Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN HIKAYAT PANJI SEMIRANG

Hikayat ini bercerita tentang Ratu Kuripan yang dicintai oleh rakyatnya karena adil
mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Raden Inu Kertapati. Tetapi penduduk
menyebutnya Randen Asmara Ningrat. Sesudah cukup umur, Raden Inu berlajar ilmu kesaktian.
Ratu Daha mempunyai permaisuru dan dua orang gundik. Permaisuri bernama Tuan Putri Puspa
Ningrat dan gundik bernama Maha Dewi dan Paduka Liku. Anak dari permaisuri bernama Galuh
Candra Kirana dan dari Paduka Liku bernama Galuh Ajeng. Galuh Ajeng sangat dengki kepada
Galuh Candra Kirana, karena dia sering menangis karena hal sepele. Berselang beberapa lama,
Candra Kirana dipinang oleh Raden Inu Kertapati. Pertunangan tersebut membuat Galuh Ajeng
sakit hati dan Paduka Liku pun juga sakit hati melihat ratu yang terlalu menaruh perhatian kepada
Candra Kirana. Timbullah tipu muslihat yang membuat ratu menjadi gila-gila kepadanya,
permaisuri mati diracun. Candra Kirana pun menjadi sedih. Raja Kuripan yang mendengar berita
tersebut, mengirim dua anak-anakkan. Ada anak-anakkan emas dibungkus kain buruk dan ada
anak-anakkan perak yang dibungkus kain sutra. Galuh Ajeng memilih anak-anakkan kain sutra
dan Candra Kirana memilih anak-anakkan dari kain buruk. Galuh Ajeng meminta anak-anakkan
Candra Kirana. Tapi Candra Kirana tidak mau berpisah dengan anak-anakkannya. Ratu pun
meminta namun ia tidak kasih. Akhirnya rambut Candra Kirana digunting dan jatuh pingsan. Dan
terjadi peringatan alam kepada ratu. Candra kirana tidak betah lagi dan pergi meninggalkan istana.
Sampai ia ke Kuripan. Di situ Candra Kirana membuat kota dan menjadi raja. Ia berpakaian laki-
laki dan mengganti namanya menjadi Panji Semirang. Asmara Taka. Negeri baru tersebut ramai,
siang dan malam tiada sunyi. Pada suatu hari Ratu kuripan mengirim harta benda yang banyak ke
negeri Daha. Harta benda dirampas oleh Panji Semirang dengan pesan, Jikalau Raden Inu sendiri
dating mengambilnya maka akan dikembalikan. Raden Inu datang dan menjadi sahabat dengan
Panji Semirang. Raden Inu melanjutkan perjalanannya ke Daha dan mengawini putri Daha yang
ternyata Galuh Ajeng. Raden Inu tidak betah dan pergi meninggalkan Galuh Ajeng. Raden Inu
Kembali ke negeri Candra Kirana. Namun tidak dijumpainya dan didapatinya bahwa Panji
Semirang adalah Candra Kirana. Raden Inu mengganti namanya menjadi Pangeran Panji Kesuma,
lalu meneruskan pengembaraan mencari Candra Kirana. Candra Kirana pergi menuju Galegang
dan menyamar sebagai Gambuh Warga Asmara. Tatkala Gambuh memainkan lakon Raden Cekel
Waneng Pati Berahi Ken Sila Beranti atau lakon Panji Semirang. Semua orang tertarik. Raden Inu
dan Raden Panji tertarik kepada Gambuh dan mengajaknya pergi bejalan-jalan. Suatu malam
selesai lakon Panji Semirang, Raden Panji menyelidiki perbuatan Gambuh dibalik tirai peraduan.
Dilihatnnya Gambuh sedang menimang anak-anakkannya. Raden Panji langsung mencium tangan
Gambuh dan mereka berdua bersuka ria. Suatu saat, Raden Panji mengajak Candra Kirana
Kembali ke negeri Kuipan. Ratu Kuripan tidak lagi manjur guna-guna Paduka Liku dan Galuh
Ajeng. Disuruhlah Menteri mencari guna-guna namun tersambar petir. Paduka Liku mengidap
sakit keras dan mati. Galuh Ajeng terpaksa kawin dengan Raden Singa Menteri yang jelak
rupanya. Raden Inu dating kambali ke negerinya disambut meriah oleh Ratu Kuripan. Raden Inu
dinobatkan menjadi raja dan diberi gelar Sang Ratu Prabu Anom. Candra Kirana menjadi
permaisuri. Maka Ratu Kuripan berangkat ke Gunung Wilis dan hidup sebagai begawan. Gunung
Wilis menjadi ramai, karena banyak pelajar, guru, brahmana, pertapa, dan pendeta yang dating
mengahadp dan mengunjungi beliau.

RINGKASAN CERITA HIKAYAT MISA TAMAN JAYENG

Cerita bermula ketika Betara Naya Indra turun ke dunia dan menjadi raja di Kuripan.
Beberapa lama kemudian, dia mendapat lima orang anak, yang terdiri dari 4 anak laki-laki yang
menjadi raja Kuripan, Kediri, Gagelang, dan Singasari, dan seorang anak perempuan yang
dinikahkan dengan Ratu Majapahit. Betara Naya Indra kembali ke kayangan dan anak-anaknya
yang menjadi ratu di dunia itu pun pada gilirannya beranak pula. Anak mereka besar dan
ditunangkan satu sama lain. Raden Inu Kertapati bertunangan dengan Candra Kirana, Putri Daha.
Pada mulanya tidak mau dinikahkan dengan Candra Kirana, sebab melihat gambar yang dilukis
oleh Semar (Semar melukis Candra Kirana sebagai seorang perempuan yang buruk rupa karena
seorang dewa telah melindungi Candra Kirana). Berselang beberapa lama, akhirnya Inu kawin
dengan putri Daha dan mengetahui kecantikan Candra Kirana. Sementara itu, Candra Kirana sudah
ditunangkan pula dengan Raden Singa Persatu (Putra Blambangan). Inu senantiasa ingin
mendekati Candra Kirana dan tidak dapat menahan berahinya. Untuk menghindari sesuatu yang
tak diinginkan, akhirnya Candra Kirana diterbangkan Batara Kala ke hutan Segara Gunung. Di
dalam hutan ini, Candra Kirana ditemui Ratu Segara Gunung dan diangkat menjadi anak. Candra
Kirana berubah nama menjadi Ken Segerba Ningrat.
Raden Inu dan Raden Carangluh juga pergi mencari Candra Kirana. Mereka sampai di
Gunung Jamurdipa dan bertapa di sana. Berselang beberapa lama, Batara Indra mengunjungi
mereka dan memberikan cincin hikmat serta mengajari berbagai ilmu hikmat. Dengan bekal
tersebut, Raden Inu meneruskan pengembaraannya. Raden Inu memakai nama Misa Jayeng
Kusuma Sira Panji Jayang Seteru. Raden Carangluh memakai nama Kelana Anom Perwira. Raden
Inu tinggal di kaki Gunung Jamurdipa. Maka Raden Inu menduduki Kembang Kuning, negeri
keempat orang ratu bersaudara. Saudara Candra Kirana, yaitu Raden Asmara Agung dan Raden
Gunung Sari juga mencari Candra Kirana. Raden Asmara membunuh seorang dewa dan
memperoleh hadiah sebuah cincin hikmat. Raden Asmara berubah nama menjadi Kelana Wirapati
Kusuma Agung, sedangkan Raden Gunung menjadi Kelana Kusuma Anom. Banyak negeri mereka
kalahkan dan putri-putrinya mereka kawini. Akhirnya sampai di Tanah Melayu. Ratu Melayu
menyambut kedatangan mereka dan mengawinkan putrinya dengan Kelana Wirapati Kusuma
Agung. Berselang beberapa lama, Raden Inu sampai negeri Segera Gunung. Ratu Gunung takluk
dengan menyerahkan putri-putrinya, di antaranya ialah Candra Kirana. Raden Inu tertarik dan
kawin dengan Ken Segerba Ningrat tanpa dketahui bahwa putri yang dikawininya itu tidak lain
ialah Candra Kirana. Setelah beberapa lama di Tanah Melayu, Raden Asmara dan adiknya
meneruskan perjalan dan sampai di negeri Lasem. Mereka masuk ke negeri tersebut dan menyamar
menjadi dalang. Ratu Lasem mengundang mereka bermain wayang di istana. Raden Gunung Sari
membujuk Putri Lasem agar mencintai suaminya yaitu Putra Tumasik. Raden Gunung Sari dan
Putri Lasem jatuh cinta satu sama lain. Ratu Tumasik marah dan terjadi perkelahian . Ratu Tumasik
terbunuh dan putranya melarikan diri ke hutan. Raden Gunung Sari pun kawin dengan Putri
Lasem. Raden Inu sangat mencintai istrinya sehingga menimbulkan rasa iri hati dan benci di hati
selirnya, Ratna Lango. Ratna Lango memfitnah seolah-olah Ken Segerba Ningrat berbuat jahat.
Raden Inu termakan fitnah dan memukul istrinya. Ken Segerba Ningrat tidak menerima perlakuan
Raden Inu terhadapnya dan meninggalkan istana bersam-sama dengan dua orang kedayannya. Ken
Segerba Ningrat diterbangkan Batara Kala ke gunung Wilis dan mengubah namanya menjadi
Endang Kusuma Jawa dan bertapa di gunung. Raden Inu mencari orang yang memfitah istrinya.
Batara Kala memberi tahu Raden Inu bahwa Ken Segerba adalah Candra Kirana. Raden Inu
menyesal sehingga jatuh sakit. Raden Inu dibawa ke gunung Ken Segerba Ningrat yang sedang
bertapa untuk berobat. Ken Segerba Ningrat takut ketahuan dan pergi dari gunung tersebut. Ia
diubah Batara Kala menjadi seorang laki-laki yang bernama Misa Jejujuk Sira Panji Maling Daha.
Raden Inu mencari Ken Segera Ningrat. Selang beberapa lama, Raden Inu tiba di Gagelang dan
mengubah namanya menjadi Misa Edan Sira Panji Jayeng Kusuma, sedangkan adiknya bernama
Misa Kelana Jawa Wirasuka. Kedatangannya disambut oleh Ratu Gagelang.
Disebut pula Misa Jejujuk mengembara sampai di negeri Belambang Jaya. Dikabarkan
Ratu Belambangan dan Ratu Pandan Salas dipenjarakan oleh Ratu Astina Jajar. Ratu Astina tewas
dalam suatu pertempuran dan kedua ratu di dalam penjara di bebaskan. Misa Jejujuk mendapat
perintah untuk membawa Ratna Wilis, adik Raden Inu. Raden Kerta Buana ingin mencari adiknya
yang diculik Misa Jejujuk, tapi dilarang ayahnya. Namun tak diindah dan dikutuk menjadi raksasa.
Dalam bentuk raksasa, ia menyelamatkan Putri Nawang Kusuma yang dilarikan oleh seorang
pertapa, Raden Kembar Dahang. Galuh Majapahit diculik juga untuk menjadi teman Putri Nawang
Kusuma. Raden Kerta Buana pun mendirikan negeri Tambak Kencana dan menetap di situ.
Sudah lama di Lasem, Raden Agung dan Gunung Sari meneruskan pegembaraan mereka
sampai di Gagelang. Pada waktu yang sama, Misa Jejujuk bertemu dengan saudara-saudaranya
dan tunangan Raden Inu, tapi masing-masing masih dalam penyamaran. Raden Inu tertarik kepada
Misa Jejujuk dan selalu mendekatinya dan menyangka bahwa Misa Jejujuk adalah tunangan
Candra Kirana. Misa Jejujuk yang tak mau membuka rahasianya pergi meninggalkan Gagelang.
Ia sampai di negeri Tambak Kencana dan membunuh seorang raksasa yang merupakan Raden
Kerta Buana. Maka Misa Jejujuk menjadi ratu di negeri itu dengan gelar Sang Prabu Anom.
Tersebutlah Ratu Mengganda meminang Putri Gagelang Bersama-sama dengan
saudaranya Ratu Mataram dan Ratu Soca Windu. Pinangan ditolak, maka terjadilah perang. Raden
Inu dan saudara-saudaranya, berkat bantuan Prabu Anom (Candra Kirana) mendapatkan
kemenangan besar. Raden Inu mendengar bahwa Prabu Anom pernah menyelamatkan Putri
Nawang Kusuma dan Galuh Majapahit. Raden Inu meminta Prabu Anom untuk memulangkan
mereka ke ayahandanya, namun ditolak. Maka terjadi pertempuran. Prabu Anom mendapatkan
bantuan dari Batara Kaladan dan memperoleh kemenangan. Sedangkan Raden Inu dan saudara-
saudaranya dipenjarakan. Para ratu di Gagelang mendamaikan Prabu Anom dengan Raden Inu
hingga Raden Inu dibebaskan. Dengan itu, semua ratu menyembah Prabu Anom. Selang beberapa
hari, Prabu Anom diubah menjadi perempuan kembali oleh Batara Kala dan membuat semua orang
tercengang dan gembira. Maka berkumpulah kedua kekasih yang telah lama berpisah. Pesta besar
diadakan. Ratu Kuripan, Daha, Singasari, dan Gagelang berangkat ke Gunung Segara Kidul untuk
membayar kaul, lalu turun dari kerajaan. Putra-putra mereka lalu ditabalkan menjadi ratu di negara
masing-masing.

RINGKASAN HIKAYAT DEWA ASMARA JAYA

Cerita dari Hikayat Dewa Asmara dimulai ketika Dewa Asmara Jaya turun ke dunia dan
menjadi batara di Kuripan. Ia makan sekuntum bunga seroja dan permaisuri pun hamil serta
melahirkan seorang putri yang diberi nama Ratu Candra Kirana. Kemudian mendapat empat
orang putra yang bernama Kuda Rawi Serengga, Kuda Mengsari, Kuda Wirajaya dan Kuda
Wirasani. Sementara itu, Ratu Majapahit mendapat seorang putra yang bernama Raden
Bambang dan empat orang putri yang bernama Raden Ayu Kusuma, Raden Candra Kirana,
Raden Dewi Kusuma, dan Raden Nila Kusuma. Berselang beberapa lama, Batara Majapahit
mengutus ke Kuripan agar putri-putrinya dilamar oleh putra-putra Kuripan. Yang pada saat itu,
Kuripan sedang terjadi huru-hara.
Kuda Rawi Serengga dan Kuda Wirajaya jatuh cinta pada gadis yang sama yaitu, Ken
Maya Sari, anak perempuan seorang Demang. Karena cemburu, Kuda Wiraja menikam mati
gadis itu dan menimbulkan kemurkaan Ratu Kuripan. Kuda Rawi tidak mau mengampuni
kesalahnnya. Kuda Wirajaya sangat menyesal dan pergi bertapa di Gunung Serengga.
Kuda Mangsari berangkat ke Majapahit untuk kawin dengan putri-putri Majapahit.
Begawan Derpa Sena menyuruh Sukma Wijaya membantu Kuda Wirajaya. Sukma Wijaya
menamai dirinya Sang Sura Kelana dan mengangkat petani yang membesarkannya menjadi
Dipati di Kampung. Kuda Wijaya mendapatkan perintah dari Batara Kala untuk pergi mencari
Sang Sura Kelana dan mengajaknya bersama-sama ke Majapahit. Kuda Wijaya bertukar nama
menjadi Bambang Negara. Dalam perjalanan, Kuda Rawi Serengga dan Kuda Mengsari disekat
oleh angkatan yang dikepalai oleh Ratu Jajar Cemara. Sang Sura Negara dan Bambang
Negara datang dan mengalahkan angkatan Ratu Jajar Cemara. Kemudian Sampailah mereka
di Majapahit. Kuda Rawi Serengga berdamai dengan saudaranya. Perkawinan antara putra-
putra Kuripan dan putri-putri Majapahit diadakan. Ratu Jajar Cemara menghalangi lagi dengan
sekutu, ketika putra-putra Kuripan ingin kembali ke Kuripan. Peperangan hebat terjadi. Ratu
Jajar Cemara tewas dan negerinya jatuh ke tangan putra-putra Kuripan. Ketika kembali, putra-
putra Kuripan dinobatkan menjadi ratu, seorang di Kuripan, seorang di Daha, seorang di
Gagelang, dan seorang lagi di Singasari. Sang Sura Kelana kembali ke negerinya. Jajar
Angkosa kawin dengan Putri Raden Ratna Kusuma. Dia mendirikan sebuah kota yang indah.
Selang beberapa lama, ia meninggalkan istrinya dan bertapa di gunung kembali. Dewa Amara
Jaya pun sudah tua dan berangkat kembali ke kayangan. Putrinya Ratu Candra Kesuma
bertapa di gunung dan menjadi Kili Suci dengan gelar Nila Rajapati. Demikianlah isi Hikayat
Dewa Asmara Jaya bagian pertama. Perbedaan dari naskah di Leiden adalah ketika Sang Sura
Kelana tiba di Majapahit ia diangkat menjadi Adipati Kawan Cara. Selepas mengalahkan Ratu
jajar Cemara, ia diangkat menjadi anak oleh Ratu Majpahit dan diberi nama Pangeran Jaya
Kesuma.
RINGKASAN HIKAYAT UNDAKAN PENURAT

Cerita pada hikayat ini dimulai ketika Ratu Pura Negara bermimpi memungut bulan jatuh
ke haribaannya. Bulan itu kemudian digendong dan dibungkus oleh permaisuri. Selang beberapa
lama, permaisuri hamil dan melahirkan seorang putra yang bernama Raden Undakan Penurat atau
Raden Menteri. Anak seorang patih yang bernama Punta Wirajaya diberi kepadanya sebagai
pengasuh. Raden Menteri pun tumbuh besar dan ditungkan dengan Putri Banjar Kulon. Suatu hari,
Raden Menteri menyumpit burung dan masuk ke sebuah taman larangan, Taman Pelipur Lara. Ia
menjumpai putri cantik yang bernama Ratu Wengger yang ditawan oleh baginda. Raden Menteri
membawa pulang putri tersebut. Ken Tambuhan dijadikan istriya. Permaisuri sangat marah
mengetahui hal ini dan dicarinya akal untuk membunuh Ken Tambuhan. Pada suatu hari, Raden
Menteri pergi memburu seladang. Ketika Raden Menteri pergi, disuruhnya Pelembaya membunuh
Ken Tambuhan di dalam rimba besar. Ken Bayan, kedayan Ken Tambuhan ikut mati. Ketika
Raden Menteri pulang, ditengah perjalanan ia bertemu mayat Ken Tambuhan. Raden Menteri
sedih dan memutuskan mati bertindih bangkai dengan Ken Tambuhan. Pengiringnya, Punta
Wijaya juga ikut mati. Berita kematian Raden Menteri dan Ken Tambuhan disampaikan ke
baginda. Baginda jatuh pingsan mendengar berita itu dan disuruhnya orang membawa mayat
tersebut ke dalam negeriuntuk dibakar dan abunya ditaruh dalam candi emas. Permaisuri tidak lagi
diperdulikan baginda. Batara Kala yang sedang mengelilingi dunia pun kasihan kepada baginda
dan meramalkan bahwa Raden Menteri akan beristrikan Ken Tambuhan kelak. Pada suatu hari,
permaisuri membawa candi ankanda sudah menjadi dua kuntum bunga tanjung, sekuntum mekar
dan sekuntum kuncup. Beberapa lama kemudian, bermimpilah Sang Nata pada suatu malam.
Batara Kala dalam rupa orang tua menyuruhnya mengambil bunga tanjung yang dua kuntum itu.
Bunga yang kuncup diberikan ek permaisuri untuk diukupi dengan setanggi dan dia sendiri
mengasapi bunga yang mekar. Maka Sang Nata dan permaisuri melakukan hal tersebut. Dari bunga
kuncup muncul Raden Menteri dan dari bunga mekar muncul Ken Tambuhan. Sang Nata dan
permaisuri gembira. Raden Menteri dan Ken Tambuhan pun dikawinkan. Kemudian Raden
Menteri naik tahta menggantikan ayahnya. Selama Raden Menteri memerintah, selalu baik dan
negerinya ramai oleh pedagang. Maka semua rakyat amat kasih pada Raden Menteri. Hikayat ini
ditulis pada 11 hb. Desember 1825 dan yang menulis ialah Haji Zain al-Abidin dari Kampung
Petojan Pengukiran.

RINGKASAN CERITA PANJI JAWA: PANJI ANGRENI (PALEMBANG)

Cerita Panji Angreni (Palembang) dimulai ketika Ratu Keling (Janggala atau Kuripan)
empat saudara. Yang tua, saudara perempuan tidak kawin dan menjadi petapa yang bernama Rara
Sunti. Lainnya menjadi ratu, ada di Mamenang (Daha-Kediri), Urawan dan Singasari. Ratu
Janggala memiliki empat orang anak yang bernama Brajanata, Waneng Pati (Putra sulung), Carang
Waspada, dan Onengan (Putri bungsu). Panji Waneng Pati (atau Raden Menteri, Raden Putra)
bertunangan dengan Putri Daha yang bernama Sekar Taji (Candra Kirana). Pada suatu hari, panji
bertamasya. Ia sampai di suatu daerah dan terpesona oleh putri seorang pati yang bernama Angreni.
Angreni dibawa pulang dan nikahinya. Panji hidup bersama kekasihnya dan tidak mau kawin
dengan putri Daha. Ayahnya murka dan mencari cara untuk menceraikna mereka. Panji dimnita
untuk mengunjungi bibinya. Sepeninggal panji, Angreni dibunuh Brajanata atas perintah raja.
Panji kembali dan mengetahui kekasihnya sudah mati, jadi tidak waras pikirannya. Panji sudah
tidak betah tinggal di istana. Di temani saudara dan punakawannya, Panji pergi berlayar dan
merubah nama menjadi Jayeng pati. Panji sampai di Bali dan menaklukan raja Bali. Putri Bali,
Andayaprana dijadikan istrinya. Panji meneruskan pengembaraannya. Raja Belambangan dan
hampir semua raja di pantai Timur mengalah dan menyerahkan putrinya. Meskipun begitu, Panji
masih mengenang kekasihnya. Semasa Panji di Wirasaba, datanglah utusan dari Daha meminta
bantuan kepada Panji untuk menghadapi serangan Matuan. Untuk bantuan ini, Panji dijanjikan
Sekar Taji. Panji tertarik dengan Sekar Taji yang mirip Angreni. Lupalah Panji dengan kekasih
pertamanya. Putri Daha jatuh cinta pada Onengan, adik Panji. Sesudah musuh dikalahkan,
perkawinan Panji dan Sekar Taji diadakan. Berita perkawinan Sekar Taji dengan Jayeng Sari,
nama samara Panji, tersebar dan sampai di Janggala. Ratu Janggala murka; untuk menepati
janjinya (Pertunangan Panji dengan Putri Daha), ia membunuh kekasih Panji karena Panji
menghilang. Tetapi sekarang Putri Daha dikawinkan dengan orang lain. Dikirimlah tantara
dibawah pimpinan Rajanata ke Daha. Pada malam hari, Panji mengirim utusan ke Brajanata.
Keesokannya datanglah utusan Janggala ke kraton. Terbukalah rahasia bahwa Jayeng Sari adalah
Putra Jenggala yang bernama Panji. Semua orang kegirangan.
Bagian dua menceritakan Ratu Nusakencana yang bernama Kelana Tunjung Seta
mempunyai seorang saudara perempuan yang beranama Angrenasari yang tidak lain adalah titisan
Angreni. Ratu ini mempunyai permaisuri dan beberapa selir yang mencintainya. Ia mencintai
saudara perempuan yang berlainan ibu, yaitu Angrenasai. Angrenasari menolak cintanya. Ratu
Nusakencana berniat mengalahkan Kediri dan seluruh istana Nusakencana ingin dipindahkan ke
Jawa. Nara turun ke dunia dan memberi tahu Panji tentag niat Ratu Nusakencana yang jahat itu.
Panji juga diminta pindah kediaman. Ratu Nusakencana datang dan mengabdikan diri kepada Ratu
Kediri. Permohonan Ratu Nusakencana diterima oleh Ratu Kediri. Sementara itu, Panji bersiap-
siapa menerima segala kemungkinan. Pada suatu hari, permaisuri Nusakencana tersesat
kekediaman Panji. Panji lalu membujuk dan berkasih-kasih dengannya. Kemudian Panji menyuruh
permaisuri memberi tahu bahwa dia diperkosa oleh Panji ke Ratu Nusakencana. Ratu
Nusakencana murka. Terjadilah perang yang mengakibatkan Ratu Nusakencan tewas dan Panji
jatuh pingsan. Narada turun ke dunia menghidupkan Panji. Angreni dan Sekar Taji disatukan
kembali dan diberi nama baru Candrawara.
RINGKASAN CERITA PANJI KAMBOJA DAN THAILAND

Eynao (Pangeran Kuripan) memutuskan pertuangannya dengan Bossaba (Putri Daha) dan
kawin dengan putri yang lain. Tidak lama kemudian, ia menyesal. Bossaba ditunangkan dengan
seorang pangeran dari Carika dan hari perkawinannya sudah ditentukan. Bossaba sangat marah
kepada Eynao yang membatalkan pertunangannya. Siyatra, sudaranya mencoba melembutkan
hatinya namun sia-sia. Mendengar berita perkawinann Bossaba, Eynao jatuh pingsan. Iparnya,
Sangkha-Marita, berhasil membujuk hati Eynao dengan mengemukakan usulan untuk menculik
dan menyembunyikan Bossaba di sebuah gua. Rancangan penculikan berhasil, dan Carika
(tunangan Bossaba) juga percaya bukan Eynao yang menculik kekasihnya, melainkan pangeran
lain. Pattarac-Cala (Nenek moyang Eynao dan Bossaba) marah terhadap perbuatan Eynao yang
kuran sopan ini. Bossaba yang disembunyikan Eynao di dalam gua diterbangkan ke suatu tempat
yang jauh. Bossaba diubah menjadi seorang lelaki yang diberi nama baru Onacan. Kepada Onacan
juga diberi senjata sakti. Dengan senjata sakti, Oncana pergi mengembara dan diangkat menjadi
putra oleh Raja Pramotan. Bossaba meneruskan perjalanan. Di kaki gunung, ia bertemu dengan
petap muda yang sangat elok parasnya. Petapa mud aitu tidak lain adalah Panji, yaitu Eynao itu
sendiri. Eynao mencurigai Bossaba (Onacan) dan mulai mengikuti jejaknya ke mana pun Onacan
pergi. Mereka sampai di kerajaan Kalang dan sama-sama mengabdikan diri kepada Raja Kalang.
Onacan dan Eynao mulai bersahabat. Raja Calapan meminang putri Kalang yang tertua untuk
adiknya Raja Camara. Karena putri tersebut sudah ditunangkan makanya ditolak. Raja Calapan
datang dan menyerang Kalang. Serangan dapat dipatahkan oleh Eynao dan Onacan. Sesudah
kemenangan dicapai Onacan mengundurkan diri ke Gunung Enang. Di gunung itu, Pattarac-Cala
datang dan mengubah Onacan menjadi perempuan kembali dan menamainya Ci Enang. Pattarac-
Cala meramalkan pertamuannya dengan Eynao di gunung Enang. Siyatra sangar sedih atas
kehilangan adiknya Bossaba. Ia pergi berburu dan bertemu dengan merak emas. Karena mengejar
merak tersebut ia sampai di negeri Kalang dan namanya diubah menjadi Jaran. Di Kalang, ia
bertemu dengan Eynao dan tunangannya, yaitu adik perempuan Eynao yang bernama Vyada.
Pertemuan tersebut sangat menggembirakan. Raja Prea-bat-meang-roda mendengar kemasyhuran
nama Eynao dan merasa iri hari. Dikirimnay empat orang ahli sihirnya untuk menculik Eynao.
Namun yang diculik adalah Jaran. Putri Daravan menaruh kasih kepada Jaran dan
menyelamtkanya dari berbagai siksaan. Eynao terperanjat karena kehilangan Jaran. Eynao
berusaha untuk menemukan Jaran kembali. Eynao mendapatkan kemenangan yang besar dan Jaran
dibebaskan kembali. Ci Enang alias Onacan alias Bossaba juga ditemukan kembali. Semua
gembira. Pesta perkawinan diadakan. Raja Kuripan dan Raja Daha datang ke kalang untuk
merayakan perkawinan ini. Tidak lama kemudian, pangeran yang baru melangsungkan
perkawinan itu naik kerajaan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai