dari oksigen yang berada didalam darah.
jaringan melalui dua jalan : pertama secara fisik larut dalam plasma dan
natrium bikarbonat dalam plasma dan kalium bikarbonat dalam sel-sel darah
gram, maka 20,1 ml oksigen bila darah jenuh total (Sa O2 = 100%), bila
ke cairan jaringan karena tekanan partial oksigen dalam darah lebih besar
dari pada tekanan dalam cairan jaringan. Dari dalam cairan jaringan oksigen
yang normal berkisar 7,35 – 7,45. Sedangkan manusia dapat hidup dalam
rentang pH 7,0 – 7,45. Pada peninggian CO2 baik karena kegagalan fungsi
keadaan terjadinya retensi CO2 atau CO2 yang diproduksi oleh jaringan
(Kozier B, 2016).
hidung, lalu bersatu di daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang akan
masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran napas trakea itu akan bercabang
dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru kanan. Setelah itu, masing-
masing akan bercabang-cabang lagi, makin lama tentu makin kecil sampai
2013).
buahan seperti : manggis yang kaya asam lemak omega 3,minumlah secara
rutin jus buah manggis, anggur, sebaiknya konsumsilah buah anggur setiap
26
hari agar bisa terhindar dari penyakit asma, selain buah-buahan yang harus
dan anjing yang sangat rentan dengan kambuhnya penyakit asma (Niven
2013).
Mengontrol penyakit asma yang anda miliki harus dimulai dari diri
membuat penyakit asma anda kambuh, seperti asap rokok dan benda-benda
yang membuat anda alergi. Selain itu, anda juga harus memperhatikan
lingkungan yang anda huni bersih, kemungkinan asma anda untuk kambuh
terbangun pada malam hari karena asma. Ketiga, tidak pernah atau jarang
terjadi paling tidak hanya 2 hari dalam setiap minggunya; paru-paru anda
berfungsi dengan baik anda dapat tidur nyenyak tanpa terganggu dengan
27
gejala-gejala asma paling tidak satu atau dua malam setiap bulannya; asma
anda tidak sering kambuh dalam jangka waktu satu tahun; dan anda tidak
1. Pengetahuan
oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek (Wawan & Dewi,
2013)
a. Tahu (know)
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
28
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden ke dalam
pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan
penderita tidak sering ke pelayanan kesehatan untuk berobat, selain itu para
penderita harus tahu tentang asma, penyebab, gejala dan cara pencegahan
pencegahan yang baik. Oleh karena itu tingkat pemahaman seseorang akan
keadaan klinis
30
2. Ekonomi
pada kontrol asma. Oleh karena itu, adanya kebutuhan untuk meningkatkan
pemantauan rutin pada pasien yang dikontrol asma. Hal ini dapat
ekonomi rendah lebih berisiko mengalami asma karena. akan tetapi dapat
kemajuan penatalaksanaan asma, hal ini tampak dari data berbagai negara
kesakitan dan bahkan kematian. oleh karena itu status sosial ekonomi akan
3. Pekerjaan
dengan orang lain yang tidak terancam akan kehilangan pekerjaannya. Para
stress kronik, yang membuat tubuh Anda lebih tidak sensitif terhadap
kortisol, suatu hormon yang dihasilkan oleh tubuh, yang juga dapat
kronik juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh seseorang menjadi lebih
lemah dan membuatnya lebih rentan terhadap berbagai jenis infeksi. Para
mengetahui secara pasti apa jawaban yang tepat dari pertanyaan di atas.
Akan tetapi, tidak ada salahnya bila Anda menghindari berbagai hal yang
berbagai hal penyebab alergi, menjaga berat badan ideal, dan berhenti
(Notoatmodjo, S. 2014).
Kemajuan ilmu dan teknologi di belahan dunia ini tidak sepenuhnya diikuti
adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-
Pengetahuan
Asma Yang Tidak
Terkontrol
Ekonomi
Pekerjaan
33
Keterangan :
: Variabel independen
: Variabel Dependen
E. Hipotesis Penelitian
b. Tidak ada hubungan antara ekonomi dengan perilaku kontrol asma yang
c. Tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan perilaku kontrol asma yang
b. Ada hubungan antara ekonomi dengan perilaku kontrol asma yang tidak
c. Ada hubungan antara pekerjaan dengan perilaku kontrol asma yang tidak
F. Definisi Operasional
Variabel Skala
Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Independen Ukur
BAB III
36
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
pada satu saat, Pengukuran variabel tidak terbatas harus tepat pada satu waktu
bersamaan namun mempunyai makna bahwa setiap subjek hanya dikenai satu
1. Waktu penelitian
2. Lokasi penelitian
1. Populasi
adalah semua pasien yang berkunjung di Rumah Sakit Haji Makassar pada
2. Sampel
37
n
n=
1+ N (d ¿¿ 2)¿
Keterangan :
n = Besar sampel
13
n=
1+13 ¿ ¿
13
n=
1+13 ¿ ¿
13
n=
1,13
= 11,50
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
pengolahan data tentang variabel yang akan di teliti. Instrumen yang akan di
diteliti.
1. Prosedur Penelitian
yang dikehendaki oleh peneliti yang sesuai dengan tujuan penelitian dan
F. Uji Instrumen
dilakukan pengolahan dan analisa data, maka data dapat disajikan dalam
realibilitas.
1. Editing
2. Koding
3. Tabulasi
H. Tahap Penelitian
mengikuti prosedur penelitian yang ada dan menjunjung tinggi nilai etika
I. Etika Penelitian
1. Informed Consent
2. Anonymity
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
3. Confidentiality
oleh peneliti, hanya sekelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada