ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN EPILEPSI
Mata Kuliah :
KEPERAWATAN ANAK II
Dosen :
Tri Ratnaningsih,Skep.,Ns.,M.Kes
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Keperawatan
Anak II tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulisan makalah berjudul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Dengan Epilepsi ” dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah
dapat menjadi referensi bagi para pembaca. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca
mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Insiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur 5 bulan
sampai 4 tahun. Hampir 3 % dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah
menderita kejang demam. Kejang demam lebih sering didapatkan pada laki-laki
daripada perempuan. Hal tersebut disebabkan karena pada wanita didapatkan maturasi
serebral yang lebih cepat dibandingkan laki-laki. (ME. Sumijati, 2000;72-73)
TINJAUAN TEORI
Epilepsi adalah penyakit serebral kronik dengan karekteristik kejang berulang akibat
lepasnya muatan listrik otak yang berlebihan dan bersivat reversibel. Epilepsi adalah
gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejala-gejala yang datang dalam serangan-
serangan, berulang-ulang yang disebabkan lepas muatan listrik abnormal sel-sel saraf
otak, yang bersifat reversibel dengan berbagai etiologi .
Epilepsi adalah sindroma otak kronis dengan berbagai macam etiologi dengan ciri-ciri
timbulnya serangan paroksismal dan berkala akibat lepas muatan listrik neron-neron otak
secara berlebihan dengan berbagai manifestasi klinik dan laboratorik. Epilepsi dapat
menyerang anak-anak, orang dewasa, para orang tua bahkan bayi yang baru lahir
(Utopias,2008).
Epilepsi adalah sindrom klinis yang ditandai dengan dua atau lebih bangkitan.
Sebagai besar timbul tanpa provokasi akibat kelainan abnormal primer diotak dan bukan
sekunder oleh sebab sistemik. Penyakit epilepsi telah dikenal lama di masyarakat
(terbukti dengan adanya istilah-istilah bahasa daerah untuk penyakit tersebut seperti
sawam, ayan, sekalor, dan celengan), tapi pengertian akan penyakit tersebut masih kurang
bahkan salah sehingga penderita digolongkan dalam penyakit gila, kutukan dan turunan
akibatnya penderita tidak diobati atau bahkan disembunyikan.