Anda di halaman 1dari 6

Perkembangan seksualitas

Tinjauan kritis tentang perkembangan seksualitas dari masa ke masa di Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan, memiliki wilayah yang sangat luas dan
terbagi atas pulau-pulau, terdapat sekitar 13 ribu lebih pulau yang menjadi bagian dari wilayah
negara Indonesia. Indonesia merupakan bagian dari negara yang berada di benua asia, tepatnya
berada di asia tenggara, dan menjadi salah satu negara yang dilalui garis khatulistiwa. Sejak
dahulu sebelum terbentuknya Indonesia, negara ini sudah mempunyai sejarahnya sendiri melalui
kerajaan Hindu-Budha yang terdapat di Indonesia. Dalam salah satu bagian dari kisah-kisah
heroik tentang kepahlawanan dari kerajaan-kerajaan ini terdapat sebuah kisah yang sangat
menarik yaitu cerita ken arok dan ken dedes, yang secara garis besar menceritakan tentang ken
dedes sebagai wanita yang cantik dan memiliki keseksian tubuh yang menggoda sehingga
menarik perhatian ken arok, ken arok jatuh cinta pada betis dari ken dedes dan ingin memiliki
ken dedes sehingga terjadi pembunuhan terhadap suami ken dedes oleh ken arok. Dari cerita ini
dapat saya pahami bahwa sejak zaman kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia, persoalan
yang berkaitan dengan seksualitas telah menjadi bagian kehidupan manusia.

Seksualitas dan sex bukan berasal dari bahasa Indonesia, melainkan berasal dari kata latin
sexus yang memiliki arti memotong, atau membagi. Kata ini dihubungkan dangan pembagian
dalam kategori spesies yaitu perempuan dan laki-laki. Dalam bahasa Indonesia kosa kata yang
berhubungan dengan seks dan seksualitas, antara lain : kelamin, jenis kelamin, perkelaminan,
persetubuhan, hubungan kelamin, dan senggama. Johan suban tukan berpendapat bahwa seks
adalah semua ciri yang menjadikan laki-laki adalah laki-laki dan perempuan adalah perempuan,
dan dengannya mereka dibedakan tetapi tertarik satu sama lainnya. Sedangkan seksualitas adalah
daya, kekuatan kemampuan, karena organ dan karakter yang dimiliki oleh masing-masing jenis
kelamin.

Seks dan seksualitas memang berbeda, tapi selalu menjadi satu kesatuan. Seks berkaitan
dengan aktivitas yang didorong oleh dorongan seksualitas yaitu ketertarikan alamiah antara laki-
laki dan perempuan, seperti itulah gambaran awal tentang seks secara hakekat yaitu antara laki-
laki dan perempuan. Oleh sebab itu seks tidak akan lepas dari permasalahan gender. Karena
berkaitan erat dengan pembagian secara biologis maupun anatomis.
Hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas dan seks ketika didiskusikan secara umum
mengalami penolakan karena masih dianggap tabu, bahkan pembicaraan tentang seks harus lebih
bersifat pribadi jika ingin diperbincangkan, dari gaya kehidupan seperti ini menunjukkan bahwa
pola pikir dari masyarakat tentang seksualitas dan seks sudah di kontruksi oleh agama dan
perilaku sosial secara baik sehingga telah tertanam dengan kuat bahwa kedua hal tersebut
serupakan sesuatu yang tabu.

Pengaruh budaya popular atau lebih dikenal dengan budaya barat sangat mempengaruhi
perkembangan dari seksualitas dan seks itu sendiri, seksualitas dan seks jika dibicarakan atau
didiskusikan masih tabu, namun jika berkaitan dengan perilaku seks maka dapat dikatakan
bahwa di Indonesia telah banyak mengalami perkembangan. Seks pada hakekatnya berkaitan
dengan perilaku atau aktivitas bersenggama, dan pemahaman seks seperti inilah yang sedang
berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat di Indonesia. Seberapa jauh perkembangan
seksualitas dan seks di Indonesia?

Perkembangan seksualitas pada dasarnya sulit untuk di ukur, namun jika alat ukurnya
menggunakan seks dan perilakunya maka ada beberapa deskripsi yang bisa saya kemukakan.
Pertama, seks bebas mungkin terlalu muda (secara umur dan pengalaman) bagi saya untuk
mendeskripsikan perkembangan seks melalui seks bebas atau free seks namun semenjak saya
mengenal dunia luar melalui pergaulan sosial yang saya amati adalah awalnya seks itu hanya
dinikmati atau dilakukan oleh orang-orang dewasa walaupun secara luas itu mencakup hubungan
seks diluar nikah, namun dewasa ini semenjak saya berada disalatiga dan internet menjadi mudah
diakses maka dapat saya amati bahwa seks sudah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak
remaja atau usia pubertas, perilaku seks mulai meluas dengan mudahnya akses video porno
untuk dijadikan first sex education, dan ketika mereka mengamati seluruh aktivitas dalam film
porno maka mereka akan mempraktekkannya. Kedua, kehadiran LGBT yang pada awalnya
menjadi sebuah masalah sosial di amerika belakangan ini menjadi masalah atau perbincangan di
Indonesia, kehadiran LGBT menurut saya menjadi sebuah contoh dimana perilaku seks sudah
berkembangan sangat cepat di Indonesia, yang pada awalnya hanya menjadi seks antara laki-laki
dan perempuan, berkembangan ke berbagai macam jenis seks sesama jenis antara laki dengan
laki-laki, perempuan dengan perempuan, suka berhubungan seks dengan keduanya yaitu laki-laki
dan perempuan, perubahan tingkah laku dan berganti alat kelamin dan sebagainya menjadi
contoh bagaimana seks telah berkembangan secara cepat di tengah masayarakat dan dengan tepat
masuk kedalam kehidupan masyarakat yang sedang terkontaminasi budaya dari barat. Ketiga,
seks dengan binatang yang terjadi di Kalimantan, dalam hal ini seks yang dilakukan oleh
manusia dengan orang utan, dimana di hutan Kalimantan terdapat prostitusi orang utan yang
begitu digemari oleh banyak orang dikalimantan. Keempat, prostitusi online yang melibatkan
berbagai orang termasuk didalamnya melibatkan pejabat dan artis-artis Indonesia.

Menurut saya terdapat beberapa pemikiran yang dapat menjadi teori untuk melakukan
tinjauan kritis dari perkembangan seksualitas yang sedang terjadi, pemikiran pertama yaitu yang
berkaitan dengan panggilan spesies, seks adalah pengalaman subyektif, merupakan pengalaman
yang paling intens dari manusia-manusia hedonis. Secara fisiologis, seks adalah fungsi dari
sistem organ dalam tubuh manusia. Secara biokimiawi, seks melibatkan sistem endokrin dan itu
efeknya adalah tercampur melalui fungsi-fungsi organ. Dari pemikiran ini saya dapat
menyimpulkan bahwa seks selalui berkaitan dengan kenikmatan, kenikmatan akan dicapai
melalui proses yang rumit dan membutuhkan fantasi yang lebih untuk mencapai kenikmatan
seksual yang diinginkan, seks mengalami perkembangan yang sangat pesat di Indonesia karena
daya khayal dan daya fantasi yang tinggi dari masyarakat tentang seks yang mereka dapatkan
melalui nonton film porno. Kebanyakan dari anak-anak muda bahkan orang dewasa yang sudah
menikah mengalami hal seperti ini, karena fantasi seks yang tinggi maka terjadilah seks bebas
yang melibatkan laki-laki dan perempuan. Menurut analisa saya pengalaman seks yang bersifat
subyektif ini bukan hanya semata-mata berkaitan dengan bagaimana mengontrol semuanya yang
berkaitan dengan seks atau meningkatkan kualitas seks itu sendiri namun dalam pengalaman
subyektif ini yang menjadi puncaknya adalah kepuasan, yaitu laki-laki dan perempuan ataupun
kategori lainnya dalam melakukan seks mereka menikmati setiap fantasi seks yang mereka
idamkan atau inginkan sehingga ketika mereka mencapai puncak maka kepuasan mereka terasa
sempurna, karena bisa saja mereka mencapai kepuasaan premature seperti mereka masturbasi.
Pemikiran kedua yaitu seksualitas dalam cinta sebagai aktualisasi diri, ini merupakan sebuah
fenomena yang sangat kompleks, perlu dipahami bahwa cinta dan seks sangat sering tercampur
satu sama lain dalam diri orang-orang yang sehat, walaupun keduanya dapat dibedakan dan
dipisahkan secara konseptual. Kenikmatan seksual bukan menjadi hal yang terpenting dalam
posisi ini, melainkan kedalaman relasi antara laki-laki dan perempuan yang diutamakan.
Menurut analisa kristis saya dari pemikiran ini adalah kesalahan penafsiran yang dilakukan oleh
gereja kepada banyak orang, yaitu wujud aktualisasi diri yang tertinggi adalah penyatuan laki-
laki dan perempuan untuk menciptakan keturunan untuk memenuhi bumi seperti perintah Tuhan,
atas dasar aktualisasi diri akan cinta dan seks yang salah ditafsirkan ini menjadi salah satu faktor
perkembangan seks di Indonesia, hal ini dikarenakan banyak anak muda menafsirkan bahwa
cinta adalah seks, dan seks ada cinta. Oleh sebab itu dalam menjalin hubungan cinta harus
melakukan hubungan seks sebagai bukti bahwa ada cinta dalam hubungan tersebut. Ini menjadi
fenomena sekaligus masalah yang perlu direfleksikan kembali sebagai wujud pencegahan
perilaku seks bebas yang sedang berkembang, perlu pemahaman baru dan perbaikan penafsiran
yang dilakukan oleh tokoh-tokoh gereja dalam mewujudkan hal ini. Pemikiran ketiga, yaitu
berkaitan dengan kecenderungan seksualitas, laki-laki dan perempuan dibedakan dalam tiga hal
yaitu melalui pola pikir, pola perasaan, dan dorongan seksual. Dalam penjelasannya laki-laki
melalui pola pikirnya lebih obyektif, rasional, jangka panjang sedangkan perempuan lebih pada
pendekatan hati (bawa perasaan atau baper), emosi, subyektif, dan detil. Melalui pola perasaan
perasaan perempuan lebih mudah bergetar, sedangkan laki-laki perasaannya kurang mendalam,
sedangkan dorongan seksual laki-laki lebih kepada fisik, mudah terangsang dan jatuh cinta,
perempuan berpusat pada pribadi tertentu, susah terangsang. Menurut saya kecenderungan
seksualitas ini menunjukkan satu hal bahwa laki-laki adalah pribadi yang menjadi faktor penentu
perkembangan seks bebas di Indonesia, secara singkat dijelaskan bahwa sebanyak apapun
perempuan panggilan atau PSK yang disediakan namun kalau laki-laki dapat mengendalikan diri
maka tidak akan terjadi seks bebas, atau bagaimanapun menariknya seorang wanita dengan
wajah dan tubunya jika seorang laki-laki tidak gampang terbawa nafsu maka tidak akan terjadi
persetubuhan. Kecenderungan seksualitas yang dimiliki oleh laki-laki ini menjadi sebuah
petunjuk bahwa laki-laki merupakan makhluk yang penuh dengan nafsu dan mudah terangsang.
Saya menganalisa bahwa pendidikan seks yang kurang kepada laki dalam keluarga dan
agama/gereja menjadikan laki-laki sulit mengendalikan diri dalam hal seks di tengah-tengah
lingkungan pergaulan sosial. Pemikiran keempat, yaitu berkaitan dengan pola pikir masyarakat
yang masih tabu tentang seksualitas, pemikiran keempat ini adalah pemikiran kritis saya
tentang perkembangan seksualitas dan seks, dalam pemikiran saya Indonesia masuk dalam
kategori negara yang mengalami masalah darurat yang berkaitan dengan seks atau Darurat seks.
Hal ini dikarenakan perkembangan yang begitu cepat dan masyarakat yang belum siap secara
pendidikan, sehingga budaya barat begitu cepat masuk dan mengakar, salah satunya adalah
budaya seks bebas yang dibawa oleh budaya barat. Saya menganalisa bahwa ini merupakan
fenomena yang terjadi karena budaya barat masuk melalui gaya berpakaian dan melalui pola
tingkah laku yang tak biasa dengan masyarakat Indonesia dan mempengaruhi masyarakat
Indonesia secara cepat, budaya berpakaian dengan membuka bagian-bagian tertentu mungkin
tidak terlalu berpengaruh karena sejak zaman dulu banyak budaya Indonesia menunjukkan
bahwa tidak menutupi bagian payudara dalam cara berpakaian orang Indonesia zaman dulu
bukan masalah yang besar, yang menjadi masalahnya adalah kehidupan seks yang dibawa oleh
orang dari luar Indonesia dan mempraktekkan di Indonesia bersama dengan orang-orang
Indonesia yang menjadikan perkembangan seks di Indonesia begitu cepat dan sangat pesat
hingga berakar dalam kehidupan orang Indonesia pada masa kini.

Melihat permasalahan dan tinjauan kritis yang telah saya sampaikan, maka saya
berpendapat bahwa perlunya seks education yang baik melalui keluarga, agama, dan lingkungan
sosial agar membantu setiap masyarakat dalam memahami seks itu sendiri. Namun dari setiap
tinjauan kritis saya diatas tentang seks maka saya mengemukakan beberapa pendapat tentang
pengambilan kebijakan publik secara politik, agama dan kekuasaan. Kehidupan laki-laki yang
selalu ingin mencoba dan menghadapi tantangan membawa laki-laki kedalam daya fantasi yang
tinggi, sejak orde baru hingga masa reformasi ini pejabat publik laki-laki selalu mempunyai
kehidupan seks yang gelap yaitu kehidupan seks diluar pernikahan dan istrinya. Pejabat selalu
menerima berbagai suap dan di dipengaruhi melalui pembayaran jasa seks, sehingga muncul
wacana pada masa kini bahwa pemberian pelayanan seks kepada pejabat pemerintahan ataupun
pengusaha merupakan bagian dari gratifikasi dan itu merupakan pelanggaran hukum. Langkah
ini sangat saya setujui karena ini merupakan salah satu upaya memberantas korupsi sekaligus
mencegah berkembangnya seks bebas, penutupan tempat prostitusi dan pemberdayaan pekerja
seks komersial untuk mempunyai ketrampilan lain selain menjadi PSK juga merupakan langkah
tepat dalam mengurangi seks bebas sekaligus penyebaran penyakit kelamin dan penyakit
mematikan lainnya. Namun satu hal yang harus lebih diperhatikan adalah meningkatkan SDM
dengan pendidikan yang baik dan bagus kepada setiap masyarakat, khususnya masyarakat desa
yang kekurangan pendidikan itu akan memicu mereka gampang dibodohi dan dipengaruhi untuk
bekerja sebagai PSK, oleh sebab itu masyarakat yang tidak mampu wajib menerima jaminan
sekolah gratis setinggi mungkin agar mereka lebih termotivasi untuk menjadi abdi negara dari
pada abdi seks.
Langkah-langkah berikut yang wajib dilakukan adalah melalui lingkungan masyarakat
dan agama, menurut saya sudah waktunya pendidikan seks melalui khotbah-khotbah dalam
gereja ditingkatkan, agar masyarakat lebih memahami seks dalam agama. Karena akan terjadi
banyak salah penafsiran yang dilakukan, sudah waktunya dalam pastoral pra nikah ditambahkan
materi tentang seks dan cinta sehingga pasangan suami istri lebih menghayati dan membangun
relasi yang mendalam melalui keduanya, atau dalam pendidikan katekasasi pendidikan seks
dapat diperkenalkan melalui materi cinta eros dan aktualisasi diri melalui cinta, sehingga pemuda
dan pemudi gereja jangan menafsirkan cinta itu harus dibuktikan melalui seks seperti saat ini.
Melalui masyarakat mungkin lebih bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam
mengembangkannya sosialisasi atau penyuluhan tentang seks dalam masyarakat Indonesia yang
berbudaya, agar masyarakat lebih mengenal budaya Indonesia dari pada pengaruh budaya barat.

Anda mungkin juga menyukai