V. RIWAYAT KELUARGA
a. Genogram
Keterangan :
Perempuan X Meninggal
Paru-paru
Inspeksi : simetris, warna kulit sawo matang, pernapasan dada
Palpasi : tidak ada massa.
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : suara nafas vasikuler, tidak ada suara tambahan
Abdomen
Inspeksi : tidak ada oedema, tidak ada lesi
Auskultasi : bising usus normal 6 kali/menit
Perkusi : normal di bagian kanan yaitu hepar terdengar pekak dan di bagian kiri
yaitu lambung terdengar timpani
Palpasi : tidak ada massa dan edema
l. Urogenetalia
Tidak ada lesi dan tidak ada pembengkakan serta tidak ada penyakit pada kelamin
m. Ekstremitas
Ekstremitas Atas :
Kuku pendek bersih, tangan kotor, tidak ada lesi, tidak ada oedema.
Tonus otot kuat dapat melawan gravitasi
Ekstremitas Bawah :
Kaki bersih, kuku pendek bersih, tidak ada lesi dan tidak ada edema.
Dapat melawan gravitasi.
DO:
- Anak tampak
batuk
- Anak tampak
pilek
- Anak tampak
bersin-bersin
DO:
- Anak lemes
- Anak batuk terus
menerus
- Membran mukosa
kering
3 DS: Defisien Kurang Ratna
- Ibu mengatakan pengetahuan sumber
tidak tahu tentang pengetahuan
penyakit yang
diderita anaknya
- Ibu mengatakan
tidak pernah
memeriksakan
kesehatan anaknya
ke dokter
DO:
- Kurangnya
pengetahuan ibu
1 Ketidakefektifan bersihan jalan napas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Nafas (3140) ratna
b.d mukus berlebih keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Posisikan pasien untuk
diharapkan ketidakefektifan memaksimalkan ventilasi
bersihan jalan napas dapat 2. Motivasi pasien untuk bernafas
teratasi dengan kriteria hasil: pelan, dalam, berputar dan batuk
Status Pernafasan: Kepatenan 3. Gunakan teknik yang
Jalan Nafas (0410) menyenangkan untuk memotivasi
bernafas dalam kepada anak-anak
Indikator Awal Target (meniup gelembung, meniup
Batuk 2 5 kincir, peluit, balon, meniup
layaknya pesta; buat lomba
Kemampuan 3 5 dengan bola pingpong, meniup
mengeluarkan bulu)
sekret 4. Instruksikan bagaimana agar bisa
melakukan batuk efektif
Ket:
1: sangat berat
5. Auskultasi suara nafas
2: berat 6. Regulasi asupan cairan untuk
3: cukup mengoptimalkan keseimbangan
4: ringan cairan
5: tidak ada 7. Posisikan untuk meringankan
pernafasan
8. Monitor status pernafasan
3 Defisien pengetahuan b.d Kurang Setelah dilakukan tindakan Pendidikan Kesehatan (5510) ratna
sumber pengetahuan selama 3 x 24 jam diharapkan 1. Identifikasi faktor internal atau
defisien pengetahuan dapat eksternal yang dapat
tertatasi dengan kriteria hasil: meningkatkan atau mengurangi
Pengetahuan: Manajemen motivasi untuk berperilaku sehat
Infeksi (1842) 2. Pertimbangkan riwayat individu,
keluarga dan masyarakat
Indikator Awal Target 3. Tentukan pengetahuan kesehatan
Tanda dan 2 5 dan gaya hidup perilaku saat ini
gejala pada individu, keluarga, atau
infeksi kelompok sasaran
4. Bantu individu, keluarga, dan
Cara 2 5 masyarakat untuk memperjelas
penularan keyakinan nilai-nilai kesehatan
5. Prioritaskan kebutuhan orang
Faktor yang 2 5 yang belajar dengan
berkontribus mengidentifikasi kebutuhan
i terhadap berdasarkan apa yang disukai
penularan klien, ketrampilan perawat,
infeksi sumber yang tersedia, dan
Ket: kemungkinan keberhasilan
1: tidak ada pengetahuan pencapaian tujuan
2:pengetahuan terbatas 6. Rumuskan tujuan dalam program
3: pengetahuan sedang pendidikan kesehatan
4: pengetahuan banyak
7. Jaga presentasi tetap fokus dan
5: pengetahuan sangat banyak
pendek, yang konsisten mulai dan
berakhir pada maksud / bahasan
utama
8. Manfaatkan sistem dukungan
sosial dan keluarga untuk
meningkatkan efektivitas gaya
hidup atau modifikasi perilaku
kesahatan
9. Tekankan pola makan yang sehat,
tidur, berolahraga, dan kelompok
yang meneladani nilai dan
perilaku dari orang lain,terutama
pada anak-anak
10. Gunakan berbagai strategi dan
intervensi utama dalam program
pendidikan
11. Rencanakan tindak lanjut jangka
panjang untuk memperkuat
perilaku kesehatan atau adaptasi
terhadap gaya hidup
12. Rencang dan implementasikan
strategi untuk mengukur outcome
klien secara berkala selama dan
setelah berakhirnya program
XIV. IMPLEMENTASI
Nama : An A
Mahasiswa: RATNA DEVIYANTI
Hari ke 1
2 Senin / 20 10.00 1. Mengidentifikasi intoleransi makanan 1.Ibu pasien mengatakan tidak mau makan Ratna
juli 2020 yang dimiliki pasien 2.Ibu pasien mengatakan anak tidak suka
2. Menentukan status gizi pasien dan makan sayur dan buah
3.Ibu pasien memahami waktu dan lingkungan
kemampuan pasien untuk memenuhi
yang efektif saat memberikan makan
gizi 4.Anak menerima makanan ringan yang
3. Menciptakan lingkungan yang diberikan
optimal pada saat mengkonsumsi
makanan
4. Menawarkan makanan ringan yang
padat gizi
3 Senin / 20 11.00 1. Mengidentifikasi faktor internal atau 1.Ibu mengatakan tidak tahu infromasi tentang Ratna
juli 2020 eksternal yang dapat meningkatkan kesehatan
atau mengurangi motivasi untuk
berperilaku sehat 2.Ibu mengatakan keluarga tidak ada yang
2. Mempertimbangkan riwayat individu, berpendidikan
keluarga dan masyarakat 3.Ibu mengatakan ingin mengetahui tentang
3. Mengidentifikasi sumber daya yang
penyakit anaknya
diperlukan untuk melaksanakan
pendidikan kesehatan
Hari Ke 2
1 Selasa/ 21 08.30 1. Mengajarkan etika batuk dan bersin 1.Anak bisa melakukan etika batuk dan bersin Ratna
Juli 2020 2. Mengajarkan batuk efektif 2. Anak dapat melakukan batuk efektif
3. Mengajarkan cuci tangan dengan 6 3.Anak dapat melakukan cuci tangan dengan 6
langkah ketika tangan kotor langkah sesuai yang diajarkan
4. Memonitor pernafasan 4. Pernafasan normal
5. Mengajarkan teknik relaksasi nafas 5.Anak mampu melakukan teknik napas dalam
dalam sesuai jurnal
2 Selasa/ 21 10.00 1. Mengidentifikasi intoleransi makanan 1.Ibu mnegatakan anak mulai doyan makan Ratna
Juli 2020 yang dimiliki pasien 2.Anak makan ½ centong nasi dan lauk pauk
2. Memonitor kalori dan asupan 3.Hasil timbangan 25 kg
makanan 4.Ibu memahami kondisi yang tepat untuk anak
3. Memonitor berat badan anak makan
4. Menciptakan lingkungan yang optimal
pada saat mengkonsumsi makanan
3 Selasa/ 21 10.45 1. Mengidentifikasi sumber daya yang 1.Ibu menjelaskan keadaan lingkungan rumah Ratna
Juli 2020 diperlukan untuk melaksanakan yang ada
pendidikan kesehatan 2. Ibu siap menerima pendidikan kesehatan
2. Merumuskan tujuan dalam program 3.Ibu kooperatif dan memperhatikan saat
pendidikan kesehatan dilakukan penkes
3. Memberikan pendidikan kesehatan 4.Ibu berusaha menerapkan pola hidup sehat
anak sakit dengan materi ISPA untuk anaknya
4. Menganjurkan pola makan yang sehat,
tidur, berolahraga, dan kelompok yang
meneladani nilai dan perilaku dari
orang lain,terutama pada anak-anak
Hari Ke 3
1 Rabu/ 22 08.00 1. Mengajarkan kembali etika batuk dan 1.Anak mampu melakukan etika batuk dan Ratna
Juli 2020 bersin bersin
2. Mengulangi batuk efektif 2.Anak mampu melakukan batuk efektif
3.Anak mampu mencuci tangan dengan 6
3. Mengulangi cuci tangan 6 langkah
langkah
dengan sabun 4.Anak mampu melakukan teknik relaksasi
4. Melakukan teknik relaksasi nafas nafas dalam
dalam 5. Suara napas normal
5. Mengauskultasi pernafasan 6.Napas 22 x/m
6. Memonitor pernafasan
2 Rabu/ 22 09.00 1. Memonitor nafsu makan anak 1.Nafsu makan sudah mulai meningkat Ratna
Juli 2020 2. Menimbang berat badan anak 2.Berat badan 25 kg
3. Memastikan diet mencakup makanan 3.Anak tidak suka sayur dan buah
tinggi kandungan serat untuk 4.Ibu berinisiatif membuatkan variasi makanan
mencegah konstipasi yang mengandung serat
4. Mengajarkan ibu untuk mengolah
sayur dan buah supaya anak mau
makan
3 Rabu/ 22 09.45 1. Mengevaluasi kembali tentang 1.Ibu dapat mengulang materi yang diberikan Ratna
Juli 2020 pendidikan yang telah diberikan kemarin
2. Memanfaatkan sistem dukungan sosial 2.Keluarga bersedia untuk meningkatkan
dan keluarga untuk meningkatkan perilaku kesehatan
efektivitas gaya hidup atau modifikasi 3.Keluarga siap untuk melaksanakan perilaku
perilaku kesahatan dan gaya hidup yang sehat
3. Merencanakan tindak lanjut jangka 4.Ibu mampu meriview kegiatan yang sduah
panjang untuk memperkuat perilaku dilakukan sejak hari senin dan akan
kesehatan atau adaptasi terhadap gaya menerapkan untuk kedepannya
hidup 5.Keluarga kooperatif
4. Merancang dan implementasikan
strategi untuk mengukur outcome ibu
secara berkala selama dan setelah
berakhirnya program
5. Membantu individu dan keluarga
untuk memperjelas keyakinan nilai-
nilai kesehatan
XV. EVALUASI
Nama Pasien: An A Ruang: Rumah Pasien
Mahasiswa: Ratna Deviyanti
Hari ke 1
No Hari/Tgl Jam Catatan Perkembangan (SOAP) TTD
2 Senin / 20 15.40 S: Pasien mengatakan masih tidak enak untuk makan Ratna
Juli 2020 - Ibu mengatakan tidak makan makanan ringan
- Ibu mengatakan, tadi malam anak muntah 2 kali ketika batuk tidak kunjung reda
- Ibu mengatakan, anak tidak bisa tidur nyenyak karena batuk
O: pasien tampak lemas
- Pasien enggan untuk makan
A: Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi sebagian dengan
manajemen nutrisi
P: Lanjutkan intervensi
3 Senin / 20 16.30 S: Ibu mengatakan akan melakukan kebiasaan hidup sehat Ratna
Juli 2020 O: - Ibu masih ragu-ragu menjawab pertanyaan
A: Masalah defiensi pengetahuan teratasi sebagian dengan pendidikan kesehatan
P: Lanjutkan intervensi
Evaluasi Hari ke 2
1 Selasa/21 16.00 S: Ibu pasien mengatakan sudah melakukan etika batuk dan bersin sesuai yang diajarkan Ratna
juli 2020 - Ibu mengatakan, anak sudah bisa melakukan batuk efektif
- Pasien mengatakan sudah bisa melakukan cuci tangan 6 langkah
- Ibu mengatakan, anak bisa melakukan teknik relaksasi nafas dalam
O: - Pasien kooperatif
- Pasien mampu melakukan cuci tangan 6 langkah
- Pasien mampu melakukan etika batuk efektif
- Pasien mampu melakukan teknik relaksasi nafas dalam
A: Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian dengan manajemen
pernafasan
P: Lanjutkan intervensi
2 Selasa/21 16.20 S: - Ibu mengatakan anak mulai doyan makan Ratna
juli 2020 - Ibu mengtakan anak sudah tidak muntah
O: - Berat badan 25 kg
- Turgor kulit baik, kembali dalam <2 detik.
A: Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi sebagian dengan
manajemen nutrisi
P: Lanjutkan intervensi
3 Selasa/21 16.40 S: - Ibu mengatakan keadaan lingkungan bersih Ratna
juli 2020 - Ibu mengatakan dalam anggota keluarga ada yang merokok yaitu ayah
- Ibu mengatakan sudah paham dengan materi yang diberikan saat penkes
O: - Ibu dapat mengulangi materi yang dijelaskan sebelumnya
A: Masalah defiensi pengetahuan teratasi sebagian dengan pendidikan kesehatan
P: Lanjutkan intervensi
Evaluasi Hari ke 3
No Hari/TGL Jam Catatan Perkembangan (SOAP) TTD
1 Rabu/22 15.30 S: - ibu mengatakan anak membiasakan melakukan etika batuk dan bersin seperti yang Ratna
juli 2020 diajarkan
- Ibu mengatakan anak lebih sering cuci tangan
Batuk 2 5 5
Kemampuan 3 5 5
mengeluarkan
sekret
Ket:
1: sangat berat
2: berat
3: cukup
4: ringan
5: tidak ada
P: Hentikan intervensi
2 Rabu/22 16.00 S: - Ibu mengatakan nafsu makan anak mulai meningkat Ratna
juli 2020 - Ibu mengatakan akan berusaha memodifikasi buah dan sayur supaya anak tertarik
PEMBAHASAN
Analisis Jurnal
Judul : Pemberian Nafas Dalam, Batuk Efektif dan Kebersihan Jalan Nafas pada
Anak Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)
Tahun : 2017
Volume : Volume 3, No.2
Penulis : Ayu Novita Permatasari, Ni Luh Putu Eka, Wahyu Dini Metrikayanto
Tujuan :Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian nafas dalam dan
batuk efektif terhadap kebersihan jalan nafas pada anak infeksi saluran pernafasan atas
(ISPA) di Puskesmas Dau Malang.
Hasil :Hasil penenlitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian nafas dalam dan
batuk efektif terhadap kebersihan jalan nafas pada anak infeksi saluran pernafasan atas
(ISPA) di Puskesmas Dau Malang.
Pembahasan : Pada jurnal dijelaskan bahwa penelitian disesuaikan dengan proporsi yang
ditentukan yaitu sebanyak 15 anak yang diberikan perlakuan nafas dalam dan batuk efektif.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah anak yang mengalami ISPA, anak usia 6-8 tahun,
ibu bersedia membimbing anak melakukan tindakan pemberian nafas dalam dan batuk efektif
selama 3 kali sehari (pagi, siang dan sore) dalam 3 hari,diagnosa medis ISPA, sadar dan dapat
mengikuti perintah.
Untuk penerapan EBN pada An.A usia 6 tahun dengan diagnosa ISPA dilakukan pemberian
teknik nafas dalam dan batuk efektif dapat dilakukan secara baik sesuai dengan instruksi,
dilakukan 3 kali dalam sehari (pagi, siang, malam) selama 3 hari dan efektif dapat
menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara
maksimal.
Kesimpulan : Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian nafas dalam dan batuk
efektif dapat diberikan pada anak dengan gangguan infeksi saluran pernafasan atas dengan
hasil signifikan 0,048 berarti ada pengaruh latihan nafas dalam dan batuk efektif terhadap
keefektifan bersihan jalan nafas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa ISPA mempunyai variasi klinis yang
bermacam-macam, maka beda gejala beda juga penatalaksanaanya. Namun ISPA
ringan dapat diatasi dengan non farmakologi seperti pemberian teknik relaksasi nafas
dalam dan batuk efektif.
B. Saran
a. Pemberian pengobatan secara non farmakologi dapat dilakukan apabila pasien
dengan tanda dan gejala ringan.
b. Jurnal yang terkait dengan ISPA dapat digunakan sesuai dengan tanda dan
gejala yang dialami oleh anak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bulechek, Gloria M dkk. 2013. Nursing Intervention Classification. Amerika :
Elsevier
2. Depkes RI. 2010. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta
3. Keliat, budi Anna dkk. 2018. NANDA-I Diagnosa Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG
4. Mansjoer Arief, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius FKUI:
Jakarta
5. Moorhead, Sue dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification. Amerika : Elsevier.
6. Naning R. 2002. Infeksi Saluran Pernapasan Akut. PSIK FK UGM
7. Price A, Sylvia. 2012. Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit.Edisi
6. EGC: Jakarta
8. Soegijanto S. 2002. Ilmu Penyakit Anak; Diagnosa dan Penatalaksanaan. Jakarta:
Salemba medika
9. Suriadi, Yuliani. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak. CV Sagung Seto: Jakarta.
10. WHO. 2008. Ilmu Penyakit Anak; Diagnosa dan Penatalaksanaan. Jakarta: Salemba
Medika.