PERKEMBANGAN CHILDBEARING
Dosen :
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam juga
disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan keluarganya,
seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah
membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Keperawatan Keluarga dengan ini penulis
mengangkat judul “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP
PERKEMBANGAN CHILDBEARING”. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
( Penyusun )
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.....................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
2.1.1 Pengertian.....................................................................................................3
iii
3.1 Pengkajian.........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................31
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu komponen yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah
unit terkecil dalam masyarakat tempat pertama dalam belajar memahami tentang kehidupan sosial
(Zakaria, 2017). Keluarga mempunyai tahap perkembangan yang didalamnya terdapat tugas
perkembangan (Zakaria, 2017). Menurut teori Duval dan miller tahap perkembangan keluarga
dibagi dalam delapan tahap perkembangan yaitu keluarga dengan pasangan baru (Bergaining
Family), keluarga dengan anak pertama dibawah 30 bulan (Child Bearing), keluarga dengan anak
pra sekolah (2-6 tahun), keluarga dengan anak usia sekolah (6-13 tahun), keluarga dengan anak
usia remaja (13–20 tahun), keluarga melepas anak usia dewasa muda, keluarga dengan orang tua
paruh baya, dan keluarga dengan usia lanjut dan pensiunan (Zakaria, 2017).
Tahap keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing) adalah tahap perkembangan
keluarga yang dimulai ketika kelahiran anak pertama sampai anak berusia 30 bulan. Tahap
keluarga kelahiran anak pertama ini merupakan masa transisi peran dari pasangan baru menjadi
orang tua. Tugas perkembangan pada keluarga kelahiran anak pertama ini adalah adaptasi
terhadap perubahan anggota keluarga yakni pada perubahan peran, interaksi, mempertahankan
hubungan perkawinan yang memuaskan, kemampuan merawat bayi dan pemilihan kontrasepsi
(Zakaria, 2017).
Pada keluarga childbearing masalah kesehatan yang sering muncul terkait dengan
kontrasepsi salah satunya adalah ketidaktahuan atau kurang pengetahuan tentang alat kontrasepsi.
Alat kontrasepsi penting bagi pasangan usia subur dan pasangan baru menikah karena dapat
menentukan jarak untuk merencanakan kehamilan selanjutnya. Hal tersebut dibuktikan dari hasil
penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh Rachmawati (2013) tentang penggunaan alat
kontrasepsi pada pasangan usia subur dan pasangan baru menikah bahwa sebanyak 63,2% kurang
pengetahuan tentang penggunaan KB dan 65,9% tidak menggunakan KB. Berdasarkan data dari
BKKBN (2015) jumlah peserta KB aktif 21,3%, yang menggunakan IUD sebanyak 4,8%, MOP
0,1%, MOW 3,8%, yang menggunakan implan sebanyak 4,4%, suntik sebanyak 31,2%, pil
13,4%, kondom 1,7%, MAL sebanyak 0.0%, dan tradisional sebanyak 1,6%. Sedangkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Bernadus, Madianung, dan Masi pada tahun 2013 pada pasangan
1
usia subur 54 orang pengetahuan tentang KB baik. Program keluarga berencana merupakan
solusi dengan suatu program untuk membantu keluarga termasuk individu dalam yang
merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik. Sehingga dapat mencapai keluarga yang
berkualitas melalui penyelenggaraan pelayanan, pengaturan, dan dukungan yang diperlukan.
Berdasarkan hasil studi literatur, masih banyak pasangan usia subur dan pasangan yang
baru menikah yang belum mengetahui tentang pemilihan alat kontrasepsi. Maka dari itu
kelompok tertarik untuk membahas mengenai konsep keluarga dan tumbuh kembang keluarga
child bearing.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum adalah untuk mendapatkan gambaran dari asuhan keperawatan pada
keluarga Childbearing
2. Tujuan Khusus
c. Mampu menyusun rencana keperawatan pada asuhan keperawatan keluarga pada tahap
childbearing
e. Mampu melakukan evaluasi pada asuhan keperawatan keluarga pada tahap childbearing
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
Keluarga adalah suatu ikatan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa
yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau perempuan yang
sudah sendirian atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam
sebuah rumah tangga (Suprajitno, 2014).
Menurut Setiawati dan Dermawan, (2014) bentuk keluarga terdiri atas dua jenis yaitu
keluarga tradisional dan keluarga non tradisional.Dalam penelitian ini menggunakan jenis
keluarga tradisional yaitu pasangan inti.Pasangan inti adalah keluargayang terdiri dari suami
dan istri.
1) Keluarga Inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-
anak.
2) Keluarga Besar (Exstended Family), adalah keluarga inti di tambah dengan sanak
saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri tanpa anak.
3
4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua (ayah/ibu)
dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau
kematian.
5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa (misalnya
seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja atau kuliah).
1) The Unmarriedteenege Mather, keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu)
dengan anak dari hubungan tanpa nikah. The Stepparent Family, keluarga dengan orang
tua tiri.
2) Commune Family, beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada
hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan melelui aktivitas kelompok atau
membesarkan anak bersama.
3) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family, keluarga yang hidup bersama dan
berganti – ganti pasangan tanpa melelui pernikahan.
4) Gay And Lesbian Family, seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama
sebagaimana suami –istri (marital partners).
5) Cohibiting Couple, orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena
beberapa alasan tertentu.
6) Group-Marriage Family, beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah tangga
bersama yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan
membesarkan anaknya.
7) Group Network Family, keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup
bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling menggunakan barang –barang
rumah tangga bersama, pelayanan dan tanggung jawab membesarkan anaknya.
8) Foster Family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara
didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan
untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
4
9) Homeless Family, keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanent karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau
problem kesehatan mental.
10) Gang, sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam
kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.
1. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, diamana hubungan itu disusun jalur garis ayah.
2. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarahsuami.
4. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
5. Keluarga kawinan Adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yangmenjadi bagian keluarga karena adanya
hubungandengansuamiistri.
Ada beberapa ciri-ciri struktur keluarga, menurut Padila (2012) Ciri-ciri struktur keluarga
yaitu:
5
2.1.4 Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga berkaitan dengan peran dari keluarga yang bersifat ganda. (Padila, 2012) .
1) Fungsi afektif merupakan fungsi internal berhubungan secara langsung dan menjadi dasar
dari keluarga tersebut. Fungsi ini berguna untuk pemenuhan fungsi psikososial.
3) Fungsi reproduksi, dimana keluarga memiliki fungsi untuk meneruskan keturunan dan
meningkatkan sumber daya manusia, hal ini dikatakan sebagai fungsi reproduksi.
4) Fungsi ekonomi, dimana untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota keluarganya seperti
makanan, pakaian dan tempat tinggal.
5) Fungsi perawatan kesehatan, dalam fungsi perawatan kesehatan, keluarga memiliki peran
untuk melakukan proteksi dikeluarganya terhadap penyakit
Keluarga Childbearing adalah keluarga yang dimulai dari kelahiran anak pertama hingga bayi
berumur 30 bulan, kelahiran bayi pertama memberi perubahan yang besar dalam keluarga,
sehingga pasangan harus beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi kebutuhan bayi
(Muhlisin, 2012).
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada system keluarga meliputi
perubahan pola interaksi dan hubunga antara anggotanya di sepanjang waktu. Siklus
perkembangan keluarga sebagai komponen kunci dalam setiap kerangka kerja yang memandang
keluarga sebagai suatu system. Perkembangan ini terbagi menjadi beberapa tahap atau kurun
waktu tertentu. Pada setiap tahapnya keluarga memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi
agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses. Kerangka perkembangan keluarga menurut
Evelyn Duvall memberikan pedoman untuk memeriksa dan menganalisa perubahan dan
perkembangan tugas-tugas dasar yang ada dalam keluarga selama siklus kehidupan mereka.
6
2.2.1 Tahap-tahap perkembangan keluarga Childhearing" (kelahiran anak pertama).
Tahap perkembangna keluarga dibagi sesuai kurun waktu tertentu yang dianggap stabil,
misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan anak keluarga remaja. Meskipun setiap
keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga
mengikuti pola yang sama. Tiap tahap perkembangan membutuhkan tugas dan fungsi keluarga
agar dapat melalui tahap tersebut. Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan
sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (3,2 tahun)
merupakan tahap perkembangan keluarga childbearing. Kehamilan dan kelahiran bayi pertama
dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan yang penting.
Kelahiran bayi pertama memberikan perubahan yang besar bagi keluarga, sehingga pasangan
harus beradaptasi dengan peranya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sering terjadi dengan
kelahiran bayi, pasangan merasa diabaikan karena focus perhatian kedua pasangan tertuju pada
bayi. Suami merasa belum siap menjadi ayah atau sebaliknya istri belum siap menjadi ibu. Peran
utama perawat keluarga adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana orang tua berinteraksi dan
merawat bayi serta bagaimana bayi berespon. Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua
dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat
tercapai.
Tahap ini dimulai dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai dengan anak pertama berusia 30 bulan. Ada beberapa hal tugas perkembangan
keluarga pada fase childbearing yaitu: (Duval, dalam buku Santun Setiawati : 19 dan dalam buku
Mubarak, dkk : 87-88).
7
g. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin h. Beradaptasi pada pola hubunga
seksual
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1988, Duval dan Miller, 1985, (Dalam
buku “ilmu keperawatan komunitas", hal: 87-88) tugas perkembangan keluarga pada tahap
ini adalah sebagai berikut:
a. Membentuk keluraga muda sebagai sebuah unit yang mantap ( baru ke dalam
keluarga)
Sebagai kekhususan perawatan keluarga memiliki peran yang cukup banyak dalm
memberikan asuhan keperawatan keluarga. Fungsi perawat dalam tahap ini adalah melakukan
perawatn dan konsultasi antara lain (Mubarak, dkk : 88):
a. Bagaimana cara menentukan gizi yang baik untuk ibu hamil dan bayi,
8
2.2.4 Asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga dengan childbearing.
a. Tahap Pengkajian
a) Data umum
b) Riwayat dan tahapan perkembangan
c) Lingkungan
d) Struktur keluarga
e) Fungsi keluarga
f) Stress dan koping keluarga
g) Harapan keluarga
h) Data tambahan
i) Pemeriksaan fisik
Dari hasil pengumpulan data tersebut maka akan dapat diidentifikasi masalah kesehatan yang
dihadapi keluarga.
b. Tahap perumusan diagnosa keperawatan
9
d. Tahap pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan merupakan salah satu dari proses kepearawatan keluarga dimana perawat
mendapat kesempatan untuk membangkitkan minat keluarg dalam mengadakan perbaikan kearah
perilaku yang hidup sehat. (Mubarak dkk, 2011,hal 108)
e. Tahap evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, tahap penilaian dilakukan untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil, maka perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Sesuai tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakuka dalam satu kali kunjungan ke
keluarga. Oleh karena itu, kunjungan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan
ketersediaan keluarga. (Mubarak dkk, 2011,hal 109)
10
BAB II
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. D dan Ny. N
DENGAN KURANG PENGETAHUAN TENTANG PEMILIHAN ALAT
KONTRASEPSI
DI RT 03 RW 03 DESA MOJOKUSUMO
KECAMATAN KEMLAGI
3.1 Pengkajian
I. Data Umum
1. Nama Keluarga : Tn. D
2. Alamat : RT 3 RW 3, Desa Mojokusumo, Kemlagi
3. No telpon : 085704388xxx
4. Komposisi keluarga
No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan
Kelamin dengan KK
1 Tn. D L Kepala 29 tahun SMA
Keluarga
2 Ny. N P Isteri 27 tahun SMA
3 An. K P Anak 2 minggu -
Genogram
Keterangan
5. Tipe keluarga
Keluarga Tn. D merupakan tipe keluarga besar yang terdiri dari Tn. D, Ny. N
dan anak perempuan Tn. D dan Ny. N serta bapak dan ibu Ny. N
6. Suku
Keluarga Tn. D merupakan suku Jawa dan bahasa yang digunakan sehari hari
adalah bahasa jawa, serta di keluarga Tn. D tidak ada budaya yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
7. Agama
11
Keluarga Tn. D menganut agama islam, keluarga taat menjalankan ibadah 5
waktu
8. Status sosial ekonomi
Tn. D memiliki pekerjaan wiraswasta. Penghasilan yang didapat dari hasil
wiraswasta dan penghasilan kira kira satu bulan 2 juta. Dan penghasilan
tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari
9. Aktivitas rekreasi keluarga
Tn. D mengatakan ketika ada waktu luang digunakan untuk menonton TV
bersama isteri, kadang berkumpul dikamar dengan anaknya
12
Tn. D mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
seperti hipertensi, DM dan hepatitis. Ny. N mengatakan pernah dirawat
dirumah sakit karena penyakit gastritis dan kakek Ny. N riwayat DM 2 tahun
lalu.
III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Luas rumah keluarga Tn. D 428 m2 dan kepemilikan sendiri. Rumah keluarga
Tn. D terdiri dari 2 ruang tamu, 1 kamar mandi, 3 kamar dan 1 dapur. Sumber
air yang digunakan menggunakan sumur dan jarak septi tank dengan sumur
sekitar -+ 10m yang terletak dibelakang rumah. Tempat pembuangan limbah
terletak dibelakang rumah dan kondisi tertutup. Pencahayaan dalam rumah
terang karena memiliki banyak jendela.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Rumah Tn. D dengan rumah tetangga dekat, disamping kanan dan kiri. Depan
rumah jalan cor, belakang rumah, rumah tetangga. Tn. D bekerja sebagai
pegawai dan wiraswasta.
3. Mobilitas geografis keluarga
Setelah menikah Tn. D dan Ny. N tinggal di Desa Mojokusumo dan belum
pernah pindah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi masyarakat
Tn. D mengatakan kadang berkumpul menonton televise dan berkumpul
dengan anaknya, mengobrol. Komunikasi dengan keluarga harmonis. Ny. N
mengatakan aktif mengikuti kegiatan perkumpulan seperti PKK dan arisan
bulanan.
5. Sistem pendukung keluarga
Tn. D dan Ny. N mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit dibaw
kebidan dan pelayanan kesehatan yang digunakan BPJS.
IV. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang digunakan sehari hari dengan bahas jawa. Hubungan antar
anggota keluarga terjalin harmonis dan baik.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga apabila mendapat masalah diselesaikan dengan musyawarah.
Sistem pengambilan keputusan ditentukan oleh kepala keluarga.
13
3. Struktur peran
a) Tn. D
- Peran formal
Tn. D sebagai kepala keluarga dan suami dan bapak, mencari nafkah
untuk anak dan istrinya
- Peran informal
Tn. D sebagai seorang kepala keluarga yang dihormati dan dicintai oleh
keluarganya
b) Ny. N
- Peran formal
Ny. N sebagai istri dan ibu
- Peran informal
Ny. N sebagai ibu yang menyayangi anak dan suaminya serta pendidik
bagi anaknya
c) An. K
- Peran formal
An. K sebagai anak pertama dan baru berusia 2 minggu.
- Peran informal
-
4. Nilai dan norma budaya
Tn. D menerapkan budaya sopan santun dan mudah bergaul, saling
menghormati. Tn. D dan Ny. N juga mencuci tangan ketika tangan kotor dan
ketika mau menyusui anak dan menyentuh anaknya.
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn. D merupakan keluarga yang harmonis dan kleuarga yang saling
menghormati, menghargai, membantu, memperhatikan dan mneyayangi satu
sama lain.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan keluarga Tn. D dengan tetangga terjalin dengan baik dan dekat.
Anggota keluarga Tn. D aktif mengikuti kegiatan PP dan arisan.
3. Fungsi ekonomi
Tn. D sebagai tulang punggung keluarga, Ny. N juga membantu Tn. D.
penghasilan yang didapat cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
14
4. Fungsi reproduksi
Ny. N mengatakan baru memiliki satu anak perempuan dan sebelum memiliki
anak tidak pernah menggunakan alat kontasepsi serta belum pernah mengalami
abortus.
5. Fungsi perawatan keluarga
a. Mengenal masalah
Tn. D dan Ny. N belum mengerti tentang masalah pemilihan alat
kontrasepsi/KB yang digunakan
b. Pengambilan keputusan
Ny. N mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke
bidan atau puskesmas
c. Perawatan anggota keluarga yang sakit
Ny. N mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit diperiksa dan
menyuruh untuk meminum obat da beristirahat
d. Modifikasi lingkungan
Halaman rumah keluarga Tn. D terlihat bersih, terdapat banyak tanaman
bunga, terlihat indah, lantai rumah terbuat dari keramik dan halaman rumah
berlantai keramik.
e. Pemanfaatan pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. D menggunakan fasilitator yang ada. Apabila sakit berobat ke
bidan atau puskesmas dengan menggunakan BPJS
VI. Stress dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek
Ny. N masih bingung tentang KB dan pemilihan alat kontrasepsi
2. Stressor jangka panjang
Ny. N mengatakan takut bila KB yang digunakan tidak cocok
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga berdoa supaya anggota keluarganya selalu diberi kesehatan
4. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. D dalam menghadapi masalah selalu dimusyawarahkan bersama
sama
5. Strategi adaptasi disfungsional
Biasanya Tn. D jika salah ditergur oleh istrinya
VII. Harapan Keluarga
15
Keluarga berharap agar anggota keluarganya senantiasa diberikan kesehatan dan
diberikan kemudahan dalam menjaga kesehatan anggota keluarganya.
VIII. Pemeriksaan fisik
KK Tn. D Ny. N
Pemeriksaan Fisik
Hidung Bentuk normal, tidak ada polip, tidak Bentuk normal, tidak ada
ada nafas cuping hidung polip, tidak ada nafas cuping
hidung
Mulut Mukosa bibir lembab, tidak ada Mukosa bibir lembab, tidak
stomatitis ada stomatitis
16
Jantung Auskultasi : vesikuler
Palpasi : leak jantung teraba di ICS 4-5 Inspeksi : ictus cordis tidak
tampak
Perkusi : pekak
Palpasi : leak jantung teraba di
Auskultasi : s1s2 reguler
ICS 4-5
Perkusi : pekak
Abdomen inpeksi, Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada Inspeksi : bentuk simetris,
auskultasi, palpasi, lesi tidak ada lesi
perkusi Auskultasi : bising usus 8x/mnt Auskultasi : bising usus
Palpasi : tidak ada nyeri perut 10x/mnt
Perkusi : tympani Palpasi : tidak ada nyeri perut
Perkusi : tympani
Ekstremitas atas dan Atas : akral hangat, tidak adaa edema Atas : akral hangat, tidak adaa
bawah Bawah : akral hangat, tidak ada edema edema
Bawah : akral hangat, tidak
ada edema
17
3.2 Format Analisa Data
No Data Masalah
1. DS : Defisiensi pengetahuan
- Ny. N mengatakan belum pernah menggunakan KB tentang pemilihan alat
setelah melahirkan dan sebelum melahirkan kontrasepsi
-Ny. N mengatakan masih bingung dalam memilih alat
kontrasepsi/KB
- Ny. N mengatakan belum pernah mendapat
pendidikan kesehatan tentang KB/ alat kontrasepsi
DO :
-saat ini Ny. N belum menggunakan alat
kontrasepsi/KB
-Ny. N terlihat bingung
- dari hasil kuisioner dan wawancara didapatkan bahwa
Ny. N belum tahu tentang KB
18
Skoring dan Prioritas Masalah
19
c. Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah 2/3 2/3 x 1 Sedang
a. Tinggi 2/3 3
b. Sedang 2
c. Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 2/2 2/2 x 2 Masalah
a. Masalah berat harus ditangani 2 berat harus
b. Ada masalah, tetapi tidak perlu 1 ditangani
ditangani segera 0
c. Masalah tidak dirasakan
JUMLAH 5
20
3.3 INTERVENSI KEPERAWATAN
NOC NIC
21
● Pengertian
KB dan
Kontrasepsi
● Macam-mac
am alat
kontrasepsi
● Keuntungan
dan kerugian
alat
kontrasepsi
● Manfaat KB
22
NOC NIC
23
untuk memiliki
harapan yang
realistis sesuai
dengan tingkat
perkembangan dan
kemampuan anak
2.Ajarkan orantua
menggapai isyarat
perilaku yang
ditunjuk oleh bayi
mereka
3.Monitor status
kesehatan anak,
pemeriksaan anak,
dan status imunisasi
24
4.Bantu orangtua
dalam
mengembangkan,
memelihara, dan
menggunakan
sistem dukungan
sosial
5.Informasikan
orangtua dimana
bisa mendapatkan
layanan keluarga
berencana
6.Pantau penggunaan
kontrasepsi dengan
konsisten dan benar
yang sesuai
keluarga mampu
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan 5240 memodifikasi lingkungan
Konseling
Memproses informasi 1.Sediakan informasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan aksual yang tepat
selama 4x jangan diharapkan teratasi dengan dan sesuai
0907 kriteria hasil : kebutuhan
Menunjukkan proses pikir yang terorganisir 2.Gunakan teknik
relaksasi dan
Menunjukkan proses logika yang terorganisir klasifikasi untuk
0907 memfasilitasi
04 ekspresi yang
menjadi perhatian
0907 3.Dukungketrampilan
05 baru
4.Dukung
penggantian
kebiasaan yang
tidak diinginkan
dengan yang
diinginkan
25
5.Minta klien untuk
mengidentifikasi apa
yang bisa atau tidak
bisa lakukan terkait
peristiwa yang
terjadi
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan 7400 Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
Perilaku pencarian kesehatan setelah kesehatan
dilakukan tindakan keperawatan selama 4x Panduan sistim pelayanan
kunjungan diharapkan teratasi dengan kriteria kesehatan
hasil 1.Jelaksan sistim
Melakukan perilaku kesehatan yang perawatan
1603 disarankan kesehatan segera,
Menggunakan informasi kesehatan yang cara kerjanya dan
26
terkemuka apa yang bisa
diharapkan
1603 Menjelaskan strategi untuk mengoptimalkan
08 kesehatan 2.Bantu klien memilih
perawatan
kesehatan yang
tepat
3.Informasi klien
mengenai
perbedaan berbagai
1603 jenis fasilitas
10 pelayanan
kesehatan dengan
tepat
4.Informasikan klien
mengenai hak untuk
mengganti penyedia
layanan kesehatan
5.Informasikan klien
cara mengakses
emergensi
6.Identifikasi dan
fasilitas kebutuhan
transportasi untuk
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
7.Dorong klien untuk
pergi ke ruang
gawat darurat jika
sesuai
27
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
28
NOC NIC
29
2602 Melibatkan anggota keluarga dalam keluarga untuk
pemecahan masalah menjaga hubungan
Anggota keluarga bisa melakukan peran yang antar keluarga
diharapkan 3.Diskusikanlah
2602 Anggota keluarga bisa saling mendukung pilihan perawatan
02 dirumah
4.Antisipasi dan
2602 identifikasi
13 kebutuhan keluarga
5.Ciptakan budaya
2602 fleksibilitar untuk
05 keluarga
6.Dorong anggota
2602 keluarga untuk
22 bersikap asertif
30
7. Dorong anggota
keluarga untuk
mengembangkan
rencana perawatan
NOC NIC
31
setelah dilakukan tindakan keperawatan (Caregiver Support)
selama 4x kunjungan diharapkan teratasi 1.Mendukung
2601 dengan kriteria hasil : penerimaan rasa
Mendukung individualitas dan kemandirian saling bergantung
Mendukung satu sama lain dalam keluarga
Memberikan privasi bagi keluarga 2.Mendukung upaya
2601 caregiver selama
01 klien menunjukkan
2601 kemandirian
09 3.Mendukung upaya
0601 tanggung jawab
10 caregiver sesuai
kebutuhan
4.Memberikan
informasi kepada
caregiver mengenai
32
dukungan
pelayanan
kesehatan
5.menyediakan
informasi mengenai
pasien sesuai
dengan apa yang
menjadi keinginan
pasien
6.Monitor indikator
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas adanya stress
kesehatan Keluarga mampu
7380 memanfaatkan fasilitas
Kinerja pengasuhan kesehatan
setelah dilakukan tindakkan selama 4x Bantuan sumber
kunjungan diharapkan teratasi dengan kriteria keuangan/pendapatan
hasil 1.Tentukan
Menyediakan kebutuhan khusus anak penggunaan sistem
Mengekspresikan kepuasan terhadap peran perawatan
2211 orangtua kesehatan anak saat
Menggunakan manajemen perilaku ini
2.Bantu pasien
mengisi aplikasi
2211 13 untuk sumber daya
2211 19 yang tersedia
3.Dorong keluarga
2211 11 untuk terlibat dalam
pengelolaan
keuangan yang
sesuai
4.Bantu pasien untuk
mengidentifikasi
kebutuhan keluarga
5.Rancang rencana
33
perawatan untuk
mendorong
pasien/keluarga
mengakses tingkat
perawatan yang
tepat dengan cara
yang paling hemat
biaya
34
3.4 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tgl/jam Implementasi Evaluasi Ttd
Dx
1. 21 april Melakuan pendidikan S : Ny. N mengatakan sudah
2021 kesehatan tentang alat mengerti tentang alat kontrasepsi
11.00 WIB kontrasepsi O : Ny. N terlihat tidak bingung
lagi
A : masalah keperawatan teratasi
sebagian
P : mengajarkan cara menghitung
masa subur untuk pemilihan alat
kontrasepsi
2. 22 april Melakukan diskusi degan S : Ny. N mengatakan sudah lebih
2021 keluarga dank lien cara mengetahui cara menggendong
10.00 WIB merawat bayi yang benar yang benar
(cara menggendong, cara O : Ny. N terlihat sudah mengerti
membedong, cara A : masalah keperawatan teratasi
menyusui yang benar) P : hentikan intervensi
1. 11.00 WIB Memberikan informasi S : Ny. N mengatakan sudah
cara menghitung masa mengerti cara menghitung masa
subur subur
O : Ny. N terlihat tidak bingung
A : masalah keperawatan teratasi
P : hentikan intervensi
35
3.5 EVALUASI KEPERAWATAN
P : hentikan intervensi
P : hentikan intervensi
36
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk.2011.Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta :
Salemba Medika
Setiawan, Satun, dkk. 2008. Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Trans
Info Media
Zakaria, A. (2017). Asuhan Keperawatan Keluarga Pendekatan Teori dan Konsep. Purwokerto:
CV IRDH.
Setyowati, Krisnatuti & Hastuty. (2017). Pengaruh Kesiapan Menjadi Orang Tua dan Pola Asuh
Psikososial Terhadap Perkembangan Sosial Anak. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen , 95-106
Rahmawati, Tiwit. 2013. Hubungan pengetahuan ibu tentang KB MOW dengan minat pemilihan
kontrasepsi MOW di desa merjoyo
Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Penerbit: Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Padila. 2012. Buku Ajar: Asuhan Keperawatan Medikal Pada Keluarga Chieldbearing. Jakarta :
Nuha Medika
Muhlisin, A. (2012). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
37