Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN DAN

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN EPILEPSI

Mata Kuliah :
KEPERAWATAN ANAK II
Dosen :
Tri Ratnaningsih,Skep.,Ns.,M.Kes

Disusun Oleh : Kelompok 9

Abdul Majid (201801155)


Heni Rahayaan (201801173)
Vivi Nur Wijayanti (201801147)
Yonas Tayanan (201801167)

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO


TAHUN AKADEMIK 2019/2020
jl.Raya jabon,Km.6 Mojokerto Telp/Fax : (0321)390203
Website : http://stikes-ppni.ac.id/ Email : stikes_ppni@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Keperawatan
Anak II tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Dengan Epilepsi ” dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah
dapat menjadi referensi bagi para pembaca. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca
mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada


bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan
makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mojokerto, 21 Agustus 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Selain
sebagai penerus keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai generasi penerus bangsa.
Oleh karena itu tidak satupun orang tua yang menginginkan anaknya jatuh sakit,
lebih-lebih bila anaknya mengalami kejang demam.

Epilepsi merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering dijumpai


pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal di atas 38oC) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Penyebab demam
terbanyak adalah infeksi saluran pernapasan bagian atas disusul infeksi saluran
pencernaan. (Ngastiyah, 2002; 229).

Insiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur 5 bulan
sampai 4 tahun. Hampir 3 % dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah
menderita kejang demam. Kejang demam lebih sering didapatkan pada laki-laki
daripada perempuan. Hal tersebut disebabkan karena pada wanita didapatkan maturasi
serebral yang lebih cepat dibandingkan laki-laki. (ME. Sumijati, 2000;72-73)

Bangkitan kejang berulang atau kejang yang lama akan mengakibatkan


kerusakan sel-sel otak kurang menyenangkan di kemudian hari, terutama adanya cacat
baik secara fisik, mental atau sosial yang mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan anak. (Iskandar Wahidiyah, 2001 : 858) .

Epilepsi merupakan kedaruratan medis yang memerlukan pertolongan segera.


Diagnosa secara dini serta pengelolaan yang tepat sangat diperlukan untuk
menghindari cacat yang lebih parah, yang diakibatkan bangkitan kejang yang sering.
Untuk itu tenaga perawat/paramedis dituntut untuk berperan aktif dalam mengatasi
keadaan tersebut serta mampu memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga dan
penderita, yang meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
terpadu dan berkesinambungan serta memandang klien sebagai satu kesatuan yang
utuh secara bio-psiko-sosial-spiritual. Prioritas asuhan keperawatan pada Epilepsi
adalah : Mencegah/mengendalikan aktivitas kejang, melindungi pasien dari trauma,
mempertahankan jalan napas, meningkatkan harga diri yang positif, memberikan
informasi kepada keluarga tentang proses penyakit, prognosis dan kebutuhan
penanganannya. (I Made Kariasa, 2000; 262).

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apakah definisi dari Epilepsi?
1.2.2. Apakah penyebab terjadinya Epilepsi?
1.2.3. Bagaimana patofisiologi terjadinya Epilepsi?
1.2.4. Bagaimana asuhan keperawatan klien dengan penyakit Epilepsi?

1.3. Tujuan Penulisan


1.3.1. Mengetahui definisi dan klasifikasi tentang epilepsi
1.3.2. Mengetahui dan memahami tentang patofisiologi epilepsi.
1.3.3. Mengetahui dan memahami tentang komplikasi epilepsi.
1.3.4. Mengetahui dan memahami tentang manifestasi klinis epilepsi.
1.3.5. Mengetahui dan memahami tentang penatalaksanaan medis epilepsi
1.3.6. Mengetahui dan memahami tentang asuhan keperawatan pada epilepsi
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian Epilepsi

Epilepsi adalah penyakit serebral kronik dengan karekteristik kejang berulang akibat
lepasnya muatan listrik otak yang berlebihan dan bersivat reversibel. Epilepsi adalah
gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejala-gejala yang datang dalam serangan-
serangan, berulang-ulang yang disebabkan lepas muatan listrik abnormal sel-sel saraf
otak, yang bersifat reversibel dengan berbagai etiologi .

Epilepsi adalah sindroma otak kronis dengan berbagai macam etiologi dengan ciri-ciri
timbulnya serangan paroksismal dan berkala akibat lepas muatan listrik neron-neron otak
secara berlebihan dengan berbagai manifestasi klinik dan laboratorik. Epilepsi dapat
menyerang anak-anak, orang dewasa, para orang tua bahkan bayi yang baru lahir
(Utopias,2008).

Epilepsi adalah sindrom klinis yang ditandai dengan dua atau lebih bangkitan.
Sebagai besar timbul tanpa provokasi akibat kelainan abnormal primer diotak dan bukan
sekunder oleh sebab sistemik. Penyakit epilepsi telah dikenal lama di masyarakat
(terbukti dengan adanya istilah-istilah bahasa daerah untuk penyakit tersebut seperti
sawam, ayan, sekalor, dan celengan), tapi pengertian akan penyakit tersebut masih kurang
bahkan salah sehingga penderita digolongkan dalam penyakit gila, kutukan dan turunan
akibatnya penderita tidak diobati atau bahkan disembunyikan.

Harsono (2007) menambahkan bahwa hal tersebut mengakibatnya banyak penderita


epilepsi tidak terdiagnosis dan mendapat pengobatan yang tidak tepat sehingga
menimbulkan dampak klinik dan psikososial yang merugikan baik bagi penderita maupun
keluarganya.

Harsono (2004) memaparkan bahwa masyarakat awam menganggap epilepsi atau


ayan merupakan penyakit akibat adanya gangguan di otak atau disebabkan oleh kekuatan
supranatural, dan tiap jenis serangan dikaitkan dengan nama roh atau setan sehingga
terapinya juga didasarkan atas kekuatan spriritual. Masyarakat juga menganggap epilepsi
sebagai penyakit yang memalukan atau menakutkan karena dianggap menular melalui
buih yang keluar dari mulut penderita yang terkena serangan. Sedangkan menurut
(kumala et al,1998) Epilepsi adalah kelompok sindrom yang ditandai dengan gangguan
otak sementara yang bersifat paroksimal yang dimanefestasikan berupa gangguan atau
penurunan kesadaran yang episodic, fenomena motorik yang opnormal, gangguan psikis,
sensorik, dan system otonom, gejala-gejalanya disebabkan oleh aktifitas listrik otak.
Manifestasi serangan atau bangkitan epilepsi secara klinis dapat dicirikan sebagai berikut
yaitu gejala yang timbulnya mendadak, hilang spontan dan cenderung untuk berulang.
Sedangkan gejala dan tanda-tanda klinis tersebut sangat bervariasi dapat berupa gangguan
tingkat penurunan kesadaran, gangguan sensorik (subyektif), gangguan motorik atau
kejang (obyektif), gangguan otonom (vegetatif) dan perubahan tingkah laku (psikologis).
Semuanya itu tergantung dari letak fokus epileptogenesis atau sarang epileptogen dan
penjalarannya sehingga dikenallah bermacam jenis epilepsi.

2.2. Klasifikasi Epilepsi

2.2.1. Epilepsi Grand Mal


Epilepsi grand mal ditandai dengan timbulnya lepas muatan listrik yang
berlebihan dari neuron diseluruh area otak-di korteks, di bagian dalam serebrum, dan
bahkan di batang otak dan talamus. Kejang grand mal berlangsung selama 3 atau 4
menit.
2.2.2. Epilepsi Petit Mal
Epilepsi ini biasanya ditandai dengan timbulnya keadaan tidak sadar atau
penurunan kesadaran selama 3 sampai 30 detik, di mana selama waktu serangan ini
penderita merasakan beberapa kontraksi otot seperti sentakan (twitch- like),biasanya
di daerah kepala, terutama pengedipan mata.
2.2.3. Epilepsi Fokal
Epilepsi fokal dapat melibatkan hampir setiap bagian otak, baik regoi setempat
pada korteks serebri atau struktur-struktur yang lebih dalam pada serebrum dan
batang otak. Epilepsi fokal disebabkan oleh resi organik setempat atau adanya
kelainan fungsional (Tarwoto,2007).

2.3. Etiologi Epilepsi


2.4. Manifestasi Klinis Epilepsi
2.5. Patofisiologi Epilepsi
2.6. Komplikasi Epilepsi
2.7. Penatalaksanaan Epilepsi

Anda mungkin juga menyukai