Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakekatnya setiap manusia selalu memiliki kasih, sayang dan cinta dalam kehidupannya.Cinta adalah
wujud nyata dari sebuah konsep kasih, jadi kasih itu diungkapkan melalui tindakan dan itulah cinta.Kalau berbicara
tentang seksualitas dan cinta, cinta lah yang utama sebab seksualitas bukanlah segala-galanya, tidak bisa
dinomorsatukan.Sebab seks hanyalah salah satu efek dari cinta.Oleh karenanya cinta bisa dijalani juga tanpa hubungan
seksual.Jadi hubungan seksual sebaiknya dilakukan dengan dasar adanya cinta.Sebab jika tidak maka orang
berhubungan seksual tidak selalu bahagia.Oleh karena itu sebaiknya hubungan seks dilakukan dengan dasar cinta, bukan
hanya karena nafsu semata.Dalam cinta, dalam rumah tangga juga, hubungan seks itu bukan tujuan utama yang harus
dibangun, hubungan seksual ini hanya efek samping.Apalagi dalam konteks pacaran, cinta tidak bisa dibuktikan dengan
melakukan hubungan seksual “karena aku mencintai kamu, ku berikan apapun untukmu (hubungan seksual)”, nah hal
seperti ini keliru.Banyak kasus-kasus seksual yang juga menjadi alasan dari adanya kerusakan hubungan / relasi diantara
manusia.Hal ini mendandakan kalau manusia masih menomorsatukan nafsu seksualnya juga dalam berelasi, ini tidak
baik.

Dalam pengalaman sebagai manusia yang mengenal sekaligus sebagai pelaku cinta dan sebagai seorang
Kristen maka sudah sangat terbiasa dengan cinta romantic atau eros, eros merupakan cinta yang berbentuk paling
dramatis dibandingkan dengan bentuk-bentuk cinta yang lainnya.Dalam kaitannya dengan hal ini, cinta romantis sering
dihubungkan dengan ukuran dari kebahagiaan manusiawi, atau juga sebagai impian universal dari kebahagiaan.

2.1 Rumusan Masalah


1) Apa itu agama dan seksualitas
2) Bagaimana Perkembangan seksualitas diIndonesia
3) Bagaimana Hubungan agama dan seksualitas
4) Bagaimana Peran agama dan masyarakat dalam pendidikan seks
5) Fenomena Seksualitas masa kini

3.1 Tujuan
Mengetahui apa itu agama dan seksualitas, hubungan keduanya
dan peran agama dan masyarakat dalam pendidikan seks, serta fenomena seksualitas masa kini.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama dan Seksualitas
1. Agama
Secara etimiologis agama berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari dua kata yaitu
“A” yang berarti ‘tidak’ dan “gama” yang berarti ‘kacau’, jadi agama berarti tidak kacau.
Dalam perspektif teologi agama di pandang sebagai sesuatu yang di mulai dari atas (dari
Tuhan sendiri melalui wahyu-Nya).

2. Seksualitas
Seksualitas dan sex bukan berasal dari bahasa Indonesia, melainkan berasal dari kata
latin sexus yang memiliki arti memotong, atau membagi. Kata ini dihubungkan dangan
pembagian dalam kategori spesies yaitu perempuan dan laki-laki. Dalam bahasa Indonesia
kosa kata yang berhubungan dengan seks dan seksualitas, antara lain : kelamin, jenis kelamin,
perkelaminan, persetubuhan, hubungan kelamin, dan senggama. Johan suban tukan
berpendapat bahwa seks adalah semua ciri yang menjadikan laki-laki adalah laki-laki dan
perempuan adalah perempuan, dan dengannya mereka dibedakan tetapi tertarik satu sama
lainnya. Sedangkan seksualitas adalah daya, kekuatan kemampuan, karena organ dan
karakter yang dimiliki oleh masing-masing jenis kelamin.Seks dan seksualitas memang
berbeda, tapi selalu menjadi satu kesatuan.Seks berkaitan dengan aktivitas yang didorong
oleh dorongan seksualitas yaitu ketertarikan alamiah antara laki-laki dan perempuan, seperti
itulah gambaran awal tentang seks secara hakekat yaitu antara laki-laki dan perempuan. Oleh
sebab itu seks tidak akan lepas dari permasalahan gender. Karena berkaitan erat dengan
pembagian secara biologis maupun anatomis.

B. Perkembangan seksualitas di Indonesia

Perkembangan seksualitas pada dasarnya sulit untuk di ukur, namun jika alat ukurnya
menggunakan seks dan perilakunya maka ada beberapa deskripsi yang bisa kami
kemukakan,yaitu:

1. Seks bebas mungkin terlalu muda (secara umur dan pengalaman) untuk
dideskripsikan,perkembangan seks melalui seks bebas atau free seks.Awalnya seks itu hanya
dinikmati atau dilakukan oleh orang-orang dewasa walaupun secara luas itu mencakup hubungan seks
diluar nikah, namun dewasa ini semenjak internet menjadi mudah diakses maka dapat diamati bahwa
seks sudah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak remaja atau usia pubertas, perilaku seks mulai
meluas dengan mudahnya akses video porno untuk dijadikan first sex education, dan ketika mereka
mengamati seluruh aktivitas dalam film porno maka mereka akan mempraktekkannya.
2. Kehadiran LGBT yang pada awalnya menjadi sebuah masalah sosial di amerika belakangan ini
menjadi masalah atau perbincangan di Indonesia, kehadiran LGBT menjadi sebuah contoh dimana
perilaku seks sudah berkembangan sangat cepat di Indonesia, yang pada awalnya hanya menjadi seks
antara laki-laki dan perempuan, berkembangan ke berbagai macam jenis seks sesama jenis antara laki
dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, suka berhubungan seks dengan keduanya yaitu laki-
laki dan perempuan, perubahan tingkah laku dan berganti alat kelamin dan sebagainya menjadi contoh
bagaimana seks telah berkembangan secara cepat di tengah masayarakat dan dengan tepat masuk
kedalam kehidupan masyarakat yang sedang terkontaminasi budaya dari barat.
3. Seks dengan binatang yang terjadi di Kalimantan, dalam hal ini seks yang dilakukan oleh manusia
dengan orang utan, dimana di hutan Kalimantan terdapat prostitusi orang utan yang begitu digemari
oleh banyak orang dikalimantan.
4. Prostitusi online yang melibatkan berbagai orang termasuk didalamnya melibatkan pejabat dan artis-
artis Indonesia.

C. Hubungan Agama dan seksualitas

Dalam kitab kejadian kita melihat bahwa masalah seksualitas manusia itu berkaitan erat
dengan penciptaan Adam dan Hawa.Di ciptakannya perbedaan jenis kelamin ini merupakan anugrah
Allah yang diberikan kepada manusia sesuai dengan tugasNya dalam menjalankan misi hidup
manusia di dunia ini.

Adanya dua jenis kelamin dan sifat-sifat seksualitas bukanlah akibat dari dosa seperti dipandang oleh
paham-paham tertentu,tetapi seksualitas adalah bagian dari proses penciptaan Allah yang pada
dasarnya baik adanya.

Memang kejatuhan manusia dalam dosa telah menyimpangkan maksud-maksud yang baik itu dan
menjerumuskan manusia pada maksud-maksud yang tidak baik.Tuhan bermaksud agar seksualitas itu
berfungsi ”menyatukan” dan “menjadi satu daging”(kej 2:24;mat 19:5).Jadi bukan saja seksualitas
diciptakan untuk kesatuan hati,tetapi juga untuk kesatuan badan.Maksudnya adalah Tuhan
menciptakan manusia dalam dua jenis agar manusia menggunakan seksualitas itu untuk “berkembang
biak”(kej 1:28),yaitu untuk “menghasilkan anak atau keturunan”.
Seksualitas manusia adalah bagian dari ciptaan Tuhan yang indah,tidak ada jejak dosa
didalamnya.Namun,sama seperti anugerahTuhan yang lain bagi manusia,seks juga digunakan oleh
setan untuk menjauhkan manusia dari kehendak Tuhan.Seks berfungsi sebagai sarana untuk
memperoleh keturunan,dalam hubungan pria dan wanita untuk menjadi “satu daging”.Ketika
hubungan itu rusak baik oleh seks pranikah atau seks diluar nikah,kita telah melanggar hukum
ketujuh.Kita telah berdosa bukan hanya berdosa terhadap Allah tetapi dosa terhadap diri kita sendiri.

D. Peran Agama dan Masyarakat dalam pendidikan seks

Langkah-langkah yang wajib yang dapat dilakukan melalui lingkungan masyarakat dan
agama yaitu , mengajarkan tentang pendidikan seks.

1) Peran Agama
 Melalui khotbah-khotbah dalam gereja yang harus ditingkatkan, agar masyarakat lebih
memahami seks dalam agama.
 Karena akan terjadi banyak salah penafsiran yang dilakukan, sudah waktunya dalam
pastoral pra nikah ditambahkan materi tentang seks dan cinta sehingga pasangan suami
istri lebih menghayati dan membangun relasi yang mendalam melalui keduanya,
 Dalam pendidikan katekasasi pendidikan seks dapat diperkenalkan melalui materi cinta
eros dan aktualisasi diri melalui cinta, sehingga pemuda dan pemudi gereja jangan
menafsirkan cinta itu harus dibuktikan melalui seks seperti saat ini.
2) Melalui masyarakat mungkin lebih bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam
mengembangkannya sosialisasi atau penyuluhan tentang seks dalam masyarakat Indonesia
yang berbudaya, agar masyarakat lebih mengenal budaya Indonesia dari pada pengaruh
budaya barat.

E. Fenomena Seksualitas Masa Kini


Fenomena yang sedang menjadi topik hangat di masyarakat yaitu sunat sifon.
Sifon ialah suatu budaya hubungan seksual yang dilakukan oleh pria yang sehabis disunat secara tradisional
dengan wanita yang disyaratkan tidak boleh dengan istrinya sendiri, namun biasanya dilakukan dengan
janda, dan sekarang ini juga ada yang dilakukan dengan Pekerja Sex Komersial dengan kepercayaan dan
maksud untuk menyembuhkan sunatnya dan membuang sakit, sial dan panas dari pria yang disunat. Ritual
sifon ini biasanya dilakukan pada setiap musim panen.Tujuannya adalah untuk membersihkan diri dari
berbagai macam penyakit, juga membersihkan diri dari noda. dosa dan pengaruh bala setan dan secara
biologis dimaksudkan untuk menambah kejantanan dan keperkasaan seorang pria dewasa.

Anda mungkin juga menyukai