Anda di halaman 1dari 2

Langkah Awal Pemanfaatan Teknlogi Tepat Guna,

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Bagikan Tong Sampah Organik dan Anorganik

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisitif Terprogram Dari Rumah 13 (KKN MITDR 13)
Kelompok 36 UIN Walisongo melaksanakan kegiatan pengadaan tong sampah organik dan
anorganik di Desa Ngesrep Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal pada Senin (21/02).
Sebanyak 10 tong sampah didistribusikan ke beberapa lembaga di Dusun Ngesrep, seperti
Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), Masjid, Gereja, dan Kantor Kelurahan.

Pengadaan tong sampah di beberapa lembaga ini merupakan kegiatan percontohan dengan
harapan masyarakat Desa Ngesrepbalong dapat terinisiasi untuk mulai memilah dengan baik
sampah rumah tangganya. “Kebanyakan warga membakar semua sampah di kebun, bagi warga
yang tidak ada lahan untuk membakar sampah, akhirnya dibuang saja sembarangan”, ucap Sigit,
koordinator divisi kreatif dan inovatif Lembaga Peduli Desa Ngesrepbalong.

“Hanya ada beberapa orang yang sudah mulai memilah limbah rumah tangganya, tapi itupun tidak
ada pemanfaatan lebih lanjut, hanya dipilah kemudian dibuang di Tempat Pembuangan Akhir
(TPA)”, pungkasnya.

Kegiatan pengadaan tong sampah merupakan bagian dari program kerja (proker) Pemanfaatan
Teknologi Tepat Guna (PTTG). Selain itu, proker PTTG ini juga dilanjutkan dengan
mensosialisasikan cara memilah sampah organik dan anorganik, serta cara pemanfaatan sampah
organik dan anorganik sehingga dapat menghasilkan nilai jual.
“Pemisahan sampah organik dan anorganik merupakan langkah awal dari pemanfaatan teknologi
tepat guna dalam mengatasi sampah rumah tangga” terang Daniyah, koordinator proker PTTG
KKN MITDR Kelompok 36 dalam kegiatan sosialiasi kepada warga.

Daniyah juga menyampaikan bahwa sampah organik dapat diolah dengan teknologi mesin
pencacah. Serbuk sampah organik jika dicampur EM4 akan menghasilkan pupuk kompos atau
menjadi makanan magot yang nantinya magot tersebut dapat dijual sebagai pakan ternak.

Menurut Daniyah, baik sampah organik maupun anorganik dapat menjadi pundi-pundi rupiah yang
cukup menguntungkan jika diolah dengan benar, “Sampah anorganik berupa plastik dan besi dapat
dijual ke pengepul rongsok” pungkasnya.

Kepala Desa Ngeserepbalong menyambut baik program ini, “Program yang sangat baik, semoga
bisa dilanjutkan oleh masyarakat Ngesrep”. Ia berharap dengan adanya proker PTTG ini kebersihan
lingkungan Desa Ngesrepbalong dapat meningkat, serta kualitas ekonomi warga dapat terbantu
melalui pengolahan sampah yang baik.

Anda mungkin juga menyukai