Anda di halaman 1dari 11

RUMAH SAKIT TEBET

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa yang telah memberi bimbingan dan
petunjuk kepada kita. Rumah Sakit merupakan salah satu sarana penyedia pelayanan kesehatan yang
sekaligus bertanggung jawab dalam melakukan perlindungan terhadap pasien dari kesalahan pelayanna
kesehatan, hal ini sering menjadi tantangan bagi rumah sakit karena memerlukan perhatian khusus
dalam memberikan pelayanan yang bermutu secara keseluruhan. Infeksi Nosokomial pada prinsipnya
dapat dicegah, walaupun tidak dapat dihilangkan sama sekali, apabila semua pelayanan sudah mengacu
kepada standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis, sehingga dalam hal ini Sub
Komite Pengendalian Infeksi Nosokomial perlu membuat Kerangka Acuan sesuai dengan Program
yang telah ditetapkan.

Dengan adanya kerangka acuan maka siapapun dapat mengelola tingkat infeksi di ruangannya
dengan lebih baik

Jakarta, 12 Agustus 2010

Dr. Hartatiningsih, Sp.A.


Ketua Panitia PPI

1
RUMAH SAKIT TEBET

DAFTAR ISI

Halaman Judul hal

Daftar Isi

Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Pengertian

C. Tujuan Umum dan Khusus

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

D. Jenis – jenis Surveilans

E. Kebijakan

F. Indikator

BAB II KEGIATAN POKOK

A. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

B. Cara Melaksanakan Kegiatan

1. Sasaran

2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

2
RUMAH SAKIT TEBET

3. Biaya

BAB III EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB IV PENUTUP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kejadian infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien dirawat
di rumah sakit. Pasien merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau
tidak dapat langsung kematian pasien. Beberapa kejadian infeksi nosokomial mungkin tidak
menyebabkan kematian pasien akan tetapi ia menjadi penyebab penting pasien di rawat lebih lama,
membayar lebih mahal dan dalam kondisi tidak produktif, pihak rumah sakit juga akan
mengeluarkan biaya lebih besar.

Penyebabnya oleh kuman yang berada di lingkungan rumah sakit atau kuman yang sudah dibawa
oleh pasien sendiri yaitu kuman endogen, maka dapat disimpulkan bahwa kejadian infeksi
nosokomial adalah infeksi yang secara potensial dapat dicegah atau sebaliknya.

Kegiatan pencegahan infeksi di rumah sakit merupakan kegiatan yang dimultan dan terus
menerus, untuk menghindari infeksi nosokomial yaitu infeksi yang terjadi di rumah sakit, maka
diwajibkan untuk mengaplikasikan upaya pencegahan dan aktifitas pemantauan.

Aktifitas pemantauan atau kegiatan pemantauan infeksi perlu di design untuk memberikan
gambaran yang akurat tentang apa itu Surveilans Infeksi Nosokomial.

B. Pengertian

Kegiatan Surveilans Pengendalian Infeksia Nosokomial merupakan komponen penting dalam


Program Pengendalian Infeksi Nosokomial. Surveilans berperan dalam memanajemen Program

3
RUMAH SAKIT TEBET

Pengendalian Infeksi. Informasi yang dihasilkan adalah salah satu aktifitas yang penting dan luas
terdiri dari proses yang dinamis, komperenhensif dengan mengumpulkan, mengidentifikasi,
menganalisa dan melaporkan data kejadian yang terjadi dalam suatu populasi yang spesifik kepada
pihak yang berkepentingan.

C. Tujuan

Tujuan utama dari program Pengendalian Infeksi Nosokomial disarana kesehatan adalah
mengurangai resiko terjadinya endemi dan epidemi nosokomial pada pasien yang dirawat, petugas
dan pengunjung.

1. Tujuan Umum

Terciptanya kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi persyaratan agar menjamin
Pencegahan Infeksi Nosokomial dan membantu proses pengobatan serta penyembuhan
penderita, sehingga Rumah Sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan

2. Tujuan Khusus

- Setiap Rumah Sakit mempunyai buku Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial

- Mengetahui data dasar kejadian infeksi Nosokomial di Rumah Sakit

- Evaluasi yang kontinue dalam ukuran Pengendalian Infeksi

- Mengetahui nilai Standard mutu asuhan Keperawatan dan Pelayanan Medis

- Mengetahui dan mengidentifikasi adanya kejadian luar biasa dalam rangka kewaspadaan dini

D. Jenis – jenis Kegiatan Surveilans Infeksi Rumah Sakit

1. Surveilans Infeksi Luka Infus

2. Surveilans Infeksi Luka Operasi

3. Surveilans Infeksi Saluran Kemih

4. Surveilans Infeksi Decubitus

4
RUMAH SAKIT TEBET

E. Kebijakan

Tim Pengendalian Infeksi Rumah Sakit merupakan tim yang dibentuk serta dilengkapi dengan
bahan dan alat yang memenuhi standar, minimal untuk memulai suatu program pengendalian infeksi
nosokomial khususnya Program Surveilans. Data – data Angka Kejadian Infeksi dikumpulkan,
diolah secara komputerisasi dan analisa akhir melibatkan diskusi dan tim pengendalian infeksi
nosokomial di rumah sakit.

Berdasarkan Pedoman Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI, maka kegiatan
surveilans infeksi nosokomial dapat memenuhi standar mutu Asuhan Keperawatan dan pelayanan
medis yang daapt dipakai sebagai sarana identifikasi terjadinya malpraktek.

Perhitungan kejadian infeksi nosokomial mengacu pada Pedoman Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit DEPKES tahun 2001.

Insiden Rate : Merupakan ukuran frekuensi kasus baru pada populasi dan pada kurun waktu tertentu

Rumus : Rate = K. X
Y
Keterangan :
X : Kejadian yang akan diukur ( morbiditas / mortalitas )
Y : Populasi beresiko terhadap kejadian tersebut
K : 100,1000,10.000/ 100.000

5
RUMAH SAKIT TEBET

Ratio : Perbandingan suatu frekuensi kejadian dibandingkan dengan kejadian yang lain

Rumus : Ratio = I. X
Y

Keterangan :

X : Kejadian atau suatu kejadian pada suatu kelompok atau populasi tertentu

Y : Frekuensi suatu kejadian yang sama pada suatu kelompok atau populasi yang berbeda

K : Konstanta = ( I )

Proporsi : Presentase suatu kejadian dari seluruh jumlah kejadian dari suatu seri data

Rumus = Proporsi = 100. X


Y

Keterangan :
X : Jumlah kejadian yang timbul dari suatu kejadian infeksi nosokomial pada populasi dan kurun
wakjtu tertentu
Y : Jumlah kejadian keseluruhan pada populasi dan kurun waktu yang sama
K : Konstanta = 100

Indikator nilai infeksi nosokomial berdasarkan rekomendasi dari CDC ( Center for Disease)

Nilai indikator infeksi nosokomial adalah = max 8% (Buku Indikator Kinerja Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan RI, 2005)

Nilai indikator infeksi nosokomial di RS. Tebet adalah : maksimal 5 %.

6
RUMAH SAKIT TEBET

BAB II

KEGIATAN POKOK

A. Kegiatan Pokok

Kegiatan pokok surveilans infeksi nosokomial di RS. Tebet adalah sebagai berikut :

1. Surveilans Infeksi Luka Infus

2. Surveilans Infeksi Luka Operasi

3. Surveilans Infeksi Saluran Kateter Nosokomial

4. Surveilans Decubitus Nosokomial

5. Surveiland Infeksi Ventilator Pneumonia Nosokomial

B. Cara Melaksanakan Kegiatan

a. Sasaran

 Ruang Perawatan 2A,3A,4A,3B,4B,5B,6B

 Ruang Perawatan Khusus : ICU, OK

C. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan surveilans dilakukan secara rutin setiap bulan berjalan dari bulan Januari –
Desember

D. Biaya

Biaya terkait kegiatan surveilans infeksi nosokomial di keluarkan oleh anggaran rumah sakit

7
RUMAH SAKIT TEBET

SKEMA KEGIATAN SURVEILANS INFEKSI NOSOKOMIAL

SUB KOMITE PPI

RS. TEBET

FORM

RUANGAN RAWAT
INAP

ICN

PPI ICN
(Analisa, Kebijakan, SOP)

HASIL ANALISA PERAWATAN &


SEMUA UNIT DI RS

KOMITE MEDIK

RUANGAN / UNIT
TERKAIT

REKOMENDASI
KE DIREKTUR

Keterangan

8
RUMAH SAKIT TEBET

1. Form surveilans yang terdiri dari Form Infeksi Luka Infus, Infeksi Luka Operasi, Infeksi
Saluran Kemih dan Infeksi Decubitus di distribusikan secara langsung oleh ICN

2. Form surveilans tersebut tersedia di tiap ruang rawat inap yaitu


2A,3a,4A,3B,4B,5B,6B,ICU,OK

3. Form – form dikumpulkan 1 minggu sekali dan dambil oleh ICN

4. Data – data yang telah dikumpul diolah dan diproses secara komputerisasi dan selanjutnya
dianalisa

5. Analisa hasil surveilans infeksi nosokomial melalui proses diskusi dengan tim PPI sebelum
dikeluarkan dalam bentuk laporan

6. Hasil surveilans di ruang rawat inap ditindak lanjuti melalui bidang perawatan

7. Ruangan yang memiliki peningkatan rute infeksi nosokomial ditindak lanjuti di ruangan yang
bersangkutan untuk melakukan perbaikan

8. Hasil analisa yang sudah siap dalam bentuk laporan di laporkan ke komite medik

Komite medik melanjutkan atau mebahas hasil analisa ke Direktur dan mengeluarkan rekomendasi
sehubungan dengan hasil surveilans

BAB III

9
RUMAH SAKIT TEBET

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui laporan kegiatan yang meliputi data, tabel kejadian
infeksi, grafik dan analisa serta rekomendasi dari laporan kegiatan triwulan, enam bulan dan tahunan
yang diberikan kepada Direktur Medik, Ketua Komite Medik, Kabid Perawatan.

Ruangan terkait memperoleh laporan jika ada hasil surveilans infeksi nosokomial mengalami
peningkatan.

Adapun untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan program PIRS maka dilaksanakan kegiatan survei
langsung dengan kuisoner dan angket yang terkait pengendalian pencegahan infeksi.

10
RUMAH SAKIT TEBET

BAB IV

PENUTUP

Dengan adanya kerangka acuan surveilans infeksi nosokomial maka diharapkan program pengendalian
pencegahan infeksi dapat berjalan dengan baik. Tentunya didukung juga dengan kerjasama antara tim
pengendalian infeksi dan staf di ruangan.

Sehingga angka kejadian infeksi dapat di monitor dengan baik dan jika ada kejadian infeksi nosokomial
maka penanganannya dilakukan berdasarkan mekanisme yang berlaku, mudah – mudahan dengan
kerangka acuan yang telah dibuat angka kejadian infeksi dapat ditekan serendah atau seminimal
mungkin.

11

Anda mungkin juga menyukai