Anda di halaman 1dari 23

BAB III

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :RATNA DEVIYANTI


NIM : 190300691
Tanggal Pengkajian : 20 Juli 2020

I. DATA IDENTITAS PASIEN


Nama : An A
Tempat/tgl lahir : Samarinda / 20 April 2016
Usia : 6 tahun 3 bulan
Nama Ayah/Ibu : Tn D / Ny M
Pekerjaan Ayah : Petani
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Ayah :SD
Pendidikan Ibu :Tidak Sekolah
Agama :Islam
Alamat : Giyanti, Candimulyo, Magelang
Suku bangsa :Jawa
Diagnosa Medis : ISPA

II. RIWAYAT KESEHATAN


1). Keluhan Utama
Ibu mengatakan anak sakit batuk pilek
2). Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan anak sakit batuk pilek sejak dua minggu yang lalu. Batuk
berdahak, disertai mual muntah dan nafsu makan menurun, demam selama dua
hari.
3). Riwayat Kesehatan Dahulu
Sakit yang sama (ISPA) kurang lebih 6 bulan yang lalu

III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


1). Prenatal
Kehamilan Trimester 1 :
Ibu mengatakan saat kehamilan trimester I, sering mual, muntah, lemas.
Kenaikan BB 4 Kg
Kehamilan Trimester II :
Tidak ada keluhan
Kehamilan Trimester III :
Ibu mengatakan badan sering pegel-pegel, sering BAK, kedua kaki bengkak.
2). Intranatal
Ibu melahirkan anak pertama jenis kelamin perempuan dengan persalinan normal
dibantu oleh bidan, lama persalinan 4 jam
3). Post Natal
Bayi normal dengan BB 3,4 kg, Tb 50 cm. Ibu mengatakan belum mempunyai
pengalaman mengasuh anak dan ASI belum keluar.
IV. RIWAYAT MASA LALU
1). Penyakit masa kecil
Tidak mempunyai riwayat sakit ketika kecil
2). Riwayat dirawat di Rumah sakit
Tidak ada riwayat dirawat di rumah sakit
3). Alergi
Dingin
4). Obat-obatan yang digunakan
Tidak ada
5). Tindakan/operasi
Tidak ada
6). Imunisasi :lengkap

V. RIWAYAT KELUARGA
a. Genogram

Keterangan :

Perempuan X Meninggal

Laki-laki Tinggal bersama

b. Riwayat Kesehatan Keluarga


Kakek mempunyai riwayat efusi pleura

VI. RIWAYAT SOSIAL


a. Pengasuh : Ayah dan Ibu
b. Hubungan dengan Anggota Keluarga
Baik, jika ada permasalahan mereka selalu memecahkan bersama dengan
musyawarah
c. Hubungan dengan Teman Sebaya
Baik, berhubungan baik dengan teman dan kerabat dekat
d. Pembawaan Secara Umum
Kedua orang tua anak mendidik dengan kasih sayang
e. Lingkungan Rumah
Lingkungan rumah bersih, udara segar, lingkungan rumah bersih dan terawat.

VII. KEBUTUHAN DASAR


a. Nutrisi (makanan dan cairan)
Sebelum Sakit
Anak makan dengan lahap sehari 3-5 kali @1,5 centong nasi dan lauk seadanya
Cemilan makanan ringan 1 kali dengan porsi ¼ kg cemilan
Selama Sakit
Anak enggan makan sehari 2-3 kali @ 1 centong dan lauk seadanya
Jarang ngemil
b. Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit
Tidur siang 1-2 jam
Malam 9 jam
Selama Sakit
Siang 2-3 jam
Malam 10 jam
c. Personal Higiene
Sebelum Sakit
Anak sehari mandi 2 kali
Anak tidak pernah cuci tangan saat tangan kotor jika tidak disuruh, kebiasaan di
lap di baju
Selama Sakit
Saat demam anak tidak mandi, saat batuk pilek 1 kali (pagi hari)
d. Aktivitas Bermain
Sebelum Sakit
Anak aktif main dengan teman sebanyanya
Selama Sakit
Anak tiduran dan hanya nonton tv dirumah saja
e. Eliminasi
Sebelum Sakit
BAB : 1 kali sehari
BAK : ±7 kali sehari
Selama Sakit
BAK: ± 4 kali sehari
BAB: Tidak BAB

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaan umum : lemas
b. Kesadaran :Composmentis
c. Antropometri :
Tinggi Badan : 120 cm Lingkar Kepala : 52 cm
Berat Badan : 25 Kg Lingkar Dada : 65 cm
Lingkar Lengan Atas : 27 cm Lingkar Perut : 64 cm
d. Tanda-tanda vital
Suhu : 37,5 0C
Nadi : 94 kali/menit Respirasi : 24 kali/menit
e. Kepala :
Bentuk masochepal, tumbuh rambut secara merata, tidak ada lesi tidak ada oedema
f. Mata :
Bola mata simetris,konjungtiva merah muda,mata bersih, tidak ada lesi, tidak ada
oedem, alis tebal dan tidak ada kotoran
g. Hidung :
Ada cairan, tidak terdapat lesi, tidak ada gangguan penciuman
h. Mulut :
Bibir kering, tidak ada lesi, warna merah muda, gigi bersih
i. Telinga :
Tidak ada serumen, tidak ada lesi, tidak ada oedema, bentuk simetris
j. Leher :
Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak terlihat adanya massa, tidak ada
lesi dan terlihat denyut arteri teratur, tidak ada distensi
k. Dada :
Jantung
Inspeksi : bentuk dada simetris kanan kiri (barrel shest), pergerakan dada simetris
Palpasi : tidak adanya pembengkakan atau edema
Auskultasi : Suara lup-dup, tidak ada bunyi tambahan

Paru-paru
Inspeksi : simetris, warna kulit sawo matang, pernapasan dada
Palpasi : tidak ada massa.
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : suara nafas vasikuler, tidak ada suara tambahan

Abdomen
Inspeksi : tidak ada oedema, tidak ada lesi
Auskultasi : bising usus normal 6 kali/menit
Perkusi : normal di bagian kanan yaitu hepar terdengar pekak dan di bagian kiri
yaitu lambung terdengar timpani
Palpasi : tidak ada massa dan edema

l. Urogenetalia
Tidak ada lesi dan tidak ada pembengkakan serta tidak ada penyakit pada kelamin

m. Ekstremitas
Ekstremitas Atas :
Kuku pendek bersih, tangan kotor, tidak ada lesi, tidak ada oedema.
Tonus otot kuat dapat melawan gravitasi
Ekstremitas Bawah :
Kaki bersih, kuku pendek bersih, tidak ada lesi dan tidak ada edema.
Dapat melawan gravitasi.

Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah


5555 5555
5555 5555

Kekuatan otot dapat melawan grafitasi dan mampu menahan


Kulit :
Turgor kulit baik kulit kembali dalam < 2, sawo matang, bersih, tidak berdaki

IX. ASPEK MENTAL-INTELEKTUAL


a. Intelektual Orangtua
Orangtua selalu mensuport anaknya untuk selalu belajar dan medampinginya
b. Support System Keluarga
Keluarga membebaskan anak bermain dengan teman-temannya dan selalu
mengawasi ketika anak bermain dan selalu mengingatkan ketika jam bermain,
belajar dan mengaji
X. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN (Gunakan KPSP 72 bulan)
Jangan menunjuk, membantu atau Bicara & bahasa YA TIDAK
membetulkan, katakan pada anak:
“ tunjukkan segi empat merah”
“tunjukkan segi empat kuning”
“tunjukkan segi empat biru”
“tunjukkan segi empat hijau”
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu
dengan benar?
Suruh anak melompat dengan satu kaki Gerak kasar YA TIDAK
beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan
dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah
anak dapat melompat 2-3 kali dengan satu
kaki?
Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian Sosialisasi & YA TIDAK
sendiri tanpa bantuan? kemandirian
Suruh anak menggambar di tempat kosong Gerak halus YA TIDAK
yang tersedia. Katakan padanya: "Buatlah
gambar orang". 
Jangan memberi perintah lebih dari itu.
Jangan bertanya/ mengingatkan anak bila
ada bagian yang belum tergambar. Dalam
memberi nilai, hitunglah berapa bagian
tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh
yang berpasangan seperti mata, telinga,
lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu
bagian. Dapatkah anak menggambar
sedikitnya 3 bagian tubuh?
Pada gambar orang yang dibuat pada nomor Gerak halus YA TIDAK
4, dapatkah anak menggambar sedikitnya 6
bagian tubuh?
Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat- Sosialisasi & YA TIDAK
kalimat yang belum selesai ini, jangan Kemandirian
membantu kecuali mengulang pertanyaan:    
"Jika kuda besar maka tikus .....   
"Jika api panas maka es  .......  
"Jika ibu seorang wanita maka ayah
seorang    ......
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus
kecil, es dingin, ayah seorang pria) ?
Apakah anak dapat menangkap bola kecil Gerak kasar YA TIDAK
sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan
menggunakan kedua tangannya? (Bola besar
tidak ikut dinilai)
Suruh anak berdiri satu kaki tanpa Gerak kasar YA TIDAK
berpegangan. Jika perlu tunjukkan
caranya dan beri anak kesempatan
melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam
waktu 11 detik atau lebih?
Jangan membantu anak clan jangan Gerak halus YA TIDAK
memberitahu nama gambar ini, Suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas
kosong yang tersedia- Berikan 3 kali
kesempatan. 
Apakah anak dapat menggambar seperti
contoh?
lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban Bicara & bahsa YA TIDAK
XI. ANALISA DATA
Nama Pasien: An A Mahasiswa: RATNA DEVIYANTI
Tempat Praktik: Rumah Pasien

No Analisa Data Problem Etiologi TTD

1 DS: Ketidakefektifan Mukus Ratna


- Ibu mengatakan bersihan jalan berlebih
anak batuk dan napas
pilek kurang lebih
dua minggu yang
lalu
- Ibu mengatakan
anak serak dan
sakit tenggorokan

DO:

- Anak tampak
batuk
- Anak tampak
pilek
- Anak tampak
bersin-bersin

2 DS: Ketidakseimbangan Faktor Ratna


- Ibu mengatakan nutrisi kurangdari biologis
nafsu makan anak kebutuhan tubuh (ISPA)
menurun
- Ibu mengatakan
berat badan turun
3 kg (28=25kg)
- Ibu mengatakan
anak sering
muntah ketika
batuk gak kunjung
reda

DO:

- Anak lemes
- Anak batuk terus
menerus
- Membran mukosa
kering
3 DS: Defisien Kurang Ratna
- Ibu mengatakan pengetahuan sumber
tidak tahu tentang pengetahuan
penyakit yang
diderita anaknya
- Ibu mengatakan
tidak pernah
memeriksakan
kesehatan anaknya
ke dokter

DO:

- Kurangnya
pengetahuan ibu

XII. PRIORITAS MASALAH


1.Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d mukus berlebih
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis
3. Defisien pengetahuan b.d Kurang sumber pengetahuan
XIII. RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatn NOC NIC TTD

1 Ketidakefektifan bersihan jalan napas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Nafas (3140) ratna
b.d mukus berlebih keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Posisikan pasien untuk
diharapkan ketidakefektifan memaksimalkan ventilasi
bersihan jalan napas dapat 2. Motivasi pasien untuk bernafas
teratasi dengan kriteria hasil: pelan, dalam, berputar dan batuk
Status Pernafasan: Kepatenan 3. Gunakan teknik yang
Jalan Nafas (0410) menyenangkan untuk memotivasi
bernafas dalam kepada anak-anak
Indikator Awal Target (meniup gelembung, meniup
Batuk 2 5 kincir, peluit, balon, meniup
layaknya pesta; buat lomba
Kemampuan 3 5 dengan bola pingpong, meniup
mengeluarkan bulu)
sekret 4. Instruksikan bagaimana agar bisa
melakukan batuk efektif
Ket:
1: sangat berat
5. Auskultasi suara nafas
2: berat 6. Regulasi asupan cairan untuk
3: cukup mengoptimalkan keseimbangan
4: ringan cairan
5: tidak ada 7. Posisikan untuk meringankan
pernafasan
8. Monitor status pernafasan

2 Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (1100) ratna


kurangdari kebutuhan tubuh b.d keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Tentukan status gizi pasien dan
faktor biologis diharapkan ketidakseimbangan kemampuan pasien untuk
nutrisi kurang dari kebutuhan memenuhi gizi
tubuh teratasi dengan kriteria 2. Identifikasi intoleransi makanan
hasil: yang dimiliki pasien
Status Nutrisi (1004) 3. Tentukan apa yang menjadi
preferensi makanan bagi pasien
Indikato Awal Target 4. Berikan pilihan makanan sambil
r menawarkan bimbingan terhadap
Asupan 3 5 pilihan (makanan) yang lebih
makan sehat, jika diperlukan
5. Ciptakan lingkungan yang
Asupan 3 5 optimal pada saat mengkonsumsi
cairan makanan
6. Anjurkan pasien untuk duduk
Ket:
1: sangat menyimpang dari rentang
pada posisi tegak di kursi, jika
normal memungkinkan
2:banyak menyimpang dari rentang 7. Tawarkan makanan ringan yang
normal padat gizi
3: cukup menyimpang dari rentang 8. Pastikan diet mencakup makanan
normal
tinggi kandungan serat untuk
4:sedikit menyimpang dari rentang
normal mencegah konstipasi
5: tidak menyimpang dari rentang 9. Monitor kalori dan asupan
normal makanan
10. Monitor terjadinya penurunan
dan kenaikan berat badan

3 Defisien pengetahuan b.d Kurang Setelah dilakukan tindakan Pendidikan Kesehatan (5510) ratna
sumber pengetahuan selama 3 x 24 jam diharapkan 1. Identifikasi faktor internal atau
defisien pengetahuan dapat eksternal yang dapat
tertatasi dengan kriteria hasil: meningkatkan atau mengurangi
Pengetahuan: Manajemen motivasi untuk berperilaku sehat
Infeksi (1842) 2. Pertimbangkan riwayat individu,
keluarga dan masyarakat
Indikator Awal Target 3. Tentukan pengetahuan kesehatan
Tanda dan 2 5 dan gaya hidup perilaku saat ini
gejala pada individu, keluarga, atau
infeksi kelompok sasaran
4. Bantu individu, keluarga, dan
Cara 2 5 masyarakat untuk memperjelas
penularan keyakinan nilai-nilai kesehatan
5. Prioritaskan kebutuhan orang
Faktor yang 2 5 yang belajar dengan
berkontribus mengidentifikasi kebutuhan
i terhadap berdasarkan apa yang disukai
penularan klien, ketrampilan perawat,
infeksi sumber yang tersedia, dan
Ket: kemungkinan keberhasilan
1: tidak ada pengetahuan pencapaian tujuan
2:pengetahuan terbatas 6. Rumuskan tujuan dalam program
3: pengetahuan sedang pendidikan kesehatan
4: pengetahuan banyak
7. Jaga presentasi tetap fokus dan
5: pengetahuan sangat banyak
pendek, yang konsisten mulai dan
berakhir pada maksud / bahasan
utama
8. Manfaatkan sistem dukungan
sosial dan keluarga untuk
meningkatkan efektivitas gaya
hidup atau modifikasi perilaku
kesahatan
9. Tekankan pola makan yang sehat,
tidur, berolahraga, dan kelompok
yang meneladani nilai dan
perilaku dari orang lain,terutama
pada anak-anak
10. Gunakan berbagai strategi dan
intervensi utama dalam program
pendidikan
11. Rencanakan tindak lanjut jangka
panjang untuk memperkuat
perilaku kesehatan atau adaptasi
terhadap gaya hidup
12. Rencang dan implementasikan
strategi untuk mengukur outcome
klien secara berkala selama dan
setelah berakhirnya program

XIV. IMPLEMENTASI
Nama : An A
Mahasiswa: RATNA DEVIYANTI
Hari ke 1

No Hari/TGL Jam Implementasi Respon Klien TTD


D
X

1 Senin/ 20 09.00 1. Memonitor status pernafasan 1.Pasien kooperatif Ratna


juli 2020 2. Posisikan pasien untuk 2.Pasien bersedia
memaksimalkan ventilasi (duduk, 3.Pasien mau mengikuti ajaran yang diberikan
posisi semi fowler) 4.Pasien mampu mengikuti
3. Memotivasi pasien untuk bernafas
pelan, dalam, berputar dan batuk
4. Mengajarkan etika batuk dan bersin

2 Senin / 20 10.00 1. Mengidentifikasi intoleransi makanan 1.Ibu pasien mengatakan tidak mau makan Ratna
juli 2020 yang dimiliki pasien 2.Ibu pasien mengatakan anak tidak suka
2. Menentukan status gizi pasien dan makan sayur dan buah
3.Ibu pasien memahami waktu dan lingkungan
kemampuan pasien untuk memenuhi
yang efektif saat memberikan makan
gizi 4.Anak menerima makanan ringan yang
3. Menciptakan lingkungan yang diberikan
optimal pada saat mengkonsumsi
makanan
4. Menawarkan makanan ringan yang
padat gizi

3 Senin / 20 11.00 1. Mengidentifikasi faktor internal atau 1.Ibu mengatakan tidak tahu infromasi tentang Ratna
juli 2020 eksternal yang dapat meningkatkan kesehatan
atau mengurangi motivasi untuk
berperilaku sehat 2.Ibu mengatakan keluarga tidak ada yang
2. Mempertimbangkan riwayat individu, berpendidikan
keluarga dan masyarakat 3.Ibu mengatakan ingin mengetahui tentang
3. Mengidentifikasi sumber daya yang
penyakit anaknya
diperlukan untuk melaksanakan
pendidikan kesehatan

Hari Ke 2

No Hari/TGL JAM Implementasi Respon klien TTD


DX

1 Selasa/ 21 08.30 1. Mengajarkan etika batuk dan bersin 1.Anak bisa melakukan etika batuk dan bersin Ratna
Juli 2020 2. Mengajarkan batuk efektif 2. Anak dapat melakukan batuk efektif
3. Mengajarkan cuci tangan dengan 6 3.Anak dapat melakukan cuci tangan dengan 6
langkah ketika tangan kotor langkah sesuai yang diajarkan
4. Memonitor pernafasan 4. Pernafasan normal
5. Mengajarkan teknik relaksasi nafas 5.Anak mampu melakukan teknik napas dalam
dalam sesuai jurnal

2 Selasa/ 21 10.00 1. Mengidentifikasi intoleransi makanan 1.Ibu mnegatakan anak mulai doyan makan Ratna
Juli 2020 yang dimiliki pasien 2.Anak makan ½ centong nasi dan lauk pauk
2. Memonitor kalori dan asupan 3.Hasil timbangan 25 kg
makanan 4.Ibu memahami kondisi yang tepat untuk anak
3. Memonitor berat badan anak makan
4. Menciptakan lingkungan yang optimal
pada saat mengkonsumsi makanan

3 Selasa/ 21 10.45 1. Mengidentifikasi sumber daya yang 1.Ibu menjelaskan keadaan lingkungan rumah Ratna
Juli 2020 diperlukan untuk melaksanakan yang ada
pendidikan kesehatan 2. Ibu siap menerima pendidikan kesehatan
2. Merumuskan tujuan dalam program 3.Ibu kooperatif dan memperhatikan saat
pendidikan kesehatan dilakukan penkes
3. Memberikan pendidikan kesehatan 4.Ibu berusaha menerapkan pola hidup sehat
anak sakit dengan materi ISPA untuk anaknya
4. Menganjurkan pola makan yang sehat,
tidur, berolahraga, dan kelompok yang
meneladani nilai dan perilaku dari
orang lain,terutama pada anak-anak

Hari Ke 3

No Hari/TGL JAM Implementasi Respon klien TTD


DX

1 Rabu/ 22 08.00 1. Mengajarkan kembali etika batuk dan 1.Anak mampu melakukan etika batuk dan Ratna
Juli 2020 bersin bersin
2. Mengulangi batuk efektif 2.Anak mampu melakukan batuk efektif
3.Anak mampu mencuci tangan dengan 6
3. Mengulangi cuci tangan 6 langkah
langkah
dengan sabun 4.Anak mampu melakukan teknik relaksasi
4. Melakukan teknik relaksasi nafas nafas dalam
dalam 5. Suara napas normal
5. Mengauskultasi pernafasan 6.Napas 22 x/m
6. Memonitor pernafasan

2 Rabu/ 22 09.00 1. Memonitor nafsu makan anak 1.Nafsu makan sudah mulai meningkat Ratna
Juli 2020 2. Menimbang berat badan anak 2.Berat badan 25 kg
3. Memastikan diet mencakup makanan 3.Anak tidak suka sayur dan buah
tinggi kandungan serat untuk 4.Ibu berinisiatif membuatkan variasi makanan
mencegah konstipasi yang mengandung serat
4. Mengajarkan ibu untuk mengolah
sayur dan buah supaya anak mau
makan

3 Rabu/ 22 09.45 1. Mengevaluasi kembali tentang 1.Ibu dapat mengulang materi yang diberikan Ratna
Juli 2020 pendidikan yang telah diberikan kemarin
2. Memanfaatkan sistem dukungan sosial 2.Keluarga bersedia untuk meningkatkan
dan keluarga untuk meningkatkan perilaku kesehatan
efektivitas gaya hidup atau modifikasi 3.Keluarga siap untuk melaksanakan perilaku
perilaku kesahatan dan gaya hidup yang sehat
3. Merencanakan tindak lanjut jangka 4.Ibu mampu meriview kegiatan yang sduah
panjang untuk memperkuat perilaku dilakukan sejak hari senin dan akan
kesehatan atau adaptasi terhadap gaya menerapkan untuk kedepannya
hidup 5.Keluarga kooperatif
4. Merancang dan implementasikan
strategi untuk mengukur outcome ibu
secara berkala selama dan setelah
berakhirnya program
5. Membantu individu dan keluarga
untuk memperjelas keyakinan nilai-
nilai kesehatan

XV. EVALUASI
Nama Pasien: An A Ruang: Rumah Pasien
Mahasiswa: Ratna Deviyanti
Hari ke 1
No Hari/Tgl Jam Catatan Perkembangan (SOAP) TTD

1 Senin / 20 15.10 S: Pasien mengatakan masih batuk dan pilek Ratna


Juli 2020 - Pasien mengatakan tidak susah bernafas (sesak)
- Pasien mengatakan sudah bisa melakukan etika batuk dan bersin
O: - Pasien kooperatif
- Pasien dapat melakukan etika batuk dan bersin secara benar
A: Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagian manajemen pernafasan
P: Lanjutkan intervensi

2 Senin / 20 15.40 S: Pasien mengatakan masih tidak enak untuk makan Ratna
Juli 2020 - Ibu mengatakan tidak makan makanan ringan
- Ibu mengatakan, tadi malam anak muntah 2 kali ketika batuk tidak kunjung reda
- Ibu mengatakan, anak tidak bisa tidur nyenyak karena batuk
O: pasien tampak lemas
- Pasien enggan untuk makan
A: Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi sebagian dengan
manajemen nutrisi
P: Lanjutkan intervensi
3 Senin / 20 16.30 S: Ibu mengatakan akan melakukan kebiasaan hidup sehat Ratna
Juli 2020 O: - Ibu masih ragu-ragu menjawab pertanyaan
A: Masalah defiensi pengetahuan teratasi sebagian dengan pendidikan kesehatan
P: Lanjutkan intervensi

Evaluasi Hari ke 2

No Hari/TGL Jam Catatan Perkembangan (SOAP) TTD

1 Selasa/21 16.00 S: Ibu pasien mengatakan sudah melakukan etika batuk dan bersin sesuai yang diajarkan Ratna
juli 2020 - Ibu mengatakan, anak sudah bisa melakukan batuk efektif
- Pasien mengatakan sudah bisa melakukan cuci tangan 6 langkah
- Ibu mengatakan, anak bisa melakukan teknik relaksasi nafas dalam
O: - Pasien kooperatif
- Pasien mampu melakukan cuci tangan 6 langkah
- Pasien mampu melakukan etika batuk efektif
- Pasien mampu melakukan teknik relaksasi nafas dalam
A: Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian dengan manajemen
pernafasan
P: Lanjutkan intervensi
2 Selasa/21 16.20 S: - Ibu mengatakan anak mulai doyan makan Ratna
juli 2020 - Ibu mengtakan anak sudah tidak muntah
O: - Berat badan 25 kg
- Turgor kulit baik, kembali dalam <2 detik.
A: Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi sebagian dengan
manajemen nutrisi
P: Lanjutkan intervensi
3 Selasa/21 16.40 S: - Ibu mengatakan keadaan lingkungan bersih Ratna
juli 2020 - Ibu mengatakan dalam anggota keluarga ada yang merokok yaitu ayah
- Ibu mengatakan sudah paham dengan materi yang diberikan saat penkes
O: - Ibu dapat mengulangi materi yang dijelaskan sebelumnya
A: Masalah defiensi pengetahuan teratasi sebagian dengan pendidikan kesehatan
P: Lanjutkan intervensi

Evaluasi Hari ke 3
No Hari/TGL Jam Catatan Perkembangan (SOAP) TTD

1 Rabu/22 15.30 S: - ibu mengatakan anak membiasakan melakukan etika batuk dan bersin seperti yang Ratna
juli 2020 diajarkan
- Ibu mengatakan anak lebih sering cuci tangan

O: - Pasien sudah dapat menerapkan cuci tangan 6 langkah secara mandiri

- Pasien mampu melakukan batuk efektif


- Pasien kooperatif
- Suara nafas normal

A: Masalah ketidakefektifakn bersihan jalan napas teratasi dengan manajemen pernafasan

Status Pernafasan: Kepatenan Jalan Nafas (0410)

Indikator Awal Target Capaian

Batuk 2 5 5

Kemampuan 3 5 5
mengeluarkan
sekret

Ket:
1: sangat berat
2: berat
3: cukup
4: ringan
5: tidak ada

P: Hentikan intervensi

2 Rabu/22 16.00 S: - Ibu mengatakan nafsu makan anak mulai meningkat Ratna
juli 2020 - Ibu mengatakan akan berusaha memodifikasi buah dan sayur supaya anak tertarik

O: - Anak sudah suka ngemil sedikit-sedikit

- Berat badan 25,3 kg


- Anak sudah tidak muntah

A: Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi dengan


manajemen nutrisi
BAB IV

PEMBAHASAN

Analisis Jurnal
Judul : Pemberian Nafas Dalam, Batuk Efektif dan Kebersihan Jalan Nafas pada
Anak Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)
Tahun : 2017
Volume : Volume 3, No.2
Penulis : Ayu Novita Permatasari, Ni Luh Putu Eka, Wahyu Dini Metrikayanto
Tujuan :Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian nafas dalam dan
batuk efektif terhadap kebersihan jalan nafas pada anak infeksi saluran pernafasan atas
(ISPA) di Puskesmas Dau Malang.
Hasil :Hasil penenlitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian nafas dalam dan
batuk efektif terhadap kebersihan jalan nafas pada anak infeksi saluran pernafasan atas
(ISPA) di Puskesmas Dau Malang.
Pembahasan : Pada jurnal dijelaskan bahwa penelitian disesuaikan dengan proporsi yang
ditentukan yaitu sebanyak 15 anak yang diberikan perlakuan nafas dalam dan batuk efektif.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah anak yang mengalami ISPA, anak usia 6-8 tahun,
ibu bersedia membimbing anak melakukan tindakan pemberian nafas dalam dan batuk efektif
selama 3 kali sehari (pagi, siang dan sore) dalam 3 hari,diagnosa medis ISPA, sadar dan dapat
mengikuti perintah.
Untuk penerapan EBN pada An.A usia 6 tahun dengan diagnosa ISPA dilakukan pemberian
teknik nafas dalam dan batuk efektif dapat dilakukan secara baik sesuai dengan instruksi,
dilakukan 3 kali dalam sehari (pagi, siang, malam) selama 3 hari dan efektif dapat
menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara
maksimal.
Kesimpulan : Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian nafas dalam dan batuk
efektif dapat diberikan pada anak dengan gangguan infeksi saluran pernafasan atas dengan
hasil signifikan 0,048 berarti ada pengaruh latihan nafas dalam dan batuk efektif terhadap
keefektifan bersihan jalan nafas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa ISPA mempunyai variasi klinis yang
bermacam-macam, maka beda gejala beda juga penatalaksanaanya. Namun ISPA
ringan dapat diatasi dengan non farmakologi seperti pemberian teknik relaksasi nafas
dalam dan batuk efektif.

B. Saran
a. Pemberian pengobatan secara non farmakologi dapat dilakukan apabila pasien
dengan tanda dan gejala ringan.
b. Jurnal yang terkait dengan ISPA dapat digunakan sesuai dengan tanda dan
gejala yang dialami oleh anak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bulechek, Gloria M dkk. 2013. Nursing Intervention Classification. Amerika :
Elsevier
2. Depkes RI. 2010. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta
3. Keliat, budi Anna dkk. 2018. NANDA-I Diagnosa Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG
4. Mansjoer Arief, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius FKUI:
Jakarta
5. Moorhead, Sue dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification. Amerika : Elsevier.
6. Naning R. 2002. Infeksi Saluran Pernapasan Akut. PSIK FK UGM
7. Price A, Sylvia. 2012. Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit.Edisi
6. EGC: Jakarta
8. Soegijanto S. 2002. Ilmu Penyakit Anak; Diagnosa dan Penatalaksanaan. Jakarta:
Salemba medika
9. Suriadi, Yuliani. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak. CV Sagung Seto: Jakarta.
10. WHO. 2008. Ilmu Penyakit Anak; Diagnosa dan Penatalaksanaan. Jakarta: Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai