DISUSUN OLEH :
ADITYA (R2001002)
STIKes INDRAMAYU
KATA PENGANTAR
Puji syukurpun sekali lagi kami haturkan kehadirat Tuhan ALLAH SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Proposal
yang berjudul”TERAPI BERMAIN ANAK USIA( 1-3 TAHUN )”disusun untuk memenuhi
tugas mahasiswa dari mata kuliah Keperawatan Anak I di jurusan keperawatan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kepuasan.
Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, meskipun hal
tersebut tidak meghasilkan komoditas tertentu.Aktivitas bermain merupakan salah satu
stimulus bagi perkembangan anak secara optimal. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain
hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak. Sehingga dapat merangsang
perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit,
aktivitas bermain ini tetap perlu dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi anak.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1.Untuk anak-anak sebagai salah satu terapi pengobatan dan menghilangkan kejenuhan terhadap
suasana rumah sakit.
2.Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain.
BAB II
A. Definisi
Bermain adalah satu kegiatan menyenangkan bagi anak yang dilakukan setiap hari secara
sukarela untuk memperoleh kepuasan dan merupakan media yang baik bagi anak-anak untuk
belajar komunikasi, mengenal lingkungan, dan untuk meningkatkan kesejahteraan
mentaldan sosial anak. Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan
anak secara optimal. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain hendaknya disesuaikan dengan
jenis kelamin dan usia anak. Sehingga dapat merangsang perkembangan anak secara
optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap
perlu dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi anak.
B. Fungsi Bermain
2.Perkembangan intelektual anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap segala sesuatu
yang ada dilingkungan sekitar.
3.Perkembangan sosial anak akan memberi dan menerima serta mengembangkan hubungan
sesuai dengan belajar memecahkan masalah dan hubungan sulit.
6.Perkembangan moral, anak akan belajar mengenai nilai dan moral dan etika belajar
membedakan mana yang benar dan mana yang salah serta belajar bertanggung jawab atas segala
tindakan yang telah dilakukan.
7.Bermain sebagai terapi, anak akan mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya dan relaksasi
melalui kesenangannya bermain.
C. Tujuan Bermain
1.Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres karena sakit dan dirawat di rumah sakit.
4.Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat sakit, pada
saat sakit anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
1.Alat dan jenis permainan yang cocok atau sesuai dengan anak
5.Tahap perkembangan
1.Alat permainan
5.Teman bermain
Inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara anak
dan orang lain. Misalnya, bayi akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan dari hubungan
yang menyenangkan dengan orang tuanya atau orang lain.
Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa senang pada anak. Misalnya,
bermain dengan pasir.
c.Skill Play
Permainan ini meningkatkan keterampilan anak, khususnya motorik kasar dan halus.
Misalnya, bayi akan terampil memegang benda-benda kecil, anak akan terampil bermain
sepeda.
Jenis permainan yang menggunakan alat tertentu yang menggunakan perhitungan atau skor.
Misalnya, ular tangga, puzzle,mewarnai dan menggambar
e.Unoccupied Behaviour
Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar-mandir, tersenyum, tertawa, memainkan
kursi, meja atau apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, sebenarnya anak tidak memainkan alat
permainan tertentu, dan situasi atau obyek yang ada di sekelilingnya yang digunakan
sebagai alat permainan. Anak tampak senang dan asyik dengan situasi serta lingkungannya
tersebut.
f.Dramatic Play
Dalam permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain melalui
permainannya. Misalnya, anak memerankan sebagai ibu guru, ayahnya atau ibunya
2. Ditinjau dari karaktera.
Anak hanya akan mengamati temannya yang sedang bermain tanpa ada inisiatif untuk ikut
berpartisipasi dalam permainan.
B. Solitary play
Pada pemainan ini anak tampak beradadalam kelompok permaian, tetapi anak bermain
sendiri dengan alat permainan yang dimilikinya yang berbeda dengan teman yang lain,
tidak ada kerja sama atau komunikasi dengan teman sepermainannya.
C. Paralel play
Anak dapat menggunakan alat permainan yang sama, tetapi antara anak satu dengan anak
yang lain tidak terjadi kontak. Biasanya permainan ini dilakukan pada usia toddler.
D. Associative play
pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak yang lain
tetapi tidak terorganisir,tidak ada pemimpin dan tujuan permainan tidak jelas.Misalnya,
bermain boneka atau masak-masakan.
E. Cooperative play
Aturan permaian dalam kelompok tampak lebih jelas pada permainan jenis ini, juga tujuan
dan pemimpin permainan. Misalnya, bermain sepak bola
BAB III
A.Pelaksanaan Kegiatan
1. Pembukaan (5 menit)
3. Penutup (5menit)
a. Mengevaluasi sasaran dengan cara bertanya apakah mereka merasa senang dengankegiatan ini.
1. Leader
2. Co LeaderTugas :
Tugas:
4. Fasilitator
Tugas :
b.Memotivasi peserta yang kurang aktif agar mengikuti kegiatan dengan baik
C. Permainan
Cara bermain :
b.Ajaklah si anak untuk mengambilgambar dengan meletakkan potongan yang telah disediakan
Cara bermain :
Pelaksanaan Kegiatan
E. Pengorganisasian
1.Leader : -
2.Co. Leader : -
3.Observer : a. -
4.Fasilitator: a.-
F. Sasaran
G.Media
H. Metode
I. Kriteria Hasil
1.Evaluasi Struktur
2.Evaluasi Proses
a.Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan tertib dan teratur
b.Co. Leader dapat membantu tugas Leader dengan baik
d.80 % anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal sampai akhir
3.Evaluasi Hasil
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bermain merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, karena
bagi anak bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain pada anak mempunyai
fungsi yaitu untuk perkembangan sensorik, motorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran
diri, moral sekaligus terapi anak saat sakit. Tujuan bermain adalah melanjutkan
pertumbuhan dan perkembangan yang normal, mengekspresikan dan mengalihkan
keinginan fantasi. Dan idenya mengembangkan kreatifitas dan kemampuan
memecahkan masalah dan membantu anak untuk dapat beradaptasi secara efektif terhadap
stress karena sakit dan dirawat di Rumah Sakit.
B. Saran
1.Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit. Jadi sebaiknya di RS
juga disediakan fasilitas bermain yang menunjang dan memberikan efek terapi bagi anak-
anak yang di rawat di rumah sakit.
2.Mensosialisasikan terapi bermain pada orang tua sehingga orang tua dapat
menerapkan terapi di rumah dan di rumah sakit.